Share

#17 - JEBAKAN UNTUK ILYAS

Author: Muthi Mozla
last update Last Updated: 2023-10-24 23:44:52

Tanpa sepengetahuan Mak Nani dan Ilyas, Rahma telah memasang beberapa CCTV tersembunyi di beberapa titik. Selama ini sang suami selalu berkelak jika hampir tertangkap basah sedang melakukan perbuatan tidak senonoh pada beberapa perempuan. Termasuk saat Rossa difitnah dengan keji oleh lelaki hidung belang itu.

Rima yang sengaja disewa Rahma dari sebuah panti pijat itu membantu majikannya menyembunyikan beberapa CCTV. Di antaranya disembunyikan di dalam kamarnya. Setelah semua selesai, keduanya kembali beraktivitas seperti biasanya.

Rima berbenah di dapur, sementara Rahma mengecek kebun sayurannya di belakang rumah. Wanita itu sudah bersiap dengan pakaian tempurnya berupa kemeja lusuh, sarung tangan, sepatu bot, topi caping dan sekop. Wanita itu melap peluh yang mengucur di pelipisnya. Terik mentari yang memucuk di atas kepala pertanda waktu sudah semakin siang. Waktunya Ilyas pulang.

Sengaja Rahma tidak segera masuk ke rumah. Ia memilih beristirahat di amben beratap asbes yang dibua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #18 - DENDAM RAHMA

    Rossa langsung menghubungi Rahma begitu dirinya selesai menelepon ibunya. Telepon terhubung tapi belum diangkat oleh si empunya nomor. Hampir saja Rossa ingin memutuskan panggilannya saat ia melihat panggilannya diangkat.“Teteh apa kabarnya?” tanya Rossa setelah uluk salam sebelumnya. Gadis itu merasa begitu rindu pada perempuan yang telah menyelamatkannya di malam saat dirinya melarikan diri itu.“Alhamdulillah baik, Rossa. Kamu sendiri bagaimana? Maaf, tadi aku ketiduran,” ujar Rahma sambil mengucek matanya yang masih berat untuk terbuka. Sepertinya tubuhnya benar-benar kelelahan sehingga sulit mengondisikan kantuk yang masih bergelayut.“Alhamdulillah aku pun baik, Teh. Teteh sepertinya kelelahan. Suaranya terdengar sangat lemas,” Rossa terdengar begitu khawatir.“Iya nih. Teteh baru selesai mengurus kebun sayuran. Coba kamu masih di sini, ya. Pasti teteh ada yang bantu,” ujar Rahma sedikit tertawa.“Loh, bukannya sekarang teteh punya asisten rumah tangga?” Rossa sempat mende

    Last Updated : 2023-10-26
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #19 - RENCANA BUSUK ANDRA

    Sudah beberapa hari ini Andra berusaha menyimpan kekesalannya pada sang istri Devina. Beraninya dia datang menyusul ke villa dan menggagalkan seluruh rencana yang sudah disusunnya malam itu. Gagal sudah upayanya mendapatkan tubuh Rossa di malam itu. Padahal tinggal beberapa langkah lagi. Andra sedikit mengingat bila Devina tidak sendirian malam itu. Ia bersama seorang lelaki. Semoga ini bisa ia jadikan alibi untuk membuat wanita itu terpojokkan.“Bersama siapa kamu malam itu, hah?!” bentak Andra dengan sorot mata tajam untuk menakuti Devina yang mulai berani melawannya.“Justru seharusnya aku yang tanya padamu, Mas. Beraninya kamu membawa wanita jalang itu ke villa kita, Mas. Lancang kamu.” Tangan Devina hampir melayang dan mendarat di pipi pria berwajah tampan nan tegas itu bila ia tidak segera menahannya.“Mulai berani kamu melawanku, Devina!” ucap Andra sengit. “Aku begini gara-gara kamu, Mas. Kamu ngga pernah menghargai aku sebagai istrimu. Bahkan sampai sekarang pun kamu seo

    Last Updated : 2023-10-29
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #20 - GUNA-GUNA PELET PEMIKAT

