Jalanan kota. Derrick yang jalan menuju penginapan tiba-tiba diserang oleh seseorang menggunakan tongkat yang mengeluarkan listrik hitam, sontak Derrick menjauh dan membuat serangan itu gagal. Bang! Duar! Ledakan besar terjadi di tengah-tengah keramaian para pejalan kaki akibat pukulan keras tongkat tersebut dan menciptakan asap tebal, sebuah tongkat emas terlempar dari asap ledakan menuju Derrick. "Pelindung!" Pekik Derrick menahan tongkat tersebut, namun pelindungnya tidak bertahan lama dan hancur, Derrick dengan sigap menangkap tongkat tersebut. Tongkat itu bergetar dan mengeluarkan petir hitam yang merambat ke tubuh Derrick dan memaksa Derrick melepaskan pegangannya, tongkat itu kembali ke pemiliknya. "Kamu..." Derrick mengenal si penyerang, dimana si penyerang tidak lain adalah orang yang dia tabrak di paviliun harta. "Siapa yang membuat keributan, Brengsek!" Pekik seseorang pejalan kaki dengan marah, namun dia seketika terkejut melihat siapa yang membuat keributan. "Hm,
"Sinta, katakan apa yang Derrick lakukan kepadamu, katakan kepada kami bahwa dia memperkosamu." Desak Fioren ketika sampai di depan Sinta, Sinta bergetar mendengarnya dan menunjukkan ekspresi tidak senang. "Apa yang kamu katakan, pria menjijikkan itu tidak melakukan apapun kepadaku, dia hanya menyiksaku." Ucap Sinta sembari menunjuk lehernya yang bercap merah lima jari akibat cekikan Derrick ketika sedang diperkosa. "Sinta katakan yang sejujurnya, jangan takut, aku akan membantu..." Fioren tentu terkejut mendengar jawaban Sinta dan dia tahu betul alasan cap lima jari di leher Sinta, namun dia menduga Derrick mengancam Sinta agar tutup mulut. "Aku lebih tahu darimu, karena aku korbannya." Sela Sinta, lalu pergi menjauh dengan langkah aneh dan terburu-buru. "Aku mana mungkin menyebarkan aib itu, mana mungkin, sialan!" Batin Sinta mempercepat langkahnya sembari mencoba membuka borgol tangannya. Sinta tidak akan mau mengakui bahwa dirinya diperkosa oleh Derrick, karena menurutnya itu
Derrick kembali ke penginapannya dan terkejut mendapati Fioren berada di kamarnya dengan tangan menyilang di dada, tatapan lurus ke depan, dan menampilkan wajah tidak ramah. Derrick masuk sedikit ke dalam dan mencuci tangannya yang berlumuran darah, Fioren membelalakkan mata melihatnya dan semakin yakin dengan keputusannya. "Lagi mencuci dosa?" Tanya Fioren tiba-tiba, lalu bergumam dalam hati : "Aku harus membunuh pria brengsek ini apapun bayarannya, sekalipun itu nyawaku."Derrick menghentikan kegiatannya : "Dosa? Haha." Derrick tertawa sembari mengeringkan tangannya yang basah dengan sehelai handuk. "Apakah kamu sudah puas bermain dengan wanita malang itu?" Tanya Fioren. Derrick tentu tahu wanita malang yang dimaksudkan Fioren, Derrick tersenyum kecil : "Aku tidak seburuk itu, selain itu apa yang kamu lakukan di kamarku?" "Apakah kamu menginginkan itu setelah menguping kegiatan kami berdua di kamar itu?" Ucap Derrick menggoda Fioren sembari terus mengeringkan tangannya yang seb
Pelabuhan. Lao Aidan menuju kapal perang yang bersandar di pelabuhan setelah menyelesaikan urusannya dengan Light salah satu tahanan sekaligus ketua kelompok di pulau kambangan darah. "Akhirnya kamu datang juga, aku sampai khawatir karena kamu tidak datang-datang hampir 1 jam lamanya." Ucap Kyle menyambut kedatangan Lao Aidan. "Maaf Kyle, aku datang sedikit terlambat karena bernegosiasi dengan mereka bukan hal yang mudah. " Balas Lao Aidan sembari tersenyum ramah kepada Kyle. "Apakah kamu sudah mengaturnya?" Tanya Kyle dengan serius dan juga bersemangat. "Tentu saja, Derrick akan baik-baik saja selama dia mau bergabung dengan kelompok bintang api." Balas Lao Aidan memandang kereta kuda yang baru sampai di depan kapal. "Yang mulia raja Joshua, penguasa pulau kambangan darah telah tiba!"Pekik seorang prajurit seiring dengan sebuah kaki dengan pelindung besi keluar menghentakkan pijakan kereta kuda dan membuat kuda sedikit terkejut, dari dalam kereta kuda muncullah Joshua yang men
Kamar Tiger Long, penginapan kota awal. Tiger Long, Huangdi, Lingarl, dan Fioren sedang berkumpul membahas rencana mereka untuk memasuki hutan naga dengan memanfaatkan kekacauan yang mereka ciptakan sendiri dengan menyebarkan rumor tentang kunci borgol. "Kerjamu sangat bagus Lingarl, tidak salah aku mengajakmu bergabung dalam kelompok kami." Puji Tiger Long kepada Lingarl yang telah menyelesaikan tugas yang dia berikan. "Tuan muda terlalu memuji, hamba hanya menyebarkan rumor tentang kunci borgol itu, tidak bisa dianggap jasa yang besar, lagipula mereka sudah berkonflik dalam perebutan wilayah dan pengaruh di kota ini, apa yang hamba lakukan hanyalah menambah motivasi dua kelompok idiot itu agar saling menghancurkan." Balas Lingarl merendah sembari menutup bibirnya dengan kipas. "Haha, kamu terlalu merendah." Tiger Long tertawa. "Tuan muda kapan kita bergerak mengambil senjata itu?" Tanya Lingarl. "Haha, tidak perlu terburu-buru, salah satu rekan kita masih belum sadarkan diri,
Perisai 20 pilar adalah perisai yang hanya bisa diaktifkan oleh gabungan 20 orang, perisai ini memiliki efek menekan serangan musuh hingga titik nol, artinya sekuat apapun serangan musuh akan menjadi serangan tidak berguna dihadapan perisai 20 pilar ini, perisai ini sangat cocok untuk melawan musuh yang memiliki kekuatan penghancur yang sangat tinggi seperti teknik tinju petir hitam milik Bambam. Perisai ini dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu pertama mengganggu konsentrasi 20 orang yang menjadi pilarnya, kedua menunggu pihak lawan kehabisan energi, dan ketiga 20 pilar tidak mampu menahan tekanan serangan yang menghantam perisai. Perbedaan Teknik sihir dan teknik bertarung, yaitu teknik sihir murni serangan energi, sementara teknik bertarung gabungan antara energi, udara, kecepatan, dan gesekan tubuh/senjata dengan udara, serta terkadang tercampur dengan aura dan niat membunuh. Ok, lanjut. Seseorang yang terluka parah dengan belasan anak panah ditubuhnya dengan langkah terta
Bang! Bang! Bang! Pertarungan Light melawan Bambam begitu sengit dan mempengaruhi area sekitarnya, bahkan menurut data ada sekitar 100 orang terbunuh dan 200 lebih terluka parah terkena dampak pertarungan dua orang ranah kaisar awal tersebut. "Sialan, dia terlalu kuat." Gumam Bambam terus mengayunkan tongkat saktinya yang sangat besar dan berat. Bang! Bambam menangkis tendangan terarah Light yang tiba-tiba muncul di depannya. Bang! Bang! Slash! Slash! Sling! Bang! Terlihat Bambam terus terpojok dan terluka cukup parah dengan tubuh penuh luka sayatan pedang dan beberapa bagian tubuh yang membiru akibat pukulan telak Light, Bambam juga kesulitan menggunakan tongkat saktinya yang berukuran sangat besar, sementara Light terlihat bebas bergerak dengan dua pedangnya yang berlumuran darah. "Memperbesar tongkatmu sama saja mencari mati!" Pekik Light melancarkan tebasan energi kepada Bambam. Bambam mundur sedikit menjauh melepaskan tongkatnya yang sudah berdiameter 20 meter leba
Hutan, kota Awal. Derrick melakukan semedi untuk menambah kapasitas tenaga dalamnya, jika beruntung Derrick berharap dapat mengaktifkan lingkaran tenaga dalam yang mati (melakukan penerobosan). Derrick melirik sekilas Reren yang terlihat menjaga Derrick dan sangat waspada terhadap sekitarnya seakan-akan takut Derrick diserang. "Kamu tidak perlu menjagaku, tidak ada hal yang akan membahayakan diriku selama berada di dalam pelindung dewa senjata." Ujar Derrick menegur, karena Reren sudah menjaganya tiga hari penuh. "Derrick kita harus terus waspada meskipun di masa tenang sekalipun, karena bahaya selalu datang dengan tiba-tiba." Ujar Reren tenang. "Hm, dasar keras kepala, kamu harus menjaga kesehatanmu." Derrick menggeleng, lalu melayangkan sebotol air karena melihat Reren yang menahan haus dan terlihat sangat mengantuk. "Tidurlah, istirahatkan tubuh dan matamu." Ucap Derrick mengakhiri semedi. "Hoo apakah kamu mengkhawatirkan aku?" Tanya Reren bersemangat, karena baru kali ini De