Selesai salat subuh Arya duduk membaca Alquran, ia menyelesaikan bacaannya hingga matahari telah terbit di ufuk barat, menemui Jassen, dan berpamitan kepadanya. Pagi ini Iya akan pulang.
"Jas, gue pamit pulang ya, udah janji sama mama balik hari ini,""Hati-hati bro, sala sama Tante Sandra ya, juga si kecil Ai,""Nanti pasti di sampe'in." Arya masuk ke dalam mobil Mili, mobil itu akan mengantar Arya sampai di rumah.Di perjalanan, Arya melihat asisten pribadi Yordan yang sedang berdiri di pinggir jalan dengan beberapa orang lainnya, ia meminta Mili berhenti sejenak Arya memperhatikan apa yang akan di lakukan para orang-orang Yordan itu."Mili ikuti mobil yang baru bergerak di ujung sana, kita pantau mereka dari jauh."Mili mengikuti perintah Arya, dengan jarak yang tidak terlalu dekat mereka memantau dua mobil yang bergerak yang tak lain adalah mobil Mark.Mobil itu melaju keluar dari kota Jakarta, "Apa kita tetap mengikAduh bagaimana menjelaskannya jika begini, jika papa tau aku ingin mendekati adiknya untuk mengambil keuntungan, pasti ia takkan setuju, pikirnya."Pa, Elmira tidak tahu apa-apa aku sudah menyelidikinya bahwa gadis itu itu sama sekali tidak mengerti bisnis ilegal yang dilakukan kakaknya serta kegiatannya sebagai mafia," jelas Arya."Mengapa kamu membelanya! Apa kamu mulai mencintainya? Hentikan perasaan itu karena Papa tidak akan menyetujuinya."Arya mengusap kasar wajahnya, Iya bingung harus menjelaskan seperti apa pada papanya."Pa, percaya padaku apapun yang aku lakukan untuk membalaskan apa yang telah terjadi kepada Aryo dan Lily,""Tapi tidak dengan bermain perasaan Arya," sentak Adi."Oke, bila itu yang Papa mau, Aku tidak akan bermain perasaan Pa tolong percaya padaku,""Ingat dengan ucapanmu ini Arya." tekan Adi.Arya keluar dari ruang kerja papanya setelah menurutnya tidak ada lagi yang perlu dibahas, Adi menghempaskan tubuhnya pada kurs
Dari gerbang El melihat Arya yang sedang bermain dengan Ai.Ia melambaikan tangannya begitu Arya mendongak ke pagar."Ai, main sama mbak Ina lagi ya, papi ada perlu sebentar."Bocah kecil itu mengangguk dan kembali pada Ina pengasuhnya, Arya melihat ke luar gerbang dimana gadis itu masih menunggu di sana.Ia memeriksa sekitar memastikan papanya tak ada disana, lalu ia menghampiri El. "Hai," El melambai kembali begitu Arya sudah mendekat. Ia seperti menyelipkan anak rambut padahal itu ekspresi ia menutupi malunya."Baru datang?" tanya Arya."Hm,""Kita bicara di luar saja, tunggu disini aku akan ambil motor," ujar Arya."Baik," sahutnya. Ia menunggu Arya yang hendak mengambil motornya. Begitu Arya tiba ia memberi El helm, Arya memakaikan helm itu pada El, membuat El salah tingkah.Wajahnya panas, jantungnya berdetak tak beraturan lagi, 'Oh Tuhan, tolong kondisikan hatiku.' bisik hati El.'Uh so sweet banget sih, meleleh aku, ah tolong
Arya dan Elmira menikmati waktu berdua hingga sore hari, mereka berbincang bermain pasir dan bermain air di danau keseruan yang belum pernah Elmira rasakan sebelumnya.Karena waktu sudah menunjukkan sore hari Arya memutuskan untuk pulang, "Ayo kita pulang sudah sore dan sebaiknya aku mengantarmu,""Ya sudah ayo kita pulang." Keduanya berjalan beriringan menuju ke parkiran motor mereka. Sejak tadi Elmira tersenyum malu-malu mencuri pandang pada Arya.Di atas motor Elmira memeluk erat pinggang Arya kemudian dia membisikkan ucapan terima kasih untuk hari ini."Makasih ya, uda temenin aku hari ini, aku seneng... banget, sumpah ini adalah hari yang terindah untukku." Arya menanggapinya dengan senyuman."Kamu tau nggak senyum kamu itu, mengalihkan duniaku, aku serasa terus terbayang-bayang." Celotehnya.Arya tak menanggapi ucapan Elmira dia hanya tersenyum mendengarnya terus berceloteh riang."Eh, antar aku ke kontrakan, aku n
