Share

Kecewa

Author: Dian D'n Jell
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Aku sudah bilang ‘kan kalau aku memang tinggal di London. Tapi, sebenarnya aku ke sini untuk bertemu temanku. Dan kau, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Gwen.

***

“Um...yah. Mencari referansi tentu saja. Um...untuk bahan tulisanku,” kata Vlad.

“Jadi, pekerjaanmu sebenarnya apa? Kau ini penulis atau pemilik galeri?”

“Ya, sebenarnya aku juga menulis artikel tentang benda-benda langka dan bersejarah,” jelas Vlad.

Seperti biasa, Gwen pun mulai mengangguk-angguk ketika Vlad mulai menjelaskan sesuatu. Entah kenapa, ia seolah tersihir oleh pesona Vlad.

“Ngomong-ngomong, kemana temanmu? Kenapa belum datang juga?” tanya Vlad.

“Entahlah. Dia bilang akan terlambat karna ini jam makan siang. Tapi, kurasa ini cukup keterlaluan!” keluh Gwen.

Tak lama, Calvin mengirim sebuah pesan pada Gwen. Dia mengatakan mendadak ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan ia ben

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Detektif Naga   Pergi Dari Rumah

    “Kau tau Gwen? Kupikir selama ini aku memang keterlaluan. Tapi ternayata, kau jauh lebih kejam dariku! Kau pikir apa? Seharian aku menunggumu dengan kelaparan berharap kau akan segera pulang dan kita akan makan bersama. Tapi sepertinya...pria yang baru kau kenal itu jauh lebih berharga bagimu!”***Gwen terlihat sangat terkejut ketika kukatakan semua kekesalanku padanya. Aku pun tidak mengerti kenapa aku sampai mengatakan hal itu pada Gwen. Sejujurnya, aku tidak ingin semakin memperburuk hubunganku dan Gwen.Aku hanya kesal karna Gwen bersikap seperti murahan. Apalagi, dia bahkan belum lama mengenal pria itu. Dan aku? Apa yang dilakukannya padaku? Toh selama ini aku juga selalu menjaga dan ada setiap kali ia membutuhkanku.“Apa maksudmu, Drag?! Kau berkata seolah aku ini wanita murahan! Dengar ya, aku memang belum lama mengenal Vlad. Tapi dia bahkan lebih mengerti bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik!” balas Gwen penuh e

  • Detektif Naga   Memulai Penyelidikan

    Aku menjadi sangat kesal jika membayangkan dan memikirkan itu. Dan akhirnya kuputuskan, mungkin sebaiknya aku dan Gwen perlu waktu untuk berpikir. Dan mungkin sebaiknya...kita tidak bertemu dulu untuk sementara.*** *Author pov*Vlad membawa Gwen ke apartemen miliknya yang berada di lantai tiga. Sebuah apartemen yang tidak terlalu besar. Bahkan apartemen itu hanya memiliki satu kamar saja. Dan karna Gwen tinggal di sana, akhirnya Vlad harus membawa bantal dan juga selimut cadangan ke ruang tamu. Karna ia harus tidur di sofa yang ada di ruang tamu.“Maaf Gwen, yah...beginilah tempat tinggalku. Kau bisa pakai kamarku saja untuk tidur. Dan aku akan tidur di sofa,” kata Vlad.“Tidak, Vlad. Aku lah yang harus minta maaf. Maaf, aku sangat merepotkanmu. Dan...mungkin aku hanya perlu menginap malam ini saja. Kurasa, aku akan kembali ke Bilbury besok,” timpal Gwen.Masih dengan lesu dan sedih, Gwen duduk di s

  • Detektif Naga   Benda Istimewa Di London

    Tapi jika kulihat dari postur tubuhnya, sepertinya itu adalah pria sama yang mengantar Gwen pulang malam itu. Pertanyaanku masih sama, siapa pria brengsek itu? Dan sejak kapan Gwen mengenalnya? Apa hubungan Gwen dengan pria itu?***“Hei! Sudah ketemu orang yang mencurigakan belum?! Ingat kalau kau tidak punya banyak waktu di sini! Malah bengong begitu!” dengus Calvin.Dasar brengsek! Sepupuku yang menyebalkan ini membuat lamunanku menjadi buyar. Dan lebih mengesalkan lagi, dari awal sampai terakhir sama sekali tidak terlihat seorangpun yang mencurigakan.Yang ada sekarang aku menjadi sangat kesal setelah melihat kedekatan Gwen dengan bajingan itu. Aku tidak habis pikir, apa yang dilihat Gwen dari pria semacam dia. Tidak kaya, dan tidak terlalu tampan, apalagi populer. Tapi kenapa Gwen terlihat sangat nyaman bicara dengannya.Kalau saja aku bertemu dengan pria itu, aku janji pasti akan menghajarnya habis-habisan. Tapi tidak, sebaiknya a

  • Detektif Naga   Sesuatu Yang Berbeda Dari Vlad

    Dan benar saja, setelah memikirkan apa yang dikatakan oleh Vlad. Akhirnya Gwen pun bersedia pergi bersama Vlad hari ini. Bahkan kali ini, Gwen pun bertekat untuk melupakan Draco dari hidupnya dan mulai menikmati hidup seperti yang Vlad katakan.***“Ngomong-ngomong...kau tidak keberatan ‘kan kalau aku hanya memboncengmu dengan motor?” goda Vlad.“Apa maksudmu dengan keberatan? Apa kau tau devinisi pria keren?”Vlad menggeleng dengan memasang wajah bodoh. Ia sengaja melakukan itu untuk memancing agar Gwen melupakan kesedihannya dengan banyak bicara.“Pria dengan motor sport tentu saja devinisi keren! Jadi sekarang kau tau ‘kan kenapa Tuan Rosy digandrungi banyak wanita?”“Karna motornya?” tanya Vlad.“Ya...tapi tidak juga. Sebenarnya karna dia juga tampan!” kata Gwen dengan senyum lebar di wajahnya dan ia tau kalau bercandanya itu sangat tidak lucu.Karna ki

  • Detektif Naga   Hatiku Mendidih

    “Itulah yang menjadi kesalahan kebanyakan orang. Mereka cenderung melihat sesuatu hanya dari luarnya saja. Apa kau tau, Gwen? Koin ini adalah koin emas pertama yang pernah dibuat secara besar-besaran. Terbuat dari emas murni 24 karat. Dan mungkin nilainya sekarang setara...dua juta Dolar!” ungkap Vlad. ***Sontak mata Gwen pun terbelalak disertai dengan mulut yang menganga. Ia sangat terkejut dan tidak percaya jika koin yang terlihat biasa saja itu ternyata memiliki nilai yang sangat fantastis. Dan ia pun sangat penasaran, bagaimana Vlad bisa serba tau tentang banyak hal lebih dari dirinya. Padahal ia bahkan sudah banyak membaca buku-buku tebal.“Wow! Luar biasa! Tapi dari mana kau tau semua itu?” tanya Gwen.“Kau ingat buku yang kubeli ketika di Bylburi? Cobalah baca buku itu! Nanti kau pasti akan tau,” jawab Vlad dengan santainya.*Draco pov*Hari ini entah kenapa aku ingin bersantai sembari melep

  • Detektif Naga   Tidak Peka

    “Sebenarnya kau yang tidak menggunakan matamu dengan baik! Siapa suruh bermain ponsel sambil berjalan?!”***Sontak aku pun tersentak karna suara itu terdengar sangat familiar di telingaku. Seketika kualihkan pandangan dari ponsel dan betapa terkejutnya aku ketika melihat seseorang yang kini ada di hadapanku.“Gwen? Ka-kau?” ucapku dengan terbata.Beberapa hari saja tidak bertemu dengan Gwen kini mataku tak bisa berkedip dan tidak bisa beralih dari wajah Gwen. Seolah sedang mendapat sebuah keberuntungan, tak disangka aku bertemu Gwen di supermarket.Tapi tak seperti yang kurasakan meski terkejut namun aku cukup senang bisa bertemu Gwen. Sebaliknya Gwen malah terlihat tidak senang karna bertemu denganku. Apalagi setelah tanpa sengaja aku menabrak troli belanjanya dan memakinya.Tanpa berkata apapun lagi, Gwen kemudiaan memutar troli belanjanya dan pergi meninggalkanku. Sadar bahwa aku akan kehilangan kesempatan bersama

  • Detektif Naga   Petugas Anginering Mencurigakan

    Kurebahkan diriku di atas tempat tidur dan mencoba untuk tidur. Tapi anehnya, sudah lima belas menit kupejamkan mata tapi begitu sulit untuk terlelap. Dan aku pun mulai berpikir, “Apa benar selama ini aku tidak peka? Memangnya apa yang diinginkan Gwen sebenarnya?”***Entah sudah berapa lama dan sejak kapan aku tertidur. Kukerjapkan mataku yang terasa silau dengan sinar matahari pagi ini. Kulirik jam yang kuletakkan di meja samping tempat tidur. Dan ternyata sudah pukul 07.00.Kepalaku terasa sedikit pusing. Mungkin karna semalam aku terlalu banyak menenggak wisky. Dengan langkah lunglai kupaksakan diriku menuju kamar mandi. Dan lagi-lagi acara mandiku kembali terganggu.Kali ini bukan karna gedoran pintu dari Calvin. Tapi suara dering ponselku yang terus saja berbunyi meski sudah sepuluh menit kuabaikan. Terpaksa aku pun harus keluar dari kamar mandi dan mengambil ponsel yang kuletakkan di nakas.“Ya. Ada apa?!” sahutku den

  • Detektif Naga   Mengejar Sang Pencuri

    Tapi sayangnya saat itu Draco sedang pergi makan siang dan Albert lah yang menerima laporannya. Karna banyaknya laporan yang masuk, akhirnya Albert mencatat semua laporan dari tiap Tim.***Tidak mendapat intruksi apapun dari Albert, maka polisi itu pun menganggap keadaan saat ini terkondisi. Sang Petugas Anginering akhirnya keluar dari ruang Gelery dan melapor pada Polisi yang bertugas.“Lampunya sudah kuperbaiki pak. Karna tidak ada lagi yang kukerjakan, bolehkah aku pergi?”Polisi mengizinkannya untuk pergi karna memang tidak ada lagi yang harus ia kerjakan. Tanpa merasa curiga sama sekali, petugas polisi yang berjaga membiarkan Petugas Enginering pergi begitu saja.Hingga akhirnya, beberapa saat kemudian handy talky dari Polisi yang baru saja melapor pada Albert itu pun berbunyi, “Tim C, peringatan bahaya! Kuulangi Tim C peringatan bahaya!”Sontak Polisi itu pun segera menekan tombol handy talky milikn

Latest chapter

  • Detektif Naga   Menapakki Masa Lalu

    Aku tidak tahan melihat itu. Maka kubuat satu tanda merah di lehernya, tapi nyatanya memberi satu tanda pada Gwen tidaklah cukup. Akhirnya kini hampir seluruh leher dan dada Gwen dipenuhi dengan tanda kepemilikkan dariku.***Hingga akhirnya, aksi panas di atas ranjang pun terjadi pada malam pertama pernikahanku dan Gwen. Kupikir hanya aku saja yang terlalu bersemangat untuk ini, tapi nyatanya Gwen pun sangat luar biasa di atas ranjang.Tak kusangka rupanya Istriku sangat luar biasa dan panas. Astaga! Bahkan di luar ekspektasi kami pun terus bercinta sampai berkali-kali dalam semalam. Aku bahkan sudah lupa berapa ronde kami lakukan. Tak ayal hal itu akhirnya membuat kami kelelahan.Hingga akhirnya ramainya kicauan burung mulai membangunkanku. Entah sudah berapa lama aku tidur, yang pasti sampai aku bangun pun Gwen masih terlelap di sampingku. Tidak biasanya ia bangun lebih siang dariku. Biasanya Gwen selalu bangun pagi karna ia suka menyiapkan sarapan.

  • Detektif Naga   Menikah

    “Untuk apa harus menunggu selama itu? Apa kau tau, Sayang? Diberi kesempatan sekali lagi untuk hidup dan bersama, adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Jadi, ayo kita menikah!”***“Ta-tapi...ada apa denganmu? Kenapa mendadak kau ingin kita menikah dengan cepat?” kata Gwen bingung.“Sudah kubilang untuk memenuhi janjiku padamu. Lagipula apa yang kau tunggu? Bagaimana kalau sebelum kita sempat menikah ternyata aku atau kau lebih dulu meninggal?! Kau mau seperti itu?!”Aku tau aku sedikit memaksa. Tapi tidak ada cara lain karna bahkan Gwen juga lupa kalau dulu dialah membuatku berjanji untuk segera menikahinya. Tapi dari apa yang kukatakan pada Gwen, sepertinya ia pun mulai berpikir. Hingga akhirnya ia berkata, “Baiklah. Aku setuju untuk menikah. Tapi kau janji tidak akan ada yang berubah bukan?”“Tentu saja ada yang berubah. Kita tidak akan lagi hanya berdua, karna akan ada anak-anak kita buk

  • Detektif Naga   Tujuan Hidupku

    Aku pun berpaling ke belakang dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan dengan apa yang kulihat. Aku bahkan tidak percaya dengan semua ini. Aku bahkan berpikir mungkin benturan itu membuat kepalaku cidera dan aku mulai gila!***Bagaimana semua ini adalah nyata? Bagaimana bisa aku melihat diriku sendiri? Berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam. Tidak! Semua ini pasti hanyalah sebuah mimpi. Tapi...kenapa meski sudah berkali-kali kugosok mataku dan menampar pipiku sendiri, sosok yang mirip sepertiku itu tetap saja ada?Malahan, kini ia mulai melangkahkan kakinya dan berjalan mendekatiku. Bersama dengan itu, aku pun melangkahkan kakiku mundur semakin menjauh darinya. Bukannya aku takut padanya. Tapi aku takut pada diriku sendiri.Hingga akhirnya kulihat liontin Naga yang tergantung di leher pria yang wajahnya sama denganku itu. Aku pun mulai berpikir, apakah mungkin dia adalah Panglima Dragori? Tapi...kenapa wajahnya mirip sepertiku?

  • Detektif Naga   Duel

    “Benarkah? Kalau begitu mari kita duel satu lawan satu! Dan kita lihat siapa pecundang di antara kita!”***Seperti yang kuduga, akhirnya Edi pun semakin kesal. Ia pun akhirnya meletakkan senapan yang ia bawa dan ia berkata, “Baiklah, kuterima tantanganmu! Tapi tidak akan seru kalau tidak ada hadiahnya!”“Begitu? Apa yang kau inginkan? Setumpuk mayat untuk membuat parfum?”Edi pun mnyeringai dan dengan wajah dingin ia berkata, “Aku bisa mendapatkan mayat dengan sangat mudah. Yang kuinginkan adalah Nona Gwen Gringer. Kalau aku menang dalam duel ini, maka Gwen akan menjadi milikku dan aku bebas melakukan apapun padanya!”Dasar brengsek! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia mengambil kesempatan. Tapi kalau aku sampai menolak, maka artinya aku mengakui kalah sebelum bertarung. Dan sudah pasti aku tidak akan sudi harga diriku direndahkan manusia seperti dia.Tidak ada pilihan. Akhinya kusetujui

  • Detektif Naga   Terpojok

    Sementara itu, diam-diam aku pun membuka lantai kayu yang ternyata adalah sebuah pintu menuju tempat lain di dalam rumah itu.***Kubuka dengan perlahan lantai kayu itu dan kucoba mengamati sekitar ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah sana. Rupanya tidak ada siapapun di sana. Aku pun mulai menuruni tangga kayu yang merupakan akses untuk menuju ruangan bawah tanah itu.Seperti sebelumnya, tidak ada siapapun di ruangan bawah tanah. Meski begitu, tetap saja aku harus bersiaga dengan menodongkan pistol ke depan.Kulangkahkan kakiku menyusuri setiap sudut ruangan. Dan aku baru sadar, ternyata ruangan bawah tanah itu dilapisi oleh lapisan kedap suara. Pantas saja tidak terdengar apapun dari luar meski Edi mungkin telah banyak melakukan tindakan melanggar hukum di rumah ini.Masih tidak kutemukan keberadaan Edi dan juga Gwen. Dan itu membuatku semakin frustasi. Aku sangat takut kalau Edi membawa Gwen pergi dan ia melakukan hal yang buruk pada Gwe

  • Detektif Naga   Pencarian

    Melihat Gwen yang mulai berteriak itu, tak membuat Edi menjadi panik. Ia bahkan kembali terbahak dan semakinmenjadi-jadi layaknya orang gila. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada Gwen dan berkata, “Percuma saja kau berteriak. Ruangan ini kedap saura, jadi si bodoh itu tidak akan bisa menemukan kita....”****Draco Pov*Kulajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi sembari berusaha menghubungi ponsel Gwen. Tapi bahkan sudah lebih dari lima puluh kali kucoba, tetap saja Gwen tidak menjawab panggilan telpon dariku.Tentu saja hal itu semakin membuatku panik dan khawatir. Hingga akhirnya ponselku tiba-tiba berdering dan kupikir itu adalah Gwen. Tapi sayangnya aku salah. Ternyata itu adalah panggilan dari Edi Tomb yang bahkan sedang kami buru.Segera saja kusambar ponsel yang tadinya kuletakkan di kursi mobil dan kuangkat panggilan telpon itu. “Hallo, Tuan Black! Kau senang mendengar suaraku? Atau mungkin kau ingin mendengar suara yan

  • Detektif Naga   Disekap

    Benar saja, anak-anak nakal itu mulai menyeringai melihat kehadiran Gwen di sana. Sementara itu, Gwen pun mulai menelan salivanya dan ia merasa kakinya mulai bergetar.***Benar saja. Kawanan remaja liar itu pun mulai mendekati Gwen. Bahkan kini kondisi Gwen layaknya seekor domba yang terjebak di hadapan kawanan serigala lapar. Tapi Gwen tidak sebodoh itu. tentu saja sejak awal ia sudah menyiapkan alat-alat yang beguna untuk melindungi diri.Diam-diam ia mulai merogoh ke dalam saku celananya dan mengambil sebuah botol semprotan merica. Gwen mulai memasang ancang-ancang untuk melindungi dirinya kalau nantinya anak-anak nakal itu mulai mengganggunya.Seorang remaja laki-laki bertubuh kurus dengan rambut hitam yang berantakkan mulai mendekat pada Gwen dan ia berkata, “Apa kau tersesat, Nyonya? Kurasa kau bukan penduduk di wilayah ini?”Dan pemuda lainnya menimpali, “Wow! Kurasa kami bisa mengantarmu pulang, tapi dengan sedikit upah t

  • Detektif Naga   Jebakkan

    Kalau begitu, kecurigaanku pada Edi ternyata salah. Kalau bukan Edi, lalu siapa sosok berjubah hitam yang telah mencuri mayat-mayat selama ini?***Tanpa membuang banyak waktu aku pun segera menuju pemakaman seperti yang dikatakan oleh Albert. Sejujurnya aku sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam itu. kalau memang bukan Edi, lalu siapa orang itu?Dengan kecepatan tinggi akhirnya aku pun sampai di pemakaman kurang dari sepuluh menit. Albert dan sekitar sepuluh orang Polisi ternyata sudah mengintai di sana ketika aku datang. Albert memberi isyarat padaku untuk mendekat ketika melihatku datang.Aku pun segera bergabung bersama Albert dan seperti instruksi yang diberikan Albert aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ya, karna terakhir kali aku kehilangan sosok berjubah hitam itu bahkan membuatku berkubang dengan lumpur.Dengan aba-aba dari Albert, kami pun mendekat pada sosok berjubah hitam yang sedang berada di sebuah makam dengan perlahan

  • Detektif Naga   Kembalinya Sosok Berjubah Hitam

    Sontak Edi pun mulai beraksi dengan ucapan Gwen. ia memang tidak mengatakan apapun, tapi jelas kalau wajahnya kini terlihat cemas dan ia mulai menjadi tegang. ***Bahkan cukup lama ia terdiam hingga akhirnya, Gwen pun kembali berkata, “Tuan Tomb? Bagaimana?”“Oh...yah. A-apakah harus di rumah? M-maksudku...mungkin kita bisa wawancara di tempat lain?”“Masalahnya, aku bisa sekalian mengambil gambar tentang proses pembuatan produkmu,”Sebenarnya Edi merasa sangat enggan jika Gwen masuk ke dalam rumahnya. Tapi ia juga tidak punya alasan untuk menolak Gwen masuk ke dalam rumahnya. Akhirnya, dengan terpaksa Edi pun membiarkan Gwen masuk ke dalam rumahnya.Benar saja, baru sampai di depan gang. Gwen mulai mencium aroma aneh seperti yang dikatakan oleh Draco. Antara bau busuk, anyir tapi juga wangi yang aneh. Mendadak bulu kuduknya pun mulai merinding. Entah kenapa ia merasa suasana di sana mulai terasa me

DMCA.com Protection Status