Meski rasa penasaran menggelayuti hati mereka, segera mereka pergi untuk mencari tanaman tanaman spirit tersebut. Setelahnya ketiganya pergi, ia dengan Su Zhi segera membereskan mayat mayat beast tersebut dengan cepat. Tian Fan bertugas menyayat dan membereskan mayat beast sedangkan Su Zhi dibawah
Bab 62. Mencurahkan. Chapter - Tangan dan pedang. Tian Fan kembali fokus dengan apa yang dilakukannya, tampak keempat rekannya itu kini duduk sambil memperhatikan apa yang dilakukan sang pemuda berambut putih itu. Cao Pi dan yang lainnya benar benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Tian Fan ya
“ Semua ini berkat senjata yang diperkuat oleh saudara Fan!” Seru Su Zhi bersemangat. Tian Fan menggelengkan kepalanya lalu ia berkata kembali.“ Apa kalian pernah mendengar cerita tentang pedang yang terkenal karena ketajamannya dan telah membunuh banyak musuh di Medan perang?” Tanya Tian Fan sambi
Cao Pi yang mendengar itu hanya diam sambil terus memakan makanannya tanpa sedikitpun terganggu oleh pernyataan adiknya itu. Baru setelah makanan di tangannya habis tak bersisa segera ia pun menanggapi perkataan Cao Ren tersebut “ Itu salahmu yang tiba tiba memasuki permasalahan ini, kau yang mengi
Bab 63. Kesepakatan. Chapter - Tambahan. Menjelang fajar, Tian Fan, Su Zhi dan Sima Yi kembali ke tempat berkumpul mereka, ketiganya cukup terkejut saat melihat kedua Cao kini sedang tertidur dalam keadaan terduduk dengan punggung masing masing menjadi sandarannya, dari pakaian yang kotor dan leba
“ Dan tidak lupa, untuk mengambil hal lainnya!” Seru pemuda yang menjadi pemimpin kelompok bintang dengan angkuh. Mendengar itu tentunya Tian Fan dan yang lainnya paham jika mereka berniat merampok kelompoknya. “ Apakah kau keberatan dengan itu, pangeran Cao Pi, pangeran Cao Ren…..” Ujarnya kemba
Disisi lain, Tian Fan tanpa ampun menerjang ke arah kedua pemimpin kelompok tersebut yang kini dipaksa bertahan total karena serangan Tian Fan, mereka yang masih sanggup menahan rasa gatal di tubuhnya hanya bisa menahan dan menghindari pukulan dan tendangan Tian Fan yang mengarah ke tubuh mereka. S
“ Aku sependapat.” Jawab Cao Pi, lanjutnya,” yang bisa kita lakukan saat ini hanya bertahan karena tujuan mereka adalah untuk membuat kita gagal di babak pertama ini, dan itu tidak boleh terjadi!” Serunya penuh penekanan. “ Benar, untuk itu mari kita lawan. Mari kita buat yang memburu kita menjadi