Pada akhirnya Derrick dan Kyle dikepung oleh belasan iblis manusia dan Vampir termasuk Fernando dan juga Lidya pemimpin dua tipe iblis tersebut. "Kyle style: Tebasan kehampaan!" Pekik Kyle menyerang iblis-iblis yang mengepung Derrick, tebasan itu ditahan oleh empat iblis dengan tebasan energi pula."Ah!" Teriak empat iblis tersebut karena terkena tebasan energi Kyle yang memang unggul dari tebasan energi mereka.Sling! Sling! Sling!Kyle dengan cepat menebas empat iblis itu yang berteriak kesakitan, Kyle lalu menangkis cakar iblis vampir yang menyerangnya dari belakang dan menebas vampir itu dengan sedikit usaha.Trang!Kyle yang berhasil mengalahkan iblis-iblis rendahan itu langsung menebas Lidya yang lebih dekat dengannya, namun tebasan itu ditahan oleh Lidya dengan satu tangan.Teknik pembatalan Kyle tidak berguna melawan energi tenaga dalam yang melapisi tangan atau senjata, jadi wajar saja Lidya mampu menahan tebasan Kyle dengan tangan kosong yang diperkuat tenaga dalam."Aku aka
Derrick tersadar dari pingsannya dengan nafas yang menderu ngos-ngosan dan dahi yang terus berkeringat, ketika sadar Derrick berada di suatu tempat yang lebih layak disebut kamp tentara."Aku dimana? Argh." Derrick yang hendak berdiri itu merasakan sakit di dada kanannya yang terluka parah akibat tusukan Fernando."Ini..," Derrick melihat seluruh tubuhnya dan menyadari bahwa tubuhnya dibalut perban.Ketika sedang mencerna apa yang terjadi tiba-tiba paman Mu masuk ke kamp tentara dimana Derrick sedang dirawat, dibelakangnya terlihat seseorang wanita yang bersembunyi seakan takut bertemu."Kamu..,""Panggil saja paman Mu jika tuan tidak keberatan." Ucap paman Mu memperkenalkan dirinya mengerti alasan Derrick tidak melanjutkan kalimatnya."Ah, paman Mu kenapa kamu ada disini dan kita ada dimana, lalu siapa wanita yang bersembunyi itu?" Tanya Derrick beruntun."Tuan muda.., maksudku tuan Derrick kita saat ini berada di kamp tentara iblis yang dekat dengan lokasi penyekapan ribuan manusia
Kyle menyarungkan pedangnya, lalu menyegelnya ke dalam gulungan segel dan mengeluarkan dua pedang besar dan kecil untuk melawan iblis burung hantu mode hybrid tersebut."Mari kita mulai!" Pekik Kyle menyerang dengan zig-zag, lalu menebas iblis itu dari atas.Trang!Whuush!Iblis itu menangkis tebasan pedang kecil Kyle, lalu mundur menjauh agar tidak terkena tebasan pedang besar Kyle."Hiya!" Iblis melancarkan cakar kakinya, namun ditahan oleh Kyle dengan pedang besar yang sangat berat tersebut.Trang!Iblis itu menebas, beruntungnya Kyle berhasil menangkis tebasan itu, namun dirinya harus terdorong beberapa langkah akibat kuatnya tebasan sang iblis.Crak!Iblis itu menyerang Kyle yang termundur dengan kaki tajamnya, namun Kyle menghindar dan bersembunyi di balik pohon, iblis itu masih menyerang dan berakhir cakar kakinya terjebak di pohon.Pohon itu tumbang begitu saja akibat cengkraman keras sang iblis, disisi lain Kyle langsung menebas iblis itu saat masih terjebak dan berhasil."Ar
Gea Ran langsung membantai semua iblis yang ada dihadapannya dengan membabi buta, panah api, bola api, hingga tebasan api yang Gea Ran lancarkan sudah membunuh ratusan iblis, kebrutalan Gea Ran sukses membuat ras iblis kocar-kacir."Dia sangat brutal, aku beruntung kemaren malam ada Derrick bersamaku." Batin Kyle sembari menebas iblis yang menjadi lawannya, Kyle melihat jenderal besar Derrick yang terlihat mendominasi melawan kaisar iblis.Bang!Tiba-tiba seseorang terlempar tepat 100 meter disampingnya, Kyle langsung melihat orang itu yang ternyata jenderal Farhan, disisi lain dewa iblis Lingku yang menjadi lawan Farhan terbang dengan momentum mengagumkan."Haha, Farhan apakah cuma segini kemampuanmu?" Tanya Lingku dengan tertawa renyah."Cuih, jangan sombong dulu iblis." Ucap jenderal Farhan meludah ke samping, lalu menatap tajam Lingku yang melayang."Yaampun, Yaampun, kamu keras kepala." Lingku menggeleng kepala tak berdaya."Kamu sudah kalah, Farhan!" Pekik Lingku melancarkan teba
15 dewa iblis yang berasal dari berbagai wilayah perbatasan ras iblis dan aliansi menuju wilayah perbatasan timur kota Saranjana dengan kecepatan penuh ketika mendapat informasi bahwa kota itu diserang aliansi yang dipimpin langsung jenderal besar Derrick. 15 dewa iblis itu terhenti ketika mendapat pesan baru dari sang kaisar, dimana pesan itu mengatakan bahwa mereka harus mundur dan membiarkan kota Saranjana jatuh ke tangan aliansi."Yang mulia apakah kamu baik-baik saja?" Tanya dewa iblis yang menduduki peringkat pertama, dia adalah ras iblis bintang dan salah satu dari 4 dewa iblis wanita."Hosh, hosh, aku baik-baik saja, aku berhasil selamat berkat pengorbanan Lingku, kalian cepat kembali dan jaga wilayah kalian masing-masing, aku sepertinya membutuhkan waktu lama agar pulih kembali." Balas kaisar iblis yang sekarat tersebut. "Baik!" Jawab mereka semua serentak. "Kuharap kalian jangan gegabah sebelum aku pulih." Tukas sang kaisar dan memutuskan sambungan telpon secara sepihak.
