Share

Ice Cream Coklat

PoV Kelana

Sepanjang perjalanan, Daffa tak mengajakku bicara. Dia hanya menjawab pertanyaan dan berbincang dengan Lintang. Tentu saja itu membuatku resah, karena selama mengenal Daffa, ini kali pertama dia mengabaikan diriku. Aku tahu betul, dia cemburu, tapi bukannya mendengar penjelasan juga penting? Bisa aja apa yang dilihat oleh mata, tak sesuai realita.

Bukan hanya itu, aku juga sangat kesal pada Nisha dan Saga, bisa-bisanya mereka pulang kampung tanpa memberitahu aku ataupun Daffa lebih dulu.

“Daff, jangan diemin aku gini dong,” lirihku saat Lintang sedang asyik dengan ponselnya.

“Sayang, mau beli sesuatu gak? Di depan banyak jajanan pasar. Mau berhenti dulu?” Lagi, Daffa menghindari interaksi denganku. Aku menghela napas pelan, saat Lintang mengangguk antusias.

“Mau. Tapi, Papa temenin Lintang keliling-keliling, ya.”

“Iya sayang, Papa temenin. Apa sih yang enggak buat anak can

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status