Arya merasa kasihan kepada Elmira yang tinggal di kontrakan sempit dan kecil, keesokan harinya ia menyempatkan diri untuk mengantar makanan untuk gadis itu, tentu saja Elmira menyambut antusias kedatangan Arya.Ia makan dengan lahap apa yang telah dibawa oleh orang yang paling ia cintai, El sudah menawarkan untuk makan bersama tapi Arya menolak Ia hanya melihat Elmira."Setelah ini, mau kah temani aku mencari beberapa barang untuk perlengkapan kontrakanku," kata El disela makanya."Selesaikan makanmu baru bicara," sahut Arya yang tak suka bila sedang makan berbicara."Baiklah bawel." sahutnya.selesai makan l membersihkan bungkusan yang dibawa oleh Arya, dan Iya duduk berhadapan dengan Arya di kursi plastik yang di sediakan oleh pemilik kontrakan."Bisakan temani aku mencari beberapa barang please?" El mengatupkan telapak tangannya memohon kepada Arya agar menemaninya."Bersiaplah, Ayo cepat Jangan lama-lama," mendengar
Kini Arya telah berada di ruang penyekapan yang jauh dari kota, bangunan terpencil di tengah hutan itu memang sengaja dibuat oleh Yordan untuk menyekap orang-orang yang telah merugikannya ataupun yang mengetahui bisnis ilegal nya.Arya ditarik dengan paksa oleh Mark dan seorang pengawal yang ia bawa, dengan kondisi tangan terikat ke belakang dan mata yang tertutup membuat area hanya bisa pasrah dibawa kemana oleh mereka.Sampai di ruangan yang berbau anyir Arya diikat kedua tangannya dan juga kakinya dengan rantai, Arya bisa mencium bau darah di sana mungkin bekas seseorang yang telah mereka bunuh.Setelah kaki dan tangannya terikat barulah mereka melepaskan ikatan pada matanya dengan paksa. Ia menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya beberapa kali agar penglihatannya tidak kabur. Dan benar saja lantai itu penuh dengan bekas darah, bau anyir yang begitu menyengat.Arya menatap tajam pada Mark, yang ditatap hanya tersenyum Smirk seraya mengejek kini Arya ti
Kediaman pribadi Jassen, dia telah meminta beberapa teman detektif nya agar membantunya untuk membebaskan Arya.Ada 4 temannya yang bersedia membantunya tapi itu tidak dengan cara gratis. Ya, iya berjanji akan membayar mahal mereka setelah Arya berhasil mereka bebaskan.Malam ini juga mereka akan beraksi untuk membebaskan Arya, segala persiapan mereka siapkan dengan baik. mereka tidak ingin menunda terlalu lama karena bisa saja besok Arya tinggal nama."Letakkan beberapa pistol ini di dalam tas sandang kecil, kenakan rompi anti peluru yang telah aku siapkan di atas meja," ucap Jassen memerintah."Bajunya terlihat berbeda, tidak seperti rompi anti peluru yang biasa dikenakan," ucap Ben detektif swasta yang terkenal paling jago mengungkap masalah."Tentu itu desain khusus yang aku buat dengan sangat apik, aku telah mempersiapkannya jauh hari, dan kini pakaian ini berguna untuk kita,""Semoga bermanfaat," ucap Ben meremehkan."Jangan meremehkan hasil ke
"A-Arya," panggilnya dengan derai air mata.Mendengar suara Yang tak asing Arya mengangkat kepalanya, ia menatap kamera yang sudah berurai air mata."Lepaskan aku," Elmira memberontak saat para pengawal memegang kedua tangannya agar tidak mendekat kepada Arya."Diam El, Jangan membuatku marah!" Yordan berdiri dan berucap dengan lantang."Hentikan kak, ku mohon. Aku mencintainya, jangan hukum dia lagi kak!" El menendang mereka dengan kakinya.Saat bisa terlepas dari pegangan para pengawal Elmira berlari meraih samurai yang ada di dinding ruangan itu.SreetDi tariknya samurai itu dari sarungnya. lalu diangkatnya tinggi-tinggi samurai tersebut bersiap melawan para pengawal yang ingin mendekati Arya."Jangan mendekat, jika tak ingin leher kalian tertebas," dari sudut Mark mengeluarkan pistolnya, ia akan menembak samurai yang di pegang El, agar terlepas dari tangannya.Mendapat anggukan dari Yordan, ia pun
Perkelahian keduanya masih belum membuahkan hasil, luka Arya semakin bertambah parah sebab beberapa pukulan Yordan mengenainya.Arya menarik nafas panjang, ia mensugesti dirinya bahwasanya ia mampu mengalahkan Yordan. kini keduanya sama-sama memegang alat untuk memukul lawannya, Yordan dengan pedang sedang Arya dengan besi yang ia temukan.Beberapa kali sabetan pedang hampir saja melukai Arya Jika ia tidak secepat mungkin menghindarinya. pertandingan itu sudah berlangsung hampir 1 jam, kekuatan keduanya pun semakin melemah karena energi yang sudah terkuras habis.Arya menopang tubuhnya dengan besi sebagai tumpuannya, secepatnya pertandingan itu harus selesai agar ia bisa memenangkannya, jika berlama-lama lagi ia tidak akan mampu untuk menyelesaikan pertandingan itu yang ada ia pasti akan kalah.HiyaPrangTrangAaaaahArya berlari secepat yang ia bisa lalu menyerang Yordan, dengan kecepatan yang ia paksakan area
Arya kembali ke rumah, Iya langsung disambut dengan tatapan horor kedua orang tuanya. Tita mengatakan kepada Sandra bila ia tidak cocok dengan Arya, Arya sudah memiliki kekasih dan Tita tidak ingin yang merusak hubungan tersebut."Kau menolak wanita seperti Tita, lalu apa yang kau inginkan, ingin bersama dengan Elmira begitu, Jangan harap mama akan menyetujuinya Arya. sampai mama mati sekalipun Mama tidak akan pernah merestui hubungan mu dengan gadis itu," bentak Sandra.Adi menenangkan istrinya agar tak emosi, Iya tak ingin istrinya mengalami darah tinggi lalu stroke, Arya hanya menunjuk saat dimarahi oleh mamanya, Iya tahu bila Tita adalah gadis yang baik, tapi hatinya sama sekali tidak memiliki rasa pada gadis itu."Arya sebaiknya kamu ke kamar, besok kita bicarakan ini lagi," perintah Adi. ia tak ingin istrinya terus emosi."Baik pa." Arya pun berlalu tertatih menuju kamarnya.Adi menarik tubuh istrinya agar duduk di sofa, lalu ia memberikan segelas air putih agar istrinya menjadi
Arya menunggu selama 15 menit barulah seorang wanita dengan ciri-ciri yang disebutkan mamanya muncul, wanita dengan tubuh semampai menggunakan blazer berwarna merah dengan pashmina yang menutup kepalanya ia tampak cantik dan anggun. "Apa Anda tuan Arya Bimantara?" tanya Tita begitu ia mendekat di meja Arya."Ya saya Arya Anda bisa memanggil saya Arya, anda nona Tita bukan? silakan duduk!" "Terima kasih jika tak keberatan anda panggil saja saya Tita," pintanya."Baiklah kita salam kenal, Mau pesan apa?" tanya Arya yang telah melambaikan tangannya pada seorang weiters yang berdiri tak jauh dari mejanya."Cocolatte, kentang goreng dan tiramisu." Setelah memesan ia menatap tajam pada Tita, "Katakan Bagaimana kau mengenal mamaku," tanya Arya penasaran."Kami kenal di salon dan saat itu Ia bertanya padaku sudah memiliki pasangan atau belum. karena memang tidak memiliki pasangan Ya aku jawab saja aku tidak memiliki pasangan pada ibumu, lalu saat ia memintaku untuk bertemu denganmu aku tid
Elmira saat ini fokus pada perusahaan yang ditinggalkan oleh kakaknya, Iya belajar banyak hal dari sekretaris perusahaan tersebut. setiap hari ia mengunjungi makam kakaknya dan mengatakan ia akan selalu belajar agar bisa mengembangkan perusahaan peninggalan keluarga.Cintanya terhadap Arya Iya pendam di dalam hatinya, Iya tahu bila perasaannya untuk saat ini tidaklah yang utama. Iya harus terus belajar mengembangkan perusahaan yang mulai terpuruk di saat kakaknya telah tiada, dibantu oleh orang-orang kepercayaan kakaknya yang masih hidup dan juga pengacara yang telah mewasiatkan segala kekayaan untuknya. Pengacara muda itu senantiasa selalu saja menemani Elmira, Alexander Maxwell. pengacara pengganti dari orang tuanya yang sudah menjadi orang kepercayaan Gustav sejak dulu.Entah sudah berapa lama Elmira tidak bertemu lagi dengan Arya, terakhir kali saat ia meminta maaf atas nama kakaknya, kadang bila ia tidak sibuk dan telah menyelesaikan pekerjaan selalu teringat akan Arya, masa mas
Perkelahian keduanya masih belum membuahkan hasil, luka Arya semakin bertambah parah sebab beberapa pukulan Yordan mengenainya.Arya menarik nafas panjang, ia mensugesti dirinya bahwasanya ia mampu mengalahkan Yordan. kini keduanya sama-sama memegang alat untuk memukul lawannya, Yordan dengan pedang sedang Arya dengan besi yang ia temukan.Beberapa kali sabetan pedang hampir saja melukai Arya Jika ia tidak secepat mungkin menghindarinya. pertandingan itu sudah berlangsung hampir 1 jam, kekuatan keduanya pun semakin melemah karena energi yang sudah terkuras habis.Arya menopang tubuhnya dengan besi sebagai tumpuannya, secepatnya pertandingan itu harus selesai agar ia bisa memenangkannya, jika berlama-lama lagi ia tidak akan mampu untuk menyelesaikan pertandingan itu yang ada ia pasti akan kalah.HiyaPrangTrangAaaaahArya berlari secepat yang ia bisa lalu menyerang Yordan, dengan kecepatan yang ia paksakan area
"A-Arya," panggilnya dengan derai air mata.Mendengar suara Yang tak asing Arya mengangkat kepalanya, ia menatap kamera yang sudah berurai air mata."Lepaskan aku," Elmira memberontak saat para pengawal memegang kedua tangannya agar tidak mendekat kepada Arya."Diam El, Jangan membuatku marah!" Yordan berdiri dan berucap dengan lantang."Hentikan kak, ku mohon. Aku mencintainya, jangan hukum dia lagi kak!" El menendang mereka dengan kakinya.Saat bisa terlepas dari pegangan para pengawal Elmira berlari meraih samurai yang ada di dinding ruangan itu.SreetDi tariknya samurai itu dari sarungnya. lalu diangkatnya tinggi-tinggi samurai tersebut bersiap melawan para pengawal yang ingin mendekati Arya."Jangan mendekat, jika tak ingin leher kalian tertebas," dari sudut Mark mengeluarkan pistolnya, ia akan menembak samurai yang di pegang El, agar terlepas dari tangannya.Mendapat anggukan dari Yordan, ia pun
