Larry duduk di depan jendela di ruang tamu dan pandangannya tetap tertuju ke arah mobil itu.Leon dan Louis merasa gelisah, mereka tidak pernah memalingkan pandangannya dari mobil itu. Jika mobil itu melewati jarak 500 meter lebih, berarti mereka memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan menyampaikan pesan ke luar.Boom ....Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi dihantam oleh truk besar yang datang dari arah berlawanan. Mobil itu terlempar ke udara dan menimbulkan kobaran api yang melonjak ke langit dalam sekejap.Ekspresi wajah Larry terlihat sangat buruk dan tubuhnya mulai bergetar."Sudah kuduga! Sudah kuduga hal ini akan terjadi!" teriak Louis dengan ekspresi wajah penuh amarah. "Keluarga Winata sama sekali tidak berniat melepaskan kita! Jesslyn ingin membunuh Nicholas dan bahkan melukai saudaranya. Ada 100 orang lebih yang mati di Vila Megawan, jadi mana mungkin Nicholas bisa membiarkan kita begitu saja? Apa kalian sa
Mereka semua memandang ke arah Louis karena mereka tahu apa yang dikatakannya memang benar.Larry berkata dengan pelan, "Nicholas ini ... sangat hebat!""Ayah, apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?" tanya Louis.Larry tersadar kembali. "Dia hanya mengepung kita, tapi tidak membunuh kita. Dengan begitu, dia bisa membuat kita merasa putus asa!”Seperti yang dikatakan Larry, Nicholas mengepung anggota Keluarga Chaw saat ini agar mereka merasa ketakutan dan dihantui bayang-bayang kematian. Tidak ada yang tahu kapan Nicholas akan tiba-tiba menyerang mereka. Oleh karena itulah, mereka merasa makin cemas.Berada dalam lingkungan seperti ini dalam beberapa hari saja, orang-orang ini mungkin akan benar-benar menjadi gila.Louis tiba-tiba berdiri dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Menurutku, kita serahkan Jesslyn saja. Siapa yang membuat masalah, dia yang harus bertanggung jawab! Mengapa kita harus ikut menanggung akibatnya?"Leon yang berada di samping, merasa kaget dan marah.Sebagai
Boom ....Terdengar suara benturan yang keras, diikuti dengan tubuh Leon yang terlempar jauh di udara.Semua anggota Keluarga Chaw yang berdiri di dalam ruangan melihat kejadian tersebut dengan jelas. Padahal Leon baru saja berjalan keluar, tetapi dia sudah langsung ditabrak dan terhempas jauh. Kepalanya berdarah dan hancur."Bagaimana mungkin ....""Ini ...."Ekspresi wajah anggota Keluarga Chaw berubah. Mereka semua terkejut sampai membuka mulutnya dan tidak bisa mengatakan apa pun.Ekspresi wajah Larry menjadi muram dan hatinya merasa menderita.Anaknya sudah meninggal!Sebagai pewaris yang dilatih oleh Larry, Leon memiliki jasa besar bagi Keluarga Chaw. Dia memang kurang bersemangat, tetapi kepribadiannya yang stabil layak dipuji.Semua orang turut menyaksikan pengorbanan Leon bagi Keluarga Chaw selama bertahun-tahun ini. Tidak disangka, dia malah mati begitu saja di depan mereka.Louis terpaku. Dia menyipitkan matanya dan merasa seluruh tubuhnya gemetar.Semua anggota Keluarga Cha
"Kalian keluar untuk menyampaikan kabar ...," kata Louis menyampaikan pesannya pada kedua orang itu.Kedua orang itu merasa sangat ketakutan. Namun, mereka bekerja dengan Keluarga Chaw selama bertahun-tahun dan sekarang keluarga ini dalam masalah. Jadi, mereka tidak bisa menolak permintaannya."Pergilah!" Louis melambaikan tangannya.Kedua orang itu saling melirik, lalu mengangkat bendera putih dan berjalan keluar.Saat keluar dari kediaman Keluarga Chaw, keduanya masih merasa agak gugup dan melihat sekeliling dengan hati-hati. Namun, saat melihat cuaca luar yang cerah dan indah, rasa cemas di dalam hati mereka berkurang dalam seketika.Brum brum ....Pada saat itu, tiba-tiba ada dua mobil melaju dari kejauhan langsung menuju ke arah kedua orang itu."Jangan! Keluarga Chaw ingin berunding dengan kalian ....""Kami ingin berunding dengan kalian ...."Bang bang ....Tubuh kedua orang itu terlempar jauh dan sudah tidak bernapas saat jatuh ke tanah.Belasan menit kemudian, beberapa petugas
