Share

Vidio

Author: Eni Sihombing
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Arya tiba di rumah keluarga Bimantara terlihat banyaknya pelayat yang datang memenuhi rumah besar itu, Aryo adalah sosok yang supel dan ramah, di dunia bisnis yang di gelutinyapun  dia terkenal dengan sosok yang pintar dalam memilih bidang yang hendak di jalankannya.

Arya masuk ke dalam rumah megah itu, sanak keluarga dan semua yang hadir menatap Arya yang baru saja melangkah masuk, langkah tegas Arya membuat keheningan di ruangan tersebut hanya ada suara tangis mama Sandra dan tante Melisa ibu dari Lily.

Keduanya tetap disandingkan bersama, kedua keluarga sepakat melakukan itu, mengingat kedua sejoli itu begitu saling mencintai, Arya menatap mamanya yang setia duduk di samping jenazah Aryo, sedang Ai anak semata wayang Aryo dia menangis di samping jenazah mamanya Lily di temani tante Melisa ibu kandung Lily.

Arya mendekat pada mamanya dan menyentuh pundak wanita yang telah melahirkannya itu, "Ma".

Mama Sandra berbalik dan menatap putra sulungnya yang saat ini masih mengenakan pakaian kebanggaannya. 

"Sayang, hiks hiks lihatlah adikmu dia telah meninggalkan kita, anak nakal ini telah pergi untuk selamanya." ucap mama Sandra yang menangis tersedu di pelukan putranya mengadukan kesedihannya.

Arya mengelus punggung sang mama berharap hal tersebut sedikit mengurangi beban kesedihannya. Ai menatap wajah yang sama persis seperti papanya meski jarang bertemu karna Arya akan pulang setahun sekali, tapi Ai tau jika papanya memiliki saudara kembar.

Ai berjalan menghampiri Arya, dan dia menyentuh wajah Arya, Arya yang mendapat sentuhan lembut di wajahnya menatap tangan mungil yang masih bertengger di pipinya itu.

Tatapan mata Arya tertuju pada Ai, Ai yang di tatap segera memeluk tubuh yang mirip dengan papanya itu, mengeratkan tangan mungilnya pada leher Arya dia takut, takut untuk melepaskan pegangan tangannya.

"Papi, kenapa papa dan mama diam saja? Kenapa badan mereka dingin? Papi, apa papa dan mama tidak sayang Ai? Suruh mereka bicara! Ai janji akan menjadi anak yang baik, Ai janji tidak akan nakal! Ai janji akan jadi anak yang pintar! Ayo papi cepat bujuk mereka!" ucap polos Ai pada Arya yang biasa di panggilnya dengan sebutan papi.

Semua yang mendengar ungkapan gadis mungil itu semakin menangis bagaimana tidak dia berpikir bahwa papa dan mamanya hanya sedang marah padanya. Arya menenggelamkan wajah Ai di pelukannya. Airmata menetes di pipi Arya sambil menatap wajah Aryo saudaranya itu.

Papa A*i dan pak Liam menenangkan istri masing-masing, Liam adalah papa kandung dari Lily istri Aryo dia keturunan tionghua.

Arya setia mendekap tubuh mungil Ai di pangkuannya tanpa banyak bicara dia memegang pipi Aryo yang takkan pernah di lihatnya lagi, takkan pernah ada lagi yang mengusilinya jika dia kembali kerumah sepulang dari tugas Negara.

"Aryo aku janji akan menemukan orang yang telah membuatmu pergi dariku, aku janji akan menjaga satu-satunya bagian dari dirimu, Ai akan menjadi putriku, aku akan melindunginya dengan nyawaku!" gumam Arya dalam hati.

Jenazah bersiap di mandikan dan di kafani setelahnya akan di sholatkan. Arya memeluk Ai dan sang mama, dua wanita yang di cintai Arya saat ini.

