Cao Pi yang mendengar itu hanya diam sambil terus memakan makanannya tanpa sedikitpun terganggu oleh pernyataan adiknya itu. Baru setelah makanan di tangannya habis tak bersisa segera ia pun menanggapi perkataan Cao Ren tersebut “ Itu salahmu yang tiba tiba memasuki permasalahan ini, kau yang mengi
Bab 63. Kesepakatan. Chapter - Tambahan. Menjelang fajar, Tian Fan, Su Zhi dan Sima Yi kembali ke tempat berkumpul mereka, ketiganya cukup terkejut saat melihat kedua Cao kini sedang tertidur dalam keadaan terduduk dengan punggung masing masing menjadi sandarannya, dari pakaian yang kotor dan leba
“ Dan tidak lupa, untuk mengambil hal lainnya!” Seru pemuda yang menjadi pemimpin kelompok bintang dengan angkuh. Mendengar itu tentunya Tian Fan dan yang lainnya paham jika mereka berniat merampok kelompoknya. “ Apakah kau keberatan dengan itu, pangeran Cao Pi, pangeran Cao Ren…..” Ujarnya kemba
Disisi lain, Tian Fan tanpa ampun menerjang ke arah kedua pemimpin kelompok tersebut yang kini dipaksa bertahan total karena serangan Tian Fan, mereka yang masih sanggup menahan rasa gatal di tubuhnya hanya bisa menahan dan menghindari pukulan dan tendangan Tian Fan yang mengarah ke tubuh mereka. S
“ Aku sependapat.” Jawab Cao Pi, lanjutnya,” yang bisa kita lakukan saat ini hanya bertahan karena tujuan mereka adalah untuk membuat kita gagal di babak pertama ini, dan itu tidak boleh terjadi!” Serunya penuh penekanan. “ Benar, untuk itu mari kita lawan. Mari kita buat yang memburu kita menjadi
Bab 64. Melampiaskan Chapter - Kontra Tian Fan menatap datar ke arah para murid yang berasal dari tiga akademi yang ada di depannya, tampak mereka semua kini terkapar di tanah tak berdaya akibat serangan pil, Talisman dan serangan elemen yang dilakukan oleh kelompoknya. Total lima kelompok yang
“ Menarik, kita membuat kelompok dari tiga akademi menargetkan kita!” Seru Cao Ren sambil menyeringai. Setelahnya Tian Fan dan kelompoknya meninggalkan lima kelompok tersebut tentunya dengan mengambil semua senjata dan barang barang yang dimilikinya. Mereka kembali pada tujuan awalnya menuju wilay
Dari sana, Tian Fan kemudian mengatakan apa yang ada di pikirannya dimana setelahnya mereka pun bersiap dengan menjalankannya. Ditempat pertarungan. “ Zu Mi, ternyata kau…. Apa maksudnya ini?” Tanya Chin Wei dengan emosi. Zu Mi menunjukan senyum sinisnya pada Chin Wei sambil berjalan mendekat ke