Cece terus menjaga jarak dari tuan Ho yang memiliki kekuatan iblis serigala dan juga teknik cakar api yang sangat mematikan, Cece terus diserang tanpa sempat mengarahkan pistolnya, tubuhnya beberapa kali terkena cakar dan tendangan. Crash! Bang!!! Cece terhempas terkena cakar api tuan Ho, lalu membentur sebuah pilar dan termuntah darah, sementara tuan Ho dengan brutal berlari menyusul dengan cakar api yang siap merobek tubuh Cece yang lemah. "Cakar iblis serigala api!" Pekik tuan Ho mencakar Cece, namun Cece dengan sigap menahan cakar tersebut dengan kedua lengannya. Bush! Bang! Cece terlempar akibat menahan cakar api, lengan tangannya terlihat terluka cakar yang melepuh dan sangat perih, sampai-sampai Cece berteriak kesakitan dengan sangat kencang. "Gadis muda kamu harusnya tidak mengganggu kami." Ucap tuan Ho dingin dengan cakar api yang terus membara, dimana cakarnya berbentuk seperti cakar serigala dengan diselimuti api. Wajah serigala tuan Ho terlihat begitu sangat menakut
Derrick dan Kyle dibuat terkapar oleh Haotian sang pemilik rumah hiburan yang memiliki kekuatan kebal serangan, sebuah kekuatan dari iblis yang bahkan kekuatan teknik bawaan Kyle tidak bisa membatalkan teknik tersebut. Dimana Derrick dibuat tak sadarkan diri dengan menempel di tembok, sementara Kyle kepalanya di cengkram Haotian seperti mencengkram batok kelapa dan juga tidak sadarkan diri. "Cuih, Inilah akibatnya jika menolak menjadi pengikut iblis, kalian terbunuh karena terlalu lemah." Ucap pemilik rumah hiburan sembari melempar Kyle ketempat dimana Derrick pingsan, lalu menoleh melihat nenek nengsih. "Aahhh... tuan Haotian maafkan aku, maafkan aku, aku tidak bermaksud merendahkan ataupun berkhianat kepada tuan." Pinta nenek nengsih dengan lirih dan berlutut memohon pengampunan. Haotian hanya diam. Nenek nengsih semakin ketakutan melihat raut wajah mengerikan pemilik rumah hiburan yang diam tersebut, terlebih senyumannya yang terlihat seperti senyum psikopat, melihat itu nenek
Asep saat ini terlihat sedang dirantai di sebuah tiang salip dengan posisi dijemur dibawah langit dan ditengah-tengah danau, dimana ternyata Asep dirantai di alam bawah sadarnya sendiri yang terlihat seperti sebuah danau luas dengan diapit dua gunung yang menjulang tinggi menantang langit. "Aku benci bir." Ucap Asep lirih, terlihat dia sangat menyesal."Kamu benci bir?" Tanya kepala desa yang menguasai tubuh Asep, kita sebut saja kepala desa ini Randi sesuai dengan namanya. "Haha, aku mengerti perasaanmu teman, aku sangat mengerti dirimu, haha." Ucap Randi berbisik tepat ditelinga Asep padahal sebelumnya dia berada di seberang danau. Asep yang menunjukkan mata kosong tersebut tiba-tiba mengeram marah dan menggertakan gigi berteriak kepada Randi, "Aku akan membunuhmu, aku akan membunuhmu bajingan!!!"Asep terus berteriak meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari rantai yang mengikat tubuhnya, namun apa daya rantai itu terlalu kuat dan tidak mudah dihancurkan. "Haha, hahaha, kamu se
Hutan desa air merah, satu minggu sebelumnya.Puluhan pohon hancur berkeping-keping dengan hanya menyisakan akar pohon, selain itu ratusan pohon lainnya mengalami rusak parah akibat pertarungan dua orang pendekar ranah Surgawi, mereka adalah tuan tua keluarga Miller dan juga Raki sang jenderal pasukan pemburu iblis. "Kenapa kamu melakukan sejauh ini untuk melindungi mereka, Raki?" Tanya tuan tua dengan tidak puas, seluruh listrik ditubuhnya semakin kuat dari waktu ke waktu. "Kenapa ya?" Raki berpikir sesaat. "Aku juga tidak tahu kenapa melindungi dua anak muda tersebut, tapi yang pasti aku tidak akan membiarkanmu menyentuh mereka, pak tua dewa petir." Balas Raki dengan santai. "Kau, ini tidak seperti dirimu saja, Raki!!!" Pekik tuan tua marah dan membuat cuaca yang mendung kini semakin mendung dengan rintik-rintik hujan mulai membasahi bumi dengan kilatan petir diatas langit. "Elemen petir naga penghancur bumi!" Pekik tuan tua menyerang Raki. Kilatan petir di langit mulai berkump
Derrick, Kyle, dan Cece sedang berdiskusi tentang suatu hal di hutan belakang kediaman murid divisi naga sungai sembari ditemani segelas bir dan 2 gelas kopi panas. "Siapa yang menduga kepala akademi memberi kita hukuman untuk tidak mengambil misi selama satu tahun penuh atas kesalahan yang kita lakukan." Ucap Derrick tidak percaya sembari menyesap kopi panasnya. "Ini semua karena Asep, dia menjebak kita!" Pekik Kyle sembari meninju lututnya dengan kesal. "Ah hahaha, aku minta maaf atas perlakuan kakakku itu, mohon maafkan dia." Cece hanya bisa tertawa dan meminta maaf untuk kakaknya. "Kenapa kamu harus minta maaf, si bajingan itu yang harus meminta maaf dan menjelaskan mengenai tujuannya menjebak kita dan membuat kita hampir log out dari dunia ini dan sekarang karena dia kita dilarang mengambil misi selama satu tahun penuh, sialan!." Protes Kyle tidak puas dengan permintaan maaf Cece. "Log out?" Derrick dan Cece bingung. "Lupakan itu." Derrick menggeleng kepala tak berdaya semba
Roda dharma berputar dengan cepat dan memiliki pola segitiga dan berwarna hitam pekat dengan terus menyerap energi alam, lalu roda tersebut langsung diberikan kepada Kyle. "Ini... aku merasa dipenuhi energi tenaga dalam dan stamina yang tak terbatas." Gumam Kyle merasakan manfaat roda dharma tersebut. "Hee, langsung menggunakan roda dharma tahap keempat, sungguh ceroboh." Komentar Asep dengan mencebikkan bibirnya. "Kyle, aku minta tolong bunuh bajingan itu dan ambil kembali tubuh kakakku." Ucap Cece meminta tolong kepada Kyle, sembari menggigit jempolnya hingga berdarah. "Cece hentikan itu." Derrick menegur Cece namun terlambat. "Teknik terlarang, roda dharma tahap keempat pengorbanan dharma." Ucap Cece bertekad. Darah tersebut langsung diserap oleh roda dharma tersebut dan membuat Kyle merasa lebih kuat berkali-kali lipat dari sebelumnya, disisi lain Cece terlihat kelelahan dan jatuh lemas. "Kumohon Kyle..." Pinta Cece dan jatuh pingsan, Derrick menangkap tubuh Cece dan menjauh
Kejadian hari itu Asep dinyatakan sebagai pengkhianat akademi, karena akibat serangan yang dia lancarkan telah membunuh 4 orang murid divisi naga sungai dan menghancurkan sebagian asrama murid divisi naga sungai, terlebih Asep sendiri kabur setelah kejadian itu tanpa memberi penjelasan sama sekali. "Kenapa kamu membiarkannya pergi, bukankah aku minta kepadamu untuk mengambil kembali tubuh kakakku?""Kenapa Kyle?" Tanya Cece yang terbaring lemas di bangsal dokter divisi naga sungai. "Jawab aku Kyle, jangan diam saja, sialan!" Tegur Cece berteriak lirih sembari memegang dan menarik kerah baju Kyle dengan cengkraman kuat. "Itu... itu karena aku tidak bisa membunuh kakakmu, karena jiwanya masih hidup dan itu adalah kelemahanku." Balas Kyle dengan menatap mata Cece yang menahan tangis. "Apa maksudmu?" Tanya Cece melunak. "Jiwa Asep kakakmu itu ditahan di alam bawah sadarnya, aku baru menyadarinya ketika hampir membunuh iblis itu.""Dia mengatakan jika aku membunuhnya, maka Asep akan be
Setelah mendapatkan izin kepala akademi, Derrick dan lainnya pergi dari akademi menuju kerajaan Bajak laut melalui pelabuhan K2 yang berada di desa naga langit, kerajaan Kano. Kereta kuda yang membawa Derrick, Kyle, dan Cece melaju dengan kecepatan penuh menuju kerajaan Kano dengan beberapa pendekar sebagai pengawal mereka, dimana kereta kuda itu adalah salah satu jasa pengawal dan ekspedisi yang mereka sewa, nama jasanya adalah Pengawal dan Ekspedisi Merpati Putih. Bush... duar! Kereta kuda yang membawa tiga orang tersebut tiba-tiba diserang bola api hingga meledak, beruntungnya Derrick dan yang lainnya berhasil menjauh dari kereta kuda tersebut, hasilnya kereta kuda itu hancur terbakar dan kudanya langsung mati saat itu juga menjadi kuda panggang. Semua anggota ekspedisi langsung waspada sebagai responsnya. "Sialan, siapa yang berani menyerang kami?" Tanya Kyle marah sembari menenteng kusir kuda yang shock dan ketakutan. Mereka semua langsung dihujani anak panah dari berbagai a
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe