"Jangan-jangan orang misterius yang memperingati kami untuk berhati-hati dengan kepala desa itu adalah kamu?" Tanya Kyle tiba-tiba dengan ekspresi misterius. "Iya, itu memang aku." Balas wanita itu mengangguk membenarkan dengan percaya diri. Mendengar itu Kyle tersenyum penuh arti dan tidak bisa ditebak oleh siapapun. "Kalau tidak ada yang lain lagi, tiga pendekar sekalian bisa beristirahat kembali, masalah mayat iblis ini serahkan kepadaku." Ucap wanita itu beranjak pergi untuk membereskan mayat kepala desa yang terbunuh. "Hah itu..," Cece tidak setuju, namun sebelum dia berbicara Derrick lebih dulu berbicara. "Kalau begitu kami permisi nyonya." Ucap Derrick dengan salam hormat dan segera pergi sembari menyeret Cece meninggalkan istri kepala desa itu mengurus mayat sang suami. "Derrick, Kyle...," Panggil Cece dengan berbisik. "Hmz, kami tahu apa yang ingin kamu katakan, tapi itu kita bicarakan nanti." Sela Derrick sembari membuka pintu rumah. __________"Wanita itu sangat pand
Kyle yang tersadar ketika pintu di tendang oleh Asep terlihat masih bingung sembari mengucek-ucek matanya, namun tiba-tiba kerah bajunya di cengkram dan di tarik kasar oleh Asep. "Kyle bangun, sialan!" Pekik Asep. "Ada apa denganmu, babi gendut?" Tanya Kyle marah ketika pintunya ditendang hingga hancur dan membuatnya tersadar secara paksa dari alam mimpi, lalu tidak ada angin atau hujan Asep tiba-tiba menarik kerah bajunya dengan berteriak marah memanggil namanya. "Kyle, kenapa kamu membunuh kepala desa?" Tanya Asep dengan marah sembari menatap tajam Kyle yang bingung. "Tentu saja aku membunuh iblis itu, karena dia seorang iblis." Balas Kyle tenang, semua warga marah mendengar pengakuan Kyle yang masih menganggap kepala desa mereka iblis padahal bukan. "Jadi benar kamu membunuh Kepala desa karena menganggap kepala desa seorang iblis?" Tanya Asep dengan marah, Kyle mengangguk membenarkan. "Tunggu dulu, apa masalahmu?" Kyle yang santai akhirnya menyadari ada keanehan tentang apa ya
Asep terlihat berjalan bersama Cece menuju divisi naga sungai untuk beristirahat di asrama setelah menghadiri persidangan Kyle, terlihat kakak beradik itu baik-baik saja padahal sebelumnya mereka saling berlawanan dalam sidang Kyle. "Argh...""Ada apa kakak?" Tanya Cece ketika Asep secara tak terduga tiba-tiba kesakitan sembari memegang kepalanya dan mulai linglung. "Tidak ada apapun, aku hanya merasa pusing saja karena ulahmu." Ucap Asep menahan sakit kepala, sebuah sakit yang teramat sakit. "Sepertinya dia belum menyerah." Batin Asep dengan senyum mengerikan dan membuat takut Cece yang kebetulan melihatnya. "Kakak wajahmu sangat menakutkan." Kata Cece dengan mundur beberapa langkah, Cece takut Asep akan memukulnya. "Maaf, soalnya rasa sakitnya terasa sangat nikmat." Ucap Asep dengan senyum ramah dan sangat cerah berbanding terbalik dengan ekspresi wajahnya sebelumnya. "Maaf kak, maaf aku menentangmu dalam hal itu, karena memang kenyataannya wanita jhalang itu memang memfitnah K
Hutan halaman belakang divisi naga sungai, tepatnya jalan keluar masuk area Divisi naga sungai.Cece yang duduk menunggu sendirian di batu besar yang berada di pinggir jalan, tiba-tiba didatangi oleh Derrick melalui jalur melompat satu pohon ke pohon lainnya, pria itu dengan gagahnya melompat dari dahan pohon dan mendarat tepat di depan Cece yang terlihat kesal. "Kenapa lama sekali?" Tanya Cece ketus kepada Derrick yang nyengir dan cengengesan sembari garuk-garuk kepala. "Maaf, aku baru saja selesai latih tanding dengan pacarmu." Balas Derrick dengan tertawa kecil. "Pacarku? Siapa?" Tanya Cece heran pasalnya dia tidak memiliki pacar sama sekali. "Itu, si Kyle." Balas Derrick apa adanya, Cece langsung bersemu merah dan malu. "Apasih, gak jelas bangett." Dengus Cece dengan pipi merona merah dan berpaling agar wajah malu-malunya tidak dilihat Derrick. Derrick memerhatikan Cece dengan seksama melihat Cece yang salah tingkah, lalu dia tersenyum kecil dan mengerti. "Jadi benar apa yan
Kelompok Derrick akhirnya berangkat menuju desa air merah tanpa adanya Asep yang menolak pergi dan tidak peduli dengan misi, Asep bahkan lebih memilih mengasingkan diri berlatih di hutan akademi yang dirumorkan banyak dihuni para binatang Monster, binatang iblis, dan bahkan iblis itu sendiri karena hutan akademi berbatasan langsung dengan wilayah iblis, tepatnya wilayah iblis kerajaan Bolo. Ketika sampai di sebuah rumah kayu yang berada di tengah hutan mereka langsung waspada karena melihat darah berceceran di rumah tersebut, dengan hati-hati mereka masuk memeriksa. "Iblis?" Derrick bergumam marah ketika melihat iblis serigala memakan seorang manusia dengan ganasnya. Iblis serigala itu menyadari kedatangan Derrick dan lainnya, namun dia tidak peduli dan melanjutkan makannya seperti orang yang sangat kelaparan, melihat itu Derrick tanpa basa-basi menyerang iblis itu dengan tongkat saktinya. Bang! Tak disangka iblis itu menangkis pukulan Derrick, lalu dengan cepat melancarkan cakar
Kyle dengan cepat berhasil menggapai iblis serigala tersebut dan menebasnya, namun iblis serigala itu menangkis tebasan Kyle dengan mudah, melihat itu Kyle melakukan manuver kesamping dengan pedang menebas punggung leher iblis tersebut dengan gerakan tubuh memutar seperti gasing, namun kulit iblis serigala itu terlalu kuat dan memaksa Kyle menjauh. Crash! Bugh! Iblis serigala itu mengejar Kyle dan langsung mencakar wajahnya, namun dengan sigap dihindari oleh Kyle dengan disusul tendangan keras di perut iblis serigala hingga mundur beberapa langkah, iblis itu mau menyerang Kyle kembali namun dia berputar arah menuju Derrick yang sedang menghajar para bawahannya yang ditugaskan menjaga formasi. "Derrick, hati-hati!" Pekik Kyle dengan datar memperingati Derrick. Crash! Iblis itu berhasil mencakar Derrick yang berbalik menoleh ke Kyle yang memperingatinya karena sedikit bingung. "Sialan, argh." Pekik Derrick kesakitan sembari menangkis cakar susulan iblis serigala tersebut, Derrick
Faktanya energi tenaga dalam yang habis akan membuat seseorang tidak bisa bergerak lagi meskipun staminanya masih sangat banyak, sebaliknya stamina yang habis juga membuat seseorang tidak bisa bergerak lagi meskipun energi tenaga dalamnya berlimpah. Cece ternyata berhasil merusak formasi berkat bantuan dari pasukan aliansi yang mendapat kabar sekelompok besar iblis serigala masuk dan berkeliaran di sekitar desa air merah. "Terimakasih atas bantuannya." Ucap Cece berterimakasih. "Sama-sama, seharusnya kami yang berterimakasih kepadamu, berkatmu menahan mereka kami bisa datang dan menumpas mereka, jika tidak... mungkin wilayah ini akan terus diselimuti ketakutan dengan keberadaan sekelompok iblis serigala ini." Balas kapten pasukan rendah hati. Suasana hutan itu terlihat penuh dengan darah yang berceceran di tanah dengan ratusan iblis yang terbunuh, ada juga beberapa prajurit yang menjadi korban dari pertempuran tersebut. Mayat-mayat itu segera diurus oleh beberapa prajurit aliansi,
Ketika sampai di kediaman bendahara desa Derrick disambut oleh dua orang penjaga rumah beserta seseorang yang dia kenal, dimana orang itu tidak lain adalah Yoru yang juga datang untuk menukar koin dengan uang kertas. Dua orang itu saling menyapa sekedarnya, lalu mereka dituntun memasuki kediaman bendahara desa oleh salah satu penjaga. Ketika masuk Derrick dan Yoru terkejut melihat isi rumah bendahara desa, dimana begitu banyak lukisan dan juga berbagai tanduk binatang, seperti tanduk rusa, tanduk banteng , hingga tanduk binatang iblis Pegasus yang merupakan seekor kuda yang memiliki kecepatan terbang secepat cahaya. "Sepertinya tuan bendahara memiliki hobi mengoleksi berbagai tubuh binatang dan karya seni yang unik dan juga aneh." Ujar Yoru mengomentari koleksi sang bendahara desa sembari melihat sekitar rumah tersebut dengan gelagat aneh. Baik Derrick maupun penjaga itu hanya diam dan tidak menanggapi ucapan dari Yoru tersebut. "Yaaa haha, suasananya sedikit tidak nyaman." Ucap Yo
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe