Share

Bab 480

Penulis: Queencard
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-20 18:06:39
Ekspresi Doni sangat tenang. Dia melirik Linda, “Di mana orang yang kamu temukan?”

“Dia di rumahku, aku akan mengantar kalian sekarang.”

Cahaya gelap melintas di mata Linda. Dia berpura-pura sangat bersemangat saat dia mengantar Doni dan lainnya meninggalkan bandara.

Namun, mereka berpisah dan masing-masuk masuk ke mobil mereka sendiri.

Anggi melirik suaminya, “Aku selalu merasa Linda tiba-tiba mempermainkan trik ini. Aku tidak tahu apa tujuannya.”

“Tidak peduli apa tujuannya, kita akan tahu begitu kita pergi.”

“Sayangnya, Sita telah kehilangan ingatan masa kecilnya sekarang. Jika tidak, kita pasti akan tahu apa yang dilakukan Linda saat itu sampai membuat kita tidak bisa menemukan Sita.”

Doni mengerutkan alisnya menjadi satu garis. Dia sekarang sangat menyesal karena dulu membawa Linda pulang dari panti asuhan.

Tidak lama kemudian, mobil itu tiba di tempat tinggal Linda.

Asisten Linda bergegas berjalan mendekat, “Nona, Dian menghilang.”

Wajah Linda tiba-tiba berubah, “Bagaimana mungki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 481

    Sita sedikit penasaran, “Bisakah dibocorkan hadiah apa itu?”Yoga menggelengkan kepala, “Jika dibocorkan sekarang bukan kejutan. Paling tidak sebelum kamu meninggalkan Surabaya, dan kamu akan merasa puas dengan hadiah itu.”Beberapa kakak laki-lakinya saling bertukar pandang.Mata Ryan, Boni dan Rayhan berkedip-kedip. Saat Doni datang hari ini dan menanyakan hubungan Sita dengan Husein, mereka sama sekali tidak bisa menyembunyikannya.Ryan tidak punya pilihan selain memberitahukan pernikahan rahasia Sita dengan Husein. Namun dia tidak memberitahunya jika Sita hamil. Bagaimanapun, ini adalah permintaan adik perempuannya, jadi dia harus memiliki kode etik sebagai dokter.Jadi mereka setuju pada saat pesta kelulusan minggu depan, akan mengumumkan adik perempuannya adalah putri Keluarga Syailendra. Doni berkata dengan serius, “Benar, Sita. Aku akan membantumu memulihkan semua penderitaan yang kamu alami selama beberapa tahun ini.”Anak dari Keluarga Handoyo itu tidak ada apa-apanya!Sita

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 482

    Saat ini, manajer toko berjalan mendekat, “Nona dan Nyonya Handoyo, ada yang bisa saya bantu?”Sandi angkat bicara lebih dulu, “Ada orang yang telah mencuri kartu member platinum. Apakah toko anda tidak akan memverifikasi identitasnya?”Setelah manajer toko mengambil kartu tersebut, sekilas melihat Sita di sebelahnya, “Permisi, apakah kartu ini atas namamu?”Sita menggelengkan kepalanya, “Bukan.”Sandi langsung tertawa terbahak-bahak, “Sudah aku bilang bahwa Sita pasti mencuri atau menemukan kartu itu. Dia bahkan tidak tahu asal usul kartu itu.”Ekspresi Nyonya Handoyo juga seketika mengejek, “Sita, miskin tetaplah miskin, selamanya tidak akan menjadi orang kaya!”“Siapa yang kamu ejek miskin?”Pintu kamar pas terbuka dan Anggi keluar. Sekilas, dia bisa mengenali siapa dua orang di depannya. Mereka adalah ibu dan adik sepupu Husein.Mereka berani mengejek Sita seperti itu. Kakak laki-lakinya bisa menahan diri, tetapi tidak dengan kakak iparnya.Anggi menyingsingkan lengan bajunya. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 483

    Sita berbalik dan matanya menunjukkan ketidakpercayaan, karena dia tahu bahwa ponsel itu adalah milik kakak iparnya.Apakah Anggi adalah pemilik kartu itu?Tetapi tadi Sandi mengatakan jika setoran tahunan kartu itu memerlukan 20 triliun dan harus didukung dengan identitas serta status yang lainnya. Tidak sembarang orang bisa mendapatkan kartu itu.Apakah kakak iparnya begitu kaya?Sandi langsung menunjukkan ekspresi mengejek, “Sita, seharusnya kamu tidak mencuri kartu orang lain di toko ini. Sekarang kalian sudah tertangkap basah, mari kita lihat dalih apa yang kalian gunakan.”Manajer toko melirik ke arah ponsel yang berdering di atas sofa dan kemudian melirik ke pelayan, “Di mana pemilik ponsel itu? Apakah di kamar pas?”Saat ini, Anggi berjalan mendekat dan mengambil ponselnya yang bergetar, “Maaf, ini ponselku.”Sandi tampak tidak percaya, “Tidak mungkin. Jangan pikir kalian bisa sembarangan mengambil barang orang lain meskipun pemiliknya tidak ada di sini.”Sejak kapan ada orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 484

    Kata-kata Sandi tertahan di mulutnya, pada akhirnya hanya bisa dia telan dan tidak bisa mengatakan apapun. Dia tidak ingin memberitahu bibinya tentang kehamilan Sita. Jika bibinya menerima Sita demi anak itu, bukankah dia tidak akan bisa tinggal di Keluarga Handoyo lagi nantinya?Nyonya Handoyo sangat marah sampai sekujur tubuhnya gemetar, “Sita, akhirnya kamu menunjukkan wajah aslimu. Aku katakan padamu, jangan bermimpi. Kamu hanya berasal dari keluarga miskin, tidak pantas untuk anakku.”“Setuju, memang tidak cocok!”Anggi berdiri untuk melindungi Sita. Dia mencibir dan berkata, “Kamu bahkan tidak memiliki kartu member. Bahkan masih berpura-pura kaya, apakah kamu tidak punya malu? Kami, Keluarga Sita tidak peduli pada kalian, Keluarga Handoyo!”Nyonya Handoyo menjawab dengan sombong, “Anakku adalah CEO Grup Handoyo!”“Lalu kenapa? Kamu bahkan tidak bisa mendapatkan kartu member! Ckckck, orang kaya baru!”Setelah Anggi berkata demikian, dia berkata kepada manajer toko, “Menurut peratu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 485

    Semakin Nyonya Handoyo pikirkan dia semakin marah. Sebagai istri kaya dari Keluarga Handoyo, siapa yang tidak menghormati dan tidak bersikap baik kepadanya di Surabaya?Dia belum pernah dipermalukan seperti itu sebelumnya!Jika bukan karena Nenek bersikeras bahwa kartu member platinum seperti itu terlalu mewah dan boros, dia pasti sudah memiliki kartu seperti itu dan tidak akan dipermalukan oleh Sita di sana hari ini!Sandi mengangguk dengan penuh semangat dan berkata, “Bibi, kamu harus menjelaskan kepada kak Husein. Lagi pula, pusat perbelanjaan ini adalah bagian dari keluarga Handoyo, bahkan toko kecil di dalamnya berani mengusirmu. Sepertinya, mereka tidak takut mati. Mengapa kamu tidak segera meminta kakak menutup toko itu dan biarkan pemiliknya keluar bersama Sita?”Sandi juga sangat marah dan tidak tahan dengan kesombongan Sita.Nyonya Handoyo juga berpikiran sama. Sita, seorang yang diusir dari keluarga Handoyo berani bersikap sombong terhadap dirinya!Setelah telepon tersambung

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 486

    Hal yang mengejutkan adalah keluarga Sita memiliki kartu member platinum itu. Menurut perkataan Sandi sebelumnya, kakak perempuan Sita adalah pemilik kartu tersebut, dan tidak ada indikasi mengambil atau mencurinya.Itu berarti keluarga Sita sebenarnya sangat kaya!Tidak heran jika wanita itu tiba-tiba menjadi sangat percaya diri. Ternyata dia telah menemukan keluarganya. Mengapa dia menyembunyikan hal yang membahagiakan seperti itu? Jika nenek tahu, dia juga akan sangat bahagia.Husein merasa bahwa Sita selalu menyembunyikannya, dan merasa seperti dikucilkan.dirinya telah menyembunyikannya selama ini, sehingga dia merasa dikucilkan.“Nak, apa kamu mendengarku? Usir Sita dari pusat perbelanjaan itu.”Husein mengusap pelipisnya, “Bu, semua orang tahu aturan untuk kartu member platinum itu. Saat sebelum kamu meninggalkan pusat perbelanjaan, apakah kamu memikirkan jika kedudukan membermu lebih rendah?Nyonya Handoyo seketika tercekat, “Nak, kenapa tidak disamakan saja?“Kenapa berbeda? P

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 487

    Sita menatap Anggi di depannya, dia merasa bahwa semuanya sedikit tidak nyata sekarang.Terutama ketika kakak iparnya menghancurkan kartu member platinum itu depan wajahnya, dia sangat keren.Anggi terbatuk, “Ada apa? Perusahaan kakakmu berkembang cukup baik akhir-akhir ini, dan ini saatnya untuk diekspos. Dulu aku memberikan semua maharku kepada mereka untuk memulai bisnis, dan sekarang mereka telah mengembalikan semuanya uangku, dan seharusnya begitu.”“Apakah perusahaan kakak-kakakku berkembang dengan baik?”Sita selalu merasa sedikit aneh, tetapi dia tidak bisa mengatakannya.Anggi tidak tahan lagi. Saat dia hendak menjelaskan, telepon Sita berdering. Dia membukanya dan melihat bahwa itu pesan dari Husein: [Apa kamu sudah selesai membeli baju?]Sita melihat pesan dari Husein, dan dia dapat menebak bahwa itu pasti karena Nyonya Handoyo menelepon manusia anjing itu untuk mengadu.“Sita, siapa yang mengirimmu pesan?”“Teman.”Sita baru saja mematikan ponselnya dan manajer toko di sebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 488

    “Kamu terlalu baik. Terlihat menyedihkan. Jangan khawatir, seluruh keluarga kita akan mendukungmu saat pesta makan malam akhir pekan nanti!”Anggi menggeretakkan gigi secara diam-diam. Dia mendengar bahwa ada juga lelang amal di pesta makan malam, yang akan diadakan oleh keluarga Handoyo. Dia harus memberi pelajaran kepada keluarga Handoyo!Hal itu tidak tertahankan lagi untuk kakak laki-laki Sita, terlebih lagi untuk kakak iparnya.Sita mengira kakak iparnya sudah menyerah, jadi dia menghela napas lega, “Aku sudah selesai membeli bajunya. Ayo kita pulang.”“Oke, bayar!”Sita melihat kakak iparnya telah membeli banyak pakaian. Membeli merek-merek terkenal seperti membeli kubis, seolah-olah hal yang biasa.Dia merasakan sedikit keanehan di dalam hatinya. Jika kakak laki-laki dan yang lainnya menghasilkan begitu banyak uang, seharusnya tidak menjadi masalah bagi kakak iparnya menghabiskan begitu banyak uang.Mereka berdua menenteng tas belanja mereka ke rumah. Bibi melihat begitu banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status