"Aku sudah tidak marah, tidak usah pukul lagi!" Karen tertegun."Tidak apa-apa. Kalau kamu tidak pukul, aku benar-benar merasa sangat bersalah!" kata Bella dengan memohon."Aku benar-benar tidak bisa memukul orang!" kata Karen sambil menyeka air matanya."Tidak apa-apa. Sama seperti tadi, tapi lebih kuat ....""Karen ...." Tubuh Bella bergetar dan merasa sangat lega. Namun, tindakannya membuat Karen benar-benar ketakutan.Karen berlari keluar. Lily berdiri di tempatnya melihat kejadian itu dengan bingung, lalu berbalik dan berlari keluar juga.Bella melihat kedua orang itu pergi, lalu perlahan-lahan menutup matanya. Di lubuk hatinya, ada perasaan yang sulit diungkapkan. Malam ini, dia sengaja minum anggur itu agar tubuhnya bermasalah. Meskipun sudah mendapatkan perawatan detoksifikasi di rumah sakit, Bella masih terbayang-bayang dengan efeknya.Bella merasa lega, tetapi Karen ketakutan.Karen berlari kembali ke kamar dengan wajah yang merah dan menutup pintu kamarnya, lalu membenamkan
"Apa benar-benar seperti itu?" Karen merasa kasihan. Jika memang benar kondisi Bella seperti itu, bukankah Bella sangat menderita?"Serius. Kalau kamu ada waktu, pergilah menepuk-nepuk dia!" Nicholas awalnya ingin bilang memukul, tetapi melihat temperamen Karen, dia yakin Karen tidak akan sanggup untuk memukulnya."Baik ... baiklah!" Karen menganggukkan kepalanya, tetapi hatinya tetap masih merasa tidak tenang.Nicholas tersenyum. "Tapi, setelah itu, kamu harus segera mencariku. Kalau tidak, aku takut roh jahatnya akan mencarimu!""Hah? Roh jahatnya akan mencariku?" Karen membelalakkan matanya."Benar ...." Nicholas menghela napas, lalu berdiri dan berjalan ke arah lemari minuman."Nicholas, kamu mau ke mana?" Karen langsung berteriak.Nicholas memiringkan kepalanya dan tersenyum jahil. "Menuangkan minuman ....""Aku ... agak takut!" bisik Karen dengan wajah yang memerah lagi. Sebenarnya, Karen adalah seorang gadis yang penakut. Jika bukan karena sudah lama bersama Nicholas, dia bahkan
"Kamu sadar sedang berbicara dengan siapa?" Gordon meronta-ronta, tetapi semua usahanya sia-sia karena tangannya diborgol."Kenapa? Marah?" Bella menatap Gordon sambil menyeringai dingin. Sorotan mata Bella memancarkan rasa jijik. "Kalau aku mengajukan banding, mungkin kamu akan ditahan sekitar 1 tahun ....""Aku tidak takut!" Gordon berteriak dengan marah.Bella menjawab sambil menyeringai dingin, "Mana mungkin Tuan Muda Kedua Keluarga Yordan yang terhormat takut dengan seorang wanita lemah? Tapi aku akan mengambil risiko dengan menuntutmu, apa yang bisa kamu lakukan? Tuan Muda Kedua Keluarga Yordan ditahan selama satu tahun karena melecehkan seorang wanita. Menurutmu, bagaimana Keluarga Yordan akan mempertahankan reputasinya di ibu kota? Ditambah, apakah keluargamu akan membantumu?"Saking marahnya, sekujur tubuh Gordon sampai bergetar."Jika dipenjara, kamu akan menjadi aib bagi Keluarga Yordan. Masa depan Keluarga Yordan ...." Bella tersenyum dingin sambil terus mempermalukan Gordo
Bella memegang alat perekam suara sambil mengangguk perlahan. Setelah selesai merekam semua pengakuan Gordon, Bella pun tersenyum puas. "Bagus, bagus. Lega, 'kan? Kamu bebas, sedangkan aku bisa melanjutkan hidupku dengan tenang. Kalau kamu berani mencelakaiku, aku pastikan dokumen dan rekaman ini akan tersebar."Gordon menggertakkan giginya sambil menatap kepergian Bella. Gordon sangat membenci wanita itu. Setelah Gordon bebas, dia bertekad akan menghabisi Bella. Jika Bella tidak dibunuh, Gordon tidak akan tenang. Bella bisa saja menggunakan rekaman dan dokumen tersebut untuk memaksa Gordon melakukan sesuatu untuknya.Setelah Bella pergi, Pak Ronal masuk sambil tersenyum. "Setelah ada yang datang untuk menjamin, sore ini Anda boleh diizinkan pulang.""Baik." Gordon menggertakkan giginya dengan kesal.Setelah Bella pergi, Gordon menghubungi Warren dan memintanya datang untuk membayar uang jaminan. Pada sore hari, akhirnya Gordon meninggalkan kantor polisi."Kak Gordon, kamu hebat banget