"Papi, apa papa dan mama tidak akan ada lagi untuk Ai, tadi Ai dengar jika Ai tidak punya orang tua lagi, mereka bilang Ai anak yatim." ucap polos Ai

Arya berusaha tetap tegar dia melepas pelukannya pada sang mama dan menangkup wajah mungil Ai. "Ai sayang, papa dan mama akan selalu ada di dekat Ai, mereka akan ada disini!" tunjuk Arya pada dada Ai.

"Papi janji akan selalu ada untuk Ai, kita akan bermain dan belajar bersama!" kata Arya.

"Janji"

"Papi janji sayang"

Dua jam berlalu jenazah siap di berangkatkan ke pemakaman, semua keluarga dan tetangga menghantarkan jenazah Aryo dan Lily ke tempat peristirahatan terakhir. Lantunan do'a di panjatkan begitu pemakaman selesai di laksanakan. Mereka masih menangisi kepergian keduanya yang secara mendadak.

"Papi kenapa papa dan mama di dalam tanah?" 

Bocah polos itu masih belum memahami apa yang telah terjadi saat ini dia hanya tau jika orang tuanya di masukkan ke dalam tanah.

Arya bingung menjawab pertanyaan dari keponakannya itu. Jadi dia mengalihkan pembicaraannya, "Ai sayang sekarang kita pulang ya, Ai capekkan?" 

"Iya papi Ai capek"

"Baiklah kita pulang sekarang ya". Seluruh keluatga kembali ke rumah, Arya menemui sang papa yang masih terduduk di sofa. "Pa mana barang-barang peninggalan Aryo yang di temukan di TKP." tanya Arya.

"Ada di kamar papa, ambillah papa juga belum memeriksanya." jawab papa A*i.

Arya masuk kedalam kamar orang tuanya dan menemukan setumpuk barang yang masih di kemas di plastik putih. Arya membawanya keluar kamar orang tuanya menuju kamar pribadinya.

Disana Arya mengecek satu persatu, hingga Arya mencoba mengaktifkan hape dan membuka sandinya. Arya mencoba beberapa kali ternyata sandinya tanggal kelahiran putrinya Arlyana Bimantara atau yang biasa di panggil Ai.

Arya memeriksa satu persatu hingga dia menemukan sebuah vidio rekaman kejadian naas sebelum Aryo meninggal.

Flasback

"Ma, mama buat Vidio ya" 

"Iya pa buat kenang-kenangan" 

"Setelah pertemuan ini kita langsung pulang ya, Ngajak Ai jalan-jalan" kata Aryo

"Oke pa" hening sejenak tetapi Vidio itu masih tetap menyala mengarah ke jalanan di depan, "Pa itu mereka ngapain? Dor dor dor oh astaga pa mereka membunuh beberapa orang yang ada disana." seru Lily

Aryo memundurkan laju mobilnya dan hendak putar arah, tapi para penjahat itu melihat mobil yang di kendarain Aryo, mereka bergegas mengejar laju mobil Aryo. 

Dor dor mereka menembaki mobil Aryo, "Ma kamu masih merekam?" 

"Ya" ucap Lily ketakutan. "Arya jika aku tidak selamat aku titip putriku, sayangi dia sebagaimana anak kandungmu sendiri, aku titip mama dan papa jaga mereka, aku mengandalkanmu Arya." kata terakhir aryo sebelum mobil Arya terguling beberapa kali karna jatuh ke daerah yang miring.

"Ma kamu nggak apa-apa? ayo kita keluar" ucap Aryo pelan yang masih terdengar di rekaman vidio walau sudah tak menampakkan wajah mereka.

Para penjahat menghampiri mobil yang sudah hancur itu mereka melihat keadaan korbannya, "Dan mereka masih hidup apa yang harus kami lakukan?" ucap salah seorang penjahat.

Ntah apa yang di perintahkan tapi Aryo dan Lily tidak selamat dari peristiwa naas itu. kini hanya tinggal hasil otopsi yang dapat mengetahui penyebab tewasnya kedua suami istri itu.

Dari hasil yang di lihat Arya, dia harus menemukan orang yang di panggil "Dan"  juga Arya mengingat dengan jelas suara penjahat yang ada di tempat kejadian. itu saja sudah cukup untuk Arya mencari pembunuh adiknya serta iparnya.

Related chapters

  • Dendam Berujung Cinta   Hak Asuh

    Tujuh hari berlalu acara tahlilan yang ke tujuhpun sudah terlaksana malam tadi, Setiap hari Ai selalu menanyakan papa dan mamanya yang tak pernah lagi di lihatnya, gadis kecil itu akan merajuk dan hanya Arya yang bisa membuatnya berhenti merajuk.Saat ini di ruang keluarga sudah ada dua keluarga, yang tak lain keluarga Alm. Aryo dan orang tua Lily. Mereka sama-sama meminta hak asuh Ai, putri semata wayang pasangan Aryo Bimantara dan Lily Prisilia.Keduanya merasa memiliki hak penuh dalam mengasuh Ai, perdebatanpun sedang berlangsung di ruang tamu keluarga Bimantara."Jeng tolong biar Ai sama kami, kami cuma punya Lily anak semata wayang kami, sekarang dia teah tiada, kami tak memiliki penerus lagi, hanya Ai satu-satunya, jadi saya mohon pengertiannya, kalian mau menyerahkan pengasuhan Ai pada kami!" ucap Melisa ibu Lily."Maaf jeng bukannya kami serakah, hanya saja selama ini Ai tinggal dengan kami, dia juga cucu pertama kami, kami tak ingin jauh darinya,

  • Dendam Berujung Cinta   Memulai Misi penyelidikan

    "Hai Ai, lagi sarapan nak? Makannya yang banyak ya biar cepat besar!" ucap Arya mencium kening gadis kecil yang kini semakin lengket dengannya."Papi mau kemana?" tanya Ai yang melihat Arya sudah rapi dengan balutan celana jeans di padukan kaos oblong dan jaket Le yang sudah melekat di tubuh kekarnya."Papi mau keluar sebentar sayang, Ai sama mbak Ina ya, jangan nakal, nanti jika papi pulang pasti Ai papi temenin main, Oke!""Tapi papi pulangkan? gak kayak papa yang gak pulang!" ucapnya sedih."Papi cuman sebentar koq, percaya sama papi ya, papi gakkan pernah tinggalin Ai!" ucap Arya memberi pengertian pada keponakannya itu."Ina titip Ai ya, saya keluar, kalau mama dan papa tanya nanti bilang aja saya ada keperluan sebentar.""Baik tuan"Arya meraih kunci motor, dia tak ingin mengendarai mobil, Agar lebih leluasa bergerak, Arya melajukan motornya keluar dari gerbang rumahnya. Di perjalanan dia berpikir kemana sebaiknya di

  • Dendam Berujung Cinta   Penyelidikan

    Setelah Arya meninggalkan gadis yang telah di tolongnya, Arya bergegas pergi hendak menemui seorang rekannya yang berprofesi sebagai Detektif.Arya melajukan motornya menuju pinggiran kota, sahabatnya itu tidak suka keramaian, Dia menyukai tempat yang tenang.Arya tiba di depan rumah mungil tapi terlihat elegan, rumah sederhana yang terbuat dari kayu-kayu berkualitas terbaik, Arya memandang sekeliling rumah tampak Asri, ada beberapa kelompok bunga yang di tanam bergerombol di tempat-tempat yang semestinya.Rumah kayu itu terlihat kokoh, kayu yang sudah di pernis dan di cat minya dengan warna dasar kayu, sungguh sangat istimewa, sahabatnya itu memiliki selera tersendiri, berbeda dengan kebanyakan orang, meskipun terlahir dari keluarga kaya dia suka tinggal di rumah idamannya itu.Terdengar suara dari dalam yang menyela pikiran Arya, "Apa kau kagum dengan rumahku? Cepatlah masuk" ucap suara yang ntah datangnya dari mana.Pintu terbuka otomatis, Arya

  • Dendam Berujung Cinta   Siapa Dan?

    Arya kembali ke rumahnya, setelah meninggalkan rumah Jessen, Jessen Arkano anak pengusaha properti terbesar di Indonesia, anak pertama pasangan James Arkano dan Melanie artania.Jessen memilih menyendiri dengan hobbynya, dia tak ingin menggantikan papanya mengelolah bisnis keluarga. Adiknya Jimmy Arkano yang menggantikan papanya memimpin perusahaan keluarga.Siapa yang tak mengenal keluarga itu, tapi mereka hanya tau jika anak pasangan itu hanya Jimmy Arkano, sedang Jessen sekalipun dia tidak pernah tampil di hadapan publik, sehingga tidak ada yang tau jika Jessen adalah anak pertama keluarga Arkano.Arya sampai di rumah, disana sudah ada Ai yang menunggu sang papi sedari tadi, dia lagi ngambek gak mau makan, karna sang papi tak kunjung pulang."Pokoknya Ai gak mau makan, Ai mau sama papi, tadi papi janji mau temenin Ai main oma" rajuknya.Tak lama muncullah Arya di depan pintu yang baru saja mengucap salam langsung saja

  • Dendam Berujung Cinta   Elmira

    Arya menekan remnya mendadak, hampir saja gadis di depannya tertabrak, Gadis tersebut menutup wajahnya dengan tangannya. Arya keluar dan melihatnya, "Maaf nona apa kau baik-baik saja?"Gadis itu menengadahkan kepalanya menatap lelaki yang memanggilnya, "Kau" tunjuknya kepada Arya.**********************************"Maaf aku membuat jalanmu terganggu" Elmira langsung mengendap masuk ke dalam mobil Arya.Arya yang masih tak mengerti, menjadi bingung, "Eh kenapa masuk ke mobilku" Aryapun langsung membuka pintu kemudi dan menatap gadis yang sembunyi karna dia jongkok di dalam mobilnya."Apa yang kau lakukan cepat keluar!" sentak Arya."Maaf tapi tolong sebentar saja, joka ada yang bertanya bilang saja tidak tau, Plis? Elmira mengatupkan tangannya memohon pada Arya agar arya tidak memberi tahukan keberadaannya."Masa bodoh cepat keluar, merepotkan saja!"Beberapa pria ber jas hitam mendwkat ke mobil Arya,

  • Dendam Berujung Cinta   Kabur

    Elmira dengan tidak canggung memperkenalkan diri kepada Sandra mama Arya, dia juga berkenalan dengan Arlyana Bimantara, gadis kecil yang di panggil Ai itu sedang bermain dengan pengasuhnya, Elmira berbaur dengan Ai, Ai dia juga senang mendapat teman baru."Kamu baru kenal langsung di bawah pulang gitu ya Ar?" tanya Sandra mamanya."Dia yang tiba-tiba ngumpet di mobil Arya ma, udah Arya suruh pergi tadi tapi nggak mau, maksa ikut dia!" sahut Arya."Maksud kamu ngumpet? Dia di kejar-kejar orang begitu?"

  • Dendam Berujung Cinta   Terlacak

    Apa yang kau katakan Nick?" ucap Yordan dengan raut muka tegang."Maafkan saya tuan, saya lalai sehingga nona muda kembali kabur mengelabui kami" sahut Nick dengan menundukkan kepalanya takut pada sosok Yordan yang seperti akan mengulitinya."Cepat cari dia sampai dapat," hardiknya marah. "Mark bantu melacak dimana adikku berada" perintah Yordan dan di angguki oleh Mark.Mark membuka laptop yang ada di dalam tasnya dan mulai berselancar, mencari titik keberadaan Elmira melalui Gps yang ada di kalung yang di kenakannya.Ketemu tuan, Nona El berada di jalan Sudirman, Mereka bergegas bersama setelah mengetahui titik keberadaan Elmira.Dua mobil melaju kencang, ke arah jalan Sudirman, Mark menatap sinyal nona mudanya yang stay di tempat, tidak ada pergerakan.Mereka sampai di sebuah kompleks dan terus mengikuti kemana Mark menunjukkan jalan. Mereka berhenti di depan gerbang rumah besar di depan bertuliskan "Kediaman Bimantara".

