Hutan, kota Awal. Derrick melakukan semedi untuk menambah kapasitas tenaga dalamnya, jika beruntung Derrick berharap dapat mengaktifkan lingkaran tenaga dalam yang mati (melakukan penerobosan). Derrick melirik sekilas Reren yang terlihat menjaga Derrick dan sangat waspada terhadap sekitarnya seakan-akan takut Derrick diserang. "Kamu tidak perlu menjagaku, tidak ada hal yang akan membahayakan diriku selama berada di dalam pelindung dewa senjata." Ujar Derrick menegur, karena Reren sudah menjaganya tiga hari penuh. "Derrick kita harus terus waspada meskipun di masa tenang sekalipun, karena bahaya selalu datang dengan tiba-tiba." Ujar Reren tenang. "Hm, dasar keras kepala, kamu harus menjaga kesehatanmu." Derrick menggeleng, lalu melayangkan sebotol air karena melihat Reren yang menahan haus dan terlihat sangat mengantuk. "Tidurlah, istirahatkan tubuh dan matamu." Ucap Derrick mengakhiri semedi. "Hoo apakah kamu mengkhawatirkan aku?" Tanya Reren bersemangat, karena baru kali ini De
Pov Reren. Lima menit setelah Derrick pingsan, Reren terbangun dari pingsannya karena merasa tubuhnya diseret oleh seseorang. Ketika sadar Reren dikejutkan dengan seorang pria berotot yang menyeretnya menuju semak-semak. "Derrick?" Reren semakin terkejut dan heran melihat Derrick yang pingsan di seberangnya dengan sebuah tongkat disamping Derrick. Reren ditarik, lalu dilempar ke depan dengan kasar oleh pria tersebut. Pria itu segera membuka celananya, melihat itu Reren tahu apa yang ingin pria itu lakukan kepadanya. "Apa?" Pria itu terkejut mendapati Reren yang tiba-tiba membuka matanya, Reren dengan cepat menyerang pria tersebut hingga kepala belakangnya membentur tanah hingga hancur. Pria itu berteriak kesakitan dan meronta melawan balik, namun tekanan Reren terlalu kuat. "Kamu sangat brengsek. Memanfaatkan seorang wanita yang tak berdaya hanya demi memuaskan hasratmu? Hanya kematian yang pantas untukmu!" Pekik Reren menurunkan tangannya hingga ke leher sang pria. "Mm... mmm.
Derrick, Reren, dan Lingarl memutuskan untuk berpencar mengingat musuh mereka yang unggul dalam jumlah. Pihak musuh yang dipimpin kapten Marion langsung terpecah menjadi tiga, dimana Reren menghadapi Hank dan Madi, Lingarl melawan dua pengguna pedang yang masih dendam kepadanya. Derrick sendiri kembali berhadapan dengan kapten Marion. Trang! Trang! Trang! Derrick dan kapten Marion saling jual beli serangan di udara, di tanah, hingga beradu serangan jarak jauh. Sesekali mereka memanfaatkan pohon untuk berlindung dan melancarkan serangan kejutan dari balik pohon tersebut. "Teknik tongkat: pukulan penghancur batu!" Pekik Derrick melepaskan tekniknya. Sebuah serangan energi berbentuk naga langsung menerkam kapten Marion yang bergerak mundur, kapten Marion tersenyum kecil dan melakukan putaran menciptakan tornado api yang membakar hutan. Whush! Whush! Bang!Derrick berubah menjadi asap dan muncul di depan kapten Marion dengan melancarkan sebuah sabetan di perut samping kanan. Kap
Derrick memasuki mode teknik 7 evolusi naga tahap satu yang memungkinkan Derrick memiliki kecepatan yang sangat cepat, sementara kekuatan tubuh Derrick semakin kuat dari sebelumnya. Karena masuk mode tahap satu teknik 7 evolusi naga semua luka Derrick pulih secara instan bahkan Derrick terlihat seperti tidak pernah terluka. "Derrick?" Panggil Reren ketakutan dan juga senang Derrick masih hidup, Lingarl melindungi Reren di belakangnya. "Derrick apa yang terjadi kepadamu?" Tanya Lingarl waspada karena Derrick seperti orang lain dengan tubuh yang diselimuti energi tanaga dalam. Derrick langsung berlari dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata meninggalkan Reren dan Lingarl. Reren berteriak memanggil Derrick dengan cemas dan mengejar Derrick. Kapten Marion dan orang-orangnya berhenti ketika merasakan sesuatu yang mengejar mereka dengan sangat cepat. "Apa itu?" Tanya Hank penasaran. Semua orang penasaran dan bertanya-tanya, lalu mereka melihat sesosok yang menuju mereka dengan s
Kamar penginapan, kota awal. Derrick yang pingsan akhirnya sadarkan diri dan menemukan bahwa dirinya berada di kamar penginapannya. Derrick tersenyum melihat Reren yang tertidur di sampingnya dalam posisi duduk dan terlihat sangat kelelahan. "Cantiknya. Dia terlihat lebih cantik ketika sedang tertidur." Komentar Derrick sembari menyingkirkan tangan Reren yang memegang tangannya. Derrick segera turun dari ranjang dan meletakkan Reren agar tidur di ranjangnya, Derrick bahkan hampir jatuh karena dirinya masih belum pulih untuk mengangkat beban. "Beristirahatlah. Terimakasih karena selalu bersamaku dan tidak menunjukkan kebencian terhadapku, seperti wanita-wanita lain di pulau ini." Ucap Derrick berterimakasih sembari bersandar di samping bangsal dengan menahan sakit. Sejak awal Derrick memasuki pulau Kambangan darah Derrick selalu mendapati tatapan sinis dan kebencian oleh wanita-wanita yang dia temui. Bahkan Reren juga pada awalnya menatapnya dengan tatapan yang sama, namun dari se
Di sebuah kapal. Joshua sang raja Kambangan darah yang melakukan semedi tujuh hari tujuh malam akhirnya merasakan bahwa dirinya akan menerobos ranah surgawi tertinggi. Langit diatas kapal raja Joshua mulai menunjukkan tanda-tanda seseorang ingin menerobos ranah surgawi tertinggi dan menjadi salah satu dewa tertinggi setara dengan jenderal besar Derrick dan Kaisar iblis Lenghuo beserta 7 jenderal iblis setianya. Langit itu mendung seakan-akan badai akan menyapu seluruh dunia, petir saling bersahut-sahutan dan mengeluarkan suara petir yang memekakkan telinga, tiba-tiba laut yang tenang terjadi fenomena pusaran laut yang seakan-akan ingin menenggelamkan kapal. "Sedikit lagi penghalang ini hancur dan aku akan bisa setara dengannya. Aku akan kembali menantangnya dan mengalahkannya." Batin Joshua berkeringat dingin sembari mengingat kekalahannya melawan jenderal besar Derrick. Para kru kapal dan prajurit panik ketika melihat fenomena tersebut, mereka cemas dan takut karena setiap kali s
Hutan Naga, Pulau Kambangan darah. Di sebuah gunung di hutan Naga dengan puluhan Naga terbang berlalu lalang diatas langit. Di dalam gunung terlihat dua orang manusia yang sedang mengobrol ditemani secangkir teh hangat. "Aku terkejut teman lama tiba-tiba datang menemuiku setelah ribuan tahun lamanya berlalu. Ada apa gerangan kamu tiba-tiba keluar dari persembunyian? Apakah kamu sudah bosan menunggu seorang pewaris atau karena kebangkitan tubuh suci?" Ucap manusia bermahkota emas, dia bukanlah manusia melainkan raja Naga. Pemuda yang menjadi lawan bicaranya tertawa kecil, lalu berujar. "Haha, kebangkitan tubuh suci benar-benar diluar perkiraanku. Kuharap dia tidak sama seperti pendahulunya. Jika ternyata dia sama seperti pendahulunya, maka dunia ini akan dalam bahaya." "Teman kamu tidak perlu khawatir, karena ada dua orang yang bisa membunuhnya jika pemilik tubuh suci ini berada disisi kejahatan. Lagipula kutukan ribuan pendekar akan membunuhnya, jika dia suka membantai orang." Bal
Perbatasan Hutan Naga. Kelompok Tiger Long akhirnya bergerak menuju hutan Naga untuk mengambil sebuah benda pusaka yang disebut "Mutiara tak tertandingi", Huangdi, Derrick, Reren, Fioren, dan Lingarl adalah orang-orang yang membantunya untuk mengambil benda pusaka tersebut. Mereka bisa masuk ke hutan Naga tanpa mendapatkan kendala yang berarti, karena pasukan penjaga pulau disibukkan menjaga pantai dan mencegah tahanan yang berhasil membuka borgol leher kabur dari pulau. Ketika sampai di sebuah lapangan kecil di tengah hutan dengan beberapa batu besar, kelompok Tiger Long berhenti atas instruksi Huangdi. "Ada apa paman?" Tanya Tiger Long penasaran kenapa pamannya mengintruksikan untuk berhenti di lapangan kecil tersebut. "Karena hari sudah malam, sebaiknya kita beristirahat disini." Ucap Huangdi memberi saran.Mendengar saran tersebut, Tiger Long melirik Derrick dan yang lainnya untuk meminta persetujuan. Melihat mereka mengangguk setuju, Tiger Long berucap. "Baiklah paman, kita