Pasti karena uang di kartunya terlalu sedikit, mereka malas untuk melayani Sherly."Mohon tunggu sebentar!" Teller wanita itu tampak tidak bisa menyembunyikan perasaannya, tangannya gemetar saat ia memegang kartu tersebut, seolah-olah sedang memegang harta karun yang sangat berharga. Teller itu kemudian berpesan pada Sherly sebelum berlari menuju ke ruang belakang. Teller itu bahkan tidak sempat mengetuk pintu dan langsung berlari masuk ke kantor manajer sambil terengah-engah, "Pak, ada … ada masalah besar!" Pria paruh baya yang gemuk itu tidak menoleh, wajahnya tampak tidak senang, "Apa, sih? Ngapain panik? Ada masalah apa?" "Lihat ini!" Teller wanita itu segera menyerahkan kartu bank tersebut, suaranya gemetar, "Ada seorang perempuan paruh baya yang ingin menarik uang dengan ini. Dia ingin menarik semuanya!" Manajer umum melirik kartu bank itu dan seketika tubuhnya bergetar, makanan ikan di tangannya tumpah semua ke dalam akuarium! Manajer itu langsung merebut kartu hitam itu. D
"Berhenti bergerak-gerak!"Tanpa banyak bicara, dua satpam itu menyeret Sherly masuk ke dalam kantor manajer umum. Salah satu satpam berwajah garang mendorongnya keras ke sofa, “Pak, orangnya sudah kami bawa!"Di depan manajer umum, mereka harus menunjukkan performa terbaik. Jika manajer umum merasa senang, siapa tahu besok mereka bisa naik jabatan dan kemudian menjadi kepala tim!Sherly berontak dan berteriak, "Apa-apaan ini? Lepaskan saya, saya nggak melakukan pelanggaran hukum apa pun!"Manajer umum hanya tersenyum sinis, mengejek, "Ibu masih nggak mau ngaku sampai sekarang?!"Sherly seketika terdiam. Apa yang harus dia akui? Dia sama sekali tidak melakukan apa-apa!"Terus saja berpura-pura!" Seorang pegawai wanita menatap Sherly dengan tajam, lalu memeriksanya dari atas ke bawah.Kulitnya keriput dan kering, pakaiannya lama dan usang ... Orang seperti ini, bukankah seharusnya menjadi petugas kebersihan? Bagaimana mungkin dia memiliki kartu khusus seperti ini?"Jujur saja, kartu in
"Apa lagi yang bisa kamu katakan sekarang, heh?"Manajer itu mengambil selembar koran dan dengan keras menampar wajah Sherly. Semua ini akan berakhir baik jika saja dia mengakui bahwa kartu tersebut dicurinya, itu akan menjadi sebuah prestasi besar!"Saya, saya ...."Gigi Sherly nyaris remuk saat dia berusaha berbicara, dengan suara serak dan tercekik karena dijepit oleh seorang penjaga keamanan di lantai, "Saya, saya ingin menelepon keluarga saya!"Di lokasi konstruksi. Lucy baru saja menyelesaikan pengaturan proyeknya dengan wajah yang berseri.Sebelum datang ke lokasi konstruksi, dia sudah bersiap menghadapi kesulitan, namun tak disangka semuanya berjalan lancar. Para kontraktor senior sama sekali tidak menentang keputusannya, bahkan ada yang tampak berusaha menyenangkannya.Kunjungan terakhir Lucy ke sana tidak sebaik ini. Saat itu, mereka malah menunjukkan sikap tidak peduli dan tidak menghargai Lucy sama sekali!Lucy mencuri pandang ke arah Raka dan merasa sangat bersyukur dalam
Gerakan Raka terlalu mengerikan, serangannya brutal!"Kamu ini … sudah mencuri kartu orang, masih berani membuat onar juga! Aku akan melapor ke polisi ... Ah!" Pegawai wanita itu gemetar, baru saja ingin mengeluarkan ponselnya, tapi Raka dengan tangan terbalik memberinya tamparan keras. Seketika menjatuhkannya ke tanah.Melihat kejadian itu, manajer umum merasa tubuhnya menggigil. Tak disadari, celananya basah karena terkencing di tempat! Mencuri kartu orang lain?Raka menoleh sejenak ke kartu hitam yang dipegang oleh manajer umum, matanya tiba-tiba menyempit. Kartu atas nama Raka? Itu jelas kartu miliknya!"Maksudmu kartu ini?" Raka menatap kartu tersebut, dengan suara dingin berteriak, "Kartu ini adalah uang jajan yang kuberikan buat ibuku! Kamu bilang mencuri? Bodoh sekali kamu!"Manajer umum awalnya terkejut, kemudian marah , "Kamu tahu ini kartu apa? Uang jajan? Omong kosong!"Kartu khusus seperti ini minimal saldonya adalah dua puluh triliun. Bahkan lebih tinggi dari nilai pasar
