Share

Bab 32 Bertahan

Penulis: Nietha_setiaji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bertahan

Vero turun dari tempat tidur, dia melihat ke arah Rose, masih tertidur lelap, dia berjalan keluar kamar, menuju ke kamar baby Panda, Vero membuka pintu kamar bayi itu, dia melihat baby Panda tidur dengan pulas di dalam box bayinya. Vero tersenyum, mengamatinya beberapa saat lalu pergi.

Vero keluar dari unit apartemen Rose, berjalan cepat ke arah taxi online yang telah dipesannya.

Jam 4 dini hari, mobil taxi menuju ke kediaman keluarga Hermansyah. Vero turun dari mobil taxi, lalu mengendap endap di dekat pintu gerbang.

"Ssssttt," bisik Vero memberi isyarat memanggil satpam Tono yang terlihat menggerakkan tubuhnya di depan pos jaga.

"Ssssttt," bisik Vero lagi, karna isyarat yang pertama tidak membuahkan hasil.

Satpam Tono menerima isyarat itu, lalu dia mendekat.

"Siapa itu?" tanya satpam Tono. Mendengar hal itu Vero memberi isyarat satpam Tono untuk diam.

"Tu-tuan muda?" tanya satpam Tono yang mulai mengenali tuan mudanya.

"Ayo cepat buka," pinta Vero.

"Ba-baik tuan muda," uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
smoga panda anaknya rose bukan anak Vero tapi anak Evan , biar Vero dan rose cerai. dan Vero cinta mati sama Luna tapi Luna bahagia hidup dgn radit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 33 Cemburu

    CemburuLuna pergi ke supermarket diantar oleh supir pribadi Vero, setelah tiga puluh menit perjalanan, Luna sampai di supermarket itu. Luna turun dari mobil dan masuk ke supermarket terbesar yang ada di kota Jakarta.Luna mengambil troli belanja, dia siap untuk membeli semua yang dia butuhkan di rumah, demi menyajikan makanan makanan enak yang memanjakan perut seluruh orang yang ada di kediaman keluarga Hermansyah."Vero masih belum ke kantor, jadi aku harus menyiapkan makanan yang enak untuknya," gumam Luna.Luna menyusuri setiap lorong, mengambil bahan bahan segar, dia melihat ada sekotak setrawberry segar, buah kesukaannya, dia meraih buah itu, namun tangannya berbarengan dengan tangan orang lain yang juga menginginkan buah itu."Ma-maaf ucap Luna ketika tangan mereka beradu. Luna melihat ke arah orang itu."Radit," ucap Luna setelah mengenali orang yang ada di hadapannya."Luna, sepertinya dunia yang kita huni cukup sempit sekali, kita sering bertemu, atau mungkin jodoh?" ucap Ra

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 34 Pria Setia

    Pria Setia"Luna, ibu bisa minta tolong? ibu tahu kau sudah sangat sibuk, tapi ibu tidak tahu harus minta tolong sama siapa lagi," ucap nyonya Anna."Tentu saja ibu, Luna dengan senang hati akan membantu," ucap Luna seraya tersenyum."Oh iya apa Vero sudah berangkat ke kantor?" tanya nyonya Anna memastikan."Sudah ibu, baru saja Luna mengantarnya pergi," ucap Luna."Baguslah, ibu ada pertemuan penting hari ini, ibu sudah ada janji dengan toko perhiasan, harusnya ibu mengambil perhiasan itu, bisa minta tolong ambilkan? ini berkas pengambilannya, ada alamatnya di dalam," ucap nyonya Anna."Ba-baik ibu, nanti akan Luna ambilkan," ucap Luna."Baiklah, ibu pergi dulu, kau memang bisa diandalkan Luna, ibu bersyukur sekali," ucap nyonya Anna. Luna hanya tersenyum mendengar itu, karna itu bukan pujian pertamanya, pujian karna telah membantu semua orang di rumah ini.Luna memegang amplop putih yang berisi berkas pengambilan perhiasan, toko berlian yang cukup terkenal. "Baiklah, aku bisa mela

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 35 Kasih Seorang Ayah

    Kasih Seorang AyahRose berusaha menenangkan Noah yang terus saja menangis, entah apa yang dirasakannya, Rose kesulitan menerjemahkan bahasa itu. "Perawat Susi, apa dia sakit?" tanya Rose."Badannya tidak panas nyonya, tidak mengompol dan dia sudah makan, saya sudah memeriksa kondisinya, tidak ada yang sala," ucap perawat Susi cemas."Apa yang harus kita lakukan, Noah terus menangis," ucap Rose seraya berusaha menenangkan Noah yang terus saja menangis di pelukannya."Apa tidak sebaiknya nyonya menghubungi tuan Vero, ayah Noah, mungkin Noah merindukan ayahnya," ucap perawat Susu. "Apa itu mungkin?" tanya Rose."Iya nyonya, rindu seorang anak yang belum bisa diutarakan dengan kata kata," ucap perawat Susi. Mendengar itu semua, Rose terdiam, berusaha memahami mungkin semua yang disampaikan perawat Susi benar adanya.Rose mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Vero."Panda merindukanmu, dia menangis tanpa alasan," tulis Rose, lalu dia mengirim pesan itu. Di tempat lain, Vero yan

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 36 Cinta Lama Itu

    Cinta Lama ItuLuna dan Aurora sudah berada di dalam mobil. Mobil Aurora melaju, membelah padatnya kota Jakarta."Luna, kita akan menjemput seseorang dulu," ucap Aurora."Siapa?" tanya Luna."Nanti kau akan tahu, kau sudah mengenalnya," ucap Aurora.Mobil Aurora berhenti di sebuah gedung perkantoran, firma hukum loyal."Di sini?" tanya Luna yang sepertinya cukup familier dengan nama firma itu."Hai Dit," sapa Aurora seraya melambaikan tangan setelah melihat Radit keluar dari gedung perkantoran itu."Radit?" tanya Luna."Ya Radit, ibu pasti akan sangat senang sekali melihat kalian berdua, dua orang sahabatku, sahabat baikku, kita kembali seperti waktu kuliah dulu," ucap Aurora.Aurora segera turun dari mobilnya, dia menempati kursi belakang, lalu Radit yang menggantikannya mengemudi mobil."Luna," sapa Radit seraya tersenyum."Kita bertemu lagi," ucap Luna."Apa kalian sering bertemu?" tanya Aurora."Tidak, beberapa kali, ada urusan pekerjaan," ucap Luna."Pekerjaan? syukurlah, karna L

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 37 Rencana Besar

    Rencana BesarMasa muda yang penuh cerita, tidak menyangka dunia begitu sempit. Dipo Hermansyah adalah mantan kekasih Ane Afana, putri pemilik perusahaan fashion terbesar di negeri ini. Begitulah, dunia selalu memberi kejutan. Tante Ane memilih untuk tidak menceritakan masa lalunya pada anak juga dua sahabat anaknya yang sudah seperti anak baginya, dia memilih menyimpan itu di dalam hatinya, karna cerita itu tidak selalu bahagia. "Ibu, lihat, ini foto pernikahan Luna," ucap Aurora seraya memperlihatkan foto pernikahan Luna yang ada di ponsel Luna."Kau tidak datang?" tanya tante Ane pada Aurora."Bagaimana bisa datang, dia tidak mengundang teman temannya, sampai sekarang bahkan aku masih sangat kesal," ucap Aurora."Maafkan aku Aurora, semua begitu mendadak, entahlah, aku sendiri juga bingung menjelaskannya, yang jelas pernikahan itu dilaksanakan secara mendadak," ucap Luna."Apa kau hamil?" tanya tante Ana menelisik."Apa tante? ha-hamil? ah tante ini bisa saja, mana mungkin hal sep

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 38 Bimbang

    BimbangDi kantor firma hukum loyal, Radit terlihat mengambil bingkai foto dari dalam lacinya, di foto itu ada dirinya dan Luna, sedang berada di sebuah kedai kopi ternama, mereka memesan kopi kesukaan mereka di akhir pekan sebelum menghabiskan waktu untuk menonton bioskop. Radit mengingat waktu itu.Beberapa tahun lalu, beberapahari sebelum Luna dan Radit wisuda.Luna dan Vero masuk ke sebuah kedai kopi ternama."Ada apa kau akan mentraktirku," ucap Luna."Tidak ada apa apa, aku hanya ingin mentraktirmu, sebentar lagi kita lulus, aku khawatir tidak bisa mentraktirmu lagi," ucap Radit."Kenapa bisa begitu?" tanya Luna."Karna kau akan bekerja, kau bisa menghasilkan uang sendiri, kau tidak akan mau aku traktir tanpa alasan," ucap Radit seraya tersenyum."Ah kau ini," ucap Luna.Radit membelikan minuman termahal dan terenak di kedai kopi mewah itu."Luna," panggil Radit, lalu ketika Luna menoleh, Radit mengambil foto mereka dengan kamera depan. Melihat itu, Luna mendekat, lalu menempel

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 39 Hari Besar Tiba

    Hari Besar TibaLuna terlihat cantik, riasan Oci sang make up artis ternama benar benar membuatnya bak putri kerajaan, luar biasa, cantik dan anggun.Luna memakai dressnya, ukurannya benar benar pas, sesuai dengan tubuhnya."Cantik sekali, sama seperti waktu saya merias nyonya di acara pernikahan nyonya," ucap Oci."Terimakasih, apa benar cantik?" tanya Luna."Cantik sekali," ucap Oci seraya mengangguk yakin.Luna melihat ke arah cermin, memperhatikan penampilannya, dia cukup puas dengan hasil riasan Oci dan juga dress cantik yang dia pakai."Aku sudah siap, semoga malam ini aku tidak akan membuat Vero malu," ucap Luna dalam hati. Luna mengambil nafas, cukup sering, karna dia dalam keadaan gugup dan berusaha menyingkirkan kegugupan itu. "Aku siap berangkat," ucap Luna. "Kakak sudah siap? ayah, ibu dan nenek sudah berangkat lebih dulu, kita akan berangkat bersama," ucap Jihan."Iya," ucap Luna singkat. Jihan terlihat mengamati penampilan Luna, melihatnya dari atas hingga bawah."Ada

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   Bab 40 Malam Pengantin

    Malam PengantinLuna keluar dari kamar mandi, sudah menggunakan piama tidur, entah kenapa malam ini piyama yang dia pilih cukup tipis, nyaris trasnpran, jika tidak salah itu adalah kado dari adik iparnya, Jihan, sebagai piyama tidur sang pengantin. Tadi, sebelum masuk ke kamar mandi, sepertinya dia asal mengambil piyama dari dalam lemarinya, lalu membawa masuk ke dalam kamar mandi. Matanya sibuk mengamati Vero, dia hanya memikirkan apa yang Vero lakukan dan siapa yang sedang diajaknya bicara.Saat keluar dari kamar mandi, sudah ada Vero di dalam kamar, duduk di tempat tidur. Luna berusaha untuk tidak menghiraukannya, dia melangkahkan kaki menuju ke arah sofa. Sebelum sampai di sofa itu, Vero menarik tangan Luna, lalu menjatuhkannya tepat di pelukannya. Vero memeluk Luna dengan begitu erat, lalu menatap wajah Luna dalam dalam. Tanpa aba aba Vero mendaratkan ciuman ke bibir Luna. Luna tidak menolak, Vero adalah suaminya dan semua yang Vero lakukan adalah sebuah kewajaran, bahkan jika V

Bab terbaru

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 130 Semua Telah Berakhir

    Semua Telah BerakhirPersidangan Vero telah usai, dengan hasil yang sangat di luar dugaan, namun hal itu sebenarnya sudah sesuai dengan rencana Radit dan juga Laura. Tim pengacara Vero tidak menyangka, bahwa ibu Rahma, ibu dari wanita yang meninggal karena tenggelam dan jenazahnya dimakamkan atas nama Luna hadir, datang, memberikan kesaksian.Vero tidak bisa berkutik, dia menjadi orang satu satunya yang harus bertanggung jawab. Walaupun dia selalu menyatakan bahwa apapun yang dia lakukan dibawah tekanan Rose, namun semua itu tidak memiliki bukti yang kuat. Dia bisa saja menolak, bisa saja tidak menuruti apa yang Rose inginkan, untuk menyingkirkan Luna.Ditambah lagi dengan bukti rekaman CCTV juga tangkapan video amatir, itu semua cukup untuk mendakwa Vero dengan pasal pembunuhan berencana. Mungkin dia memang tidak memiliki niat, namun dari tangkapan video, Vero terlihat jelas jelas mendorong istrinya, Luna, hingga jatuh dari sungai. Bahkan ketika Luna meminta tolong, bergelantung di

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 129 Memperlihatkan Wajah Asli

    Memperlihatkan Wajah AsliTim pengacara bertemu dengan Vero di dalam sebuah ruangan pribadi.“Tuan, saya harap tuan jujur dan terbuka mengenai apa yang sebenarnya terjadi,” ucap salah seorang pengacara.“Jujur? Apa yang harus aku katakan,” ucap Vero kesal.“Tuan, jaksa memiliki saksi yang masih dirahasiakan, kami kesulitan mencari informasi, kami khawatir saksi itu akan memberatkan, sedangkan tuan bersikeras tidak mau menceritakan yang sebenarnya,” ucap pengacara.“Apa firma hukum loyal tergabung menjadi tim pengacara?” tanya Vero.“Iya tuan, tapi karena kegagalannya membantu nyonya Rose, firma hukum loyal memilih mengundurkan diri dari tim pengacara tuan muda,” ucap salah seorang pengacara dari ketiga orang pengacara yang ada di sana.“Rose? apa tidak salah. Dia memang istriku, tapi dia membunuh orang yang sangat aku sayangi. Bahkan jika dia mendapat hukuman mati, aku tidak akan menyesalinya,” ucap Vero.Vero terlihat diam, menunduk, seperti memikirkan sesuatu yang sangat penting.“R

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 128 Kepergian

    KepergianSetelah 8 jam.Dokter keluar dari ruang ICU, memberi kabar bahwa tuan Dipo tidak lagi bisa diselamatkan, semua alat hanya menunjang hidupnya, jika itu semua dilepas maka detak jantungnya akan berhenti.“Sebaiknya kita bicara di ruangan saya,” pinta dokter yang melihat nyonya Anna mulai histeris. Di sana masih dengan orang orang yang sama, nyonya Anna, jihan, Laura, Radit, tante Imelda dan juga nyonya Fuji. Mereka semua masih setia di sana.Nyonya Anna dan Jihan sudah berada di dalam ruangan dokter. Jantung mereka pun tidak baik baik saja, ada rasa khawatir juga ketakutan.“Dengan sangat menyesal kami harus menyampaikan ini,” ucap dokter.“Semua kami kembalikan kepada keputusan keluarga, kami sudah berusaha melakukan yang terbaik, kondisinya tidak juga stabil, kita tidak bisa melakukan apa apa,” ucap dokter.“Tidak dokter, tidak, selamatkan suami saya, tolong,” ucap nyonya Anna.“Kami sudah berusaha sebaik mungkin, maafkan kami,” ucap dokter.“Apa tidak bisa dioperasi?” tanya

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 127 Tuan Besar Dipo

    Tuan Besar DipoNyonya Anna terlihat menangis di depan ruang ICU, menangis sejadi jadinya, menunggu keadaan suaminya membaik.“Kenapa hal ini terjadi, Sayang, jangan seperti ini, jangan tinggalkan aku,” ucap nyonya Anna yang menjatuhkan diri di lantai, tepat di depan ruang ICU, bersandar tembok, seperti orang pada umumnya yang begitu resah ketika menunggu kabar mengenai keluarganya yang sedang dirawat.“Ibu,” teriak Jihan ketika melihat ibunya duduk bersimpuh.“Jihan, Jihan,” teriak nyonya Anna yang kemudian segera berdiri mencari putrinya itu.“Bagaimana keadaan ayah?” tanya Jihan.“Ibu tidak tahu, dokter belum memberitahu ibu bagaimana kabar ayahmu,” ucap nyonya Anna.“Ayah, kenapa hal ini bisa terjadi,” gumam Jihan yang kemudian berjalan mendekat ke arah kaca besar, masih tertutup tirai, dia tidak bisa melihat ayahnya dari luar.“Ayah,” ucap Jihan. Air mata Jihan meluncur hebat, deras, dia benar benar tidak bisa menahan diri, hatinya begitu sakit melihat kondisi keluarganya saat in

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 126 Kelegaan Laura

    Kelegaan LauraLaura dan Radit keluar dari ruang sidang, mereka terlihat senang dan puas dengan hasil sidang hari ini.“Ah, lega sekali, akhirnya Rose dijatuhi hukuman seumur hidup,” ucap Laura.“Aku tidak menyangka, ternyata Rose juga merupakan dalang dari kematian temanmu, bukan bunuh diri melainkan dibunuh,” ucap Laura seraya melihat ke arah Radit.“Aku juga tidak menyangka, Evan, dia orang yang sangat baik, wanita itu tega menghabisinya tanpa alasan yang jelas,” ucap Radit.“Oh iya di sebelah kantor pengadilan ada kafe minuman viral yang sedang ramai, mau ke sana?” tanya Radit.“Ayo, kita harus merayakan ini, ya walaupun ada kesedihan di dalamnya, namun kita wajib bernafas lebih baik,” ucap Laura seraya tersenyum.Laura dan Radit duduk di dalam kafe minuman pelangi yang sedang viral. Menurut informasi cafe sangat ramai, namun entah kenapa siang itu hanya ada mereka berdua.“Kau bilang ini kafe ini sedang hits, viral, namun kenapa sepi begini,” ucap Laura heran. Radit hanya terseny

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 125 Mendepak Rose Dari Kehidupan Keluarga Hermansyah

    Mendepak Rose Dari Kehidupan Keluarga HermansyahRadit dan Laura terlihat keluar dari kediaman keluarga Hermansyah.Di dalam kamar tuan Dipo, dia terlihat masih dalam posisi berbaring.“Aku akan menghentikan semua bantuan hukum terhadap wanita itu, dia bukan lagi bagian dari keluarga Hermansyah,” ucap tuan Dipo.“Iya, iya, ingat apa yang tadi dokter katakan, jangan banyak pikiran, tekan darahmu naik dan itu tidak baik untuk kesehatanmu,” ucap nyonya Anna.“Ya, mungkin sekarang Vero sudah tahu apa yang terjadi,” ucap tuan Dipo.Di Kantor polisi, Vero terlihat duduk di kursi, menunjukkan wajah yang begitu sedih.“Apa ini benar Mike?” tanya Vero pada sekretaris pribadinya.“Iya tuan, saya mendapatkan video itu dari tim pengacara yang membantu nyonya Rose,” ucap sekretaris Mike.“Kenapa dia bisa melakukan hal gila seperti itu, dia yang membunuh nenek? apa ini bisa aku terima? dia tahu betul bahwa aku sangat menyayangi nenek Ellin,” ucap Vero.“Hal ini akan memberatkan nyonya Rose tuan, m

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 124 Kabar Mengerikan

    Kabar MengerikanLaura dan Radit terlihat memasuki area pemakaman di mana nenek ellin disemayamkan. Tegap langkah Laura beriringan dengan segala perasaan mendalam yang dia rasakan. Dia mengingat ingat semua waktu yang dia lewati bersama dengan nenek Ellin, satu satunya orang yang menerima juga menghargainya dengan sangat tulus.Kasih dan penerimaan keluarga Hermansyah kepadanya hanya berupa cangkang. Di luar, terlihat seperti itu, namun sebenarnya dia lebih menjadi seorang asisten dalam rumah tangga Hermansyah. Dia memang duduk di meja makan yang sama, memakan makanan yang juga keluarga Hermansyah makan, namun dialah orang dibalik semua hidangan lezat itu. Mulai dari membeli bahan mentah, memasak, menyajikan juga membereskan.Bahkan dia juga harus membersihkan seisi rumah, selayaknya seorang asisten rumah tangga, dengan berbagai kritik ketika semua pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan tuannya. Dia bekerja dari fajar menyingsing, hingga matahari terbenam. Setiap hari ta

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 123 Laura Begitu Marah

    Laura Begitu MarahSekretaris Mimih terlihat sudah berada di rumah sakit, dia ingin segera memberitahu Laura mengenai video yang ditemukan.“Nona Laura pasti akan sangat sedih setelah melihat video ini,” ucap sekretaris Mimih sebelum masuk ke dalam ruang perawatan perawat Vanila.Sekretaris Mimih terlihatsw menarik nafas panjang.DI dalam ruang perawatan, terlihat Laura sedang berbincang dengan perawat Vanila.“Mimih kau sudah datang?” tanya Laura setelah melihat sekretaris Mimih masuk ke dalam ruang perawatan perawat Vanila.“No-nona,” ucap sekretaris Mimih terbata bata.“Ada apa? kenapa wajahmu seperti ada masalah?” tanya Laura yang menangkap ekspresi kesedihan di wajah sekretaris Mimih.“I-itu nona, meng-mengenai video yang tersimpan di penyimpan data milik perawat Vanila,” ucap sekretaris Mimih.“Pasti sudah melihat video itu ya?” tanya perawat Vanila lirih.“I-iya,” ucap sekretaris Mimih yang kemudian mendekat ke arah Laura dan perawat Vanila.“Ada apa?” tanya Laura penasaran.“I

  • Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu   BAB 122 Bukti Video Yang Menyesakkan

    Bukti Video Yang MenyesakkanSekretaris Mimih berhasil menemukan alamat kos perawat Vanila. Dia mencoba mencari pemilik kos itu atau yang tidak lain adalah ibu kos.“Saya ingin bertemu dengan ibu Endah,” ucap sekretaris Mimih pada seseorang yang dia temui di rumah kos itu.“Ibu Endah ada di rumahnya, di sana,” ucap wanita muda itu seraya menunjuk ke sebuah rumah yang ada di samping bangunan rumah kos.“Baiklah, terimakasih, saya akan mencari ibu Endah,” ucap sekretaris Mimih yang kemudian segera menuju ke rumah ibu Endah seperti yang sudah diinformasikan.Sekretaris Mimih terlihat berhenti di depan rumah pribadi ibu Endah.“Permisi, permisi,” teriak sekretaris Mimih. Beberapa saat dia menunggu, tidak ada orang yang keluar untuk menyambut kedatangannya sebagai tamu.“Ibu Endah, permisi,” ucap sekretaris Mimih.Sekitar lima menit, tidak ada tanda tanda orang yang keluar dari rumah itu.“Sepertinya tidak ada orang,” gumam sekretaris Mimih.Sekretaris Mimih melihat pagar tidak dikunci, la

DMCA.com Protection Status