Beranda / Romansa / Dendam Bos Arogan Berujung Akad / Bab 55 - Permintaan Jahat Sang Siri

Share

Bab 55 - Permintaan Jahat Sang Siri

Penulis: Miss Marieska
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-05 23:51:03

Riri pulang dengan berjalan kaki pelan-pelan sambil membawa tasnya. Dia clingak-clinguk menunggu seseorang. Riri berjalan agak lebih jauh ke kanan, lalu dia berbelok.

BEEP BEEP!

“Sayang, ayo,” teriak seseorang dari dalam mobil.

Tentu saja, itu sosok Nick yang menjemput Riri diam-diam. Mereka bertemu di pinggir jalan sekitar pukul 1 siang. Sambil memegang tisu, Riri masuk ke dalam mobil.

“Uh kamu lama banget sih sayang,” rengek Riri.

“Ya maaf dong. Aku juga kan hari ini dari rumah, jadi tadi sampai kantor telat,” kata Nick.

“Ah alasan! Kamu habis ‘begituan’ kan sama Bu Angel, semalam,” kata Riri ngambek.

“Aku harus bilang berapa kali sih sama kamu? Aku gak pernah sentuh dia lagi sejak kita lamaran, sampai aku menikah sama kamu. Sudah hampir 4 bulan,” tegas Nick memegang tangan Riri.

“Bener yaaa,” kata Riri manyun.

“Iyaa! Cinta itu kan soal kenyamanan, begitu juga seks. Aku sudah nyaman sama kamu,” kata Nick.

UWEEEK!

“Eh kenapa?”

“Kenapa, kenapa … makanya aku minta jemput kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 56 - Sana Sini 'Enak' Suami Menang Banyak

    "Ahhh kamu jangan pulang dong sayang. Ini udah mulai musim hujan. Hujan deras." pinta sang istri siri merengek. "Sayang, kan aku memang harus jatah sehari untuk Angel hari ini. Besok aku akan pulang ya," kata Nick merayu lembut Riri saat sudah di apartemen. "Tuh kan ... padahal kan aku sudah kasih kamu anak, sayang. Ya memang sih, masih baru hamil. Tapi kan aku buktikan ke kamu kalau aku lebih subur dari istri kamu," ucap Riri merajuk. "Iya sayang, tapi aku juga kan harus janji sama Angel. Malam ini aja. Dan memang harus pulang, karena laptop dan dokumen penting ada di rumah," kata Nick/ "Pokoknya janji ya. Besok sudah di sini. Besok pagi," tegas Riri manyun. "Ya jangan pagi juga, Aku kan dari rumah langsung ke kantor. Masa sih ke sini dulu. Tolong mengerti aku ya. Ya barangkali aja, aku akan coba bicara sama Angel soal uang lahan itu," kata Nick. "Pokoknya, aku mau, sebelum anak ini lahir, aku sudah nikah resmi lho ya sama kamu," ucap Riri merengek. "Lho lho lho, gak pernah ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 57 - Bertengkar Hebat, Siapa WIL itu?

    Pagi harinya, Angel masih di balik selimut. Dia memegang sisi di sebelahnya, tidak ada sang suami di sebelahnya. Padahal, Angel masih tanpa busana di balik selimut. "Mas! Mas ... kamu di mana." tanya Angel agak berteriak lalu mengenakan rompi sutera dan mengikatnya di pinggang. Suara air mengalir terdengar dari dalam kamar mandi. Angel mengetuk pintunya dan memanggil Nick. "Iya! Aku harus cepat berangkat nih," kata Nick teriak dari dalam. "Masa kamu mau berangkat sekarang sih mas? Kan ini masih jam 6 pagi," kata Angel dari luar pintu. Krriiing Kriiiing!Angel mendengar suara ponsel Nick berbunyi. Dia kemudian menuju ke arah ponsel dan mengintip ponsel sang suami. Terlihat sekali Angel meraih HP itu, namun langsung berhenti berdering. "Andika," ucap Angel membaca ponselnya. Drrrt Drrrt!"Sayang ... kok kamu gak pulang sih? Katanya mau pulang Subuh. Ayo dong, ini udah jam 6 pagi," kata pesan itu terlihat dari luar ponsel namun tidak bisa dibuka karena dipassword oleh Nick. Dahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 58 - Istri Mulai Menggugat!

    Angel menghubungi Bara hari ini. Dia mengatakan tidak masuk kantor karena sakit. "Kamu sakit apa?" tanya Bara. "Saya hanya sedang tidak enak badan aja mas, mungkin butuh waktu 1 hari," kata Angel. "Ya sudah, selamat istirahat," kata Bara dingin lewat telepon. Angel berbaring di ranjangnya dan melamun atau meratapi nasibnya. Dia baru saja mendapatkan 'jatah nafkah batin' dari suaminya, namun kini kembali ditinggalkan dengan pertengkaran yang hebat. Tok Tok Tok"Iyaaa ..." kata Angel dari dalam kamarnya. "Bu, maaf. Ini ada kiriman bubur ayam dan susu. Dari ojol." kata ART. "Bubur ayam? Dari siapa," tanya Angel heran. Satu jam sudah Angel menangisi nasibnya di ranjang. Dia akhirnya bangkit menemui ART dan mengambil bubur ayam itu. "Cepat sembuh ya, Bara," tulis Bara di atas tempat makan. Angel hanya tertegun membaca pesan itu. Baru juga 1 jam dia mengatakan kalau dirinya sakit, Bara sudah mengirimkan makanan. Lalu Angel menutup pintu kamar dan menuju meja di dekat meja rias. J

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 59 - Ternyata, Sudah Menikah?

    Angel menatap ke arah meja Riri. Kosong, tak ada Riri di sana. Dengan membawa berkas pengajuan perceraian itu, Angel melirik. "Kenapa bu?" tanya salah satu staf. "Riri gak masuk lagi ya," tanya Angel heran. "Riri sakit bu," kata temannya. "Masih mual-mual?" tanya Angel heran. "Hemm, saya kurang tahu. Tapi Riri sudah kasih surat ke HRD. Surat sakit dari dokter," kata temannya. "Riri itu masih tinggal di apartemen yang lama bukan sih?" tanya Angel. "Saya kurang paham sih Bu," kata dia. "Ya sudah, terima kasih ya," kata Angel. "Baik bu," kata sang pegawai. Angel banyak merenung di depan komputer. Dia mengirim beberapa foto berkas-berkas perceraian yang sudah dia ajukan kepada Nick. DELETE!Rupanya Angel memang masih ragu, dan foto itu dihapus lagi. Langkahnya untuk menceraikan sang suami mungkin memang maju mundur. Angel antara ya dan tidak, atau tidak yakin. TOK TOK TOK"Iya mas Bara?" tanya Angel agak terkejut melihat Bara muncul di depan pintu. "Hemm ... Jumat besok sampa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 60 - Ketahuan, Bogem Mentah Melayang!

    Bara hendak membereskan semua berkas yang akan dia bawa ke Singapura. Santi, sekretarisnya masuk ke ruangan, membawa berkas yang harus ditandatangani. "Ini mau bapak bawa semua ya," tanya Santi. "Iya, saya akan 3 hari berada di Singapura. Besok berangkat. Jadi saya rasa, daripada di sana saya gak banyak berkegiatan, saya mau mempelajari semua berkas ini di sana," kata Bara. "Oh begitu. Oh ya pak, hanya ingin mengingatkan. Kalau ini sudah 3 bulan perjanjian bapak dengan bu Angel. Artinya, bu Angel masih punya siswa waktu 3 bulan lagi untuk melunasi. Sejauh ini, baru Rp 500 juta yang disetorkan," kata Santi. Bara tertegun melihat Santi sambil menoleh ke arah kalender. Dia hanya tersenyum kecil sambil melihat perjanjian yang telah ditandatangani. "Ya sudah, biarkan saja. Masih ada jeda waktu 3 bulan lagi," kata Bara dingin. "Artinya kalau nanti lewat tenggat batas waktu, kita sebaiknya sudah mulai cari notaris sejak sekarang untuk serah terima aset dan seluruh klinik ini, atau seba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 61 - Pegang Tangan hingga Hapus Air Mata

    Bara begitu emosi. Matanya merah, tangannya masih mengepal. Dia menghubungi seseorang saat diusir satpam menuju ke luar lobi. Dengan berada di luar ruangan, Bara kesal saat di telepon. "Iya pak?" tanya seseorang. "Kamu sebagai manajer HRD, sudah pasti kan kalau Riri mau resign?" tegas Bara. "Sudah pak, ada apa ya pak?" tanya HRD. "Tak usah dipanggil lagi ke kantor. Saya sudah tak mau melihat wajahnya di kantor! Tolong kamu minta dia untuk berbenah. Dan Selasa nanti saya masuk ke kantor, jangan ada lagi dia di sana," tegas Bara."Lho seharusnya kan masih 2 minggu lagi pak? Karena kita juga masih belum ketemu orang pengganti," kata HRD. "Gak perlu! Saya ada masalah sedikit sama dia. Intinya, nanti semua pekerjaannya akan dicover oleh Santi," kata Bara. "Baik pak," kata sang HRD. Bara lantas menuju ke mobilnya dan menghela nafas panjang. Ia melihat jam tangannya, waktu masih menunjukkan pukul 8 malam. Bara tancap gas, dan kini berjalan tanpa arah sambil geleng-geleng kepala tak ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 61 - Misteri Kebaya Pernikahan

    Drrrt Drrrt!"Terserah kamu lah! Kalau memang itu sudah keputusan kamu, dan mau kita pisah, ya udah!" balas Nick menjawab pesan yang dikirim oleh Angel. Angel semakin tersayat-sayat. Namun dia tetap ingat perkataan Bara tadi. "Buat apa aku mempertahankan rumah tangga dengan suami yang sudah tidak menginginkanku," ucap Angel membalas pesan sang suami. "Seandainya kamu lebih bisa pengertian! Dan seandainya orangtua kamu tidak seperti itu! Seandainya kamu lebih banyak waktu untuk aku," balas Nick sekali lagi. "Mas, apapun alasannya, kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan melepaskanmu. Aku tahu, ini hanya dalih karena kamu sudah memiliki yang lain selain aku. Selamat mas! Kamu sukses menyakiti aku. Kita ketemu di pengadilan," balas Angel dengan tangan gemetar dengan memberanikan diri. Angel masuk ke kamar mandi dan mengguyur rambutnya di bawah shower. Begitu sesal dan sedihnya hatinya saat ini. Sambil menangis dan telanjang, Angel berteriak di bawah percikan air. Namun semuanya sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   BAB 62 - Jadi Siapa Suami Siri Kamu?

    Angel semakin meyakini dirinya sendiri kalau ternyata dia hampir tahu pasti siapa sang wanita itu. Angel meratapi foto Riri di media sosialnya, dengan gaun putih yang begitu cantik. Hati Angel mungkin sudah mengatakan iya, tetapi dia tidak bisa untuk mengelak atau menghindar dari fakta. Angel enggan mengakuinya. "Bu, jadi gimana? Kita tetap ke klinik sekarang ya," tanya sang sopir karena mereka berhenti sejenak di pinggir jalan atas permintaan Angel. "Sebentar ya pak, saya butuh napas dulu," ucap Angel seraya mengambil tisu. Drrrt! Drrrt!"Ini tiketnya ke Singapura jam 5 sore ini ya bu. First class," kata Santi, pengacara Bara. Angel lantas menelepon seseorang. Sambil menatap jendela, Angel menunggu seseorang berseru di sebelah sana, Dengan napas yang tertahan karena emosi, Angel menyimak. "Halo, ada apa Ngel? Tumben kamu telepon aku lebih dulu," kata seorang pria di ujung sana. "Mas Bara. Kamu sudah tiba di Singapura?" tanya Angel. "Iya sudah. Baru saja tadi pagi. Ini sedang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13

Bab terbaru

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 80 - Rela Menjadi Ayah dari Anak Itu

    Angel melotot menatap Bara saat mendengar Bara menyatakan perasaannya. Sang perempuan berbadan dua itu sedikit memastikan apa yang sebenarnya Bara katakan. "Maksud kamu gimana mas? Aku gak paham," ujar Angel. "Ya maksudku sudah jelas Ngel. Bahwa aku sayang sama kamu. Entah kenapa, ini semua seperti proses. Jujur, awalnya aku sangat benci kamu dan ayahmu, namun setelah aku mengenal kamu lebih jauh, justru hidupku menjadi lebih baik, aku lebih banyak tersenyum. Kamu mengisi kekosongan dan mengusir rasa dendam itu Ngel," kata Bara menyatakan panjang lebar. "Apaan sih kamu mas ..."Angel mencoba menghindar dan menuju ke arah pintu ruang kerjanya. Bara lantas memegang bahu Angel. "Jangan marah Ngel, aku hanya menyatakan yang sebenarnya, yang aku rasakan," kata Bara. "Mas ... aku ini istri orang. Bahkan, aku sedang mengandung anak suamiku," kata Angel dengan mata berkaca-kaca. "Aku hanya mau tanya satu hal sama kamu Ngel," kata Bara. "Apa itu mas," sahut Angel. "Apakah kamu masih ci

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 79 - Aku Sayang Kamu, Angel

    Angel sudah jauh lebih baik hari ini. Dia sudah mulai bisa tersenyum saat masuk ke kantor. Sudah sepekan sejak Angel masuk rumah sakit dan dinyatakan hamil. "Ya baik! Deal ya pak! Kita jalankan kerja sama ini," kata Bara saat bersalaman dengan klien kemudian menoleh ke ruang kaca. Angel melintas dengan membawa tas tangan dengan penampilan yang sudah jauh lebih baik. Lantas kemudian Angel masuk ke dalam ruangannya. Bara bergegas menuju ke ruangan Angel. "Sehat Ngel?" tutur Bara tersenyum kecil. "Hei ... mas. Iya udah lebih baik," kata Angel tersenyum dan sudah jauh lebih tegar. "Syukurlah. Aku senang dengarnya. Gimana? Sudah lebih bisa rileks atau ..." "Ya, sudah mas. Aku sudah lama menginginkan anak ini," kata Angel memegang perutnya. "Iyaaa ... aku paham. Kalau kamu memang tidak sanggup, pulang gak apa-apa. Gak usah ke kantor," ujar Bara. UWEEKK! UWEEEK! Angel tiba-tiba mual. Dia lantas beranjak dari bangkunya lalu menuju wastafel. Bara cukup menunjukka

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 78 - Itu Bukan Anak Kamu!

    Nick bertanya kepada satpam di depan rumah Angel. Saat menurunkan kaca jendela, satpam tentu sudah mengenal majikannya. Saat mendekat, Nick mengajak satpam tersebut ngobrol. "Pak Nick gak masuk? Sudah lama sekali Pak Nick tidak pulang. Ibu lagi hamil katanya pak. Selamat ya," kata satpam enggan ikut campur. "Ah iya pak. Ya ... memang saya gak mungkin pulang. Mungkin bapak sudah tahu ..." kata Nick terlihat bimbang. "Iya pak. Yang sabar ya pak, saya ikut doakan yang terbaik," kata satpam. "Di dalam sedang ada tamu saya lihat," kata Nick menyelidik. "Ah iyaa... ada Pak Bara. Beberapa kali sering ke sini sejak bu Angel sering sakit dan hamil," kata satpam. "Ohhh ... sering datangnya?" tanya Nick. "Hemm ... ya sejak bu Angel masuk rumah sakit, dan pulang dari rumah sakit aja sih pak," kata satpam. Nick melihat ke arah mobil Bara. Dia mengangguk dan langsung pamit kepada satpam tanpa masuk. Lalu Nick memberikan sekantong plastik mangga dan bubur ayam untuk Angel. "Tolong kasih ya

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 77 - Memelas, Ingin Bertemu

    Nick melihat istrinya pagi hari. Semalaman, Nick tidur di sofa. Wajah Riri cemberut dengan tanpa senyum sedikitpun. Nick bangkit dari sofa memegang bahu Riri dari belakang. "Jangan gitu dong sayang, jangan marah," kata Nick saat Riri tengah menyiapkan sarapan. "Apaan sih! Jangan sentuh sentuh aku," ucap Riri ketus. "Sayang ... aku kan memang masih suaminya Angel. Jadi wajar kalau kami memang tidur bareng. Dia aku kasih nakah batin," kata Nick mencoba merayu Riri. "Gila kamu ya! Berani-beraninya kamu berpikir seperti itu!" kata Riri. "Ya bukan berani-beraninya, saat itu memang Angel merayu aku, dan aku ....""TERGODA! AH KAMU EMANG DOYAN!" tukas Riri sambil mengacungkan pisau. "Sayang, please! Tolong mengerti," kata Nick. "Ya terus, kalau Angel sedang hamil anak kamu, terus, kamu gak jadi cerai? Terus nasib aku gimana? Terus jadi yang kedua seumur hidup? Hah!" "Ya gak begitu juga sayang ... Angel juga gak mau nerima aku lagi. Tapi, tentu memang kami belum bisa bercerai. Tapi ak

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 76 - Buaya Terperangkap 2 Janin

    Pagi hari, Nick termenung di balkon apartemen. Riri dengan dress dan perut yang mulai terlihat, memberikan jus di pagi hari. Sang istri siri juga membawakan buah untuk suaminya. "Sayang, kok kamu melamun aja sih? Semalam pulang jam berapa? Aku udah tidur," kata Riri sambil memetik satu buah anggur. "Hemm iya, jam 11 malam," kata Nick sambil menatap ke arah sejauh mata memandang dengan dingin. "Oh gitu, kok gak bangunin aku sih? Terus, sekarang kamu ke kantor? Temani aku aja dong sayang," kata Riri langsung duduk di pangkuan Nick. "Aduh ..." kata Nick langsung mengelak lalu menghindar perlahan."Ada apa sih sayang? Kok kamu kayak sembunyikan sesuatu dari aku," kata Riri mulai curiga. "Hah? Gak apa-apa," kata Nick. "Pasti kamu mikirin Bu Angel kan? Jujur!" kata Riri. Nick hanya menggeleng dan menoleh ke arah Riri dengan dingin. Dia berdiri lalu memegang besi balkon sambil menatap jalan.Riri mulai resah, dan bingung dengan sikap suami yang dirampasnya. Lantas, Riri memeluk Nick d

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 75 - Perceraian yang Tertunda

    TING TONG! ART membuka pintu. Bara yang datang, membawakan beberapa plastik berisi makanan. Pukul 7 pagi saat ini. "Pak Bara ... ada apa ya?" tanya ART sudah mengenalnya. "Angel ada? Sudah bangun?" tanya Bara ramah. "Non Angel lagi di area belakang, lagi minum jus di area kolam renang," kata ART. "Saya susul ya. Sudah makan belum dia?" tanya Bara lagi. "Tadi sih bu Angel katanya sedang mual. Jadi makanya minta dibikinin jus dan buah aja," kata ART. "Oh gitu, ya sudah, saya ke dalam ya," kata Bara seraya melangkah. Bara mengintip ke arah kolam renang. Terlihat Angel tengah menyantap buah sambil melamun. Tatapan matanya kosong dan memang sedang banyak pikiran. "Ehem! Morning," kata Bara tiba-tiba. "Ehhh ... mas Bara? Kok ada di sini," tanya Angel seraya berdiri menyambut atasannya. 'Ya kebetulan sebelum ke kantor sekalian lewat. Ada bubur sumsum dan kacang ijo nih. Mau yang mana? Belum sarapan kan," tanya Bara seraya memperlihatkan makanan yang dipegangnya. "Ya amp

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 74 - Atasan Rasa Suami

    Bara membantu Angel untuk pindah ke ruang perawatan. Pukul 19 malam ini, Widuri pamit saat Angel sudah lebih tenang. Bara tidak beranjak, seharian bersama Angel. "Bener, gak perlu aku temani?" tanya Widuri. "Gak perlu Wid. Gak apa-apa. Gak usah. Terima kasih. Kamu kan harus kerja lagi besok," kata Angel. "Besok aku akan ke kantor Nick. Akan aku bahas soal penundaan perpisahan kalian," kata Widuri. "Nanti ... kalau Mas Nick tanya, bilang aja, perceraian akan diurus setelah klinik laku terjual. Karena aku belum bisa juga bayar uang yang diminta oleh dia," ucap Angel sudah ikhlas. "Kenapa sih gak bilang kalau kamu hamil aja?" tanya Widuri. "Gak usah ... nanti aja. Aku gak mau berebut suami dengan Riri yang juga sedang hamil. Aku gak sudi dia bantu aku selama kehamilanku," ujar Angel kembali menangis. "Yang sabar ya Ngel," kata Widuri. Bara hanya menyimak obrolan mereka dengan mengupas kulit jeruk untuk Angel. Selanjutnya, Bara kemudian mengantar Widuri hingga ke pintu. "Mas Bara

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 73 - Apa? Hamil?

    "Iya halo, tante," tutur Bara menjawab telepon yang masuk. "Lho ini siapa?" tanya ibunya Angel di ujung telepon. "Saya Bara," kata Bara. "Lho Nak Bara. Sedang sama Angel ya? Kok teleponnya sama kamu?" tanya ibunya Angel bingung. "Tante ... ini ... Angel ... tadi pingsang. Sekarang sedang di rumah sakit," kata Bara. "APA? YA AMPUN! RUMAH SAKIT? KONDISINYA GIMANA? ADUHHH," kata ibunya Angel panik. "Tante tenang aja dulu. Angel sudah kami temani kok. Sejauh ini kondisinya sadar, sudah ditangani dokter," kata Bara. "Di rumah sakit mana? Nanti kamu chat tante ya! Biar tante dan om langsung ke sana. Kok bisa?" tanya ibunya Angel. "Tadi, Angel sempat bertengkar dengan Nick, tante. Di kantor. Ya setelah itu, Angel mungkin syok dan pingsan," kata Bara. "ITU ORANG LAGI GARA-GARANYA! SELALU AJA NYUSAHIN ANAK SAYA! YA SUDAH, TOLONG YA BARA. DI SANA ADA SIAPA?" tanya ibunya Angel. "Ada Santi kok tante, sekretaris saya. Widuri juga sebentar lagi datang, tadi sudah dikabari," kata Bara. "

  • Dendam Bos Arogan Berujung Akad   Bab 72 - Doctor, Please!

    Suara pertengkaran terdengar dari dalam ruangan Angel. Santi dan beberapa dokter hingga karyawan menguping dari luar. Mereka penasaran dengan apa yang terjadi. "Kasihan ya Bu Angel, dengar-dengar sih, rumah tangganya di ujung tanduk," kata salah satu karyawan. "Aduh, itu ribut banget lho, lebih baik segera buka pintunya daripada terjadi apa-apa," kata salah satu dokter. "Eh apa benar, WIL atau selingkuhan suaminya itu adalah si Riri? Soalnya, gue sempat dengar begitu. Apalagi Riri juga kan dipecat ya," kata yang lainnya. "Sssst, jangan pada gosip. Gimana ini," ucap Santi mencoba mengetuk pintu terus. BRUKK!BRUUUK!"Jahat kamu mas! Kamu tega mengkhianati aku, apa salahku? Aku sudah berusaha mencoba pasang badan buat kamu di depan Papa Mama! Kenapa sih?! Tega banget," teriak Angel dari dalam. "YA KARENA KAMU GAK BISA KASIH AKU ANAK!"Tak Tok Tak TokSuara pantofel pria terdengar masuk ke dalam. Pria itu terhenti sejenak langkahnya begitu dia melihat karyawan dan sekretarisnya ber

DMCA.com Protection Status