Home / Romansa / Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten / Berdamai di Malam yang Panjang

Share

Berdamai di Malam yang Panjang

last update Last Updated: 2022-03-15 22:21:38

Ketika Dewi sedang asyik menyantap makanannya, Bagaskara ternyata telah selesai membersihkan diri dan langsung menghampiri Dewi yang berada di balkon.

“Makan yang santai, jangan seperti orang yang tidak pernah makan seolah besok mati kelaparan!” Ujar Bagaskara

“Astaga. Apakah tuan hobinya selalu mengagetkan orang?” Tanya Dewi yang sudah merasa jengkel karena Bagaskara yang selalu membuat dirinya terkejut. Namun ada yang membuat fokusnya teralihkan, yaitu otot kekar Bagaskara yang terpampang jelas ketika hanya menggunakan handuk sebatas pinggang.

“Oh god, ini tidak bagus untuk kesehatan mataku.” Batin Dewi saat memandang roti sobek milik Bagaskara.

“Kamu ini berani sekali rupanya membantah perkataan saya!” Pungkas Bagaskara

“Ya tuhan aku lupa kalau sedang menghadapi singa yang siap mengaum kapan pun dia mau.” Batin Dewi yang menyesali perbuataanya yang memantik amarah Bagaskara.

“Maafkan saya tuan.” Seraya Dewi sedikit membungkukkan badan.

“Lupakan, saya anggap itu sebagai apresiasi karena keindahan yang saya miliki.” Jawab Bagaskara dengan percaya diri membuat Dewi ternganga tak percaya.

“Dasar Narsis.” Batin Dewi

Bagaskara pun langsung berlalu masuk kedalam kamar meninggalkan Dewi yang masih menyantap makannanya. Ia pun mematikan ponselnya karena ia merasa sudah waktunya istirahat dan tidak ingin diganggu oleh pekerjaan. Apalagi ia ingin beristirahat barang sebentar saja setelah menemukan seseorang yang mampu membuatnya kembali menjadi pria sejati.

Setelah menghabiskan makanannya Dewi pun langsung menuju kamar mandi untuk menggosok gigi. Karena sangat tidak mungkin ia berdekatan dengan Tuan Arogan setelah makan nasi padang yang berbau khas rempah. Semua rutinitas sebelum tidur selesai ia mengetok pintu kamar untuk masuk, karena bagaimanpun ia merasa tidak sopan jika langsung masuk tanpa permisi.

“Masuk saja.” Ucap Bagaskara mmebuat Dewi langsung membuka pintu dan menutupnya kembali.

“Ya Tuhan, bisakah posisinya dikondisikan jangan seperti itu.” Batin Dewi saat melihat Bagaskara sedang telentang di atas kasur masih dengan menggunakan handuk membuat langkahnya terhenti.

Bagaskara sudah tidak tahan untuk menunggu lebih lama lagi langsung menghampiri Dewi dengan lamunannya.

“Ternyata hobimu melamun ya?” Tanya Bagaskara tepat dihadapan Dewi sedang berdiri.

“Maafkan saya tuan.” Kilah Dewi saat merasa kikuk berdekatan dengan pria yang ada dihadapannya.

Melihat Dewi yang merasa canggung membuat Bagaskara semakin ingin menggodanya karena Dewi sangat terlihat manis saat bertingkah seperti ini.

“Ternyata dia sangat menggemaskan saat merasa terpojok.” Batin Bagaskara senang seperti mendapat mainan baru.

Langkah Bagaskara membuat Dewi mundur hingga punggungnya mentok di tembok kamar. Bagaskara mengukung Dewi hingga terasa bahwa Dewi sedang menahan napas.

“Jangan lupa bernapas!.” Ucap Bagaskara seolah tak bersalah atas apa yang dilakukannya.

“Baiklah jika kau memang menantangku Tuan Arogan.” Batin Dewi bergejolak langsung memberanikan diri menatap mata elang Bagaskara.

“Cantik sempurna.” Batin Bagaskara memandang wanita yang ada dihadapannya membuat sesuatu yang ada dalam dirinya tegang.

Penyatuan mereka diawali dari saling membelit lidah yang sepertinya tak akan ada habisnya, keduanya saling menikmati apa yang sedang mereka lakukan.

"Oh God, ternyata gini rasanya French kiss".batin Dewi "awwwwwh, pelan-pelan tuan karena kau bisa merobek bibirku". Pekik Dewi sambil melotot tajam kearah manik hazel tepat saat si tuan Arogan yang terlalu bersemangat atas dirinya.

Sedangkan yang di tatap seolah tak bersalah karena ia sudah merasa gairahnya di ubun-ubun untuk dituntaskan.

Bagaskara langsung mengangkat tubuh indah wanita yang berhasil memikat kejantanannya ke atas bed yang sangat empuk.

"Malam ini kamu milikku Nona Nirmala Dewi". Bisik Bagaskara di telinga Dewi nyaris tak terdengar karena sedang menahan hasrat.

"Bawalah aku ke dalam kenikmatan yang akan kau suguhkan tuan, aku menantinya." Balas Dewi dengan mendekati bibirnya ke daun telinga Bagaskara dan memberikan gigitan kecil pada si empunya.

Bagaskara hanya tersenyum smirk, ia langsung membuka ikat bathrobe yang Dewi kenakan. Ia buka perlahan dari bahu menggunakan giginya yang sukses membuat Dewi merinding. Terpampang jelas aset yang dimiliki Dewi ketika lelaki dihadapannya berhasil membuatnya tak terlapisi satu pun helai kain.

"Awhhh sakit tuan" jerit Dewi ketika Bagaskara memberikan tanda kepemilikan di bahu depan Dewi.

Tentu saja tuan Arogan tak mengindahkan jeritan sang Dewi yang sedang berada dibawah tubuh kekarnya. Ia berlanjut dengan bermain dengan squisy kenyal dan kencang yang dimiliki Dewi, tubuh ini seolah membuatnya candu apalagi ia telah lama tak menuntaskan dirinya pada wanita sebelumnya.

"Ssssshhh, ah tuan".Dewi tak mampu menahan desisan saat tubuhnya dijamah oleh sang CEO kekar ini.

"Aku nggak pernah segila ini sama perempuan, tapi tubuhnya seolah jadi candu". Batin Bagaskara sambil menatap wanita yang ada dihadapannya, yang ditatap merasa senang karena ia bisa memamerkan aset indah yang ia miliki.

Tanpa panjang lebar lagi untuk foreplay Bagaskara langsung memposisikan miliknya tepat dihadapan milik sang Dewi. Sorot matanya seolah-olah mengisyaratkan kamu harus siap, Dewi pun langsung mengerti dan memberikan anggukan. Namun terasa sulit ketika Bagaskara akan memasukkan miliknya.

"Udah lama nggak main nih kayaknya cewek". Batin Bagaskara

Saat memaksa barang miliknya masuk, Dewi merasa sakit yang amat perih seakan rasa sakitnya baru pertama kali ia rasakan.

"Ya tuhannnnnn sakitttttttt, ohhhhhh stop aku mohon jangan dilanjutkan. Sakittttttt tuan owhhhhhh". Jerit Dewi yang berontak ingin disudahkan lantaran sakit yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Kau masih virgin? Bagaimana bisa!". Ucap Bagaskara yang heran karena notabane nya Dewi adalah seorang wanita club' malam.

"Awwwwwh sakit tuan". Jerit Dewi yang seolah tak mendengar pertanyaan dari Bagaskara dan malah memegang dada bidang sang tuan Arogan maksud untuk mendorong tubuhnya.

"Sabar ya sayang, aku mohon untuk tahan sekali lagi karena setelahnya pasti akan terasa nikmat". Bujuk Bagaskara sambil memeluk Dewi dan langsung saja mereka melakukan apa yang seharusnya terjadi untuk terbang ke nirwana yang indah seakan tak ingin berkesudahan karena sangking indahnya saat tubuh menyatu menjadi satu, erangan sakit kini terganti dengan desahan yang indah.

Saat mereka telah menyelesaikan rutinitas ranjang yang panas terasa melelahkan bagi keduanya. Tubuh mereka telah tertutup selimut karena merasa malas untuk sekedar berdiri menggunakan bathrobe atau handuk yang sudah berserakan dilantai.

