Share

51. menjelang

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-08-04 08:33:12

Menjelang magrib aku sampai di depan pintu gerbang rumahku, kulangkahkan kakiku dan menuntun motorku masuk dengan senyum bahagia karena hari ini aku mendapati banyak peristiwa dalam hidupku.

Kuletakkan motorku di tempat yang sudah tersedia lalu menguncinya kemudian beranjak naik ke teras. Betapa terkejutnya aku saat melihat Nabil meringkuk di sana dan langsung berdiri begitu melihatku datang.

"Apa yang kau lakukan di sini."

"Aku datang mengunjungi anak-anak."

"Iya tapi itu hanya sebentar kemudian Rihanna hanya mengizinkan ku menunggumu di teras tanpa membiarkan ku masuk."

"Itu keputusan yang tepat mengingat hal itu akan meminimalisir fitnah antara kami dan para tetangga, kau tahu kan kalau kami hanya mengontrak di sini?" jawabku dengan tenang.

"Aku ke sini untuk bicara."

"Baru pagi tadi kita berjumpa di persidangan, kemudian istri dan adik iparmu datang melabrakku ke butik, lalu saat kembali ke rumah untuk istirahat Aku malah mendapatimu di sini. Apa yang kau inginkan?"

"Aku merasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Di Antara Dua (Istri)   52. tiin

    Tin...Matahari baru saja sepenggalah naik saat aku hendak membereskan diriku untuk berangkat kerja. Kupakai pakaian cantik dan mulai menyisir rambut ketika bunyi klakson barusan menjeda kegiatanku.Kusibak tirai jendela dan dari pagar yang tingginya hanya semeter tiga puluh centi itu kudapati lelaki tampan yang kini berdiri di sisi mobilnya.Aku terkejut dengan kedatangan lekaki bertubuh tinggi proporsional itu, melihatku di jendela ia melambaikan tangan, senyum tersungging dari bibirnya yang bercupit seksi, sekilas aku terjeda oleh sesuatu yang sekilas menggoda imanku, aku sempat berpikir bagaimana rasanya jika bibirku dan bibirnya bertemu."Ah, apa aku sudah gila!" Aku langsung menjitak kepalaku sendiri sambil mengucapkan istighfar dan tersenyum dengan gugup.Dia kembali tersenyum padaku dan aku juga membalas lambaian tangan lelaki berwajah oval dan tatapan mata teduh itu, gaya rambut yang klimis dan cara berpakaiannya yang rapi membuat lelaki itu nampak seperti bos muda y

    Last Updated : 2023-08-04
  • Di Antara Dua (Istri)   53. senja

    Saat senja telah menguningkan cahayanya dan waktu telah menunjukkan pukul 04.30, mobil Hendra telah berhenti di depan tokoku.Aku yang kebetulan juga sedang menutup rolling door langsung mengalihkan tatapan kepadanya dan tersenyum begitu melihat lelaki itu menurunkan kaca mobilnya."Rupanya kau adalah pria yang tepat waktu dan disiplin," ujarku sambil menutup gembok dan mengantongi kuncinya."Tentu, untuk berurusan dengan wanita ... seorang lelaki harus terlihat profesional dan ramah," balasnya sampai mengedipkan mata. Aku tergelak, selalu terpukau saat lelaki beralis tebal dan bermata coklat itu tersenyum dan mengerling. Aku selalu berhasil terpukau dengan ketampanan dan fitur wajahnya yang mirip pria-pria dari keturunan spayol atau itali. Dia maskulin, tapi, parlente dan berwibawa. Dia Figur pria seksi yang tubuh serta kesehatannya selalu dirawat.Sesaat pikiranku menerawang membayangkan lelaki itu sedang berolahraga di pusat kebugaran, aku berkhayal melihat dia membuka bajuny

    Last Updated : 2023-08-06
  • Di Antara Dua (Istri)   54. aneh masalah

    Melihat permasalahan yang begitu aneh di antara aku dan mantan ipar-iparku, polisi jadi heran dan tidak habis pikir. Mereka nampak bingung memecahkan masalah antara mas Hendra dan Mas Nabil yang terus saling menyalahkan dan saling melecehkan di hadapan para petugas dan wanita-wanita mereka."Begini saja, bukankah kalian keluarga Kenapa tidak diselesaikan secara damai dan baik-baik saja?" tanya pak polisi."Saya tidak akan mengampuni orang yang merusak mobil saya, kaca depan mobilku seharga dengan harga mobilnya. Bisakah dia mengganti?!""Aku rasa, kau terlalu meremehkanku sampai-sampai kau mengejar mantan istriku karena tidak merasa segan pada iparmu sendiri," ucap Mas Nabil yang sukses membuat Cici terbelalak dan menatap pada suaminya dengan kesal."Urusan aku bergaul dan berbisnis dengan siapa itu bukan masalahmu!""Jangan terus memasang dalil sosial disasi dan bisnis kau jelas-jelas menyukai mantan istriku!""Kau sendiri sadar dengan kesadaran penuh bahwa dia mantan istrimu jadi s

    Last Updated : 2023-08-06
  • Di Antara Dua (Istri)   55. nyonya cantik

    Seminggu kemudian.Entah keberuntungan dari mana karena Minggu kemarin aku dapat pelanggan seorang janda cantik yang berasal dari pinggir kota. Dia datang lagi ke butik kali ini untuk memesan sebuah kebaya yang akan dia kenakan di salah satu acara keluarganya.Aku berkenalan dengannya dan wanita itu ramah sekali, tanpa kutanyai dia telah menceritakan tentang kisah hidupnya dan bagaimana suaminya yang mantan preman berselingkuh hingga memutuskan meninggalkannya. "Tapi Tante terlihat cerah dan segar sekali meski kisah hidup Tante tidak indah." Aku coba memvalidasi apa yang terjadi "Ngapain harus sedih, justru saat kita galau dan terpuruk, harusnya seorang wanita makin cantik dan makin mandiri agar lelaki yang meninggalkan menyesal," jawab wanita centil itu sambil mengibaskan rambutnya. Meski umurnya sudah terlihat di atas lima puluh tahun, tapi ia masih terlihat energik."Hidup terlalu singkat untuk dibuat kesedihan, Besti," imbuhnya."Lalu bagaimana Tante bangkit.""Hei, kau ta

    Last Updated : 2023-08-07
  • Di Antara Dua (Istri)   56. pertemuan mereka

    Hari pertemuan ayah mertua dan tante Elvira akhirnya tiba, sudah sejak semalam ku antarkan gaun pesanan wanita centil itu ke rumahnya dan sore ini aku janjian bersama ayah untuk bertemu di kafe yang sudah kami tentukan. Seperti biasa anak-anak bersama sepupuku Rihana, sengaja kubiarkan mereka pergi ke Timezone untuk menikmati permainan dan wahana, sementara aku tidak mau terganggu untuk merekam momen-momen kebahagiaan ayah dan sahabat lamanya.*Sudah setengah jam kami duduk, kopi yang kami pesan sudah datang dan mungkin sudah mulai dingin. Ayah terlihat tidak sabar dan antusias sekali untuk bertemu dengan sahabatnya itu. Mungkin sudah lama tidak berinteraksi dengan lawan jenis atau bertemu dengan teman-teman masa mudanya, membuat ayah rindu bernostalgia dengan masa lalu dan antusias sekali ketika ada seseorang yang ingin menemuinya."Kok lama ya.""Sabar ya, Mungkin dia kena macet.""Coba kau telpon.""Baik." Aku lantas meraih ponsel dari dalam tas kemudian menghubungi wanita itu.

    Last Updated : 2023-08-07
  • Di Antara Dua (Istri)   57. tak sampai

    Tak sampai 24 jam Setelah pertemuan ayah mertua yang baik hati dengan teman lamanya, tiba-tiba Ibu istrinya menggedor dan mendobrak whatsappku dengan rentetan pesan yang benar-benar mengejutkan.Dia mengambil tangkapan layar dari unggahan sosial media milikku, lalu mengirimkannya padaku dengan kalimat kemarahan yang tidak bisa disebut main-main.(Apa ini, apa yang terjadi, Kenapa kau bisa dapatkan foto? ini siapa orang yang kau pertemukan dengan suamiku?)(Beraninya kau memasang caption seperti itu dan meminta mereka berfoto bersama dengan akrab. Apa kau sadar kalau mereka bukan pasangan yang seharusnya bisa saling duduk sedekat Itu?!)Aku yakin dia terbakar kecemburuan yang dalam.(Kau ini lancang sekali ... memasang caption sebagai mertua ideal di masa depan. Apa kau pikir mereka akan berjodoh?! Apa kau tidak menimbang keberadaanku, kau pikir aku sudah mati?! Siapa wanita asing itu yang akan kau sejajarkan dengan diriku! Tidak level ya....!)Hahaha, ia pasti iri melihat wanita mod

    Last Updated : 2023-08-08
  • Di Antara Dua (Istri)   58. klinik

    Aku dan Hendra mengantri di klinik dengan sabar sampai petugas memanggil nama kami. Berkali-kali Hendra terus bertanya apakah aku baik-baik saja dengan kulitku yang sudah memerah dan bengkak, dia khawatir karena tanganku melepuh berisi cairan bening."Aku baik baik aja kok.""Kok dokternya lama banget ya?" gumamnya dengan khawatir."Udah, ga apa apa, kita nunggu aja.""Kok bisa ya keluarga mertuamu jahat sekali?""Ga tahu Mas.""Apa kau sungguh menjodohkan ayah mertuaku dengan wanita lain.""Tidak, salah satu orang klienku mengenal ayah mertua dan mereka adalah sahabat lama. Mereka ingin berjumpa jadi aku menemani mereka. Hanya itu.""Oh, begitu rupanya, tapi kenapa ibunya Nabil marah sekali?""Cemburu mungkin.""Ah, ya Tuhan," desah Hendra sambil mengusap rambutnya.*Setelah masuk ke ruangan dokter Aku kemudian diberikan perawatan dan salep, dokter meresepkan beberapa obat yang harus ku minum 3 kali sehari agar itu mencegah infeksi, dan aku diminta untuk selalu mengoleskan salep.

    Last Updated : 2023-08-08
  • Di Antara Dua (Istri)   59. kedekatan

    Berhari hari, Hendra tidak pernah melewatkan waktu untuk memberikan perhatiannya padaku, yang mengantarkan obat dan makanan serta memastikan bahwa luka bakar di tanganku sembuh dengan baik.Belakangan aku dan dia semakin dekat saja. Juga hubungan ayah dan tante Elvira yang ternyata juga semakin akrab sehingga mereka selalu punya frekuensi untuk bertemu setiap akhir pekan. Entah ibu mertua tahu atau tidak tapi Tante Elvira sering bercerita kalau ayah mertua belakangan merasa nyaman dengan dirinya. Ayah bilang dia bahagia kalau seandainya tante Elvira yang jadi istrinya, ayahnya Mas Nabil juga curhat kalau dia benar-benar ingin menghabiskan hari tua tanpa drama dan kepusingan yang tidak diperlukan.Tante Elvira juga figur wanita santai yang juga tidak suka dipusingkan, dia telah sukses jadi pengusaha dan tinggal menikmati tabungan dan investasinya di masa tua. Seharusnya ayah dan dia berjodoh karena sejatinya orang baik harusnya bersatu dengan orang baik pula."Aku benar-benar bersimpa

    Last Updated : 2023-08-09

Latest chapter

  • Di Antara Dua (Istri)   75. Sofia : taubat

    Aku sadar bahwa jika kamu ini terus berkepanjangan maka sebentar lagi aku akan berada di ambang perceraian dengan mas Nabil. Jika aku bercerai dengannya maka sekali lagi semua usahaku untuk punya suami akan sia-sia aku terpaksa harus menjanda untuk kedua kalinya.Satu-satunya hal yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan keluarga ini adalah berdamai dengan iklim serta mendukung pernikahannya dengan Hendra. Meski aku sakit hati dan ingin sekali balas dendam tapi aku tidak punya cara untuk melakukannya wanita itu terlampau cerdik ditambah Hendra ada di latar belakang untuk melindunginya. Sekali saja aku menginjakkan kaki ke butik iklima, maka kami semua akan berada di penjara.Ya, setegas itu Hendra memperlakukan orang. Juga ia yang kehilangan cinta pada Cici dan kini tergila-gila pada iklima pasti akan melakukan apapun untuk melindungi kekasih hatinya itu.Aku benar-benar berada di jalan buntu, aku terkena karma dan menjadi sangat pusing dengan begitu banyaknya masalah yang mendera. F

  • Di Antara Dua (Istri)   74. Sofia: Nabil menegurku

    Selama berhari-hari aku berusaha mengambil hatinya dan membuat dia percaya serta yakin kalau aku memang beritikad baik untuk mengurus keluarganya dan berbaikan dengan ibu anak-anaknya.Tapi seminggu kemudian aku sudah tidak tahan lagi, kuputuskan untuk meminta bantuan keluargaku agar mereka mencarikan seorang asisten dan pengasuh untuk ibu mertua yang lumpuh serta membantunya membersihkan rumah. Aku mempekerjakan mereka dan membayar mereka dengan mahal, aku berjanji juga akan memberi bonus kalau mereka bisa bertahan.Kupikir semuanya akan beres, tapi dugaanku salah, ternyata nabil tidak menerima itu sebagai niat yang tulus, dia malah menganggapku menghindari tugas serta jijik dengan keluarganya."Apa kau mendatangkan pembantu rumah ibuku?" Dia bertanya padaku saat ia baru kembali ke rumah di malam hari, untuk apa yang dia lakukan dari pagi di luar sana sampai pulang kantor pun harus malam hari. Aku kesulitan menanyainya karena setiap kali bertanya dia pasti akan mengamuk. Ia bukanlah

