Bab 27. Pil Hitam.Tian Fan mengambil tempat duduk di posisi paling belakang karena hanya ada satu kursi yang tersedia di bagian belakang.Tak ada yang menyapa atau mengajaknya berbincang, semua orang terlihat dingin dan fokus pada pelajaran yang diajarkan oleh sang pengajar. Saat guru Chen akan mel
Bab 28. Jujur.Tian Fan menunjukan senyum lebarnya tatkala melihat setengah murid di kelasnya kini mukanya memerah, tampak orang orang yang terkena pil hitam buatan Tian Fan itu menggaruk sekujur tubuhnya karena merasakan gatal yang luar biasa.Guru Chen dan murid murid yang tidak ikut serta dalam p
Bab 29. Persaingan.Tian Fan kembali ke tempat duduknya kembali dengan mendapat banyak tatapan penuh arti dari teman teman sekelasnya itu, tentu saja yang terbanyak adalah tatapan kesal setelah apa yang terjadi sebelumnya dimana Bu Zhi dan kelompok pembullynya lah yang bersikap seperti itu.Tak hany
Bab 30. Siapa?Berbekal gulungan yang diberikan Fei Yi padanya, Tian Fan tiba di asrama yang dikhususkan untuk para murid kelas unggulan. Tampak di depannya berdiri sebuah bangunan besar dua tingkat yang posisi bangunannya memanjang dikelilingi tembok tebal di sekelilingnya, sebuah gerbang masuk den
“ Kenapa kau tidak banyak bicara seperti sebelumnya? Sepertinya kau tidak bisa menyangkal apa yang kukatakan bukan?” Lagi lagi Song Ong berkata dengan nada penuh ejekan pada Tian Fan.Tian Fan menghentikan langkah kakinya, ia kemudian menoleh ke arah Song Ong dan orang orang yang bersamanya.” Kau in
Bab 31. Teman.Tian Fan kini berada di sebuah kamar yang berisikan empat tempat tidur di dalamnya bersama dengan sang pemuda berikat kepala, Gan Ning dan Lu Bu. Melihat isi dari kamar tersebut jelas kamar yang dimasukinya itu terlihat lebih mewah dari apa yang dipikirkannya.“ Kamarmu seharusnya buk
Bab 32. Berbincang.Diatas tempat tidur Tian Fan yang sedang berbaring santai menjadikan telapak tangannya sebagai bantal kepalanya. Ia menatap kosong langit langit ruangan sambil memikirkan kejadian yang terjadi hari ini, banyak bayangan berseliweran di pikirannya tentang apa yang mungkin terjadi e
“ Langit sepertinya telah mengatur itu semua, maka dari itu aku sendiri merasa ini mungkin jalan takdirku untuk mencapai keinginanku menjadi seorang alkemis terhebat di Ziran ini…. Tidak tidak…. Tidak hanya di Ziran ini saja, tapi aku mungkin memang ditakdirkan menjadi Dewa alkemis yang termasyur ke
Bola cahaya hitam yang tadinya ada di pikirannya dan terus menggemakan suara di pikirannya kini ada di hadapannya dan tergeletak di lantai dengan ukuran sebesar kepalanya. Tian Fan tak mengerti dengan apa yang terjadi, ia hanya bisa terperangah sambil menatap bola hitam yang dimuntahkannya. “Apa i
Bab 264. Iblis hati? Tian Fan bersiap memasuki ruang semu yang dibuka oleh Xian. Tampak ruang tersebut cukup luas dengan isi ruangan berwarna putih seluruhnya. Dengan tenang ia berdiri di pintu masuk tempat tersebut lalu menatap area sekitar ruangan yang terasa seperti ruangan biasa. “Ruangan apa
Bab 263. Tian Fan mengikuti rombongan yang dibawa si pria elf, terlihat jelas para elf tersebut menatapnya dengan penuh kecurigaan. Meski begitu, hanya sampai di sana mereka bertindak, tak ada yang berani melakukan hal lebih jauh lagi padanya. Itu terjadi karena pria elf tersebut telah mewanti wan
Bab 262. Ramah? Tian Fan mengalirkan Qi miliknya ke dalam bola kristal ingatan yang diberikan Dewa Zhi padanya. Bola kristal bersinar, dari sana bola kristal tersebut mengalirkan energi balik melalui jalan energi Tian Fan untuk memberikan isi di dalamnya. Pikiran Tian Fan kini dipenuhi kilasan da
Bab 261. Tempat para dewa. Dewa Zhi memberikan sebuah bola kristal putih pada Tian Fan,ia lalu berkata. “Waktumu tidak banyak, kau harus menjadi seorang Dewa sejati secepatnya!” ujarnya sambil menatap bulan hitam di langit. “Ini apa?” tanya Tian Fan sambil menunjuk bola kristal putih di tangannya.
Bab 260. Hal lain. Tian Fan menatap perubahan yang terjadi pada Dalu Zhi, kini satu benua itu dilindungi oleh sebuah kekkai berbentuk setengah bola. Kekkai hemisfer berwarna bening kehitaman itu menetralisir efek sihir bulan hitam. Dengan kejadian tersebut tentunya membuat para monster terkutuk t
Dewa Zhi tak berkata, ia hanya tersenyum sebagai jawaban atas pernyataan Tian Fan tersebut. Ia pun berkata kembali, “ Ternyata kau menyadarinya.” “Begitulah!” jawab Tian Fan dengan tenang. Dewa Zhi mengalihkan pandangannya ke arah lautan monster terkutuk yang terlihat sejauh mata memandang. “Ja
Bab 259. Fermata. Tian Fan dan para pengikutnya keluar dari Kuil Emas, seketika mereka tertegun dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Mata mereka disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa. Tiga lapisan kekkai dan lautan monster terkutuk menjadi dua hal yang terlihat pada saat itu. Tian Fa
Bab 257. Warisan. Dewa Zhi menatap serius pada lautan monster terkutuk yang kini berlari menuju Kuil Emas, raut wajahnya menunjukan keraguan yang menjelaskan dilema yang sedang ia hadapi. Bagaimana tidak! Semua monster terkutuk yang menuju ke Kuil Emas adalah orang orang yang berasal dari seluruh