Persiapan pernikahan Hazel dan Sergio sudah rampung seratus persen. Konsep pernikahan akan diselenggarakan dengan mewah. Tamu undangan yang hadir pastinya dari kalangan atas. Namun, Sergio pun mengundang teman-temannya. Tidak ada larangan bagi Sergio untuk mengundang siapa pun.Athena, Aubree, dan Isabel turun tangan membantu persiapan pernikahan Hazel dan Sergio. Pun Sandra turun tangan. Tiga kakak ipar Hazel itu sekarang sangat dekat dengan Sandra. Awalnya Sandra cenderung pendiam dan pemalu, tapi sekarang Sandra mulai menjadi sosok yang bisa riang di kala bertemu dengan Athena, Aubree, Isabel.Sandra seakan lupa pada penderitaannya. Hadirnya Hazel seperti memberikan penyejuk bagaikan obat di luka yang dialami Sandra. Canda dan tawa mengiringi Sandra selama menemani Athena, Aubree, dan Isabel dalam persiapan pernikahan. Sandra tidak pernah memiliki seorang teman. Trauma masa lalunya membuatnya mengurung diri. Namun, sedikit demi sedikit trauma itu mulai menghilang. Sandra merasakan
Resepsi pernikahan Sergio dan Hazel sangat mewah dan elegan. Ribuan tamu undangan yang datang mengucapkan selamat untuk Sergio dan Hazel. Keluarga Hazel turut hadir bahkan kakek dan nenek Hazel pun turut hadir. Pernikahan meriah tak luput dari sorotan media.Para wartawan menyorot kehidupan keluarga Afford. Hazel adalah anak dari Arthur dan Bianca yang belum menikah. Itu yang membuat kehidupannya disorot. Hazel adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga. Sosok pria yang menjadi suaminya juga tentu akan disorot.Media sempat mencari tahu tentang Sergio. Namun, yang media temukan adalah Sergio Blanco memiliki beberapa klub malam di berbagai negara. Selain itu, Sergio memiliki adik yang pernah tinggal di rumah sakit jiwa. Tidak banyak wartawan yang mampu mencari tahu tentang kehidupan masa lalu Sergio.Ya, sebelumnya Sergio sudah meminta Benton agar wartawan tidak bisa menemukan tentang kehidupannya. Bukan karena malu, tapi karena Sergio menghargai nama baik dari keluarga Hazel. Mesk
Beberapa bulan berlalu …Auckland, Selandia Baru. Angin berembus sepoi-sepoi, menerpa dua pasangan yang sudah tidak lagi muda. Namun, meski demikian mereka tetap menunjukkan pesona. Rambut yang sudah memutih, tidak mengurangi paras tampan dan cantik. Ya, Bianca dan Arthur tetap terlihat cantik dan tampan. Tubuh mereka sangat bagus. Mereka sama-sama rajin berolahraga demi mempertahankan bentuk tubuh mereka.“Kau ingat kota ini, Bianca?” tanya Arthur yang sedang duduk di kursi panjang, sebuah taman indah di kota Auckland.Bianca mengangguk dengan senyuman di wajahnya. “Bagaimana aku lupa? Dulu kita pernah bertengkar, dan aku memilih melarikan diri ke kota ini.”“Dan aku menyusulmu.” Arthur menatap hangat Bianca.Bianca menyandarkan kepalanya di lengan kekar sang suami. “Waktu berjalan begitu cepat. Saat itu aku kita bertengkar dalam keadaan aku sedang mengandung Justin. Sekarang Justin sudah menikah, Nathan sudah menikah, Joseph sudah menikah, dan Hazel, putri kecil kita sudah menikah.
