Bab 41. Beda aturan. Tian Fan mendengarkan penjelasan Su Zhi mengenai lawan lawan yang mereka hadapi, sejatinya para murid yang akan menjadi lawan mereka adalah para murid khusus yang notabene memasuki akademi api hitam berdasarkan pilihan yang sebelumnya dilakukan oleh kedua kedua kubu. Master L
Bab 42. Pemancing. Tian Fan dan kelompoknya mendengarkan dengan seksama mengenai aturan pertarungan beregu yang akan dilakukan, dengan detail Bao Xin menjelaskan seluruh peraturannya kepada mereka berlima. “ Jadi, intinya pertarungan kali ini ditentukan dengan cara siapa yang paling cepat membuat
Bab 43. Adu siasat. Tian Fan dan kelompoknya serempak masuk kedalam arena, dari sana mereka segera membentuk formasi dimana Tian Fan berdiri di belakang dengan diapit oleh Su Zhi sebelah kiri dan Wei Lan di sebelah kanan, sedangkan Lu Bu dan Ao Yan berdiri tiga meter di depan Tian Fan, jelas mereka
“ Aku menjaga netralitas kompetisi ini, jadi untuk wasit yang digunakan adalah orang yang berasal dari kerajaan, bagaimana pendapatmu saudara Liu Bei?” Ujar Xu Li berwibawa. “ Oh. “ Jawab Liu Bei singkat yang diakhiri senyum kecil darinya. Di sebelah Liu Bei, Lu Tang sang wakil kepala akademi me
Tanggapan Liu Bei membuat Xu Li keheranan, ia segera mengalihkan pandangannya ke arah pertarungan di arena. Semua orang terkejut melihat apa yang terjadi setelahnya. “ Sekarang! “ Seru Tian Fan lantang. Teriakan aba aba dari Tian Fan yang ditunggu oleh anggota kelompoknya langsung disambut perger
“ Rencana pertamanya memancing mereka sukses, rencana keduanya mengalihkan Ni Fu dan kedua Qin berjalan sesuai rencana, pergerakan Lu Bu dan Ao Yan yang membawa ketiganya membuka jalur tengah membuat Tian Fan leluasa untuk menyerang ke depan tanpa rintangan. Belum lagi yang dilakukan Wei Lan dan Su
Bab 44. Bersama. Tian Fan berbicara pada Wei Lan dan Su Zhi, ia mengatakan rencana yang ingin dilakukannya pada mereka berdua. Dengan segera mereka menganggukan kepalanya tanda paham dengan keinginan Tian Fan. Disisi lain, Xu Li menatap tajam ke arah Tian Fan, jelas ia tak menyangka jika kelompok
Bao Xin menghela nafas panjang setelahnya. “ Itu memang mungkin terjadi tapi cukup sulit dilakukan dan belum tentu hasilnya akan sesuai mengingat ada banyak syarat yang harus dipenuhi. “ Jelasnya kembali. “ Daripada menebak dan hanya bisa menunjukan wajah gelisah pada mereka,lebih baik kita lihat d
Bab 248. Kemungkinan. Tian Fan mendengar penjelasan Du Sing dan Su Yan tentang batu bertuah dan tentang percobaan yang dilakukan di tempat ini. Sesuai dugaannya, tempat tersebut memang digunakan untuk mengembangkan pasukan baru dan ramuan khusus yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihir. Ad
Bab 247. Tian Fan menatap Ma Liang yang terpaku pada bayangannya di mata beast sihirnya. Tampak wajahnya menunjukan ketidakpercayaan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kini seluruh tubuhnya dipenuhi ratusan mantra yang terus bergerak merayap di kulitnya, mengacaukan semua aliran energi
Bab 246.Kaca. Tian Fan langsung menerjang ke arah Ma Liang yang terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Hal itu membuat pukulan Tian Fan langsung bersarang telak di wajah gadis tersebut dan menghempaskannya dari posisinya. Disisi lain, Xie Wenneng bertarung melawan
Waktu dan sang naga akan menuntun tempatnya. Malapetaka adalah petunjuk dan awal terbukanya pintu menuju langit yang hanya bisa dibuka dengan pengorbanan enam kehidupan.” Karakter dan simbol huruf langit yang telah berubah menjadi kata dalam simbol dan huruf Malachim tentunya langsung dipahami Ti
Bab 245. Kejutan. Melalui pandangan Qin Song, Tian Fan melihat apa yang para alkemis lihat saat ini, tampak ketujuh sosok yang memakai jubah alkemis berbeda warna itu sedang melihat sebuah batu berbentuk kotak pipih dengan dengan simbol aneh di permukaannya. Tian Fan yang melihat simbol simbol i
“ Bodohnya, dia tak sadar jika selama ini aku menggunakan teknik sihir penakluk padanya, ramuan yang setiap hari kuberikan padanya membuatnya tak bisa berhenti memikirkanku dan ia akan selalu menuruti kemauanku!” Ujarnya dengan bangga. Hu Hetao dan Xie Wenneng terkejut dengan apa yang mereka lihat
Bab 244. Bahan percobaan. Tian Fan mengajak semua orang yang bersamanya untuk mencari tempat persembunyian yang aman,setelah yakin dengan situasi keamanan tempat tersebut ia pun membuat kekkai untuk melindungi diri mereka. Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya kini menunggu apa tindakan selanjutny
Mendengar itu, Tian Fan mengarahkan satu tangannya ke arah kristal hitam yang melayang di atas kepalanya. Gelombang energi muncul dari pelindung Tian Fan yang menghempaskan kabut miasma yang yang ada di sekitar mereka berempat. Serentak Hu Hetao, Xie Wenneng dan pengawalnya terkejut sekaligus was
Bab 244. Tian Fan, Hu Hetao Xie Wenneng dan satu pengawalnya pergi ke Lembah Ilusi sesegera mungkin untuk memperpendek jarak dengan targetnya. Adapun Haoyang tidak diikutsertakan mengingat kondisinya yang masih belum pulih sepenuhnya sehingga Tian Fan memintanya untuk tinggal di Serikat Petualang