Satu bulan kemudian. Kota Saranjana kini sepenuhnya sudah dikuasai aliansi setelah semua usaha yang dilakukan aliansi demi menguasai kota tersebut dari cengkraman iblis hingga akhirnya berhasil berkat bantuan keluarga Ethan dan keluarga Ran. Derrick yang saat itu sedang menikmati kopi hangatnya di balkon penginapan tiba-tiba di datangi Resi yang menunjukkan wajah sedih. "Ada apa denganmu?" Tanya Derrick acuh sembari meletakkan gelasnya. "Kak Derrick, hari ini kakak akan benar-benar pergi?" Tanya Resi dengan menunjukkan wajah sedih. Melihat wajah Resi yang imut dan menggemaskan itu ingin rasanya Derrick mencubit pipi gadis tersebut, namun Derrick mencoba bersikap tenang dan biasa-biasa saja."Iya, kakak akan pergi dari kota ini hari ini untuk belajar di akademi aliansi agar kakak semakin kuat lagi." Balas Derrick apa adanya sembari menunjukkan senyum ramah. "Tapi kak, bukankah kakak sudah kuat, kenapa belajar lagi di akademi itu?" Tanya Resi polos, Derrick tidak bisa menahan senyu
Di sebuah bukit terlihat seseorang sedang memainkan seruling sembari duduk diatas dahan pohon yang rimbun, suara seruling orang tersebut terdengar merdu dan menyayat hati. Kicauan burung mengiringi suara merdu seruling itu, namun tiba-tiba orang itu berhenti memainkan serulingnya. "Ada apa gerangan sampai-sampai tetua keempat mengunjungi ku secara pribadi." Tanya orang itu dengan nada halus dan menghanyutkan kepada seseorang yang bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempatnya. Dimana orang itu sudah menodong leher tetua keempat dengan serulingnya. "Haha, Dimas sang bayangkan benar-benar seperti yang dirumorkan, sangat cepat menyadari keberadaan ku yang baru datang beberapa detik lalu, aku sangat kagum." Ucap orang yang dipanggil tetua keempat tersebut memuji si pemain seruling yang ternyata bernama Dimas sang bayangan. "Tetua terlalu memuji orang lemah ini, aku merasa malu." Balas Dimas acuh sembari melepaskan todongannya dan memain-mainkan serulingnya layaknya bermain
Dimas sang bayangan melakukan beberapa gerakan aneh untuk menggunakan teknik sihir. "Teknik sihir: bayangan kematian!" Gumam Dimas dingin, lalu tiba-tiba muncul 3 bayangan yang menyerupai dirinya. Tiga bayangan itu langsung menyerang Kyle dari tiga sisi yang berbeda, Kyle dengan sigap menangkis serangan dari depan dan menjauh agar terhindar dari dua serangan bayangan lainnya. Ketika sedang di udara tiba-tiba Dimas muncul dan menusuk Kyle, beruntung Kyle dapat menangkap tusukan itu meskipun tangannya harus terluka. Tiga bayangan sudah berada di sekitarnya dan melakukan tebasan, namun tiga bayangan itu menghilang begitu saja oleh teknik bawaan Kyle. Bang! Dimas ditendang hingga terhempas membentur pohon, lalu disusul tebasan energi yang sangat kuat dari Kyle. Dimas dengan sigap menghindar menjauh karena tahu tidak mungkin melawan tebasan energi dengan tebasan energi juga mengingat teknik bawaan Kyle. Trang! Dimas menangkis tebasan energi susulan dengan serulingnya, lalu melakukan
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe