Share

Arc 5 : Sang Ryder

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-30 12:47:03

Di bawah sinar rembulan yang pucat, Kui Long melangkah dengan penuh keyakinan. Angin malam berdesir lembut, membawa aroma tanah lembab dan dedaunan yang berguguran di sepanjang jalan setapak. Matanya yang tajam menyala dengan semangat yang tak tergoyahkan, mencerminkan tekadnya untuk mencapai Negeri Ming, tanah yang diyakini menyimpan rahasia naga.

“Aku bisa merasakan kehadirannya,” gumamnya pelan, suaranya hampir tenggelam oleh suara dedaunan yang berbisik diterpa angin.

Di Negeri Ming, menurut legenda yang selama ini dikumpulkannya, bersemayam Naga Azteca—makhluk mitos purba yang diyakini memiliki kekuatan regenerasi dan energi primordial. Kekuatan itu konon dapat memulihkan kondisi tubuh ke puncak kultivasi, sesuatu yang sangat ia butuhkan sejak kehilangan sebagian besar energinya. Tubuhnya yang dulu gagah kini mulai melemah, dan ia tidak bisa membiarkan kelemahan itu menjadi penghalang dalam perjalanannya menuju kejayaan.

Di sampingnya, Song Lien Hwa berjalan dengan langkah mantap
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.1. Naga Azteca

    Langkah Kui Long menggema di dalam kuil yang remang-remang, setiap jejaknya memantul di antara dinding batu yang dipenuhi ukiran kuno. Udara di dalam terasa berat, seolah dipenuhi bisikan arwah dari masa lalu. Aroma tanah lembab bercampur dengan dupa yang terbakar samar memenuhi hidungnya, membangkitkan rasa gelisah yang menggantung di udara.Di belakangnya, Song Lien Hwa melangkah dengan hati-hati. Jemarinya menggenggam gagang pedang dengan kuat, matanya awas menelusuri bayangan yang menari di dinding. Cahaya biru yang memancar dari jantung kuil semakin kuat, membentuk pusaran energi yang berdenyut seirama dengan detak jantung mereka."Rasanya seperti... sesuatu sedang mengawasi kita," bisik Song Lien Hwa, suaranya nyaris tenggelam dalam keheningan.Kui Long berhenti di tengah aula utama. Tepat di hadapannya, sebuah patung naga raksasa terpahat dari obsidian hitam, mata safirnya berkilau seolah memiliki nyawa. Ia melangkah lebih dekat, merasakan hawa dingin yang merambat di kulitnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.2. Sekte Penakluk Surgawi

    Kui Long menatap mata Naga Azteca yang bersinar tajam. Nafasnya masih berat setelah melewati ujian berat yang hampir meremukkan jiwanya. Namun, ia tahu bahwa apa yang akan ia minta jauh lebih sulit dari apa pun yang telah ia hadapi."Naga Azteca," suara Kui Long bergema di aula suci. "Aku meminta sesuatu yang besar darimu. Aku ingin kau mengikutiku. Bergabung denganku."Song Lien Hwa menahan napasnya. Permintaan itu tak hanya berani—ia nyaris terdengar seperti penghinaan bagi makhluk agung seperti Naga Azteca.Naga itu mendesis rendah, tubuhnya berkilauan dalam cahaya mistis. "Manusia fana, kau ingin aku tunduk padamu? Apakah kau pikir aku hanyalah pedang yang bisa kau hunus sesukamu?"Angin bertiup kencang. Kui Long tetap berdiri tegak. "Bukan tunduk. Aku ingin kita menjadi satu kekuatan. Kita memiliki tujuan yang sama—menghancurkan mereka yang ingin mengeksploitasi kekuatan naga. Aku butuh kekuatanmu, dan kau butuh seseorang yang bisa berjalan di antara manusia untuk mencegah traged

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.3. Gabungan Tiga Kekuatan

    Kilatan cahaya hijau yang menyelimuti ruangan dengan tajam seolah membuka tirai misteri, tiba-tiba digantikan oleh semburan api biru kehijauan yang menyembur dari tubuh Naga Azteca. Sinar api itu menari liar, menghanguskan sebagian anggota Sekte Penakluk Surgawi, seolah menandakan dimulainya pertumpahan darah yang tak terhindarkan. Meski api mengamuk, para penyintas tetap berdiri dengan gagah; mata mereka menyala merah, dan senyum sinis terukir di wajah mereka, seakan menantang nasib. Dari balik jubah hitam yang menyelimuti tubuh mereka, bayangan-bayangan hitam merayap keluar perlahan, menyusun sosok-sosok iblis yang mengelilingi Kui Long dan Song Lien Hwa dalam keremangan yang mencekam.Di tengah kekacauan itu, Song Lien Hwa menggenggam pedangnya sekuat tenaga sambil menggumam,"Mereka telah terperangkap dalam kegelapan sepenuhnya…"suara pedangnya bergesekan lembut dengan kulit, menambah intensitas setiap kata yang diucapkannya.Tak lama kemudian, seorang pemimpin sekte—seorang pria

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.4. Mengalahkan Sekte Penakluk Surgawi

    Di tengah malam yang kelam, langit seakan berguncang oleh benturan energi yang tak terelakkan. Di ufuk, api biru yang menyala dari Naga Azteca melesat bagai petir, menari-nari menyapu cakrawala. Sementara itu, kilauan pedang Song Lien Hwa memecah kegelapan, berpadu dengan gemuruh tinju berapi Kui Long yang menyambar seolah memanggil nasib. Suasana itu terasa begitu hidup; aroma asap terbakar bercampur debu dan suara erangan angin mengiringi tiap detik pertempuran.Di balik kekacauan itu, Sekte Penakluk Surgawi berdiri tegak meskipun digempur tanpa ampun. Mata mereka yang merah menyala mencerminkan semangat yang dipupuk oleh kekuatan kegelapan yang berputar di sekitar mereka. Getaran tanah dan bisikan angin seolah mengisahkan betapa pekatnya kekuatan yang mengelilingi pertempuran ini.Di tengah hiruk-pikuk itu, muncul sosok pria bertopeng yang senyum sinisnya menyembunyikan keangkuhan sekaligus ketidakpercayaan. Dengan suara serak penuh ejekan, ia menyuarakan,"Kalian hanya menunda keh

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.5. Misi Naga Azteca

    Angin malam berembus pelan, membawa aroma tanah basah dan daun kering yang berguguran. Langit bertabur bintang, namun suasana tetap terasa mencekam. Di hadapan Kui Long, Naga Azteca berdiri dengan sorot mata tajam penuh arti."Aku punya satu permintaan sebelum mengikutimu kembali ke Dunia Pendekar," suara Naga Azteca bergema di udara, berat dan penuh ketegasan.Kui Long menyipitkan mata, ekspresinya tak berubah. "Permintaan apa?" tanyanya, waspada.Naga Azteca menarik napas panjang sebelum menjawab, "Negeri Naga sedang dilanda bencana. Naga Iblis yang telah lama terkubur kini bangkit kembali, membawa kehancuran dan ketakutan."Alis Kui Long berkerut. "Apa yang harus aku lakukan?""Bantu aku menumpas Naga Iblis ini," kata Naga Azteca, suaranya mengandung nada permohonan sekaligus perintah. "Jika kau mau, aku akan menjadi pengikut setiamu selamanya."Kui Long menatapnya dalam-dalam. "Kenapa harus aku? Bukankah kau sendiri mampu menghadapinya?"Naga Azteca menggeleng. "Aku bisa melawan N

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.6. Menemui Dewa Mabuk

    Song Lien Hwa berdiri di tepi pantai, menatap Pulau Arak yang diselimuti kabut tipis. Suara ombak yang memecah di pantai menjadi satu-satunya pengiring dalam kesunyian itu. Ia menarik napas dalam-dalam, merasakan aroma asin laut yang menyegarkan, sebelum melangkah mantap memasuki wilayah tersebut dengan tujuan mencari Dewa Mabuk, Kong Ming. Saat memasuki hutan bambu yang lebat, angin sepoi-sepoi membawa aroma khas dedaunan basah. Tiba-tiba, tawa nyaring memecah keheningan. Di atas batu besar, duduk seorang lelaki tua dengan rambut putih acak-acakan, memegang guci arak yang hampir kosong. Ia menenggak arak dengan lahap, kemudian menatap Song Lien Hwa dengan mata yang tampak setengah sadar namun tajam. "Hahaha! Gadis muda, kau bukan peminum arak, bukan? Apa yang membawamu ke sini?" tanyanya dengan suara serak namun penuh semangat. Song Lien Hwa menangkupkan tangan dan membungkuk hormat, merasakan tatapan tajam lelaki itu menembus dirinya. "Aku datang membawa pesan dari Kui Long. Ia me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.7. Dewa Pedang Iblis

    Song Lien Hwa dan Kong Ming melesat menuju Lembah Seribu Pedang. Langit di atas mereka tampak muram, dengan awan gelap bergulung-gulung, seolah-olah alam pun merasakan kehadiran kegelapan yang menyelimuti lembah itu. Udara di sekitar mereka terasa berat, menekan jiwa siapa pun yang berani memasukinya.Di tengah lembah, berdiri sosok Dewa Pedang Wei Bu. Jubahnya berkibar tertiup angin yang membawa aroma kematian. Pedang di tangannya, yang kini dikenal sebagai Pedang Iblis, memancarkan kilatan merah pekat, tanda bahwa ia telah dikuasai oleh energi jahat."Song Lien Hwa, Kong Ming..." suara Wei Bu terdengar serak, seperti berasal dari kedalaman neraka. Matanya berkilat dengan kebencian yang mendalam. "Lembah ini telah memilihku sebagai tuannya. Aku tidak butuh kalian menggangguku!"Tanpa peringatan, Wei Bu mengayunkan Pedang Iblisnya, menciptakan gelombang energi hitam yang melesat ke arah mereka. Song Lien Hwa segera berputar menghindar, merasakan angin dingin menyapu wajahnya, sementar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.8. Rubah Hitam Ekor Sembilan

    Rubah Hitam Ekor Sembilan Yin Yin melompat ke udara dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tubuhnya bergerak lincah, setiap ekornya menyapu udara dan menciptakan gelombang energi gelap yang menggetarkan ruang. Mata merahnya bersinar kejam saat ia menatap Song Lien Hwa, yang sudah bersiap dengan pedangnya."Song Lien Hwa, kau bukan tandinganku lagi!" suara Yin Yin bergema, dipenuhi kekuatan kegelapan yang menakutkan. Dengan satu kibasan ekornya, angin hitam melesat menuju Song Lien Hwa, membawa aura kehancuran.Song Lien Hwa segera menangkis dengan jurus Pedang Langit Menyapu Awan. Ia melompat ke atas, bilah pedangnya berputar membentuk pusaran angin yang membelah gelombang kegelapan Yin Yin. Namun, Yin Yin tidak memberi kesempatan. Tubuhnya berkelebat dalam bayangan, muncul di belakang Song Lien Hwa dan meluncurkan cakar tajamnya."Cepat sekali!" Song Lien Hwa hampir terlambat menghindar, namun dengan reflek luar biasa, ia membalikkan pedangnya dan menangkis serangan itu. Dentingan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12

Bab terbaru

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 6 : Balas Dendam

    Negeri Han bersinar bak permata di tengah dunia kultivator, seolah menantang kegelapan masa lalu. Sejak runtuhnya Dewa Iblis Gerbang Neraka—yang kejatuhannya bukan semata karena kehebatan Immortal dan kultivator Negeri Han, melainkan akibat fitnah licik dari Kaisar Han yang cemas akan bayang-bayang Shin Kui Long—kemenangan itu pun menyelimuti setiap sudut negeri.Pagoda megah yang pernah menjadi saksi bisu pengorbanan dan kejatuhan Dewa Iblis Gerbang Neraka kini telah dibersihkan dengan teliti, setiap ukiran batu di dalamnya memantulkan sinar mentari pagi yang lembut. Suara angin yang berdesir di antara celah-celah pagoda seakan menyanyikan lagu kemenangan, menambah kesan agung yang terpancar dari bangunan tersebut.Namun, di balik kemegahan istana dan semangat yang berkobar, Kaisar Han yang tengah menikmati kejayaannya belum menyadari bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Suatu pagi, ruangan rapat yang biasanya dipenuhi sorak-sorai kini berubah sunyi dan dingin. Udara terasa

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.15. Naga Iblis

    Di tengah Lembah Kabut Iblis, kabut kelam berputar semakin padat, menciptakan suasana mencekam yang membuat udara terasa berat dan lembap. Kui Long dan Naga Azteca melangkah mantap, tatapan mereka tajam menatap siluet pria bertopeng yang berdiri di puncak reruntuhan kuil kuno."Kalian akhirnya datang," suara pria bertopeng itu bergema, penuh kekuatan yang menusuk sanubari. "Namun, kalian sudah terlambat. Segel telah dilepaskan, dan kini aku telah mencapai wujud asliku."Tiba-tiba, langit menggelegar, dan tubuh pria bertopeng itu mulai bergetar. Kabut pekat melesat menyelubungi tubuhnya, sementara raungan mengerikan menggema dari dalam dirinya. Topengnya retak, memperlihatkan mata berwarna merah menyala yang bersinar penuh kebencian. Dalam sekejap, tubuhnya berubah, membesar, kulitnya menghitam dan bersisik, tanduk-tanduk tajam mencuat dari kepalanya."Naga Iblis...!" seru Naga Azteca, matanya membelalak melihat sosok mengerikan yang kini berdiri di hadapan mereka.Dari tubuh pria bert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.14. Pertarungan di Lembah Kabut Iblis

    Di balik reruntuhan kuil tua, pria bertopeng itu berdiri tegak, siluetnya samar tertutup kabut senja. Matanya yang tajam menatap medan pertempuran yang kini sunyi, hanya menyisakan bekas darah dan tubuh-tubuh yang terkapar. Klan Naga Kembar telah gagal, tubuh mereka tergeletak tanpa daya, sementara angin malam membawa bisikan kehancuran."Menarik..." gumam pria bertopeng itu, suaranya dingin bak embun beku. "Mereka lebih tangguh dari yang kuduga."Ia berbalik, menatap tiga sosok bayangan yang berdiri tegap di belakangnya. Masing-masing memiliki aura mengerikan yang bergetar di udara."Kita harus mempersiapkan rencana berikutnya," lanjutnya. "Pastikan mereka tidak melangkah lebih jauh. Aku tidak ingin ada gangguan lagi."Ketiga bayangan itu hanya mengangguk sebelum menghilang dalam sekelebat kabut gelap.*****Di sisi lain, Kui Long, Naga Azteca, dan para sekutu mereka melangkah dengan hati-hati menuju Lembah Kabut Iblis. Suasana semakin mencekam seiring mendung yang bergelayut di lang

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.13. Bala Bantuan Datang

    Di tengah malam yang pekat, Kui Long dan Naga Azteca menyusuri lorong-lorong sempit kota yang diselimuti bayangan. Mereka tidak menyadari bahwa setiap langkah mereka diawasi oleh mata-mata dari Klan Naga Kembar yang bersembunyi di kegelapan. Saat mereka tiba di sebuah alun-alun yang sunyi, bayangan-bayangan mulai bergerak, menampakkan sosok-sosok dengan senjata terhunus yang mengepung mereka.Salah satu dari mereka, dengan suara sedingin es, berkata, "Kalian sudah melangkah terlalu jauh. Pria bertopeng itu adalah milik kami."Kui Long dan Naga Azteca saling bertukar pandang, kemudian mengangguk. Mereka merasakan energi chi mengalir deras dalam tubuh mereka, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terelakkan. Denting senjata beradu segera memenuhi udara, menandakan dimulainya pertarungan sengit. Meskipun keterampilan mereka luar biasa, jumlah musuh yang banyak mulai membuat mereka kewalahan.Klan Naga Kmbar memiliki petarung-petarung tangguh yang sangat menyulitkan mereka berdua.

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.12. Mencari Pria Bertopeng

    Kui Long melangkah cepat melalui lorong-lorong sempit yang berliku, bayangan malam menyelimuti setiap sudut kota. Aroma rempah-rempah dan asap dupa bercampur dengan bau lembap dari dinding batu tua. Telinganya menangkap setiap suara—bisikan pedagang yang masih bertransaksi, langkah kaki terburu-buru, dan desahan angin yang menyusup melalui celah-celah bangunan.Tiba-tiba, sebuah tangan kasar mencengkeram lengannya, menariknya ke dalam kegelapan sebuah gang sempit. Kui Long hampir saja bereaksi dengan serangan, namun matanya segera mengenali wajah yang familiar."Naga Azteca," bisiknya, melepaskan diri dari cengkeraman itu. "Apa yang kau temukan? Kau bisa berubah jadi manusia juga?"Naga Azteca menganggukan kepala, dengan mata emasnya yang tajam, menatapnya serius. "Pria bertopeng itu bukan orang sembarangan. Gerakannya terlatih, dan dia tahu persis apa yang dia cari."Kui Long mengangguk, mengingat kilatan koin berkilauan yang diambil pria itu. "Itu adalah lambang sekte rahasia. Jika

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.11. Pria Bertopeng Misterius

    Kui Long tetap mempertahankan senyumannya, seolah menikmati permainan ini. Namun, jauh di dalam dadanya, jantungnya berdetak dengan ritme yang terukur, menandakan kewaspadaan yang tajam. Ia sudah menyiapkan seribu cara untuk meloloskan diri jika situasi berbalik melawannya. Tatapan pria bertato naga di hadapannya masih mengunci dirinya, dingin dan penuh selidik, seakan hendak menerobos lapisan pikirannya yang terdalam.Di kejauhan, di antara bayangan yang menari di lorong-lorong sempit pasar, Naga Azteca bergerak seperti angin. Langkahnya ringan, nyaris tak berjejak, napasnya teratur seperti predator yang mengintai mangsanya. Matanya yang berwarna emas menyapu setiap sudut, menangkap detail sekecil apa pun. Aroma logam dari senjata tersembunyi yang dibawa para penjaga klan bercampur dengan harum manis buah-buahan yang dijajakan di pasar. Sorot matanya menyipit ketika melihat sosok mencurigakan bersembunyi di antara keramaian.Tiba-tiba, suara dentingan logam beradu merobek kesunyian y

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.10. Kota Naga Biru

    Angin dingin berhembus dari arah laut, membawa serta aroma asin yang bercampur dengan harum rempah-rempah dari pasar terdekat. Di bawah sinar matahari yang keemasan, permukaan lautan berkilauan, memantulkan bayangan kapal-kapal dagang yang berlabuh di pelabuhan Kota Naga Biru. Kota yang merupakan kota tersibuk dan terpadat di Negeri Ming, Dunia Naga.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang dengan megah, puncaknya berkilauan seperti kristal yang tertimpa cahaya. Gunung es abadi yang menyimpan misteri tentang artefak kuno dari kejayaan naga di jaman dahulu yang bisa berubah menjadi manusia dan menjadi kultivator sejati.Namun sekarang, Negeri Ming banyak dikuasai Klan Naga dan juga Naga yang memiliki kecerdasan tinggi seperti Naga Iblis.Kui Long berjalan perlahan di antara kerumunan, jubah pedagangnya berkibar diterpa angin. Benang emas yang menghiasi kainnya menangkap cahaya, menambah kesan bahwa dirinya bukan pedagang biasa. Senyum ramahnya menyembunyikan kehati-hatian yang terlatih,

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.9. Kutukan Dewi Naga

    Perahu kecil itu berlayar perlahan di bawah langit yang dipenuhi kabut keemasan. Ombak di sekitar Pulau Naga Langit bergulung dengan gelombang yang tak biasa, seolah merasakan kehadiran para pendekar. Dewa Mabuk Kong Ming, Song Lien Hwa, Dewa Pedang Wei Bu, dan Yin Yin berdiri di haluan, mata mereka menatap lurus ke arah daratan yang mulai tampak di kejauhan. Di atas mereka, Rajawali Emas mengepakkan sayapnya, menyelinap di antara awan, mengawasi dari ketinggian.Saat mereka mendarat, suara gemuruh bergema dari tengah pulau. Kilatan cahaya perak dan emas membelah udara, lalu sesosok wanita berbalut jubah sutra hijau zamrud melayang di atas mereka. Itu adalah Dewi Naga Shiu Ling, penguasa Pulau Naga Langit. Namun, ada sesuatu yang aneh. Tatapan matanya yang biasanya tenang kini dipenuhi kegelapan, bibirnya melengkung dalam senyum dingin.“Kong Ming, Wei Bu… Kalian berani datang ke wilayahku?” Suaranya bergema seperti angin yang menusuk tulang."Shiu Ling! Kenapa kau bisa berubah sepert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.8. Rubah Hitam Ekor Sembilan

    Rubah Hitam Ekor Sembilan Yin Yin melompat ke udara dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tubuhnya bergerak lincah, setiap ekornya menyapu udara dan menciptakan gelombang energi gelap yang menggetarkan ruang. Mata merahnya bersinar kejam saat ia menatap Song Lien Hwa, yang sudah bersiap dengan pedangnya."Song Lien Hwa, kau bukan tandinganku lagi!" suara Yin Yin bergema, dipenuhi kekuatan kegelapan yang menakutkan. Dengan satu kibasan ekornya, angin hitam melesat menuju Song Lien Hwa, membawa aura kehancuran.Song Lien Hwa segera menangkis dengan jurus Pedang Langit Menyapu Awan. Ia melompat ke atas, bilah pedangnya berputar membentuk pusaran angin yang membelah gelombang kegelapan Yin Yin. Namun, Yin Yin tidak memberi kesempatan. Tubuhnya berkelebat dalam bayangan, muncul di belakang Song Lien Hwa dan meluncurkan cakar tajamnya."Cepat sekali!" Song Lien Hwa hampir terlambat menghindar, namun dengan reflek luar biasa, ia membalikkan pedangnya dan menangkis serangan itu. Dentingan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status