Home / Fantasi / Dendam Penguasa Langit / BAB 2.. Terlahir Kembali di Dunia Fana

Share

BAB 2.. Terlahir Kembali di Dunia Fana

last update Last Updated: 2023-11-02 13:37:09

Di sebuah hutan di dunia yang berbeda. Sekelompok manusia sedang menyeret seorang remaja. Remaja itu nampak menyedihkan. Tubuhnya penuh luka.

“Tinggalkan saja dia disini. Sesuai perintah tuan dan tuan muda. Walaupun kita tidak membunuhnya langsung, sampah ini juga akan mati saat bertemu binatang iblis.”

Mereka meninggalkan remaja dengan tubuh kurus penuh luka di kedalaman Hutan Naga. Darahnya tak berhenti mengalir dari hidung dan mulutnya.

Tak berselang lama, matanya mulai terbuka. “Aku di mana? Apakah mereka benar-benar membuangku di hutan kematian,” gumamnya.

Dia menggerakkan tubuhnya dengan berat. Pemuda itu menopang badannya dengan kedua tangannya untuk berdiri.

Matanya mengeluarkan air mata. “Apakah aku benar-benar bukan anak ayah. Kenapa mereka tega membuangku,” lirihnya sambil berusaha menggerakkan kakinya melangkah menyusuri hutan.

Remaja ini adalah Jian Su Chen. Dia adalah anak dari Patriark Keluarga Jian di Kota Parigi, Kerajaan Kaili.

Jian Su Chen dibuang oleh klannya karena dianggap hanya akan menjadi sampah. Di usianya yang sudah memasuki 16 tahun, dia belum bisa memadatkan energi di dantiannya.

Malam saat dia dibuang ke Hutan Naga, statusnya sebagai anak tiri di Klan Jian akhirnya terungkap dari mulut orang-orang yang ia anggap keluarga terdekatnya.

Saat ini, Jian Su Chen dibuang ke kawasan luar Hutan Naga. Di pinggiran Hutan Naga, memang hanya dihuni oleh binatang buas, namun di area luar hutan biasanya sudah akan ditemukan binatang iblis tingkatan rendah.

Jian Su Chen terus berjalan. Nafasnya makin berat. Pandangannya mulai kabur. Tak jauh dari tempatnya, sepasang mata melihatnya dengan serakah.

Seekor serigala iblis tingkat 2 sedang memantau Jian Su Chen. Setelah memastikan mangsanya, serigala itu melompat tepat 10 meter di depan Jian Su Chen.

Melihat serigala di depannya, dengan mata merah, air liur yang menetes melalui taringnya membuat Jian Su Chen ketakutan. Jangankan dia yang hanya manusia fana. Bahkan kultivator alam prajurit tingkat 5 akan ketakutan jika berhadapan dengan binatang iblis tingkat dua.

“Ibu, maafkan aku. Tampaknya aku tidak bisa lagi menemanimu,” gumam Jian Su Chen saat melihat tatapan serigala yang mulai menyipit memelototinya.

Kaki belakangnya mulai ditekuk, siap-siap menerjang tubuh lemah Jian Su Chen. Menyaksikan hal itu, Jian Su Chen, juga mulai memasang kuda-kuda bersiap berlari menyelamatkan diri.

Namun tenaganya sudah tidak ada lagi. Jangankan untuk berlari. Untuk berjalan saja, dia kesulitan.

Saat serigala iblis mulai menerkam, Jian Su Chen memaksakan dirinya untuk berlari. Dia tidak rela tubuhnya jadi mangsa serigala iblis. Meskipun harus mati, setidaknya tubuhnya masih dalam keadaan utuh.

Tenaga yang sebelumnya habis, seperti terisi kembali setelah melihat serigala menerkam ke arahnya. Dia terus berlari ke kedalaman, namun serigala yang mengejar juga semakin dekat.

Serigala itu mengejar sambil meraung. Ia berusaha membuat mangsanya makin ketakutan. Langkah kakinya makin cepat, suara cakarnya saat menginjak dedaunan kering bahkan terdengar bergemuruh.

Jian Su Chen terus berlari. Sayangnya dia menemui jalan buntu. Arah larinya ternyata menuju salah satu jurang di Hutan Naga.

Bibir atas serigala terangkat sedikit. Gerakan bibirnya seperti mencibir usaha Jian Su Chen sebelumnya yang berusaha sekuat tenaga melarikan diri namun tetap saja akan menjadi mangsanya.

“Lebih baik tubuhku jadi mangsa binatang di bawah jurang dari pada jadi mangsamu,” pekik Jian Su Chen sambil berbalik dan melompat ke dalam jurang.

Di sebuah batu datar, dikelilingi pepohonan yang menjulang tinggi, sesosok tubuh nampak tergeletak.

Cahaya matahari yang menembus dedaunan mulai menerpa wajahnya. Mata dan bibirnya mulai bergetar.

Sedikit demi sedikit, matanya mulai terbuka. “Aku masih hidup? Hahaha... nirwana ternyata belum mengijinkanku mati,” suara tawa terdengar dari sosok tadi.

Tak berselang lama, dia mulai menjerit. “Ah... sakit sekali. Rasanya semua tubuhku remuk,” gumamnya.

“Tidak... aku dimana? Suaraku kenapa berubah,” katanya.

Tangannya mulai merabah tubuhnya. Tangannya digerakkan dengan merabah kepala hingga kakinya. Saat melihat tampilan tubuhnya, dia terdiam.

“Apakah aku terlahir kembali? Tapi aku tampaknya lahir di tubuh seorang pemuda. Kenapa ini bisa terjadi,” pikirnya.

Dia adalah Jian Su Chen yang jiwanya diisi oleh Kaisar Agung Su Chen. Saat jatuh dari jurang, tubuh Jian Su Chen mengalami patah tulang dibeberapa bagian. Jiwanya tak sanggup bertahan.

Sementara jiwa Kaisar Agung Su Chen, penguasa langit, selamat saat dirinya meledakkan tubuhnya di Istana Langit.

Tak berselang lama, kepala Su Chen diserang sakit yang luar biasa. Ingatannya seperti tercampur. Ingatan dari pemilik tubuh, Jian Su Chen mulai memasuki lautan kesadarannya.

“Ternyata begitu. Aku Su Chen akan membalaskan dendammu di dunia ini. Dendammu adalah dendamku,” gumamnya. Ia kini memiliki ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya, Jian Su Chen.

“Mulai sekarang, namaku adalah Su Chen,” gumamnya merujuk pada ingatan pemilik tubuh.

Jiwa Su Chen mulai memeriksa tubuh barunya. “Benar-benar sial. Kenapa aku dikirim ke tubuh yang bahkan tidak bisa memadatkan energi di dantiannya.”

“Aku adalah Kaisar Agung, bagaimana mungkin aku menyerah hanya karena masalah begini. Aku mungkin ditakdirkan untuk memulai dari awal,” pikir Su Chen.

Usianya saat ini memang baru 16 tahun. Tapi jiwanya sudah berusia ribuan tahun. Dia adalah penguasa tertinggi di langit ketujuh.

“Apa.. Biji Keabadian ternyata tertanam di jiwaku. Hahaha... aku sungguh beruntung,” kata Su Chen setelah mengamati kelainan di kekuatan jiwanya.

Meleburnya biji keabadian dengan jiwanya, membuat Su Chen yakin bisa melampaui pencapaiannya di kehidupan sebelumnya. “Karena aku ditakdirkan kembali ke dunia fana. Maka aku tidak akan mengulangi tiap kesalahanku sebelumnya,” gumamnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 3... Memulihkan Dantiannya

    Su Chen memaksa menggerakkan tubuhnya untuk duduk. Dia tahu, pemilik tubuh ini baru saja melompat dari atas. Tulang-tulangnya pasti mengalami retakan dimana.-mana. Secara perlahan, Su Chen melipat kakinya dan duduk bersila. Walaupun tahu, tubuhnya tidak dapat memadatkan energi di dantiannya, namun Su Chen tidak mau menyerah. “Aku tahu nirwana punya maksud lain memasukkan jiwaku ke tubuh ini. Dia ingin aku memulai dari awal,” pikir Su Chen. Saat menjadi penguasa langit, Su Chen telah menyempurnakan satu teknik kultivasi. Namanya teknik Pelahap Naga Qilin. Teknik itu dia ciptakan setelah berhasil menyerap setetes esensi darah Naga Qilin. Bermodalkan ingatan jiwanya, Su Chen mulai menjalankan teknik kultivasi Pelahap Naga Qilin. “Sayangnya tubuh ini sama sekali tidak mengandung esensi darah naga qilin,” gumamnya. Su Chen tidak ingin larut dengan kondisi tubuh barunya. Dia mengambil posisi duduk lotus di batu datar itu. Berkultivasi di alam terbuka seperti ini sebenarnya sangat ber

    Last Updated : 2023-11-02
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 4... Menemukan Tumpukan Tulang

    Di dinding jurang, sebuah lubang dengan diameter besar terpampang jelas di mata Su Chen. Dia melangkahkan kakinya dengan pelan.Saat ini, Su Chen berdiri dua meter dari gua itu. Dia merasakan energi pekat disertai aura kematian yang begitu kental menyeruak keluar dari gua.Su Chen terpaku di tempatnya. Dia seperti familiar dengan aura yang menyembur keluar dari gua itu."Aura ini benar-benar terasa sangat kuno," batinnya sambil menggerakkan kakinya dua langkah ke mulut gua. Dia sudah berdiri pas di mulut gua. Selain energi yang lebih kaya dan aura kematian yang familiar, Su Chen tidak merasakan apapun lagi.Su Chen melepaskan indera spiritualnya. Dia tidak ingin menjadi mangsa mahluk penghuni gua ini. Di kehidupannya yang baru ini, Su Chen sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak sesembrono di kehidupan pertamanya.Setelah memastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam gua, ia pun kembali melangkahkan kakinya. Semakin ke dalam, Su Chen merasakan aura kematian yang makin p

    Last Updated : 2023-11-02
  • Dendam Penguasa Langit   Bab 5... Warisan Naga Qilin

    Kejadian puluhan ribu tahun lalu terus terbayang jelas di benak Su Chen. Saat ini, dia seperti ikut terlibat dalam perang besar itu.Su Chen melihat tiap adegan yang membunuh ratusan bahkan ribuan orang di masing-masing kelompok. Pertarungan itu, mengakibatkan kerusakan di mana-mana. Gunung yang terbelah, kerusakan alam yang dahsyat, hingga kemunculan binatang kuno yang belum pernah dia lihat di kehidupan sebelumnya. Ada dua kelompok yang bertarung hebat. Sementara satu kelompok lainnya terlihat hanya diam dan menjaga satu tempat. Di seluruh dunia, hanya tempat yang dijaga sekelompok orang itu yang utuh, tanpa kerusakan.Setelah pertarungan berbulan-bulan, dunia ini benar-benar hancur dan kehabisan energi. Orang-orang itu kemudian terbagi dalam lima kelompok yang masing-masing dipimpin oleh lima orang tua yang sebelumnya Su Chen lihat di puncak gunung tertinggi.Su Chen kesulitan mencerna setiap informasi yang terus menerus terbayang di benaknya. Setelah satu malam, Su Chen akhirn

    Last Updated : 2023-11-17
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 6... Rahasia Asal Usul Jian Su Chen dan Ibunya

    Su Chen masih menyusuri jurang itu. Setelah berkeliling selama dua jam, dia sama sekali belum dapat mengelilingi seluruh dasar jurang."Sebenarnya ini jurang apa? Aku merasa ini agak aneh," pikirnya. Sayangnya Su Chen tidak dapat menemukan jawaban dari pertanyaannya.Ingatan yang tersisa dari Naga Qilin yang terputar di benaknya juga tidak memuat informasi apapun soal jurang ini.Saat melihat ke atas, dia sama sejakali juga tidak dapat melihat ujung dari dinding jurang. Su Chen benar-benar dibuat bingung."Bagaimana nanti aku keluar? Apa aku harus berkultivasi disini hingga alam Raja Agung?" batinnya.Kultivator baru dapat melayang dengan energinya setelah mencapai alam Raja Agung. Jarak alam Su Chen saat ini dengan Raja Agung masih sangat jauh. Saat ini, dia baru di alam Prajurit tingkat 6. Su Chen masih harus menerobos tiga alam kecil untuk menembus alam Pemurnian. Masih ada empat alam besar yang mesti ia lewati sebelum mencapai alam Raja Agung. Alam Pemurnian, Kondensasi, Prajur

    Last Updated : 2023-11-18
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 7... Menemukan Jalan Keluar

    Di dalam gua di dasar jurang Hutan Naga, pria muda bertelanjang dada terlihat duduk lotus. Tubuhnya proporsional, wajahnya tampan dengan mata, mulut dan hidung yang tercetak sempurna.Dia adalah Su Chen. Sudah enam bulan lamanya dia berada di jurang ini. Setiap harinya dia hanya berkultivasi dan melatih teknik bela diri yang sebelumnya dia miliki di kehidupan pertamanya.Tulang Naga Qilin yang tergeletak di gua itu juga makin sedikit. Su Chen berhasil memurnikan tulang-tulang itu berkat gabungan Teknik Kultivasi Pelahap Naga Qilin yang dijalankannya dan bantuan tunas di pusat energinya.Su Chen saat ini sudah di alam Kondensasi tingkat lima. Dalam enam bulan ini, basis kultivasinya berhasil menerobos dua alam besar.Su Chen membuka matanya, wajahnya yang tampan kini terlihat lebih dewasa. Tubuhnya juga terlihat lebih proporsional.Dia berdiri dan melepaskan indera spiritualnya. Saat ini dia bisa merasakan jangkauan indera spiritualnya sudah semakin jauh.Su Chen mulai melangkahkan kak

    Last Updated : 2023-11-19
  • Dendam Penguasa Langit   Bab 8... Bertemu Manusia Pertama di Dunia Fana

    Dhuar... Dua tubuh bertabrakan dengan keras menghasilkan suara ledakan. Seorang pemuda dengan jubah biru terlempar sejauh puluhan meter.Cahaya matanya mulai redup. Pemuda itu seperti pasrah dengan nasibnya. Tubuhnya dipenuhi beberapa luka terbuka. Nafasnya terasa berat. Tap.. tap.. tap..Sementara dari sisi lain, seekor Harimau Belang, dengan santainya berjalan. Meskipun agak pincang, namun tubuh harimau itu terlihat baik-baik saja. Air liurnya menetes dari gigi taringnya. Jaraknya dari pemuda yang terbaring lemah sudah sangat dekat. Nafas baunya bahkan sudah tercium oleh pemuda tadi. "Aku benar-benar akan mati! Semoga di kehidupan berikutnya aku lahir sebagai naga. Akan aku makan semua jenis harimau di dunia ini," batin pemuda itu sambil menutup matanya.Buk...Gubrak...Namum sesaat kemudian, suara pukulan dan benda jatuh terdengar sangat keras. Pemuda tadi yang sudah pasrah kembali membuka matanya. Seorang pria dengan jubah hitam yang berkibar, sedang berdiri di tempat harim

    Last Updated : 2023-11-20
  • Dendam Penguasa Langit   Bab 9... Mengagetkan Lian Tian dan Lian Minghao

    "Kalian berdua, berhenti. Apa kalian tersesat?" kata salah satu pria paruh baya yang menghentikan Su Chen dan Lian Minghao.Lian Minghao mengangkat wajahnya dan melihat orang-orang yang mengadangnya. Orang-orang itu langsung kegirangan saat melihat wajah Lian Minghao."Tuan Muda Lian kembali," teriak salah satu pria yang mengadang.Dari dalam tenda, pria paruh baya dengan wajah garang melangkah keluar setelah mendengar keributan. Dia adalah, Lian Tian, paman ketiga Lian Minghao. "Apa kamu bilang. Coba ulangi," suaranya keras dan menusuk.Setelah melihat Lian Minghao, dia melompat dan memeluk Lian Minghao. Dari raut wajahnya, masih terlihat garis-garis kekhawatiran yang berlebihan."Minghao'er kamu dari mana saja. Kami bahkan sudah mencarimu dalam dua hari ini, tapi tidak bisa menemukanmu. Paman kira kamu... ah.. sudahlah. Yang penting kamu kembali dengan selamat," kata pria paruh baya itu."Paman, ceritanya panjang. Kenalkan ini, Kakak Chen, dia yang menyelamatkanku di kedalaman Huta

    Last Updated : 2023-11-21
  • Dendam Penguasa Langit   BAB 10... Jadi Kakak Angkat

    Sudah sepekan sejak Su Chen menetap di kediaman Klan Lian. Dia tidak pernah meninggalkan paviliun yang diberikan Patriark Lian padanya.Su Chen terus berkultivasi. Dalam sepekan ini dia juga kembali berhasil memurnikan potongan kecil tulang sayap Naga Qilin. Dia mulai membuka matanya, dia merasakan peningkatan pada kekuatan tubuhnya.Su Chen merasa sedikit lagi, dia bisa meningkatkan kekuatan tubuhnya ke Tubuh Prajurit. "Sudahlah, nanti saja. Sepertinya beberapa hari ini aku merasakan Lian Minghao beberapa kali datang kesini," batinnya sambil menopang tubuhnya berdiri.Dia membersihkan diri di kolam batu yang ada di belakang kediamannya. Setelah itu, mengganti jubah dan pakaiannya.Di depan paviliun yang Su Chen tempati, Lian Minghao nampak berdiri menatap pintu paviliun Su Chen. Ia ditemani seorang gadis dengan hanfu hijau muda dan wajah yang imut. Gadis itu terlihat selalui melingkarkan tangannya ke lengan kanan Lian Minghao."Adik Xin hentikan. Kamu itu sudah jadi gadis. Bukan ana

    Last Updated : 2023-11-22

Latest chapter

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 35... Song Quon Tak Terkendali

    Siapapun yang memulai menyerang akan didiskualifikasi dari turnamen ini. Su Chen hanya tersenyum mencibir kemudian duduk dalam kondisi lotus seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya. Tadi, dia memang sengaja memancing emosi Song Quon. Aksinya ternyata berhasil sebelum digagalkan oleh Patriark Song.Su Chen kemudian menoleh ke Song Quon dan kembali memancing amarah Song Quon. "Kamu beruntung karena masih terus dibawah pengawasan kakekmu. Aku bahkan curiga, tidurpun kamu masih ditemani kakekmu," kata Su Chen kemudian menutup matanya.Song Quon hanya bisa meraung mendengar setiap provokasi dari Su Chen. Dia tidak menyangka, anak angkat Klan Lian ini ternyata memiliki lidah yang tajam."Lihat saja nanti, aku akan mematahkan setiap inci dari tubuhmu. Lidahmu akan kuiris dan kujadikan liontin untuk kalung binatang spiritualku," kata Song Quon dengan wajah bergetar saking marahnya.Sayangnya, Su Chen sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataannya. Dia terlihat sangat tenang dengan pos

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 34... Kematin Kong Jinhai yang Tragis

    "Ah... wajahku," teriakan Kong Jinhai kembali memecah keheningan. Dia melepaskan tingkat spiritualnya dan berusaha mengusap wajahnya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya sendiri sudah tidak dapat difungsikan.Kong Jinhai merasa wajahnya terbakar setelah ditiup oleh Su Chen. Orang-orang yang melihat itu juga ikut tercengang. Mereka tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi dengan Kong Jinhai.Bahkan pria tua yang memimpin pertarungan juga penasaran dengan teknik yang Su Chen gunakan sehingga membuat Kong Jinhai teriak kesakitan dengan terus menerus mengusap wajahnya. Dia hanya melihat Su Chen meniup ke arah Kong Jinhai. Dia juga memastikan jika tiupan Su Chen itu adalah teknik bela diri, sehingga tidak menghentikan pertarungan ini.Di atas panggung utama, Patariak Song berdiri dan memprotes aksi Su Chen yang membuat Kong Jinhai menderita seperti saat ini. Sayangnya protes yang ia layangkan ke Tuan Kota Dong Sheng tidak diterima.Dong Sheng juga melihat dengan jelas, Su Chen hanya me

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 33... Tiupan yang Mengecoh Kong Jinhai

    Su Chen berdiri di atas arena dengan raut wajah tenang. Taun Kota Dong Sheng yang mengamati itu dari jauh bahkan memuji ketenangan pemuda ini.Sementara Kong Jinhai di sisi lainnya, menatap Su Chen dengan wajah sangarnya. Sayangnya, provokasi yang terus ia lakukan sejak awal sama sekali tidak mempengaruhi mental Su Chen. Pria tua di atas panggung tinggi mulai mengangkat tangannya. Setelah mendapat jawaban kesiapan dari dua peserta, dia pun mempersilahkan Su Chen dan Kong Jinghai untuk memulai pertarungan.Su Chen tidak begeming dari tempatnya. Dia seperti menunggu Kong Jinhai melakukan serangan terlebih dahulu. Kong Jinhai tidak ingin lengah sedikit pun. Melihat Su Chen hanya diam, dia mengernyit dan tidak tergesa-gesa langsung melakukan serangan.Dia sudah memperhatikan Su Chen di dua pertarungan sebelumnya. Kini dia dibuat bingung, karena saat berhadapan dengan Bao Ye dan tiga peserta dari Klan Song, Su Chen begitu ganas dengan langsung melakukan serangan."Apa kamu memiliki rencan

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 32... Su Chen Versus Kong Jinhai

    Pertarungan sengit terus diperlihatkan oleh Song Quon dan Qing Lao di atas arena. Pertarungan ini sekaligus menunjukkan jika bakat yang dimiliki cucu Patriark Qing itu sama sekali tidak kalah oleh Song Quon.Selama ini, nama Song Quon begitu populer di Kota Naga Biru. Dia diangggap sebagai pemuda Kota Naga Biru yang paling jenius. Namun anggapan itu kini mulai berubah setelah ribuan penonton melihat Qing Lao bahkan bisa bertahan selama ini.Hampir semua penonton tahu, jika Song Quon memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi dari Qing Lao. Namun yang terjadi terjadi di atas arena memperlihatkan Qing Lao yang bisa mengimbangi kekuatan dari Song Quon."Ternyata selama ini, kita terlalu menganggap tinggi Tuan Muda Song. Dia tidak sekuat yang aku perkirakan.""Benar. Bahkan Tuan Muda Qing yang memiliki basis kultivasi lebih rendah satu tingkat bisa mengimbanginya," orang-orang kembali berdiskusi saat melihat pertarungan yang terjadi.Meskipun demikian, orang-orang ini tidak tahu, jika Qin

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 31... Teknik Nafas Naga

    Dua kali perputaran tabung pasir pengukur waktu sudah selesai. Empat peserta yang melaju ke babak berikutnya kembali diminta untuk bersiap-siap.Meskipun di alun-alun kota ini ada dua arena yang awalnya disiapkan oleh kediaman Tuan Kota Naga Biru, saat ini tersisa satu arena yang sudah diperluas dibanding saat digunakan di babak-babak sebelumnya.Antusiasme penonton juga sama sekali tidak menurun. Jumlah orang bahkan bertambah banyak. Hari memang suda pagi, sehingga beberapa orang yang awalnya memilih pulang, kini kembali lagi untuk menyaksikan pertarungan yang menentukan.Pria tua yang memimpin pertarungan di babak sebelumnya, kembali berjalan menuruni panggung utama. Dia menuju panggung tinggi yang ada di sekitar arena."Pertarungan pertama untuk babak ini, yakni Song Quon dari Klan Song menghadapi Qing Lao dari Klan Qing. Nama yang saya sebutkan supaya menaiki arena," suara pria tua itu menggelegar hingga didengar oleh semua orang yang ada di tempat itu.Mata ribuan orang kini tert

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 30... Memasuki Babak Pertarungan Satu Lawan Satu

    Saat Patriark Klan Song meledakkan aura Prajurit Surgawi tingkat enam dari tubuhnya, di kursi lainnya, Pariark Lian juga berdiri dengan melepaskan aura dari basis kultivasi yang sama dengan Patriark Song."Kamu berani, hadapi dulu aku," kata Patriark Lian yang saat ini langsung bergerak menghalau gerakan Patriark Song."Berhenti! Siapapun yang mengganggu jalannnya kompetisi akan berhadapan denganku. Kalau tidak percaya, coba saja," suara Tuan Kota Dong Seng, terdengar menggelegar.Aura Prajurit Surgawi tingkat 7 juga meledak dari tubuhnya. Aura Patriak Song dan Patriark Lian yang awalnya mendominasi di tempat itu, tenggelam setelah Dong Sheng melepaskan auranya.Para penonton mengalihkan pandangan mereka dari arena pertarungan ke panggung utama. Su Chen yang memperhatikan reaksi Patriark Song sejak tadi, menyipitkan matanya."Tunggu saja, saat aku bisa menanganimu, aku akan menghancurkan klanmu," batin Su Chen.Sementara itu, Patriark Lian yang mendengar Tuan Kota Dong Sheng sudah tur

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 29... Teknik Jari yang Mengagetkan

    Su Chen bergerak seperti tidak tahu siapa yang akan jadi target serangannya. Tiga peserta dari Klan Song yang saat ini berlari ke arahnya bahkan terlihat bingung. Hal yang sama juga terjadi pada Bao Ye.Saat musuhnya kebingungan melihatnya, Su Chen tiba-tiba berlari lurus dengan cepat dan berdiri di depan salah satu peserta dari Klan Song.Tangan kanannya yang awalnya terkepal tiba-tiba terbuka. "Teknik Jari Penghancur Langit," gumamnya dalam hati sambil menjulurkan jari telunjuknya ke dada pemuda dari Klan Song itu.Pemuda itu bahkan tidak lagi sempat menghindar ataupun menghalangi serangan Su Chen. Telunjuk Su Chen seperti menancap di dadanya. Pemuda Klan Song itu terjatuh dengan dada berlubang. Matanya melotot, sementara tubuhnya tidak lagi bergerak. Su Chen menghancurkan jantungnya, yang membuat pemuda dari Klan Song itu tidak memiliki kesempatan untuk hidup.Dua pemuda Klan Song lainnya menatap rekan mereka dengan rasa takut. Penonton yang menyaksikan teknik serangan Su Chen jug

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 28... Jadi Target Bersama

    Di panggung tempat para peserta yang lolos di babak ini berkumpul, Bao Ye, perwakilan dari gabungan klan dan kelompok kecil Kota Naga Biru mulai berdiri dari tempat duduknya.Sebelum melangkah ke arena pertarungan, dia berbalik dan melirik Song Quon yang sedang duduk tidak jauh dari tempatnya. Song Quon yang merasakan lirikan Bao Ye hanya mengangguk ringan.Tiga peserta dari Klan Song ikut berdiri. Bao Ye dan tiga peserta dari Klan Song kemudian berjalan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Su Chen juga mulai berdiri dari tempat duduknya.Saat akan melangkahkan kakinya, suara Song Quon mulai terdengar memprovokasi Su Chen. "Aku ingin lihat, apakah kakimu itu masih bisa kamu gunakan besok," kata Song Quon seperti memiliki keyakinan, Su Chen akan menjadi bulan-bulanan pada pertarungan kali ini.Su Chen hanya menoleh kemudian menyunggingkan senyum mengejek ke arah Song Quon, setelah itu dia melangkah menuju arena.Di tempat para anggota Klan Lian berkumpul, Lian Minghao dan Lian Xinxin

  • Dendam Penguasa Langit   BAB 27... Kong Jinhai yang Pongah

    Lian Minghao yang ditemani Lian Xinxin terus berjalan ke arah arena yang digunakan. Saat jaraknya sisa sepelemparan, Lian Minghao berhenti dan mendongak ke pria tua dari kediaman Tuan Kota Naga Biru, yang memimpin pertarungan di babak ini."Ijinkan aku, Lian Minghao dari Klan Lian menyatakan diri mundur dari kompetisi tahun ini. Aku hanya berharap kompetisi ini tidak melahikan pemenang yang menggunakan cara-cara tercelah untuk mecapai keinginannya," suara Lian Minghao menggelegar di tempat itu.Su Chen yang mendengarnya menghembuskan nafas lega. Awalnya dia mengira Lian Minghao akan melanggar janjinya. Dia juga memuji dalam hati sikap Lian Minghao yang mengumumkan sendiri pengunduran dirinya dari kompetisi ini.Sementara pria tua yang ada di panggung tinggi dekat arena menatap Lian Minghao dengan sorot mata simpati sekaligus kagum. Dia tahu, Lian Minghao adalah generasi muda Kota Naga Biru yang memiliki potensi. Sayangnya harus menjadi korban perbuatan tercelah Klan Song.Meskipun ham

DMCA.com Protection Status