  • Dendam Berujung Cinta   Mogok Makan

    Mark menoleh menatap Nick yang memanggil namanya. "Ada apa?" tanyanya "Kau ingat sepasang suami istri yang beberapa waktu lalu kita bunuh, aku melihatnya, melihat fotonya maksudku, di rumah besar keluarga Bimantara." ucap Nick Mark mendengarkan, jika demikian itu berarti mereka telah melakukan kesalahan terhadap rekan bisnis Yordan. Bimantara Grub adalah rekan bisnis yang baru saja bekerjasama dengan YG Company. "Nanti kita bicarakan dengan tuan Yordan, bagaimana nona muda bisa berada di dalam sana?" Nick menggeleng lemah karna dia juga tidak tau. Mobil berjalan kembali menuju Kediaman Gustaf. Elmira hanya menunduk sepanjang perjalanan, Yordan menjadi semakin dingin terhadap adiknya. Dia menyayangi Elmira, dia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa adiknya itu. "Kenapa kau tidak mendengarku El?" "Maaf kak, apa aku salah, aku hanya ingin punya teman, aku ingin mengenal dunia luar, bukan hanya seputar ruma

Latest chapter

  • Dendam Berujung Cinta   Meyakinkan El

    Arya kembali ke rumah, Iya langsung disambut dengan tatapan horor kedua orang tuanya. Tita mengatakan kepada Sandra bila ia tidak cocok dengan Arya, Arya sudah memiliki kekasih dan Tita tidak ingin yang merusak hubungan tersebut."Kau menolak wanita seperti Tita, lalu apa yang kau inginkan, ingin bersama dengan Elmira begitu, Jangan harap mama akan menyetujuinya Arya. sampai mama mati sekalipun Mama tidak akan pernah merestui hubungan mu dengan gadis itu," bentak Sandra.Adi menenangkan istrinya agar tak emosi, Iya tak ingin istrinya mengalami darah tinggi lalu stroke, Arya hanya menunjuk saat dimarahi oleh mamanya, Iya tahu bila Tita adalah gadis yang baik, tapi hatinya sama sekali tidak memiliki rasa pada gadis itu."Arya sebaiknya kamu ke kamar, besok kita bicarakan ini lagi," perintah Adi. ia tak ingin istrinya terus emosi."Baik pa." Arya pun berlalu tertatih menuju kamarnya.Adi menarik tubuh istrinya agar duduk di sofa, lalu ia memberikan segelas air putih agar istrinya menjadi

  • Dendam Berujung Cinta   Salah paham

    Arya menunggu selama 15 menit barulah seorang wanita dengan ciri-ciri yang disebutkan mamanya muncul, wanita dengan tubuh semampai menggunakan blazer berwarna merah dengan pashmina yang menutup kepalanya ia tampak cantik dan anggun. "Apa Anda tuan Arya Bimantara?" tanya Tita begitu ia mendekat di meja Arya."Ya saya Arya Anda bisa memanggil saya Arya, anda nona Tita bukan? silakan duduk!" "Terima kasih jika tak keberatan anda panggil saja saya Tita," pintanya."Baiklah kita salam kenal, Mau pesan apa?" tanya Arya yang telah melambaikan tangannya pada seorang weiters yang berdiri tak jauh dari mejanya."Cocolatte, kentang goreng dan tiramisu." Setelah memesan ia menatap tajam pada Tita, "Katakan Bagaimana kau mengenal mamaku," tanya Arya penasaran."Kami kenal di salon dan saat itu Ia bertanya padaku sudah memiliki pasangan atau belum. karena memang tidak memiliki pasangan Ya aku jawab saja aku tidak memiliki pasangan pada ibumu, lalu saat ia memintaku untuk bertemu denganmu aku tid