Kediaman pribadi Jassen, dia telah meminta beberapa teman detektif nya agar membantunya untuk membebaskan Arya.Ada 4 temannya yang bersedia membantunya tapi itu tidak dengan cara gratis. Ya, iya berjanji akan membayar mahal mereka setelah Arya berhasil mereka bebaskan.Malam ini juga mereka akan beraksi untuk membebaskan Arya, segala persiapan mereka siapkan dengan baik. mereka tidak ingin menunda terlalu lama karena bisa saja besok Arya tinggal nama."Letakkan beberapa pistol ini di dalam tas sandang kecil, kenakan rompi anti peluru yang telah aku siapkan di atas meja," ucap Jassen memerintah."Bajunya terlihat berbeda, tidak seperti rompi anti peluru yang biasa dikenakan," ucap Ben detektif swasta yang terkenal paling jago mengungkap masalah."Tentu itu desain khusus yang aku buat dengan sangat apik, aku telah mempersiapkannya jauh hari, dan kini pakaian ini berguna untuk kita,""Semoga bermanfaat," ucap Ben meremehkan."Jangan meremehkan hasil ke
Kini Arya telah berada di ruang penyekapan yang jauh dari kota, bangunan terpencil di tengah hutan itu memang sengaja dibuat oleh Yordan untuk menyekap orang-orang yang telah merugikannya ataupun yang mengetahui bisnis ilegal nya.Arya ditarik dengan paksa oleh Mark dan seorang pengawal yang ia bawa, dengan kondisi tangan terikat ke belakang dan mata yang tertutup membuat area hanya bisa pasrah dibawa kemana oleh mereka.Sampai di ruangan yang berbau anyir Arya diikat kedua tangannya dan juga kakinya dengan rantai, Arya bisa mencium bau darah di sana mungkin bekas seseorang yang telah mereka bunuh.Setelah kaki dan tangannya terikat barulah mereka melepaskan ikatan pada matanya dengan paksa. Ia menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya beberapa kali agar penglihatannya tidak kabur. Dan benar saja lantai itu penuh dengan bekas darah, bau anyir yang begitu menyengat.Arya menatap tajam pada Mark, yang ditatap hanya tersenyum Smirk seraya mengejek kini Arya ti
Arya merasa kasihan kepada Elmira yang tinggal di kontrakan sempit dan kecil, keesokan harinya ia menyempatkan diri untuk mengantar makanan untuk gadis itu, tentu saja Elmira menyambut antusias kedatangan Arya.Ia makan dengan lahap apa yang telah dibawa oleh orang yang paling ia cintai, El sudah menawarkan untuk makan bersama tapi Arya menolak Ia hanya melihat Elmira."Setelah ini, mau kah temani aku mencari beberapa barang untuk perlengkapan kontrakanku," kata El disela makanya."Selesaikan makanmu baru bicara," sahut Arya yang tak suka bila sedang makan berbicara."Baiklah bawel." sahutnya.selesai makan l membersihkan bungkusan yang dibawa oleh Arya, dan Iya duduk berhadapan dengan Arya di kursi plastik yang di sediakan oleh pemilik kontrakan."Bisakan temani aku mencari beberapa barang please?" El mengatupkan telapak tangannya memohon kepada Arya agar menemaninya."Bersiaplah, Ayo cepat Jangan lama-lama," mendengar
Arya dan Elmira menikmati waktu berdua hingga sore hari, mereka berbincang bermain pasir dan bermain air di danau keseruan yang belum pernah Elmira rasakan sebelumnya.Karena waktu sudah menunjukkan sore hari Arya memutuskan untuk pulang, "Ayo kita pulang sudah sore dan sebaiknya aku mengantarmu,""Ya sudah ayo kita pulang." Keduanya berjalan beriringan menuju ke parkiran motor mereka. Sejak tadi Elmira tersenyum malu-malu mencuri pandang pada Arya.Di atas motor Elmira memeluk erat pinggang Arya kemudian dia membisikkan ucapan terima kasih untuk hari ini."Makasih ya, uda temenin aku hari ini, aku seneng... banget, sumpah ini adalah hari yang terindah untukku." Arya menanggapinya dengan senyuman."Kamu tau nggak senyum kamu itu, mengalihkan duniaku, aku serasa terus terbayang-bayang." Celotehnya.Arya tak menanggapi ucapan Elmira dia hanya tersenyum mendengarnya terus berceloteh riang."Eh, antar aku ke kontrakan, aku n