Derrick yang sedang semedi dikejutkan dengan kedatangan Kyle dalam keadaan terluka parah dan sempoyongan, Derrick segera mengakhiri semedinya dan cepat-cepat membantu temannya tersebut. "Apa yang terjadi?" Tanya Derrick cemas sembari mendudukkan Kyle di kasur kamar dan segera mengobati Kyle menggunakan teknik naga penyembuh. "Lukamu sangat parah, sebenarnya apa yang terjadi kepadamu?" Gumam Derrick dan kembali bertanya, Kyle hanya memejamkan mata fokus memulihkan dirinya. "Tidak ada, hanya masalah kecil yang tidak terlalu penting untuk dibahas." Balas Kyle menolak memberi tahu apa yang terjadi kepadanya. "Uwek, uhuk, uhuk.., benar-benar hanya masalah kecil, tidak perlu khawatir." Kyle termuntah darah disertai batuk-batuk, Derrick yang mau menolong hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Kyle yang sok kuat dan mandiri. "Huuh, baiklah, baiklah, kamu beristirahatlah dulu untuk memulihkan diri sebelum pergi ke akademi aliansi." Ucap Derrick hanya bisa menghela nafas pelan, lalu memint
Seorang perempuan muda yang wajahnya putih mulus dengan memakai pakaian yang di dominasi warna hijau daun muda menghampiri Derrick dan Kyle yang jalan tak tentu arah. "Apakah kalian murid baru?" Tanya perempuan itu kepada Derrick dan Kyle. Melihat perempuan cantik bak bidadari itu, nafsu birahi Kyle langsung naik dan dengan cepat mengambil tangan si gadis untuk bersalaman dengan wajah menyebalkan serta alis naik turun melihat gadis tersebut. "Nona benar, kami murid baru, adakah yang orang tampan ini bisa lakukan untukmu bidadariku?" Tanya Kyle dengan genit sembari mencium punggung tangan si gadis,namun ditarik, Derrick hanya menggeleng kecil melihat tingkah temannya tersebut. "Jangan membuatnya takut karena melihat wajah mesum mu itu." Tegur Derrick sembari menepuk bahu Kyle pelan dan menariknya agar menjauh dari si gadis yang terlihat risih tersebut. "Siapa yang kamu bilang mesum, bangke, kurang ajar, sialan!" Umpat Kyle dengan nada kecil hanya untuk menjaga sikap di depan gadis
Dua orang melihat kejadian perekrutan Derrick dan Kyle dari atas bukit dengan ekspresi serius, lalu tersenyum senang ketika perwakilan mereka berhasil merekrut Derrick atau Kyle ke divisi yang mereka pimpin, mereka adalah guru ketua dari divisi Naga sungai dan divisi bukit hujan. "Haha, siapa yang mengira dua orang itu memilih jalan masing-masing." Ucap guru ketua divisi bukit hujan tertawa renyah. "Baiklah, aku permisi." Tambah pria tua itu sembari menepuk pundak temannya tersebut, lalu turun dari bukit. "Ini tidak bisa terjadi, bocah itu harus menjadi bagian dari kami." Batin guru ketua divisi naga sungai dengan tangan dilipat di dada tersebut. "Pak tua mari kita buat kesepakatan." Tawarnya kepada guru ketua divisi bukit hujan. "Kesepakatan?" Guru ketua divisi bukit hujan itu tertarik. Guru ketua divisi naga sungai yang belakangan bernama Daha itu tersenyum kecil, lalu mengeluarkan beberapa senjata ajaib dan setumpuk koin emas dari gulungan segel. "Kamu bisa memiliki semua ini
Derrick dan yang lainnya disambut ribuan gulungan yang tersusun rapi di dalam lemari ketika naik ke lantai tiga, dimana lantai tiga berisi teknik tingkat rendah yang di miliki akademi aliansi, selain mereka juga ada ratusan orang yang sedang mencari teknik yang akan mereka latih, dimana mayoritas dari mereka adalah murid lama yang kebetulan mencari teknik baru karena teknik sebelumnya sudah mereka kuasai. Kyle pergi ke sebelah timur untuk mencari teknik, Cece pergi ke arah yang sama, sementara Derrick hanya diam tak bergeming karena tidak tertarik untuk menguasai teknik tingkat rendah. Kak Asep mengambil kursi yang tidak jauh dari posisinya dan duduk berhadapan di meja Derrick, lalu menawarkan rokok. Tentu saja Derrick yang tidak merokok menolaknya dengan halus. "Kenapa tidak mencari teknik, mungkin saja ada teknik yang cocok untukmu." Ucap kak Asep kepada Derrick yang duduk di meja yang memang di sediakan di sudut ruangan lantai 3 menara teknik tersebut. "Kak Asep bagaimana dengan
