Share

Khawatir

Author: Dian D'n Jell
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Benar saja, sehari sebelum kematian kedua korban. Ada seseorang yang masuk dan mendekat pada tumpukkan obat beracun itu.

***

Terlihat seorang yang tidak diketahui apakah dia pria atau wanita. Yang pasti, ia sulit untuk dikenali karena menggunakan jaket hitam dengan tudung yang nyaris menutup seluruh wajahnya. Gwen mencoba untuk memperbesar gambar orang misterius itu dan berusaha untuk melihat wajah orang itu dengan jelas.

Sayangnya, meski sudah diperbesar sekalipun. Wajah orang itu tetap saja tidak terlihat dengan jelas. Dan benar saja, dalam rekaman nampak orang bertudung hitam itu mengambil sebotol obat yang ada di dalam tumpukkan kardus di sudut Pabrik.

Orang itu pun segera pergi dengan terburu-buru. Dan tak disangka, ternyata jaket hitam orang itu sempat tersangkut pagar ketika akan melarikan diri. Karna terburu-buru, ia menarik paksa jaketnya sehingga jaket yang ia pakai menjadi robek.

Sontak aku dan Gwen pun saling berpandangan setelah meliha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Detektif Naga   Jatuh Cinta

    “Kenapa kau melakukan semua ini? Apa kau pikir aku perlu dikasihani hah?!” bentak Evelyn.***Seolah tak mendengar semua ucapan Evelyn, Robert bahkan terus makan dengan lahapnya. Dan Evelyn pun dengan kesal berkata, “Kau dengar aku tidak?! Aku bicara padamu dasar orang aneh!”“Ya...ya! Aku dengar, kenapa harus teriak-teriak?”Kehabisan kata-kata akhirnya Evelyn hanya bisa menghela nafas dengan kasar. Tak lama Robert pun menghabiskan pasta yang ia bawa sampai tandas tak bersisa. Setelah bersendawa dengan keras ia pun berkata, “Baiklah, terimakasih untuk makan siangnya.”Tapi Evelyn masih sangat kesal padanya dan ia pun masih membuang muka pada Robert. “Dengar, Nyonya. Aku tau kau bukan wanita yang lemah, dan aku tidak akan mengasihanimu. Aku hanya ingin mengatakan, hidupmu terlalu berharga jika digunakan untuk meratapi laki-laki yang tidak menghargaimu!”Sontak Evelyn pun mulai terun

  • Detektif Naga   Berteman

    Kedua orang tuanya bahkan tidak pernah mengajarkan tentang tidak membeda-bedakan manusia dan sikap yang baik. Tapi Evelyn, wanita yang awalnya ia anggap konyol ternyata memiliki banyak prinsip hidup yang membuat Robert terkesan.***Tak lama datanglah seorang Pelayan dengan membawa makanan yang telah dipesan oleh Evelyn. Dengan cepat Pelayan itu pun meletakkan aneka sajian khas Chines itu di meja kemudian pergi. Kwetiau goreng, dimsum, dan bebek pecking, itulah makanan yang dipesan oleh Evelyn.Ketika Evelyn begitu antusias dengan semua hidangan itu, rupanya Robert malah terlihat bergidik melihat makanan di depannya. Bahkan ia menatap semua makanan itu tanpa menyentuhnya. Hingga akhirnya Evelyn berkata, “Ada apa? Tidak pernah makan Chines Food ya?”“Bu-bukan begitu. Tapi coba kau lihat semua makanan itu! Penuh dengan karbo dan bebeknya berlemak sekali!”“Apa bedanya dengan pasta yang biasa kau beli? Ayolah! Coba kau ma

  • Detektif Naga   Teror Misterius

    “Justru karna itu. Kami tidak tau siapa dan kenapa orang itu membunuh mereka berdua. Maka bisa saja ‘kan orang itu akan melakukan hal yang sama padaku dan juga Evelyn!” ungkap Robert.***Well. Alasan yang sangat masuk akal. Tapi aku ragu kalau pembunuh itu akan menyakiti Robert. Aku bahkan tidak tau siapa dari salah satu anggota keluarga Horn yang menjadi tersangkanya. Meski begitu, aku tidak akan menceritakan apa yang sudah kuketahui meski pada Evelyn sekalipun.Yang bisa kulakukan saat ini hanya berusaha memancing Robert untuk mengungkapkan sendiri tentang obat-obat aneh yang ada di pabrik miliknya.“Ngomong-ngomong, Tuan Horn. Apakah kau tau di mana orang bisa mendapatkan racun semacam itu? Kau tau ‘kan? Racun yang tidak berbau bahkan sulit untuk terdeteksi itu sangat langka!” kataku.Anehnya, setelah kuajukan pertanyaan itu. Robert bahkan tidak terlihat panik atau terkejut sama sekali. Ia bahkan terlihat ber

  • Detektif Naga   Menyelidiki Keluarga Horn

    “Aku tidak bilang kalau pelakunya adalah Robert ‘kan? Tapi tetap saja, salah satu dari anggota keluarga Horn adalah pelakunya!”***“Bagaimana kalau ternyata kau salah, Tuan Black? Bagaimana kalau ternyata pelakunya adalah orang lain?” kata Evelyn yang masih enggan untuk percaya.“Benar atau tidaknya, itu akan terbukti dari apa yang akan kita temukan!”“Apa maksudmu? Kau akan menggeledah rumah Robert begitu? Itu sangat konyol Tuan Black!”“Tentu saja tidak. Sebenarnya sudah lama aku memikirkan cara ini. Tapi baru sekarang aku berani mengatakan ini padamu. Aku butuh bantuanmu untuk mencari barang bukti yang kemungkinan besar ada dalam rumah keluarga Horn,”“Aku? Apa yang akan kulakukan? Lagipula, kau tau ‘kan aku tidak suka melakukan ini!”“Kau tidak akan menyakiti siapapun, Nyonya Mayer. Kau hanya perlu masuk ke rumah keluarga Horn, dan temukan a

  • Detektif Naga   Bukti Tak Terelakkan

    Dengan wajah yang basah, ia menatap dirinya di depan sebuah cermin. Dan tanpa sengaja, ia melihat sesuatu yang entah kenapa cukup menyita perhatiannya. Ya, sebuah botol dari kaca dengan warna cokelat berada di sudut rak yang ada di toilet.***Dengan sedikit ragu akhirnya Evelyn mengambil botol itu. Tidak ada keterangan apa fungsi dari obat itu, yang pasti dalam botol obat itu tertera logo perusahaan Horn. Yang artinya, obat itu diproduksi oleh pabrik milik keluarga Horn.Seketika Evelyn teringat pada ucapan Draco tentang sebuah obat aneh yang pernah dilihat oleh Draco. Akhirnya Evelyn pun segera memasukkan botol obat itu ke dalam tas yang ia bawa dan berusaha menutupinya dengan saputangan di dalam tas miliknya.Setelah beberapa saat di dalam toilet, Evelyn pun memutuskan untuk keluar dan ia berencana untuk pergi dari kediaman keluarga Horn. Namun ia tersentak tatkala membuka pintu toilet dan Nyonya Horn berdiri tepat di depan pintu dengan wajah dinginnya

  • Detektif Naga   Carolin Snow ( 18+ )

    “Coba saja kau baca! Wanita ini bahkan dengan sangat yakin mengatakan kalau skandal itu memang benar terjadi. Tapi besoknya, ia mengatakan kalau yang ia katakan itu tidak benar. Bukankah itu sangat aneh?”***Apa yang dikatakan oleh Gwen memang benar. Tapi, bagaimana bisa tau kenapa ia melakukan itu? Lagipula, bisa saja ‘kan orang itu hanya ingin mencari sensasi dari kasus yang sedang mencuat saat itu.“Kalaupun benar, bagaimana kita bisa memastikan itu? Kita bahkan tidak tau apakah wanita itu masih hidup atau tidak!”“Dasar bodoh! Aku sudah mencari keberadaan wanita itu. Dan kita beruntung karna ternyata dia tinggal di London juga. Kabar baiknya dia bahkan masih hidup!”Astaga! Aku tidak menyangka Gwen akan melakukan ini bahkan meski ia selalu mengatakan kalau ia bukan lagi Asistenku. Inilah yang membuatku tidak bisa melepaskannya, Gwen selalu bisa diandalkan.Dan karna sudah dua hari aku tidak bert

  • Detektif Naga   Rahasia Sebuah Tragedi

    Mendengar pertanyaanku mendadak wanita tua itu pun terdiam. Bahkan, kini ia menatapku dengan tajam dan penuh curiga.***Tiba-tiba ia bertanya dengan sinis padaku, “Siapa kau? Apa kau adalah suruhan mereka?! Mau apa lagi kalian? Belum cukup kah kalian menghancurkan kehidupan wanita malang itu?!”Sontak aku pun tertegun setelah mendengar ucapan wanita tua itu. Aku hanya menanyakan tentang Sekertaris Mendiang Tuan Horn, tapi banyak sekali umpatan yang ia katakan. Dan sepertinya, ada sebuah kejadian besar yang ia ketahui.“Maaf, Nyonya. Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau katakan. Sudah kubilang aku adalah seorang Detektif, dan aku sedang mencari informasi tentang Barbara Wesley,”“Kalau kau bukan orang suruhan mereka, kenapa kau mau tau tentang Barbara?! Apa urusanmu dengan Barbara?!”“Begini, sebenarnya saat ini aku sedang menyelidiki sebuah kasus pembunuhan yang berhubungan dengan kelu

  • Detektif Naga   Siapa Pelakunya?

    Kali ini Carolin berusaha mengingat dengan keras. Aku jadi mulai cemas. Jangan bilang kalau pikunnya kambuh setelah membeberkan semua fakta padaku.***Sudah sepuluh menit aku menunggu wantia tua ini bicara. Tapi sampai sekarang ia bahkan hanya terus memutar-mutar bola matanya. Ya ampun! Aku mulai hilang kesabaran kalau dia terus begini.“Nyonya? Apa kau sudah ingat nama Putrinya Barbara? Kau ingat ‘kan?”“Um...kalau tidak salah, namanya...um....”Ck! Menyebalkan! Kenapa Carolin harus pikun lagi?! Padahal tinggal sedikit lagi aku berhasil membawa fakta yang besar. Kurasa tidak ada gunanya lagi terus menunggu Carolin bicara. Akhirnya, kuhubungi Albert dan memintanya untuk menjemput wanita tua ini dan membawanya ke pusat perawatan Lansia. Setidaknya di sana ia akan dirawat dengan baik.Aku pun pergi dari rumah Carolin dan kuputuskan untuk menuju rumah Gwen. Sepanjang perjalanan aku terus berpikir bagaimana cara un

Latest chapter

  • Detektif Naga   Menapakki Masa Lalu

    Aku tidak tahan melihat itu. Maka kubuat satu tanda merah di lehernya, tapi nyatanya memberi satu tanda pada Gwen tidaklah cukup. Akhirnya kini hampir seluruh leher dan dada Gwen dipenuhi dengan tanda kepemilikkan dariku.***Hingga akhirnya, aksi panas di atas ranjang pun terjadi pada malam pertama pernikahanku dan Gwen. Kupikir hanya aku saja yang terlalu bersemangat untuk ini, tapi nyatanya Gwen pun sangat luar biasa di atas ranjang.Tak kusangka rupanya Istriku sangat luar biasa dan panas. Astaga! Bahkan di luar ekspektasi kami pun terus bercinta sampai berkali-kali dalam semalam. Aku bahkan sudah lupa berapa ronde kami lakukan. Tak ayal hal itu akhirnya membuat kami kelelahan.Hingga akhirnya ramainya kicauan burung mulai membangunkanku. Entah sudah berapa lama aku tidur, yang pasti sampai aku bangun pun Gwen masih terlelap di sampingku. Tidak biasanya ia bangun lebih siang dariku. Biasanya Gwen selalu bangun pagi karna ia suka menyiapkan sarapan.