Ketegangan memuncak di ujung sambungan telepon. CEO, dalam kemarahannya, menyerucah dengan keras sebelum akhirnya berteriak, "Jika kamu tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan sempurna, bersiaplah untuk tidak melihat matahari besok!" Begitu kata-kata itu terlontar, telepon ditutup. Tak lama, telepon dari kepala wilayah Nagota Bank berdering, emosinya begitu mendalam seolah-olah ingin merenggut nyawa melalui sambungan itu."Semua sudah berakhir ...." gumam Somad, manajer umum, sambil merasakan kegelapan menyergap pandangannya. Kepalanya berdenging, seolah-olah otaknya hendak meledak. Dia tidak bisa memahami, bagaimana mungkin tamu VIP teratas dari Bank AlliancePay bisa berada di Malda? Kartu itu .... diberikan oleh Arthur, sang CEO!Langkah Somad menjadi tidak pasti, seolah-olah dunia akan runtuh. Dia menyadari posisinya sebagai manajer umum mungkin sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Tadinya Somad berpikir masalah ini bisa menjadi jalan cepatnya menuju promosi, tapi ternyata mal
Lucy langsung memberikan obat itu kepada ibunya sesampainya dia di rumah dengan raut wajah pilu. Tamparan itu bukan hanya menyakiti wajah ibunya, tapi juga hati Lucy sebagai seorang anak. Air matanya terus mengalir tanpa henti ketika memikirkan kejadian itu. “Lucy, kamu nggak perlu menangis begitu. Mama baik-baik saja, kok,” ujar Sherly sambil menyeka air mata Lucy yang membuat hati perempuan itu terasa lebih tenang. Sherly mungkin sudah ditangkap oleh Divisi Kriminal kalau saja menantu dan putrinya tidak datang menyelamatkannya. Hal itu juga pastinya akan menjadi hal yang sangat memalukan dan mematikan baginya. Dia pasti tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari tempat itu nantinya. “Raka, kemarilah! Ada yang mau Mama bicarakan denganmu,” ujar Sherly setelah selesai mengobati lukanya lalu masuk ke dalam kamar untuk menunggu Raka masuk dan berbicara dengan menantunya itu. “Ma, apa yang terjadi hari ini adalah kesalahanku. Aku nggak menjelaskan masalah kartu itu dengan jelas,” ujar R
“Lucy, tolong bantu Papa. Kita akan makan bersama di luar,” ujar Raka lalu bangkit dan mengemudikan mobil mewahnya.Di saat yang bersamaan, sebuah mobil Bantliy memasuki gerbang kompleks. Tidak lama kemudian, mobil itu berhenti di tengah jalan. “Berhenti di sini!” Mobil mereka berhenti tepat di depan pintu gerbang kompleks. Mobil itu memblokir jalanan dan membuat mobil lainnya tidak bisa melintas. “Papa salah! Papa sudah membuat mobil lain nggak bisa lewat kalau Papa berhenti di sini,” ujar seorang gadis kecil yang berada di dalam mobil berusaha memprotes ayahnya. Daniel tersenyum penuh rasa bangga lalu dia menyolek hidung anak perempuan itu seraya berkata, “Nak, kamu pastinya nggak mengerti akan hal ini. Mobil mewah itu memang harus berada di tempat yang mencolok.”“Bagaimana mungkin orang lain bisa melihat kita mengendarai Bantliy kalau kita tidak menaruh mobil kita di sini? Nanti, mereka jadi tidak bisa iri sama kita, kan?” Daniel mengenakan jasnya lalu menggendong putri kesaya
“Pemilik Bantliy yang sombong itu bertemu dengan seorang laki-laki pemarah. Bukankah semua ini terdengar sangat menarik?”“Si pemilik Bantliy pasti akan marah besar ketika melihat kondisi mobilnya sekarang.”Ada banyak diskusi yang membicarakan tentang video ini. Mereka mengatakan kalau si pemilik Bantliy tidak bisa melihat keadaan di sekitarnya sampai akhirnya berhasil dihancurkan oleh si pemilik Parscha. Selain itu, ada banyak netizen yang merasa jijik dengan apa yang dilakukan oleh Raka. Mereka juga mengatakan kalau orang-orang yang duduk di bangku penumpang mobil Parscha pastinya sangat terkejut dengan wajah yang sangat malu dengan jantung yang berdetak dengan sangat cepat. “Raka ... tindakanmu itu sungguh keterlaluan,” ujar Rommy yang sedikit kesal dengan sikap gegabah Raka. Bagaimanapun juga mobil ini baru berusia dua hari. Namun, bagaimana mungkin Raka sudah merusaknya tanpa perhitungan seperti ini?“Mobil ini kan mobil mahal. Pastinya nggak murah untuk memperbaikinya,” ujar S