Disaat mata Dewi akan terpejam, Bagaskara langsung merangkul Dewi kedalam pelukan hangat yang membuatnya mabuk kepayang.

“Apa tuan tidak merasa lelah?” Tanya Dewi seolah dapat menebak perilaku Bagaskara yang seakan mengingkannya lagi.

“Biarkan seperti ini sebentar saja.” Jawab Bagaskara dengan damai.

“Akhirnya bisa berbicara lembut juga si Tuan Arogan.” Tutur Dewi dalam hati sambil tersenyum.

“Kenapa kamu tidak jujur saat pertama kali bertemu?” Tanya Bagaskara sambil menatap netra indah Dewi.

“Maksud tuan?” Tanya Dewi sambil mengerutkan kening.

“Soal kesucian kamu yang baru kurenggut tadi, tapi aneh juga sampai sekarang saya belum tau nama kamu itu siapa?” Tanya Bagaskara dengan panjang lebar menanti jawaban dari Dewi.

Dewi langsung menjauh dari Bagaskara dan memilih duduk untuk mempersiapkan jawaban. Ia susun bantal untuk menyanggah punggungnya. Bagaskara pun mengikuti langkah Dewi untuk menyusun bantal agar merasa nyaman.

“Namaku Nirmala Dewi wahai tuan Bagaskara Prayudha.” Jawab Dewi lugas

“Jangan tanya aku tau dari mana namamu tuan, karena aku baru saja membaca artikel tentang anda di web.” Lanjut Dewi yang langsung menjelaskan saat Bagaskara merasa heran saat namanya disebut dengan lengkap.

“Aku masuk kedalam dunia malam juga karena kesepakatan dengan si pemilik klub.” Tutur Dewi mengenang masa awal ia bisa bekerja di klub.

Flashback on:

“Baiklah Mami, aku bersedia bekerja di klub jika bisa menebus hutang almarhum orang tuaku.” Jawab Dewi saat didesak Mami untuk bergabung di klub nya.

“Namun ada satu syarat yang aku ajukan Mam.” Ucap Dewi membuat suarat untuk kesepakatan mereka.

“Sebutkan saja, tapi hanya satu dari sekian kesepakatan dari saya.” Jawab Mami

“Aku tidak akan melayani permintaan ranjang siapapun yang datang tanpa persetujun dariku.” Jawab Dewi dengan tegas.

“Baiklah, tapi jangan sesekali kamu mencoba kabur atau kamu akan menanggungnya.” Hawab Mami dengan sinis.

Flashback off

“Jadi pada saat itu Mami tidak mengetahui alasan kenapa aku tidak mau melayani pengunjung sampai di ranjang. Aku takut kalau Mami tau dia akan melakukan rencana licik, jadi aku berusaha menutupinnya dengan melayani mereka yang booking saat minum dengan baik.” Tutur Dewi

“Sebenarnya aku akan memberikan kesucianku untuk seseorang yang akan menjadi suamiku nanti tuan, namun karena aku tidak mau terus-menerus berada didalam genggaman Mami jadi bertekad kuat ingin melunasi hutang-hutang saat mendengar tawaran dari anda. Tanpa memikirkan soal kesucian yang sudah aku jaga selama ini.” Lanjut Dewi dengan netra yang mengembun mengingat apa yang telah ia jalani selama ini.

“Saya tidak akan melepaskan kamu Nirmala Dewi.” Batin Bagaskara sambil menarik Dewi kedalam pelukannya sesaat setelah mendengar penuturan panjang Dewi. Entah perasaan apa yang sedang dirasakan Bagaskara, namun jika boleh jujur ia merasakan ketenangan serta kenyamanan bersama Dewi sejak pertama bertemu.

Related chapters

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Pergi?

    Masih didalam dekapan yang hangat, Dewi terkejut saat mendengar penuturan Bagaskara. “Kamu harus tau alasan kenapa saya rela memberikan kamu uang dalam jumlah yang besar. Itu karena kamu adalah wanita yang mampu membuat gairah saya kembali seperti sebelum menikah.” Tutur Bagaskara “Anda sudah menikah tuan?” Tanya Dewi yang sedikit kecewa menerima kenyataan bahwa laki-laki sempurna dihadapannya itu telah menikah. “Iya aku sudah menikah.” Jawab Bagaskara. “Kamu datang seperti Dewi yang telah dikirimkan untuk saya.” Ucap Bagaskara tulus sambil menatap netra indah Dewi. “Tentu istri anda tidak mengetahui tentang ini bukan?” Tanya Dewi karena ia tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang lain. “Itu bukan urusanmu!” Pungkas Bagaskara “Astaga, mode dinginnya on lagi. Huh dasar tuan Arogan.” Batin Dewi “Kamu harus dihukum karena sudah berani banyak bertanya nona.” Seringai Bagaskara sambil menarik selimut yang menutupi tubuh mereka. D

    Last Updated : 2022-03-16
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Hilang?

    Bagaskara menggeliat tat kala sinar mentari pargi yang membuatnya terbangun. Namun Bagaskara tak melihat sosok wanita yang sudah membuatnya tidur nyenuak semalam. Ia pun langsung mencari kebetadaan Dewi kedalam toilet. “Kosong.” Ucap Bagaskara “Dewiiiiiii, Dewiiiii! Kamu dimana!.” Suara Bgaskara menggelegar disetiap ruangan. Ia terus mencari ke seluruh room suite namun tidak mendapat sosok Dewi, tanpa perduli bahwa ia sedang tidak mengenakan apapun untuk menutupi tubuhnya. “Ada surat.” Ucap Bagaskara saat melihat ada kertas diatas nakas disamping ranjang. “Arrrrrrggggghhh, berani sekali dia pergi dariku tanpa pamit. Malah ninggalin sirat seperti ini.“ Bagaskara frustasi bercampur kesal saat merasa dirinya ditinggal oleh Dewi. Ia pun langsung mencari ponselnya dan menghubungi asisten nya. “Rafa! Sekarang juga kamu cari perempuan yang bernama Nirmala Dewi. Kamu bisa dapat informasi dari pemilik klub A.” Perintah Bagaskara “Dia harus ketemu secepatnya!!!!.” Bagaskara menggeretak

    Last Updated : 2022-03-16
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Frustasi Ditinggal Pergi

    Bagaskara mencari keberadaan wanitanya dimulai dari klub untuk menemui Mami, siapa tau ia akan mendapat jejak setelah bertemu dengan Mami. “Mam, ada yang ingin saya tanya.” Ucap Bagaskara to the point pada Mami sesaat setelah memasuki ruangan wanita pemilik Klub tersebut. “Selamat pagi tuan Bagaskara, apa ada yang bisa saya bantu?” Tutur Mami sambil berdiri sedikit membungkukkan badan tanda menghormati tuan kebesarannya datang. “Saya kesini mau menanyakan perihal Dewi? Apakah semalam Dewi kembali lagi kesini?” Tanya Bagaskara setelah menduduki kursi yang berhadapan dengan meja Mami. “Oh ternyata perihal itu, memang Dewi kalau tidak salah saat menjelang subuh mendatangi saya tuan. Bahkan dia sudah melunasi semua hutangnya semalam, tapi saya tidak tau lagi setelah itu tentangnya karena kesepakatan kami sudah usai.” Jelas Mami dengan singkat padat dan jelas. “Ternyata kamu hanya menginginkan uang saya, itu artinya hanya saya saja yang terlalu

    Last Updated : 2022-03-16
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Murka

    Setelah berperang dengan diri sendiri karena merasa kecolongan hingga sang Dewi nya hilang tak tau dimana. Sang tuan Arogan yang mampu menundukkan lawan hanya dengan menatap lawannya saja sudah mendapatkan kemenangan, kini harus merasakan patah hati seperti anak SMA yang kasmaran. “Arrrrrrggggghhhhhhhhh, Dewiii bisakah kau mendengarku? Bisakah kau kembali!.” Pekik Bagaskara frustasi. Ternyata ada yang mengetuk kaca mobilnya dan segera ia turunkan. “Om mau beli air mineral nya?.” Ucap sang anak jalanan yang sepertinya memang berjualan disekitar jalanan. “Boleh, saya beli semua dagangan kamu!” Dengan suara barithon nya Bagaskara seperti memberi perintah yang menakutkan. Namun dengan senang hati Si Anak kecil mendengar pernyataan Sang tuan Arogan. “Taruh saja semuanya di belakang kemudi.” Perintah bagaskara yang langsung turun dan membuka pintu mobil, dengan diikuti oleh sang anak yang melakukan perintah nya. “Ini untuk kamu.” Bagaskara menyodorkan uang pecahan 100 ribu sebanyak

    Last Updated : 2022-05-18
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Tanpa Titik Terang

    POV Bagaskara Pulang kerumah bukannya langsung istirahat tapi ditambah lagi masalah dengan Elena makin buat kepalaku sakit. Belum lagi tentang Dewi yang belum ada kabarnya benar-benar buat frustasi. "Aaaarrrrrrghhhhhhhh, shit!" Aku kesal saat mengingat kejadian barusan. Dengan pikiran yang sangat kacau aku memutuskan segera menyegarkan tubuh dengan berendam air hangat, berharap agar situasi berubah menjadi lebih baik dalam sekejap. Memejamkan mata sambil menetralkan perasaan memang pilihan yang tepat untuk saat ini. Tak terasa pun aku tertidur selama setengah jam, "Oh God, capeknya sampe ketiduran dalam air." Aku yang terbangun karena bunyi dering telepon. "Apa kamu sudah mendapat kabar baik?" Tanyaki saat mengangkat telepon dari asisten. "Kamu dibayar mahal Rafa! Aku mengharapkan kabar baik, bukan hanya harapan!!!! Kamu cari sampai dapat atau kamu saya pecat. Kerahkan seluruh anggota untuk mencari satu wanita. Jika tidak mendapatkan hasil juga, kalian saya pecat!!!"

    Last Updated : 2022-05-25
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Elena

    POV Elena Saat aku diusir oleh suamiku sendiri karena alasan aku selingkuh disitu juga aķu merasa sangat jengah. Bagaimana tidak aku akan selalu setia dengan seorang pria impoten sepertinya. Bukan main dulu perjuangan ku untuk menjadikan nya suami dengan sangat susah payah menghadapi sikapnya yang sangat arogan, egois, dan kasar. Tapi semua itu kutepis karena aku jatuh cinta padanya pada saat pertama kali bertemu di dalam jamuan khusus ketika masih menjadi karyawan salah satu perusahaan ternama. Dari jaman kerja aku selalu dipuja karena kecantikanku dan tubuh proposional yg kumiliki, dan karena itulah aku percaya diri untuk merebut hati sang pujaan seluruh wanita. "Tapi malang sekali nasib ku saat mengetahui bahwa dia adalah pria loyo, aku tidak cukup setia untuk memuaskan diri dhanya dengan alat bantu. Itu sangat tidak memuaskan tuan Bagaskara! dan sekarang kau mencampakkan ku karena aku berselingkuh! Siapa disini yang salah coba? Arggggggh bangsat kau Bagas." Aku mengungk

    Last Updated : 2022-06-02
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Steffan & Elena

    Elena tiba di kediaman kekasihnya, Steffan Richardo yang taklain adalah sahabat calon mantan suaminya Bagaskara Prayudha. Mansion milik kekasihnya itu tak kalah megah dengan kediaman wanita cantik itu sebelumnya, karena Steffan juga raja bisnis di kota itu. Elena langsung saja masuk kedalam mansion dengan diikuti oara pelayan yang membawa barang miliknya, para pelayan sudah mendapat titah dari sang pemilik mansion jika kekasihnya akan tiba. Sudah tak heran lagi pula bagi para pelayan disana karena mereka sudah familiar dengan wajah wanita cantik yang sedang mereka ikuti. "Tolong rapikan semua barang nya, aku mau bersih-bersih." Perintah Elena kepada pelayan yang dijawab anggukan seraya masuk bathroom nan indah didalam kamar utama sang empunya kediaman. Ketika air sudah ia penuhi, ia langsung berendam di air yang hangat untuk menenangkan pikiran yang sangat menguras otaknya setelah kejadian hari ini. "Oh akhirnya aku bisa merasakan ketenangan juga disini, dia pikir aku ak

    Last Updated : 2022-06-07
  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Pasrah

    Terik matahari membangunkan sang pemilik wajah rupawan yang sedang tertidur, dengan badan yang masih lemas dan mual karena terlalu over dalam menenggak minuman membuat sang petualang malam pun tumbang. "Arggghhh rasanya pengar ini membunuhku." Ucap Bagaskara saat mulai terbangun dari tidurnya, diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tentu sudah kesiangan untuk ke kantor bagi tuan perfect yang selalu disiplin. "Cepat bawakan aku susu kaleng, sekarang." Perintah nya kepada pelayan yang berada dilantai 1 melalui telepon kamar. Bagaskara pun langsung membersihkan diri untuk bersiap pergi ke kantor, dengan menggunakan setelan jas yang rapi tanpa cela sedikitpun membuat penampilannya semakin dikagumi. Setelah selesai ia langsung memasuki mobil dibelakang kemudi dengan membawa susu yang ia minta untuk diminum di perjalanan. Setelah menghabiskan beberapa kaleng ia memeriksa gawai nya. Ia pun tertarik ketika melihat ada beberapa pesan dari calon mantan istrinya

    Last Updated : 2022-06-08

Latest chapter

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Pendekatan

    Ting Tong,,, Ting Tong,,,Dihari yang cerah, Dewi sepertinya kedatangan tamu yang memecahkan keheningan kediaman yang ia tinggali. Dilihatnya dari lubang pintu ada pria yang mengajak nya tinggal di pulau dewata lah yang singgah. “Silahkan masuk” Dewi tersenyum seraya membukakan pintu dan berlalu kearah sofa khusus menjamu tamu yang datang, tentu saja Dion mengekor wanita yang ia kagumi.“Kamu suka tempatnya?” Tanya Dion“Banget, simpel tapi aku suka” balas Dewi“Apa kedatanganku mengganggu kamu?” Tanya Dion yang sungkan karena jujur ia sangat kentara menyukai wanita yang sedang berhadapan dengannya.“Sama sekali ngga kok, tapi ngomong-ngomong kamu emang se formal itu ya kalo lagi ngobrol? Atau aku nya yang ngga sopan?” Tanya Dewi yang kaku dengan cara bicara lawannya ini.Dion yang ditanya oleh sang gadis pujaan pun bersemu merah karena merasa konyol, “kenapa juga aku pake bahasa formal coba sama dia diluar bukan di kanyor kayak biasanya” batin Dion sambil menggaruk tengkuk yang tida

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Tiada hari tanpa emosi

    Hari ke hari suasana hati Tuan Arogan makin memburuk, hanya saja ia pandai sekali menutupi semua itu. Sikap yang ia tunjukkan pada orang-orang pun tak berubah, masih menunjukkan seorang Bagaskara Prayudha yang terkenal dingin dan mematikan apabila berhadapan dengannya. Namun siapa tau jika ia mampu ditaklukkan oleh Dewi yang hilang. "Aku ingin jadwalku diatur dengan teliti! Apa kau mendengarkanku wahai tuan sekretaris yang agung!" Ucap Bagaskara yang mampu menekan jantung Rafa berhenti dalam hitungan detik. Seolah tak memberi kesempatan untuk Rafa membela diri, Bagas langsung berdiri mengitari meja kebesarannya untuk menghampiri sekretarisnya yang sedang ketakutan. "Oh ya tuhan, bukankah dia sudah berubah kemarin menjadi orang yang baik setelah Nona itu pergi?" Batin Rafa yang bertanya-tanya tentang perubahan sikap Tuannya itu. "Jangan berpikir aku bisa lemah karena perempuan dan kau dapat lalai dari tugasmu." Ucap Bagaskara menatap lurus kearah pria yang sangat rapi dalam pena