"Apa mauku?" Bella tertawa kecil. "Aku hanya ingin mengajakmu bekerja sama. Seperti yang kamu lihat, aku bisa mengumpulkan semua bukti pelanggaran yang kamu lakukan, berarti aku memiliki kemampuan. Kalau kamu mendengarkan perintahku, aku mungkin bisa melakukan sesuatu untuk membantu Keluarga Yordan.""Nicholas yang membantumu, 'kan?" tanya Gordon."Kamu tidak perlu tahu. Yang pasti, aku bisa membantu dan memberikanmu keuntungan." Bella berusaha meyakinkan Gordon. "Dengarkan dan lakukan perintahku, aku akan membalas budimu. Bukankah ini ide yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak? Bagaimana menurutmu?"Wajah Gordon tampak memerah, dia langsung menutup teleponnya.Gordon tidak bodoh, dia tahu bahwa Bella ingin mengendalikannya. Hanya saja Gordon tidak bisa membantah karena Bella memegang semua bukti pelanggaran Gordon.Sebenarnya Gordon tertarik dengan keuntungan yang ditawarkan Bella. Namun mengingat harus menjadi boneka yang dikendalikan, Gordon sulit menerimanya."Kak Gordon, a
"Aku sarankan, sebaiknya jangan memberontak!" Gordon menjambak rambut Rhea dan mulai membuka pakaiannya.Rhea berhenti memberontak. Melawan tidak ada gunanya, yang ada Clear Group malah berada di dalam bahaya.Melihat Rhea yang berhenti memberontak, Gordon pun langsung bertindak.....Belasan menit kemudian, Rhea memungut dan kembali mengenakan pakaiannya, lalu pergi meninggalkan kamar Gordon.Gordon sama sekali tidak mengkhawatirkan keadaan Rhea. Begitu Rhea pergi, Gordon langsung menelepon Bella. "Aku sudah melaksanakan perintahmu. Sebaiknya jangan menggangguku lagi!""Tentu saja!" jawab Bella, lalu menutup teleponnya.Di lantai dua. Bella keluar dari ruangan dan membuka sebuah pintu aula.Sejak tadi, Xavier dan sekelompok orang telah menunggu di sini. "Unggah semua ini, sebarkan melalui berbagai saluran.""Baik." Xavier membungkukkan badan.Badai besar sedang menanti di tengah kesunyian malam. Berita tentang kehidupan pribadi petinggi Clear Group yang kacau pun menyebar ke seluruh
"Ayah ... ada apa?" Rhea tersentak, raut wajahnya pun tampak tegang. "Aku memang menemui Gordon untuk membicarakan masalah kerja sama.""Kerja sama? Lalu ini apa?" Zain melemparkan koran yang dipegangnya ke wajah Rhea.Rhea bergegas melihat koran yang dilemparkan. Seketika, tatapan Rhea sontak terasa gelap. Di dalam koran terpampang foto seorang wanita tanpa busana. Meskipun bagian leher ke bawah diblur, bagian wajah terlihat jelas.Wanita di dalam foto ini adalah Rhea!Di atas foto tersebut, tertulis sebuah judul yang mencengangkan. "Kehidupan Pribadi Petinggi Clear Group yang Berantakan! Rela Menjual Tubuh Demi Keuntungan Perusahaan."Rhea terjatuh ke atas tempat duduk, dia merasa seperti disambar petir."Masih bilang pergi untuk membicarakan masalah kerja sama?" Zain berteriak sambil menendang meja Rhea.Konferensi pers baru selesai diadakan, Rhea mengatakan kalau dia pergi untuk membicarakan masalah kerja sama. Namun, fakta terungkap dalam sekejap mata, wajah Rhea terasa seperti di
"Persiapkan semua, segera adakan konferensi pers untuk mengumumkan investasi dana yang masuk. Jangan sampai perusahaan hancur." Zain memelototi Warren, lalu membalikkan badan dan pergi.Pergerakan Clear Group sangat cepat, sedangkan Bella masih santai saja. Semua rencana untuk menghancurkan Clear Group telah mencapai puncaknya."Kring, kring, kring ...." Terdengar suara dering ponsel.Sesaat Bella menjawab panggilannya, terdengar suara Gordon di ujung telepon. "Apa maumu? Kemarin menyuruhku untuk merusak reputasi Clear Group, tapi sekarang malah memintaku untuk membantu mereka. Sebenarnya apa rencanamu?""Tentu saja membantumu untuk mendapatkan kekuasaan di tengah Keluarga Makarus," jawab Bella, lalu menutup panggilannya tanpa memberikan Gordon kesempatan untuk menjawab.Setelah menutup panggilan Gordon, Bella beranjak ke ruangan Nicholas untuk menemuinya."Semua sudah beres. Kali ini ... apakah akan berhasil?" Bella bertanya dengan patuh. Sikap Bella terhadap Gordon dan Nicholas berbe
"Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.
"Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R
"Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status
Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat
Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma
"Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti
Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik
"Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt
Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,