Anggota Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw tidak terlihat selama dua hari berturut-turut. Hal ini membuat seluruh Kota Modu gempar.Hal seperti ini biasanya tidak mungkin akan terjadi karena anggota kedua keluarga ini memiliki reputasi yang kuat di Kota Modu. Tidak terlihat selama satu atau setengah hari, mungkin masih tidak merasa aneh. Namun, jika mereka tidak muncul selama dua hari berturut-turut, situasinya menjadi makin mencurigakan.Terjadi pengeboman di Vila Megawan dan Nicholas memberi batas waktu 3 hari untuk meminta maaf. Selain itu, anggota Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir tidak terlihat selama 2 hari ini, membuat semua orang mulai bertanya-tanya.Masalah ini mungkin ada hubungannya dengan orang dari Keluarga Winata itu?Di dalam ruangan kantor di Clear Group, Zain mendengar kabar itu dan ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat buruk.Jansen yang berada di samping membungkuk dan berkata, "Ada orang yang menemukan beberapa kecelakaan mobil yang terjadi di sekitar kediaman Kelu
"Aku rasa tidak perlu melakukannya! Apa hebatnya dia sampai kita perlu meminta maaf? Kalau kamu takut, kita rencanakan sesuatu yang pasti bisa menghancurkan dia!" kata Warren dengan merendahkan."Lancang! Lakukan apa yang kuperintahkan, tidak usah banyak tanya!" Zain merasa sangat marah dan menunjuk ke arah Warren. "Pulang dan katakan pada Rhea, besok dia harus jaga sikapnya. Kalau ada masalah, aku tidak akan melepaskan kalian begitu saja!""Ayah, kamu ....""Keluar!" teriak Zain dengan marah.Ekspresi wajah Warren terlihat buruk. Dia berbalik dan buru-buru pergi keluar.Begitu keluar dari ruang kantor Zain, Warren melihat Gordon yang berdiri tidak jauh dari tempatnya dan sedang tersenyum kepadanya."Kak Gordon, aku minta maaf untuk masalah ini. Ayahku sudah pikun, bersikeras ingin meminta maaf kepada Nicholas!" gumam Warren dengan tidak puas."Oh? Tidak masalah .... Aku juga ingin bertemu dengan Nicholas!" Gordon tersenyum sinis dan berjalan ke arah pintu keluar. "Kebetulan, kalau bes
"Ada apa?" Louis segera berteriak dan ekspresinya menjadi sangat buruk.Semua anggota Keluarga Chaw yang ada di ruangan itu langsung memandang ke arah pelayan itu dengan murung."Terjadi sesuatu dengan Tuan Muda!" jawab pelayan itu dengan nada suara yang terisak-isak. "Tuan Muda tadi sedang mandi, entah bagaimana dia terjatuh di kamar mandi dan sudah tidak bernapas ....""Kenapa bisa begitu?" Mata Larry membelalak dan hampir tidak bisa bernapas. "Cepat suruh orang pergi lihat apa yang terjadi!""Putraku!" Louis meratap dan bergegas ke lantai dua. Dia membuka pintu kamar mandi dan melihat putranya terjatuh di bak mandi."Putraku!"Louis berteriak dengan keras, lalu segera mendekati dan meraih putranya. Namun, putranya saat itu sudah meninggal."Kenapa bisa begitu ....""Ini pasti perbuatan Nicholas!" Louis sangat terkejut dan pucat. Dia buru-buru berlari ke ruang tamu. Namun, begitu turun ke lantai bawah, dia mendengar suara gaduh dari kejauhan."Nyonya! Terjadi sesuatu pada Nyonya!""A
Stefano duduk di ruang tamu dengan wajah serius dan ekspresinya menjadi sangat buruk saat melihat 5 jenazah di depannya.Kelima jenazah ini semuanya adalah anggota Keluarga Sabir yang terdiri dari 2 bibi, 1 paman, dan 2 sepupunya Stefano.Keadaan kelima jenazah itu sangat mengerikan.Boom ....Saat itu, terdengar suara ledakan yang keras.Stefano terkejut dan buru-buru melompat ke belakang sofa untuk melindungi dirinya sendiri.Krak ....Terdengar suara retakan yang keras dari dinding-dinding di dalam ruangan.Pada saat itu, Stefano baru menyadari ada truk besar yang telah menabrak masuk ke ruang tamu kediamannya. Tidak ada orang di dalam truk, hanya bagian depan truk yang hancur dan tersangkut di dalam ruang tamu.Stefano melihat truk yang tidak ada pengemudinya ini dan amarahnya meledak. "Nicholas, dasar bajingan! Keluar kalau berani!"Boom ....Pada saat itu, terdengar suara ledakan yang keras lagi. Dinding ruang tamu Keluarga Sabir langsung runtuh dan ada truk lainnya yang menerobo
"Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.
"Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R
"Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status
Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat
Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma
"Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti
Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik
"Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt
Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,