Beberapa tahun berlalu …DorrrSuara tembakan terdengar membuat Hazel terperanjat terkejut. Wanita berparas cantik tu menyibak selimut, dan turun dari ranjang. Dia berlari menuruni tangga menuju ke sumber suara tembakan itu. Sumber suara tembakan berasal di halaman belakang. Jantungnya berdebar tak karuan akibat rasa cemas yang melanda.“Oh, My God! Seth? Hailey?” Mata Hazel melebar terkejut melihat anak kembarnya memegang pistol, didampingi oleh Sergio.“Hi, Mom.” Seth dan Hailey melambaikan tangan mungil mereka ke hadapan Hazel. Anak kembar itu melukiskan senyuman di wajahnya di hadapan ibu mereka.Namun, sayangnya Hazel tidak sama sekali membalas senyuman anak kembarnya. Mata dan bibirnya melebar akibat terkejut, sedangkan Sergio melukiskan senyuman tipis di wajahnya seakan tidak terjadi masalah apa pun. “Sergio, apa-apaan ini?” Hazel berkacak pinggang, menatap marah pada Sergio.Sergio mengambil pistol yang ada di anak kembarnya, dan berdiri dengan nada tenang, “Aku sedikit menga
Sergio duduk di depan Justin. Pria tampan itu menuruti keinginan sang istri untuk datang ke Afford Group. Yang dia lakukan tentunya demi istrinya. Jika bukan karena paksaan dari sang istri, maka dia tidak akan mendatangi Afford Group. Sejak dulu Sergio tak pernah berminat terlibat di perusahaan raksasa milik keluarga istrinya itu.“Aku yakin kau tahu tujuanku memintamu untuk ke sini,” ucap Justin seraya menatap tenang Sergio yang ada di hadapannya.Sergio menyandarkan punggungnya di kursi. Dia mengambil wine yang ada di hadapannya, dan menyesap wine itu perlahan. “Kau ingin menawarkan aku bekerja di perusahaanmu?”“Afford Group bukan hanya perusahaanku. Hazel, istrimu memiliki hak di sini. Pikirkan tawaranku baik-baik,” jawab Justin tenang.“Justin, aku tahu kau khawatir akan masa depan Hazel. Kau pasti berpikir diriku tidak mampu memberikan kebahagiaan pada istriku. Usaha yang aku miliki tidak sebanding dengan harta keluarga Afford, tapi aku ini seorang pria. Aku bertanggung jawab at
Seth dan Hailey begitu lahap menyantap pudding buatan Hazel. Dua bocah itu sangat menyukai pudding buatan ibu mereka. Hazel sampai tersenyum-senyum melihat tingkah dua anak kembarnya yang sangat menggemaskan. Ya, inilah kehidupan Hazel. Sejak menikah dengan Sergio, memang dia hanya fokus menjaga dua anak kembarnya.Hazel dulu kerap terlibat dalam perusahaannya. Namun, semua itu sudah tak lagi semenjak dirinya menikah. Justin, Nathan, dan Joseph mendukung keputusan Hazel untuk fokus pada keluarganya. Pun sebenarnya tanpa Hazel, tetap Afford akan tetap berjaya. Sebab, Hazel memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat bisa diandalkan dalam segala hal.“Mom, kapan Bibi Sandra pulang? Aku sangat merindukan Bibi Sandra,” ucap Hailey seraya menatap ibunya.“Iya, Mom. Aku juga merindukan Bibi Sandra,” sambung Seth.Hazel tersenyum sambil menciumi pipi bulat Seth dan Hailey. “Minggu ini Bibi Sandra akan pulang dari London. Kita tunggu, ya?”Seth dan Hailey mengangguk antusias. “Siap, Mommy!”Haz
Upacara pemakaman Drake Lucero dan Paula Lucero berjalan dengan lacar. Beruntung cuaca cerah, tak turun hujan. Tangis seluruh keluarga mengiringi selama upacara berlangsung. Namun, meski seluruh keluarga menangis, mereka semua merelakan kepergian Drake dan Paula.Altov memberikan pelukan pada Bianca, sebelum pria paruh baya itu pergi. Pun keluarga Lancaster, keluarga angkat Bianca turut hadir. Bianca tampak masih sangat terpukul memutuskan untuk pulang ke kediaman orang tuanya. Arthur menemani. Justin sebagai anak laki-laki tertua mengajak istri dan kelima anaknya untuk menemani kedua orang tuanya. Begitu juga dengan Nathan yang mengajak istri dan tiga anaknya untuk menemani kedua orang tuanya.Joseph tak bisa menemani kedua orang tuanya, karena dia yang sekarang menghadapi para wartawan. Isabel sebagai calon Ratu di masa depan, tentunya juga harus menggadapi rentetan pertanyaan wartawan. Terakhir Hazel dibawa oleh Sergio ke mansion milik Sergio yang ada di Madrid.“Seth dan Hailey s
“Bianca, kau belum makan. Jika kau terus-menerus seperti ini kau bisa sakit.” Arthur membujuk Bianca untuk makan. Namun, sayangnya dia selalu mendapatkan penolakan. Pria paruh baya itu sudah beberapa kali ingin menyuapi sang istri, dan tetap lagi dan lagi Bianca tidak ingin makan.“Arthur, aku mohon tinggalkan aku sendiri.” Bianca duduk di balkon kamar, dengan tatapan lurus ke depan. Aura wajahnya menunjukkan kemuraman. Meski belum makan, tapi Bianca sama sekali tidak merasakan lapar sedikit pun.Arthur mengembuskan napas panjang. “Aku akan meninggalkanmu sebentar. Tapi aku akan tetap kembali ke sini untuk membujukmu makan.” Terpaksa, pria paruh baya itu melangkah pergi keluar dari kamar.“Dad?” Justin yang berdiri di depan kamar orang tuanya, dan bermaksud ingin mengetuk pintu, langsung mengurungkan niatnya di kala pintu sudah terbuka.Arthur menatap Justin sambil membawa piring yang berisikan makanan. “Mommy-mu belum mau makan.”Justin mengambil piring yang ada di tangan ayahnya. “B