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Tamu tak diundang

    Wanita parubaya melenggang dengan anggun kedalam mansion megah milik Steffan, raut wajahnya yang datar tak dapat ditebak walaupun hatinya sedang berkecamuk. Ia pun langsung duduk di sofa kebesaran sang empunya,”panggilkan tuanmu sekarang juga, bilang kalau aku ingin segera bertemu dengannya.” Titah Viona pada pelayan saat menyambut kedatangannya. “Baik Nyonya” Pelayan tak bisa membantah perintah dari Viona, karena ia tahu bahwa sang pemilik titah sudah seperti ibu sendiri dari tuannya. Mata Viona mengekori kemana arah pelayan yang diperintahnya itu, ternyata kamar utama sang empunya rumah ada tepat lurus diposisi duduknya saat ini. Di lantai dua dengan pintu ukiran sangat elegan adalah kamar utama Steffan, ketika pintu dibuka Steffan langsung menoleh ke ruang utama dan saling bertatap dengan si tamu yang tak lain adalah Viona. steffan pun sudah menganggap ibu mantan sahabatnya itu sebagai ibu sendiri. “Saya memohon maaf tuan karena mengganggu istirahat di akhir pekan,

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Kebenaran

    Bagaskara's POV Aku terbangun di pagi yang cerah, rasanya sangat berat sekali untuk bangun dari tempat tidur ini. Jika bukan ada Mama yang datang dan mengetuk sejak tadi, aku akan tetap melanjutkan tidur. Tentu saja Mama akan mengamuk jika aku mengabaikannya, bisa-bisa aku jadi gelandangan. "ada apa sih pagi-pagi gini udah rusuh aja sih Mam?" ucapku kesal tatkala mendengar gedoran pintu yang tak kunjung berhenti. Hari ini jadwal untuk kerja sengaja kuminta dikosongkan karena tubuh ini juga butuh istirahat. apalagi beberapa hari belakangan energiku terkuras habis memikirkan wanita yang telah mencuri hati ini. Tapi sepertinya Mama nggak mungkin kalo cuma mau temu kangen sampe rusuh gini. "Ada apa sih maaaa?" tanyaku sedikit memasang wajah kesal. "Turun dalam waktu 5 menit, mama tunggu dibawah. ingat! hanya 5 menit untuk bersih-bersih dan langsung turun." Perintah Mama dengan wajah yang menahan amarah. "iya ma." Aku pun bergegas kekamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gig

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Awal Kehidupan Baru

    Di pulau Dewata yang selalu menampakkan keindahannya dari segi apapun membuat kesan yang indah bagi Dewi saat pertama kali tiba. Ia harus segera mencari tempat tinggal karena ia telah memutuskan untuk menetap disini. Namun ia tak khawatir karena ia akan jadi bagian dari salah satu perusahaan property besar di pulau ini. ia pun sudah mengantongi nomor yang telah Dion berikan padanya. mereka pun sudah janjian untuk melihat tempat yang akan dijadikannya kediaman disini. Orang yang dimaksud Dion ternyata menunggu di bandara yang memudahkan Dewi, karena tentu ia belum hapal wilayah ini. "bener mbak Dewi." seorang lelaki yang ditaksir usianya dibawah Dewi. "iya itu saya, saya Dewi." Ia mengajak berkenalan dengan menjabat tangan. "eh iya saya Andre mbak." Jawab Andre dengan sopan tapi tidak membalas jabatan tangan Dewi, yang tentu saja membuat sang wanita ini heran. "Maaf ya mbak, saya diperintahkan kalo mbak nya ngajak salaman saya nggak boleh balas." Ucapnya sambil menunduk, dan yan

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Rencana & Kecemasan

    Kenangan buruk tentang penyebab kandasnya pernikahan dengan papa Bagaskara , terus terbayang didalam pikiran wanita paruh baya yang masih menampakkan kecantikannya itu. ia terkejut bukan main mendengar kabar bahwa pernikahan anaknya juga karena disebabkan oleh seorang jal*ng. "apa rencana kamu?" tanya Viona datar dengan tatapan kosong lurus kedepan. Elena tersenyum ketika mendengar pertanyaan sang mertua, karena ia yakin bahwa Viona akan berpihak padanya. "gimana kita buat Bagaskara jatuh miskin sementara ma, kita buat dia seolah-olah udah nggak punya apapun. Biar perempuan itu pergi, aku yakin kalo dia itu nggak tulus sama Bagas." Ujar Elena dengan tersenyum smirk. "Baiklah, tapi Mama mau bertemu dengan Bagas dulu." Jawab Mama yang membuat Elena khawatir, karena ia takut kalau Bagaskara mengatakan yang sebenarnya. "apa mama harus menemuinya? nggk langsung ke rencana aja gitu?" tanya Elena memastikan agar ia merasa tenang. "Mama bisa atasi semuanya" ucap Viona. Tak