  • Detektif Naga   Menikah

    “Untuk apa harus menunggu selama itu? Apa kau tau, Sayang? Diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup dan bersama, adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Jadi, ayo kita menikah!”***“Ta-tapi...ada apa denganmu? Kenapa mendadak kau ingin kita menikah dengan cepat?” kata Gwen bingung.“Sudah kubilang untuk memenuhi janjiku padamu. Lagipula apa yang kau tunggu? Bagaimana kalau sebelum kita sempat menikah ternyata aku atau kau lebih dulu meninggal?! Kau mau seperti itu?!”Aku tau aku sedikit memaksa. Tapi tidak ada cara lain karna bahkan Gwen juga lupa kalau dulu dialah membuatku berjanji untuk segera menikahinya. Tapi dari apa yang kukatakan pada Gwen, sepertinya ia pun mulai berpikir. Hingga akhirnya ia berkata, “Baiklah. Aku setuju untuk menikah. Tapi kau janji tidak akan ada yang berubah bukan?”“Tentu saja ada yang berubah. Kita tidak akan lagi hanya berdua, karna akan ada anak-anak kita buk

  • Detektif Naga   Tujuan Hidupku

    Aku pun berpaling ke belakang dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan dengan apa yang kulihat. Aku bahkan tidak percaya dengan semua ini. Aku bahkan berpikir mungkin benturan itu membuat kepalaku cidera dan aku mulai gila!***Bagaimana semua ini adalah nyata? Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri? Berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam. Tidak! Semua ini pasti hanyalah sebuah mimpi. Tapi...kenapa meski sudah berkali-kali kugosok mataku dan menampar pipiku sendiri, sosok yang mirip sepertiku itu tetap saja ada?Malahan, kini ia mulai melangkahkan kakinya dan berjalan mendekatiku. Bersama dengan itu, aku pun melangkahkan kakiku mundur semakin menjauh darinya. Bukannya aku takut padanya. Tapi aku takut pada diriku sendiri.Hingga akhirnya kulihat liontin Naga yang tergantung di leher pria yang wajahnya sama denganku itu. Aku pun mulai berpikir, apakah mungkin dia adalah Panglima Dragori? Tapi...kenapa wajahnya mirip sepertiku?

  • Detektif Naga   Duel

    “Benarkah? Kalau begitu mari kita duel satu lawan satu! Dan kita lihat siapa pecundang di antara kita!”***Seperti yang kuduga, akhirnya Edi pun semakin kesal. Ia pun akhirnya meletakkan senapan yang ia bawa dan ia berkata, “Baiklah, kuterima tantanganmu! Tapi tidak akan seru kalau tidak ada hadiahnya!”“Begitu? Apa yang kau inginkan? Setumpuk mayat untuk membuat parfum?”Edi pun mnyeringai dan dengan wajah dingin ia berkata, “Aku bisa mendapatkan mayat dengan sangat mudah. Yang kuinginkan adalah Nona Gwen Gringer. Kalau aku menang dalam duel ini, maka Gwen akan menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya!”Dasar brengsek! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia mengambil kesempatan. Tapi kalau aku sampai menolak, maka artinya aku mengakui kalah sebelum bertarung. Dan sudah pasti aku tidak akan sudi harga diriku direndahkan manusia seperti dia.Tidak ada pilihan. Akhinya kusetujui

  • Detektif Naga   Terpojok

    Sementara itu, diam-diam aku pun membuka lantai kayu yang ternyata adalah sebuah pintu menuju tempat lain di dalam rumah itu.***Kubuka dengan perlahan lantai kayu itu dan kucoba mengamati sekitar ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah sana. Rupanya tidak ada siapapun di sana. Aku pun mulai menuruni tangga kayu yang merupakan akses untuk menuju ruangan bawah tanah itu.Seperti sebelumnya, tidak ada siapapun di ruangan bawah tanah. Meski begitu, tetap saja aku harus bersiaga dengan menodongkan pistol ke depan.Kulangkahkan kakiku menyusuri setiap sudut ruangan. Dan aku baru sadar, ternyata ruangan bawah tanah itu dilapisi oleh lapisan kedap suara. Pantas saja tidak terdengar apapun dari luar meski Edi mungkin telah banyak melakukan tindakan melanggar hukum di rumah ini.Masih tidak kutemukan keberadaan Edi dan juga Gwen. Dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sangat takut kalau Edi membawa Gwen pergi dan ia melakukan hal yang buruk pada Gwe

  • Detektif Naga   Pencarian

    Melihat Gwen yang mulai berteriak itu, tak membuat Edi menjadi panik. Ia bahkan kembali terbahak dan semakinmenjadi-jadi layaknya orang gila. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Gwen dan berkata, “Percuma saja kau berteriak. Ruangan ini kedap saura, jadi si bodoh itu tidak akan bisa menemukan kita....”****Draco Pov*Kulajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi sembari berusaha menghubungi ponsel Gwen. Tapi bahkan sudah lebih dari lima puluh kali kucoba, tetap saja Gwen tidak menjawab panggilan telpon dariku.Tentu saja hal itu semakin membuatku panik dan khawatir. Hingga akhirnya ponselku tiba-tiba berdering dan kupikir itu adalah Gwen. Tapi sayangnya aku salah. Ternyata itu adalah panggilan dari Edi Tomb yang bahkan sedang kami buru.Segera saja kusambar ponsel yang tadinya kuletakkan di kursi mobil dan kuangkat panggilan telpon itu. “Hallo, Tuan Black! Kau senang mendengar suaraku? Atau mungkin kau ingin mendengar suara yan

  • Detektif Naga   Disekap

    Benar saja, anak-anak nakal itu mulai menyeringai melihat kehadiran Gwen di sana. Sementara itu, Gwen pun mulai menelan salivanya dan ia merasa kakinya mulai bergetar.***Benar saja. Kawanan remaja liar itu pun mulai mendekati Gwen. Bahkan kini kondisi Gwen layaknya seekor domba yang terjebak di hadapan kawanan serigala lapar. Tapi Gwen tidak sebodoh itu. tentu saja sejak awal ia sudah menyiapkan alat-alat yang beguna untuk melindungi diri.Diam-diam ia mulai merogoh ke dalam saku celananya dan mengambil sebuah botol semprotan merica. Gwen mulai memasang ancang-ancang untuk melindungi dirinya kalau nantinya anak-anak nakal itu mulai mengganggunya.Seorang remaja laki-laki bertubuh kurus dengan rambut hitam yang berantakkan mulai mendekat pada Gwen dan ia berkata, “Apa kau tersesat, Nyonya? Kurasa kau bukan penduduk di wilayah ini?”Dan pemuda lainnya menimpali, “Wow! Kurasa kami bisa mengantarmu pulang, tapi dengan sedikit upah t

  • Detektif Naga   Jebakkan

    Kalau begitu, kecurigaanku pada Edi ternyata salah. Kalau bukan Edi, lalu siapa sosok berjubah hitam yang telah mencuri mayat-mayat selama ini?***Tanpa membuang banyak waktu aku pun segera menuju pemakaman seperti yang dikatakan oleh Albert. Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam itu. kalau memang bukan Edi, lalu siapa orang itu?Dengan kecepatan tinggi akhirnya aku pun sampai di pemakaman kurang dari sepuluh menit. Albert dan sekitar sepuluh orang Polisi ternyata sudah mengintai di sana ketika aku datang. Albert memberi isyarat padaku untuk mendekat ketika melihatku datang.Aku pun segera bergabung bersama Albert dan seperti instruksi yang diberikan Albert aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ya, karna terakhir kali aku kehilangan sosok berjubah hitam itu bahkan membuatku berkubang dengan lumpur.Dengan aba-aba dari Albert, kami pun mendekat pada sosok berjubah hitam yang sedang berada di sebuah makam dengan perlahan

  • Detektif Naga   Kembalinya Sosok Berjubah Hitam

    Sontak Edi pun mulai beraksi dengan ucapan Gwen. ia memang tidak mengatakan apapun, tapi jelas kalau wajahnya kini terlihat cemas dan ia mulai menjadi tegang. ***Bahkan cukup lama ia terdiam hingga akhirnya, Gwen pun kembali berkata, “Tuan Tomb? Bagaimana?”“Oh...yah. A-apakah harus di rumah? M-maksudku...mungkin kita bisa wawancara di tempat lain?”“Masalahnya, aku bisa sekalian mengambil gambar tentang proses pembuatan produkmu,”Sebenarnya Edi merasa sangat enggan jika Gwen masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia juga tidak punya alasan untuk menolak Gwen masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya, dengan terpaksa Edi pun membiarkan Gwen masuk ke dalam rumahnya.Benar saja, baru sampai di depan gang. Gwen mulai mencium aroma aneh seperti yang dikatakan oleh Draco. Antara bau busuk, anyir tapi juga wangi yang aneh. Mendadak bulu kuduknya pun mulai merinding. Entah kenapa ia merasa suasana di sana mulai terasa me

DMCA.com Protection Status