Aaron merasakan kecemasan yang mendalam ketika menerima kabar tentang kondisi Raja Bardug yang sedang berada dalam bahaya besar. Setelah menimbang-nimbang dengan hati-hati, dia memutuskan untuk meminta Aisyah dan Samira untuk tetap tinggal di Makassar, menjaga keluarganya yang tercinta. “Aisyah, Samira, aku butuh kalian untuk menjaga keluarga angkatku. Situasi ini terlalu berbahaya, dan aku tidak ingin kalian terlibat dalam pertarungan yang bisa mengancam nyawa kita semua,” kata Aaron dengan suara lembut namun tegas.
Aisyah yang memahami kekhawatiran suaminya, mengangguk penuh pengertian. "Jangan khawatir, Aaron. Kami akan menjaga mereka dengan sebaik mungkin," jawab Aisyah sambil menggenggam tangan Aaron erat-erat.
Samira, yang memiliki ikatan kuat dengan Aaron dan keluarganya, juga mengangguk setuju. "Aku akan pastikan mereka aman. Kamu fokus saja pada misimu," tambah Samira dengan nada yang penuh tekad.
Sebelum berangkat, Aaron meluangkan waktu se
Aaron dan ILHAM tak pernah membayangkan bahwa kehidupan mereka yang tenang di masa kecil akan berubah menjadi mimpi buruk yang mendorong mereka untuk mencari perlindungan dalam ilmu supranatural. Kehidupan mereka sebelum bertemu Ustadz Abdullah penuh dengan teror dan ancaman yang berasal dari masa lalu kelam yang tak pernah mereka duga akan kembali menghantui.Semuanya bermula ketika keluarga mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang tak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Malam-malam mereka sering kali diisi dengan suara-suara mengerikan, bayangan hitam yang melintas di luar jendela, dan gangguan fisik yang semakin lama semakin membahayakan. Pada awalnya, mereka menganggap kejadian-kejadian ini hanya kebetulan, sebuah fase buruk yang akan berlalu dengan sendirinya. Namun, semakin mereka mencoba mengabaikannya, semakin kuat dan berbahaya ancaman itu.Pak Hendra, ayah angkat mereka, adalah orang yang pertama kali menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari seka
Aaron dan ILHAM telah menempuh perjalanan panjang, dan kini mereka berdiri di ambang konfrontasi terakhir melawan ancaman masa lalu yang telah membayangi mereka selama ini. Setelah mengetahui bahwa dua kerajaan gaib besar adalah dalang di balik teror yang menghantui keluarga mereka, Aaron dan ILHAM memutuskan bahwa sudah saatnya mereka menuntaskan ancaman ini sekali dan untuk selamanya.Malam itu, di bawah bimbingan Ustadz Abdullah, mereka mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan datang. Mereka tahu bahwa pertempuran ini tidak akan mudah, dan mungkin akan ada pengorbanan besar yang harus dilakukan. Ustadz Abdullah, dengan tenang dan penuh kebijaksanaan, memberikan mereka nasihat terakhir. “Kalian telah belajar banyak, dan kalian telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Tapi ingatlah, kekuatan sejati bukan hanya berasal dari ilmu dan senjata yang kalian miliki, tapi dari ketulusan hati dan niat kalian untuk melindungi orang-orang yang kalian cintai. Jangan pernah
Perjalanan Aaron dan kawan-kawannya menuju Makassar setelah menghadapi ancaman besar dari masa lalu membawa mereka melalui berbagai tempat yang penuh misteri dan tantangan. Setelah pertempuran yang melelahkan melawan Raja Malik dan Raja Ghulam, mereka akhirnya merasa sedikit lega meski masih ada perasaan waspada yang terus membayangi. Saat matahari mulai naik dan sinarnya menyinari bumi, mereka memutuskan untuk melewati jalur yang membawa mereka melalui desa-desa kecil yang jarang dilalui oleh orang luar.Sore itu, mereka melintasi sebuah jalan kecil yang sepi di tepi hutan, dan di ujung jalan, mereka mulai melihat keramaian yang tidak biasa. Pasar tradisional yang padat dengan penjual dan pembeli tampak ramai. Pasar tersebut, dengan lapak-lapak yang menjual berbagai macam barang, mulai dari sayuran segar, buah-buahan, rempah-rempah, hingga barang-barang antik, tampak seperti pasar biasa pada pandangan pertama. Namun, semakin mereka mendekat, semakin kuat pula perasaan aneh y
Aaron dan kawan-kawannya tiba kembali di Makassar setelah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Namun, kedatangan mereka disambut oleh atmosfer yang berat dan suram. Warga di sekitar pasar tradisional mulai berbicara tentang kejadian-kejadian aneh yang terjadi di tempat itu. Banyak pedagang yang sebelumnya sukses mendadak bangkrut, usaha mereka lenyap tanpa jejak, dan yang paling mengerikan, beberapa dari mereka ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.Kabar ini segera sampai ke telinga Aaron. Dengan insting dan pengalaman mereka yang sudah terasah, Aaron dan kawan-kawannya segera tahu bahwa ini bukanlah kejadian biasa. Ada kekuatan jahat yang bekerja di balik semua ini, dan mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat sebelum situasinya semakin memburuk.Ustadz Abdullah, guru mereka, mengumpulkan mereka semua di rumahnya. "Anakku," katanya dengan suara penuh kewibawaan, "teror ini berasal dari dukun pesugihan yang telah lama bersekutu dengan kalangan jin dan si
Dalam perjalanan pulang menuju rumah, Aaron dan kelompoknya merasakan kedamaian yang jarang mereka rasakan. Setelah menghadapi berbagai ancaman dan kekuatan jahat yang mengintai, mereka akhirnya bisa menikmati ketenangan sesaat. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Di tengah perjalanan, Ustadz Abdullah, melalui telepati yang sudah terbiasa mereka gunakan untuk berkomunikasi jarak jauh, tiba-tiba mengirimkan pesan penting.“Aaron, ILHAM, dan semuanya,” suara Ustadz Abdullah terdengar jelas di kepala mereka, “aku mendapatkan firasat bahwa kalian harus melakukan perjalanan ke Jawa Barat, tepatnya ke Gunung Salak. Di sana, ada kerajaan gaib dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang pernah kalian hadapi. Kekuatan ini telah menyebabkan kekacauan dan teror di antara warga sekitar. Mereka memerlukan bantuan kalian.”Aaron mengangguk, meskipun tahu bahwa Ustadz Abdullah tidak bisa melihatnya. “Kami akan segera menuju ke sana, Ustadz,
Setelah pertempuran yang melelahkan di Gunung Salak, Aaron dan kawan-kawannya merasa lega namun lelah. Mereka kembali ke desa yang telah mereka bantu dan mempersiapkan diri untuk perjalanan berikutnya. Namun, perjalanan mereka ke Kalimantan menyimpan kejutan lain yang tak terduga.Zafir, sang macan besar, tiba-tiba merasakan sesuatu yang berbeda. Dengan indera gaibnya yang tajam, dia mendeteksi kehadiran makhluk gaib yang memiliki kekuatan sangat besar dan jauh lebih besar dari dirinya. Namun, Zafir merasakan bahwa makhluk ini bukanlah ancaman. Bahkan, ada sesuatu yang membuat Arkan, naga yang agung, memberikan penjelasan penting kepada mereka.“Makhluk yang kalian rasakan adalah Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santan,” kata Arkan dengan suara yang dalam dan penuh wibawa. “Keduanya adalah legenda besar dari tanah ini, dikenal dengan kekuatan mereka yang luar biasa. Mereka sering dikaitkan dengan pesugihan dan kekuatan besar lainnya, tetapi mereka sendi
Setelah kembali ke Makassar dan menyelesaikan beberapa urusan, Aaron dan kelompoknya merasa perlu untuk memahami lebih dalam mengenai artefak kuno yang mereka terima dari Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santan. Mereka berkumpul bersama Ustadz Abdullah, yang tengah duduk tenang di ruang belajar. Wajahnya menunjukkan senyum bijak, seperti biasa, namun kali ini, senyum itu tampak menyimpan rahasia yang lebih dalam.Aaron memulai percakapan dengan penuh rasa ingin tahu. “Ustadz Abdullah, kami ingin bertanya tentang artefak yang kami terima dari Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santan. Apa sebenarnya fungsi dan makna dari benda-benda ini?”Ustadz Abdullah memandang benda-benda itu dengan penuh perhatian. Di tangannya, artefak kuno yang diberikan oleh Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santan tampak bersinar lembut, seolah-olah memiliki energi yang tak tampak oleh mata biasa. Dia kemudian menjawab dengan nada bijak, “Artefak ini adalah simbol dari kekuatan dan keb
Setelah kembali dari pertemuan dengan Prabu Siliwangi dan Raden Kian Santan, Aaron, ILHAM, Aisyah, Samira, Raja Rafiq, dan Raja Asyraf berkumpul di tempat peristirahatan mereka. Malam itu, suasana terasa penuh dengan energi dan semangat baru. Mereka tahu bahwa pertemuan tersebut bukanlah hal yang biasa; itu adalah momen penting yang akan membawa perubahan besar dalam perjalanan mereka ke depan.Di tengah keheningan malam, Ustadz Abdullah memasuki ruangan dengan tenang. Wajahnya memancarkan kebijaksanaan dan ketenangan yang mendalam, seperti biasa. Namun, kali ini, ada sedikit senyum di bibirnya, seolah-olah dia menyimpan sesuatu yang istimewa untuk disampaikan.“Kalian semua sudah melakukan perjalanan panjang dan menghadapi berbagai tantangan,” ujar Ustadz Abdullah dengan suara lembut namun penuh makna. “Namun, perjalanan kalian masih panjang. Dan untuk itu, ada sesuatu yang harus kalian ketahui tentang kekuatan yang baru saja kalian terima dari Prabu Siliwangi dan Rad