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Rencana

    Setelah beberapa hari belakang Elena hidup dengan damai di kediaman megah sang kekasih yang tak lain karena memang mereka saling mencintai. Namun Elena merasa kecewa dengan sikap Steffan yang tak membolehkan nya membalaskan dendam kepada calon mantan suami. Elena tersadar dari lamunannya ketika Steffan menyusul ke meja makan untuk sarapan pagi sebelum pergi kekantor. "hai sayang, pagi-pagi udah ngelamun aja. kenapa? semalam kurang?" ucap Steffan menggoda kekasihnya. Elena merasa beruntung karena memiliki kekasih seperti Steffan yang sangat perhatian padanya walaupun hal sekecil apapun. Steffan mampu mengembalikan moodnya yang sedang kacau. "aku ngelamun itu juga karena nungguin tuan raja lagi mandi lamaaaaaaaa banget soalnya, emang ngapain sih didalam sana betah banget kayaknya." Elena balas menggoda Steffan dengan mengerucutkan bibirnya. "anything about that, i Miss you so much beib." Ucap Steffan dengan mata yang berbinar menatap manik mata sang kekasih. "me too, makas

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Sisi Lain Tuan Arogan

    Di tempat yang lain, singgasana kebesaran sang tuan Arogan sedang diliputi suasana yang tegang. Itu semua karena ulah anak buah yang diperintahkan tak mendapat kabar baik untuk sang tuannya. "Sudah kubilang. Aku hanya ingin kabar baik! Bukan sekedar basa basi kalian!" Suara barithon yang menggelegar membuat bawahannya menelan jakun dalam-dalam karena ketakutan. "Mencari satu wanita biasa saja kalian tidak bisa diandalkan. Dengarkan aku! Mulai hari ini kalian semua aku pecat." Intonasi suara Bagaskara melunak namun mampu membuat yang mendengarnya mati kutu, apalagi 5 bawahan yang berada tepat dihadapannya sudah dipecat saat itu juga. "Silahkan tinggalkan ruangan ini." Perintah Bagaskara.Mereka hanya menurut dengan langsung keluar dari ruangan CEO diliputi rasa kecewa karena harus di phk akibat tidak bisa mencari wanita yang diinginkan sang boss. "Rafa?" Panggil Bagaskara kepada asistennya. "Iya tuan?" Jujur saat ini Rafa takut bahwa ia juga akan dipecat karena tak mampu me

  • Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten   Dion's POV

    "Cantik" batinku ketika terpana melihat wanita yang mengenakan mini dress yang sukses membuatku tidak dapat memalingkan pandangan darinya. Apalagi ketika melihat ekpresinya yang sedang marah, membuat sang pemilik wajah memancarkan aura cantik naturalnya semakin mencuri hati hingga menciptakan debaran yang kuat di dalam dada ini. Ternyata mereka berselisih disaat event yang diselenggarakan oleh timku berlangsung. Aku punlangsung memboyong mereka ke pos penjaga setelah menawarkan agar bisa diselesaikan baik-baik disana. Aku pun terkejut saat mendengar penuturan gadis yang bernama Nirmala Dewi ini, ia membongkar siapa sebenarnya dua orang yang sedang berselisih dengannya. Dan benar saja saat diselidiki bahwa sepasang suami istri tersebut adalah pencuri, aku sangat berterima kasih padanya karena ia sudah memberi tahu tentang pencurian yang terjadi di event ku. "Dion Sailendra, panggil saja Dion." Ucapku sambil tersenyum karena sedari awal pertemuan ia selalu memanggilku dengan sebutan

DMCA.com Protection Status