Kini yang tinggal di tangga menuju lantai empat hanya kak Asep, Derrick, Kyle, dan pemuda yang sok asik yang bernama Yoru. Tekanan aura tenaga dalam masih terus berlanjut, namun tidak ada satupun dari empat orang itu yang tumbang. Derrick yang muak langsung mengeluarkan aura pembunuhnya, dimana aura tenaga dalam mampu menekan lawan sementara aura pembunuh mampu menyerang mental lawan hingga ke titik beku bahkan sampai-sampai pembekuan itu berefek di dunia nyata. Bussssh! Adu kekuatan aura itu langsung pecah di ruangan tersebut, jika dua aura bertemu maka tekanan akan semakin besar, hasilnya membuat ruangan itu sedikit demi sedikit mengalami kerusakan, hal itu diperparah dengan suasana yang tiba-tiba membeku dan membuat mental semua orang langsung turun dan mengalami ketakutan, namun hanya Kyle yang bertahan selain si pengguna (Derrick dan pria tua yang menjadi lawannya). "Aura anak ini begitu mengerikan, bahkan otakku beberapa kali membeku, untungnya aku mampu menetralkannya." Bati
Setelah selesai memilih teknik dan mencatatnya sebagai teknik pilihan di resepsionis, Derrick dan yang lainnya malah ingin naik ke lantai lima, namun dicegah oleh kak Asep. "Kenapa?" Tanya Derrick mewakili teman-temannya. "Itu karena setiap murid hanya bisa membawa dan mempelajari satu teknik saja dari menara teknik, jika ingin mempelajari teknik yang lain murid itu harus sudah menguasai teknik yang dipilih sebelumnya." Jelas kak Asep apa adanya. "Lagipula memasuki menara ini sebenarnya membutuhkan poin kontribusi, namun karena kalian murid baru maka kalian bisa masuk dan mengambil teknik secara gratis untuk pertama kali, namun untuk yang kedua kalian harus membayarnya pakai poin kontribusi." Tukas kak Asep mengakhiri penjelasannya. Sontak saja Derrick dan yang lainnya terkejut, bahkan Yoru dengan sigap mau mengembalikan teknik yang dia pilih agar bisa naik ke lantai lima secara gratis lagi, meskipun dia tidak yakin mampu melewati rintangan di tangga lantai lima, namun adrenalinnya
"Ada apa lagi? Bukankah masalahnya sudah selesai?" Tanya kak Asep kesal, disaat yang sama orang-orang dari divisi naga sungai datang menghampiri kak Asep dan yang lainnya. "Tolong obati." Perintah kak Asep sembari memberikan Cece kepada dokter divisi naga sungai. "Masalah ini belum selesai, siapa yang bilang sudah selesai." Ujar Hendra dengan congkak dan terkesan menekan. "Dia telah memotong tanganku, meskipun tanganku kembali tapi itu tidak sepadan dengan apa yang aku lalui sebelum tanganku pulih." Ujar Hendra dengan jalan bolak-balik sembari menatap sombong kak Asep. "Lalu apa yang kamu inginkan?" Tanya kak Asep kesal, Hendra tersenyum simpul mendengarnya. "Aku ingin mereka juga harus merasakan apa yang kurasakan, potong tangan mereka lalu sembuhkan satu minggu kemudian." Ucap Hendra. "Kamu kira adikku bisa menggunakan teknik itu sesuka hati?" Tanya kak Asep marah sampai-sampai wajahnya sangat dekat dengan wajah Hendra sebelum di dorong jauh oleh tetua keempat. "Jaga jarak dar
Derrick berhasil menghindari apitan tanah tersebut dengan melompat ke atas, namun tetua keempat tiba-tiba berada di sampingnya dan melancarkan pukulan keras di pipi. Derrick menahan pukulan itu dengan lengan tangannya, hasilnya Derrick terhempas jauh akibat pukulan tersebut terlalu kuat dan membuat tulangnya ngilu sesaat, seakan tidak puas tetua keempat melancarkan serangan puluhan tombak tanah. Derrick dengan telaten menghindari puluhan tombak tanah tersebut dan berlari menyerang balik. "Aku harus mengalahkannya dengan cepat, jika tidak aku akan kalah." Gumam Derrick. Derrick melakukan serangan balik sembari menghindari semua serangan tetua keempat yang memanfaatkan elemen tanah, setelah semua usahanya Derrick berhasil mencapai sang tetua dan siap menyabetnya dengan tongkat. "Pukulan naga penghancur batu!" Pekik Derrick menyabet tetua keempat. Bang! Pukulan Derrick ditahan, lalu tetua keempat memegang tongkat Derrick dan menariknya dengan tinju siap memukul Derrick yang juga iku
Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis
Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah
Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta
Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay
Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk
Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam
Pertarungan Kyle dan Lizard melawan Duwei si iblis harimau benar-benar sangat sengit dan menciptakan kehancuran di lokasi pertarungan, terlihat begitu banyak rumah warga dan toko hancur terkena dampak pertarungan. "Aku akan membunuh mereka terlebih dulu." Pekik Duwei menyerang formasi pasukan berguna agar Lizard kembali ke setelan pabrik (tanpa buff) dan membuatnya lebih leluasa membunuh. "Grargm!" Duwei mengaum dengan sangat keras dan membuat telinga orang-orang terasa sangat sakit dan berdengung. Whush! Duwei dengan kecepatan tinggi menyerang formasi yang di jaga beberapa prajurit penjaga kota, serangan Duwei ditahan oleh salah satu prajurit penjaga yang menggunakan perisai. Bang! Prajurit itu terhempas karena terlalu lemah, Duwei yang menyerang formasi terus dihalangi pasukan penjaga kota yang bertugas menjaga formasi, dengan brutal Duwei melumpuhkan semua prajurit penjaga, namun tiba-tiba serangan energi dari pilar formasi paling depan membuatnya terhempas melayang dan memun
Orang yang bertengger di tembok itu ternyata manusia harimau (mode hybrid), tanpa basa-basi orang itu melompat menyerang Kyle, beruntungnya Kyle berhasil menghindari cakar tersebut, namun sialnya dia dibuat terhempas oleh sikutan lutut kaki sang manusia harimau. Bang! Kyle terhempas menghancurkan dinding tembok jalan akibat serangan orang tersebut, hal itu menarik perhatian semua pejalan kaki yang kebetulan berada di sekitar. "Apa yang terjadi?" Tanya salah satu pejalan kaki bingung sembari melihat Kyle yang ditutupi asap reruntuhan tembok. Whush! Grargh! Tiba-tiba sesosok makhluk besar loreng menyerang Kyle dengan mulutnya yang bertaring, semua orang terkejut melihatnya. Kyle menangkis terkaman itu dengan belatinya, lalu melakukan manuver melompat ke atas dan melancarkan tebasan energi, harimau itu langsung menghindar dan berubah kembali menjadi hybrid manusia harimau. "Iblis!!!" Pekik salah seorang pejalan kaki ketakutan dan lari menjauh, begitu juga warga lainnya yang tak k
Lao Aidan menghela nafas pelan. "Ayah bukannya kami tidak ingin memberi metode pewarisan tersebut, cuma memang kami tidak tahu caranya." Ucap Lao Aidan menjelaskan. "Guruku, dewa pedang api sendiri sebelum memberikan aku warisan dia memintaku untuk mempelajari teknik-teknik pilihan miliknya terlebih dulu, setelah aku selesai mempelajari teknik itu dewa pedang api memberiku sebuah ujian tertentu, setelah semua ujian dilewati barulah dewa pedang api memberiku warisannya dengan metode aneh dan tidak aku ketahui." Tambah Lao Aidan menjelaskan, mendengar itu tentu saja jenderal besar Derrick terlihat kecewa. Brak! Leira tiba-tiba memukul meja dengan keras dan sukses menarik perhatian semua orang. "Tuan muda Lao, kota harus jujur dalam hal ini." Ucap Leira tiba-tiba. "Kita harus jujur tentang apa yang diwariskan dewa penjaga kepada kita." Ucap Leira dengan ekspresi serius. "Leira?" Lao Aidan bingung. "Mohon maaf jenderal besar Derrick, sebenarnya warisan yang kami dapat dari dewa pe