  • Dendam Berujung Cinta   Perjodohan

    Elmira saat ini fokus pada perusahaan yang ditinggalkan oleh kakaknya, Iya belajar banyak hal dari sekretaris perusahaan tersebut. setiap hari ia mengunjungi makam kakaknya dan mengatakan ia akan selalu belajar agar bisa mengembangkan perusahaan peninggalan keluarga.Cintanya terhadap Arya Iya pendam di dalam hatinya, Iya tahu bila perasaannya untuk saat ini tidaklah yang utama. Iya harus terus belajar mengembangkan perusahaan yang mulai terpuruk di saat kakaknya telah tiada, dibantu oleh orang-orang kepercayaan kakaknya yang masih hidup dan juga pengacara yang telah mewasiatkan segala kekayaan untuknya. Pengacara muda itu senantiasa selalu saja menemani Elmira, Alexander Maxwell. pengacara pengganti dari orang tuanya yang sudah menjadi orang kepercayaan Gustav sejak dulu.Entah sudah berapa lama Elmira tidak bertemu lagi dengan Arya, terakhir kali saat ia meminta maaf atas nama kakaknya, kadang bila ia tidak sibuk dan telah menyelesaikan pekerjaan selalu teringat akan Arya, masa mas

  • Dendam Berujung Cinta   Kematian Yordan

    Perkelahian keduanya masih belum membuahkan hasil, luka Arya semakin bertambah parah sebab beberapa pukulan Yordan mengenainya.Arya menarik nafas panjang, ia mensugesti dirinya bahwasanya ia mampu mengalahkan Yordan. kini keduanya sama-sama memegang alat untuk memukul lawannya, Yordan dengan pedang sedang Arya dengan besi yang ia temukan.Beberapa kali sabetan pedang hampir saja melukai Arya Jika ia tidak secepat mungkin menghindarinya. pertandingan itu sudah berlangsung hampir 1 jam, kekuatan keduanya pun semakin melemah karena energi yang sudah terkuras habis.Arya menopang tubuhnya dengan besi sebagai tumpuannya, secepatnya pertandingan itu harus selesai agar ia bisa memenangkannya, jika berlama-lama lagi ia tidak akan mampu untuk menyelesaikan pertandingan itu yang ada ia pasti akan kalah.HiyaPrangTrangAaaaahArya berlari secepat yang ia bisa lalu menyerang Yordan, dengan kecepatan yang ia paksakan area

  • Dendam Berujung Cinta   Balas dendam 1

    "A-Arya," panggilnya dengan derai air mata.Mendengar suara Yang tak asing Arya mengangkat kepalanya, ia menatap kamera yang sudah berurai air mata."Lepaskan aku," Elmira memberontak saat para pengawal memegang kedua tangannya agar tidak mendekat kepada Arya."Diam El, Jangan membuatku marah!" Yordan berdiri dan berucap dengan lantang."Hentikan kak, ku mohon. Aku mencintainya, jangan hukum dia lagi kak!" El menendang mereka dengan kakinya.Saat bisa terlepas dari pegangan para pengawal Elmira berlari meraih samurai yang ada di dinding ruangan itu.SreetDi tariknya samurai itu dari sarungnya. lalu diangkatnya tinggi-tinggi samurai tersebut bersiap melawan para pengawal yang ingin mendekati Arya."Jangan mendekat, jika tak ingin leher kalian tertebas," dari sudut Mark mengeluarkan pistolnya, ia akan menembak samurai yang di pegang El, agar terlepas dari tangannya.Mendapat anggukan dari Yordan, ia pun

  • Dendam Berujung Cinta   Kedatangan Elmira

    Kediaman pribadi Jassen, dia telah meminta beberapa teman detektif nya agar membantunya untuk membebaskan Arya.Ada 4 temannya yang bersedia membantunya tapi itu tidak dengan cara gratis. Ya, iya berjanji akan membayar mahal mereka setelah Arya berhasil mereka bebaskan.Malam ini juga mereka akan beraksi untuk membebaskan Arya, segala persiapan mereka siapkan dengan baik. mereka tidak ingin menunda terlalu lama karena bisa saja besok Arya tinggal nama."Letakkan beberapa pistol ini di dalam tas sandang kecil, kenakan rompi anti peluru yang telah aku siapkan di atas meja," ucap Jassen memerintah."Bajunya terlihat berbeda, tidak seperti rompi anti peluru yang biasa dikenakan," ucap Ben detektif swasta yang terkenal paling jago mengungkap masalah."Tentu itu desain khusus yang aku buat dengan sangat apik, aku telah mempersiapkannya jauh hari, dan kini pakaian ini berguna untuk kita,""Semoga bermanfaat," ucap Ben meremehkan."Jangan meremehkan hasil ke

  • Dendam Berujung Cinta   Nasib Arya

    Kini Arya telah berada di ruang penyekapan yang jauh dari kota, bangunan terpencil di tengah hutan itu memang sengaja dibuat oleh Yordan untuk menyekap orang-orang yang telah merugikannya ataupun yang mengetahui bisnis ilegal nya.Arya ditarik dengan paksa oleh Mark dan seorang pengawal yang ia bawa, dengan kondisi tangan terikat ke belakang dan mata yang tertutup membuat area hanya bisa pasrah dibawa kemana oleh mereka.Sampai di ruangan yang berbau anyir Arya diikat kedua tangannya dan juga kakinya dengan rantai, Arya bisa mencium bau darah di sana mungkin bekas seseorang yang telah mereka bunuh.Setelah kaki dan tangannya terikat barulah mereka melepaskan ikatan pada matanya dengan paksa. Ia menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya beberapa kali agar penglihatannya tidak kabur. Dan benar saja lantai itu penuh dengan bekas darah, bau anyir yang begitu menyengat.Arya menatap tajam pada Mark, yang ditatap hanya tersenyum Smirk seraya mengejek kini Arya ti

  • Dendam Berujung Cinta   Arya tertangkap

    Arya merasa kasihan kepada Elmira yang tinggal di kontrakan sempit dan kecil, keesokan harinya ia menyempatkan diri untuk mengantar makanan untuk gadis itu, tentu saja Elmira menyambut antusias kedatangan Arya.Ia makan dengan lahap apa yang telah dibawa oleh orang yang paling ia cintai, El sudah menawarkan untuk makan bersama tapi Arya menolak Ia hanya melihat Elmira."Setelah ini, mau kah temani aku mencari beberapa barang untuk perlengkapan kontrakanku," kata El disela makanya."Selesaikan makanmu baru bicara," sahut Arya yang tak suka bila sedang makan berbicara."Baiklah bawel." sahutnya.selesai makan l membersihkan bungkusan yang dibawa oleh Arya, dan Iya duduk berhadapan dengan Arya di kursi plastik yang di sediakan oleh pemilik kontrakan."Bisakan temani aku mencari beberapa barang please?" El mengatupkan telapak tangannya memohon kepada Arya agar menemaninya."Bersiaplah, Ayo cepat Jangan lama-lama," mendengar

  • Dendam Berujung Cinta   Hari pertama di kontrakan

    Arya dan Elmira menikmati waktu berdua hingga sore hari, mereka berbincang bermain pasir dan bermain air di danau keseruan yang belum pernah Elmira rasakan sebelumnya.Karena waktu sudah menunjukkan sore hari Arya memutuskan untuk pulang, "Ayo kita pulang sudah sore dan sebaiknya aku mengantarmu,""Ya sudah ayo kita pulang." Keduanya berjalan beriringan menuju ke parkiran motor mereka. Sejak tadi Elmira tersenyum malu-malu mencuri pandang pada Arya.Di atas motor Elmira memeluk erat pinggang Arya kemudian dia membisikkan ucapan terima kasih untuk hari ini."Makasih ya, uda temenin aku hari ini, aku seneng... banget, sumpah ini adalah hari yang terindah untukku." Arya menanggapinya dengan senyuman."Kamu tau nggak senyum kamu itu, mengalihkan duniaku, aku serasa terus terbayang-bayang." Celotehnya.Arya tak menanggapi ucapan Elmira dia hanya tersenyum mendengarnya terus berceloteh riang."Eh, antar aku ke kontrakan, aku n

DMCA.com Protection Status