  • Di Antara Dua (Istri)   73. setelah jadi babu

    POV Sofia Setelah seharian berjuang jadi babu, menangis frustadi karena harus pegang sapu dan alat lap, aku membersihkan semua kotoran dan debu-debu, membersihkan kotoran dan najis serta memandikan ibu mertua yang bertubuhnya nyaris membuat punggungku patah.Tanganku lecet karena terkena cairan pencuci piring, kulitnya melepuh dan perih, kuku yang kurawat dengan mahal juga patah. Ya ampun, aku menangis memperhatikan diriku yang menyedihkan. Setelah semua pekerjaan selesai dan aku berhasil memberi makan kedua tua renta itu dengan makanan pesanan, aku memilih untuk pulang. Sebelum meninggalkan tempat itu aku menelepon ayah mertua dan memintanya pulang untuk menemani ibu mertua. Aku bilang aku ada acara jadi tidak bisa menjaganya sampai pagi. Untungnya ayah mertua mau."Ah lagi pula kenapa sih sudah tua bangka begitu masih menikah? Kenapa tidak fokus aja mengurus rumah dan cucu! Dasar centil." Aku menggerutu sendiri sampai hampir melempar sepatu yang aku kenakan."Sofia...." Aku hen

  • Di Antara Dua (Istri)   72. Nabil marah

    "Maksudku baik Mas ... Aku ingin punya waktu untuk diri sendiri , kamu dan merawat tubuhku, Aku ingin tetap terlihat cantik di hadapanmu dan santai dengan waktuku. Bisakah kau bayar orang lain saja?""Astaghfirullah teganya kau Sofia. Itu ibuku sofia, dia merendahkan iklima demi membelamu, dia melakukan apapun yang kau inginkan serta selalu berada di pihakmu. Teganya kau. Setelah dia dalam keadaan sakit dan tak berdaya, kau memintaku untuk membayar perawat, sementara kau akan menghabiskan waktu untuk merawat kukumu?""Aku tidak ahli mengurus orang tua, Sayang""Tapi tetap saja, setidaknya kau menghargai mereka sebagai orang tuaku."Ah, gawat, Kalau kami berdebat dia pasti akan membandingkanku dengan istrinya pertamanya."Maaf, sayang, aku benar-benar bingung, lagi pula ini semua bukan salahku. Ini salahnya Iklima, dia yang sudah membuat bencana dan menimbulkan banyak masalah. Dia yang sudah menjodohkan Ayah dengan teman sekolahnya, hingga ibu syok dan sakit, harusnya dialah yang harus

  • Di Antara Dua (Istri)   71. POV Sofia

    Biar kuceritakan kenapa aku sampai akhirnya pergi minta maaf dan bersikap baik kepada iklima. Biar ku beritahu yang sebenarnya.*Aku telah resah sejak awal, kupikir pernikahan kami akan berlangsung lancar dan bisa diterima oleh semua orang tapi ternyata itu tidak semudah yang kupikirkan. Iklima, dia membalas dendam dengan seburuk-buruknya pembalasan. Dia membuat adikku bercerai, menimbulkan keraguan dalam diri suamiku serta kerenggangan hubungan kami, lalu memisahkan ayah dan ibu mertua. Bola panas ini harus segera dihentikan sebelum menghancurkan segalanya.Aku tahu dan dari lubuk hatiku terdalam aku menyadari kesalahanku, aku tahu aku sangat keliru telah menyetujui perjodogan dari ibu mertua yang meminta aku untuk menikahi Nabil.Saat itu pikiranku sedang tidak jernih, aku terlalu sedih dengan kematian Mas Faisal. Kupikir aku tidak bisa menjalani semua ini sendirian, hidup menjanda dan menjadi stigma buruk di antara masyarakat. Aku tidak suka direndahkan, hanya karena tidak puny

  • Di Antara Dua (Istri)   70. Sofia minta maaf

    Seminggu kemudian.Setelah peristiwa yang terjadi di rumah mantan mertua kujalani hari-hariku seperti biasa, berusaha bersikap dan berpikir normal sambil berusaha menutupi luka-luka dan lubang di hatiku. Ruang hampa dan rasa kehilangan, tetap ada mengingat aku pernah begitu mencintai Mas Nabil. Tapi, aku sudah berdamai dengan kenyataan, sudah ikhlas bahwa inilah kehendak tuhan.Memang tidak mudah melupakan orang yang pernah mengukir namanya di hati, terlebih Aku punya dua orang putri, yang setiap kali menatap mereka, aku pasti akan teringat pada ayahnya. Aku teringat setiap detail peristiwa pahit dan manis dalam hidupku begitu memandang Arumi dan Novia. Tapi, mereka juga motivasi agar aku tetap bertahan dan menjadi kuat, aku punya motivasi untuk sukses dan tetap bekerja keras demi mereka. Aku bertekad untuk memperbaiki hidupku dan menemukan orang yang tepat di suatu hari nanti, insya Allah, aaamiin.*Suasana rumah kami jauh lebih tenang sekarang, karena orang-orang yang sering mente

  • Di Antara Dua (Istri)   69. semuanya

    Semua orang menatap padaku saat tiba-tiba aku sudah berdiri di ambang pintu. Dalam perdebatan sengit dan pertengkaran itu tiba-tiba mereka terbelalak karena pendapatku yang mengejutkan."Semuanya salah termasuk siapapun yang mendukung dan ikut dalam keputusan itu.""Kalau begitu kau salah juga, terutama kau! Kaulah biangnya yang membuat Ayah berpaling dari ibu?""Anggap saja impas karena ibu lah yang membuat Nabil berpaling dariku?""Oh jadi sampai sekarang kau masih tergila-gila pada Nabil dan terobsesi untuk balas dendam, padahal kau sendiri yang minta cerai darinya?""Tidak juga, aku tidak pernah benar-benar berusaha sekuat mungkin untuk membalasnya tapi alam mendukungku untuk memberi balasan. Ayah sendiri yang menginginkan tante Elvira, sementara aku hanya mengikuti keinginannya. Sebagai anak yang baik aku membantunya.""Sejak kapan kau jadi anaknya, kau hanya mantan menantu.""Darah ayah dan nabil mengalir dalam nadi anakku, secara tidak langsung kami sudah terikat sebagai kelua

  • Di Antara Dua (Istri)   68. kesal dipermalukan

    "Kenapa Anda berkata sejauh itu tante Stefani?""Karena faktanya begitu," jawab wanita modis itu sambil mendelik."Anakku mengorbankan semuanya demi adikmu bahkan dia rela ikut agama kalian, tapi tapi Cici tidak benar-benar memberinya cinta. Sudah cukup sekarang!""Jadi kalian akan menjodohkanmu dengan wanita ini, alih alih mencarikan istri yang lebih baik?""Iya, kenapa, apa masalahnya? Ini adalah pilihannya dan dia bahagia dengan itu."Merasa kesal karena dipermalukan, Sophia langsung bersurut mundur sambil memegang tangan Nabil dan mengajaknya pergi. Di sisi lain ekspresi ayahnya Arumi dan Novia, tatapannya terus lekat padaku yang kini menyuapi bubur kepada Hendra. Dia sepertinya kecil hati dan tidak terima kalau pelayanan dan perhatianku, kini berpindah kepada lelaki lain.Yang namanya masih cinta pasti ada rasa cemburu."Pergi dan jangan datang lagi, beraninya keluarga kalian yang sudah menyakiti anakku datang kemari! Apa kalian hanya ingin memastikan kalau dia benar-benar me

  • Di Antara Dua (Istri)   67. jangan diulang

    "Tolong jangan membahas tentang kesalahan kami. Tolong bukalah hatimu, demi ibu mertua.""Tumben Sofia yang jahat dan kasar memelas Dan memohon di hadapanku..." Aku sinis padanya.Wanita itu menggigit bibirnya seolah tidak suka harga dirinya disentil. Dia berusaha tetap tersenyum meski getir."Aku sedang pusing dengan banyaknya masalah yang mendarah hidupku jadi tolong pulanglah, aku yakin ponsel ayah sudah dinyalakan jadi kalian langsung saja menghubunginya.""Dia tidak mau menjawabnya.""Aku akan mencobanya, jadi pulanglah.""Terima kasih ya, aku sangat menghargai bantuanmu," ucap mas Nabil dengan mata berbinar, sementara aku hanya memutar bola mata dan malas sekali mendengar dia yang pura-pura manis padaku."Ayo Sayang, kita pulang, biar iklima hubungi ayah mertua," ucap Sofia yang terdengar sangat pamer kemesraan di hadapanku, aku hanya tersenyum karena tidak terpengaruh.Enak saja, dia seakan-akan menyerahkan semua masalah keluarga pada diriku. Hanya karena aku mau menghubungi ay

DMCA.com Protection Status