    Sepulang dari kantornya Andra tidak langsung pulang ke rumah. Ia berputar arah menuju alamat yang sudah dalam genggamannya. Alamat seorang dukun sakti yang ia dapatkan dari temannya yang sudah menjadi langganan dukun itu. Andra bermaksud memelet dua wanita, istrinya Devina dan Rossa. Devina sudah mulai nekat dan bertindak macam-macam. Pria itu tidak akan membiarkannya sebelum dirinya mendapatkan apa yang selama ini diincarnya. Yaitu harta. Wanita itu harus tunduk dan menuruti kemauannya tanpa penolakan.Setelah menguras habis harta Devina dan menceraikannya, Andra ingin menikahi Rossa. Tidak peduli apa latar belakang gadis itu. Pesona gadis itu dan keanggunannya membuatnya tersihir dan ingin memilikinya. Aneh sekali, gadis itu begitu sulit diluruhkan. Gadis yang begitu mahal. Sangat menggelitik dan memicu adrenalin kemaskulinannya untuk memiliki gadis itu.Mobil Andra sampai di perkampungan yang mulai sepi rumah warga. Jarak antara rumah satu dengan lainnya terhalang kebun dan pep

    Last Updated : 2023-11-01
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #21 - BERTEMU KARTIKA DAN ILYAS

    Jelita mendapat kabar dari Sukaesih bila hubungan Andra sang istri kembali harmonis. Tapi keharmonisan itu begitu janggal. Tatapan mata Devina terlihat kosong. Sukaesih curiga bila Andra telah memikat perempuan itu menggunakan guna-guna pelet.Jelita lalu menceritakan pada Anwar tentang laporan Sukaesih, anteknya itu.“Beritahu Rossa supaya dia berhati-hati, Yang. Aku khawatir Rossa benaran terpikat dan bisa menggagalkan semua rencana kita nantinya.” Tak bisa dipungkiri, Anwar juga tidak ingin lelaki itu berhasil menggaet hati Rossa karena bisa menghancurkan rencana mereka bila itu terjadi.“Siap, Pah. Aku akan hubungi Rossa dan memberi tahunya. Oh, iya. Kita juga perku cari dukun sepertinya, Pah. Untuk minta penangkal pelet buat Rossa. Gimana usulanku, Pah?” Jelita mengedikkan alisnya. Anwar menyeringai.“Good idea. Istriku ini cerdas sekali,” puji Anwar lalu ia mencium kening istrinya. Mereka tertawa bersama penuh kemenangan.Lalu terlihat Jelita menekan nomor Rossa. Sambungan

    Last Updated : 2023-11-02
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #22 - PENANGKAL PELET

    Jelita segera meminta Rossa datang ke rumahnya. Ia dan Anwar sudah mendapatkan jimat penangkal pelet dari seorang dukun langganan kerabatnya. Jimat itu berbentuk ikat pinggang dengan tali kecil dan gandulan dari buntalan kain. Saat gadis itu tiba di rumah Jelita, wanita itu segera menarik lengannya dan membawanya ke sebuah ruangan. Ruangan yang biasa ia pakai untuk membriefing Rossa.“Angkat sedikit bajumu, Rossa. Aku akan memakaikan ikat pinggang ini. Ini adalah jimat penangkal pelet.”Rossa menurut. Ia mengangkat sedikit baju bagian atasnya lalu Jelita memakaikan ikat pinggang itu di pinggang Rossa yang ramping.“Pas sekali,” ujar Jelita. “Kali ini kita tidak perlu khawatir dirimu akan terkena guna-guna lelaki hidung belang itu, Rossa. Tapi berhati-hatilah. Jimat ini harus kau lepas saat mandi,” pesan Jelita.Rossa tidak banyak bicara. Gadis itu hanya menagangguk dan menuruti apa yang diinginkan oleh orang yang menyewa jasanya.“Lalu apa lagi rencana kita, Bu?” tanya Rossa. I

    Last Updated : 2023-11-03
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #23 - INISIAL R

    Akhirnya, Andra bisa bernafas lega karena Rossa mau bertemu dengan dirinya. Mereka akan bertemu di kafe biasa di jam biasa juga. Andra sudah berpesan pada istrinya agar tidak menunggunya pulang karena ia akan bertemu klien. Kebohongan yang biasa ia perbuat, seperti biasanya. Tapi wanita itu hanya mengangguk dan menurut. Pelet yang digunakan Andra membuat wanita itu takluk dan tak bisa membantah.Sepulang kerja, mobil Andra langsung melaju menuju kafe yang dituju. Tak sengaja Andra melihat mobil yang biasa dipakai Rossa sudah terparkir di parkiran. Artinya wanita itu sudah lebih dulu datang. Tidak biasanya gadis itu datang duluan. Sepertinya Rossa mulai terpikat padanya, pikir Andra. Ia memuji kerja si dukun yang ternyata memiliki minyak yang begitu ampuh. Buktinya, belum bertemu pun Rossa sudah terlihat antusias menyambut kehadirannya.Dengan langkah penuh percaya diri, Andra berjalan memasuki kafe. Di sofa yang biasa ia tempati, seorang gadis cantik sudah menunggu dirinya. Gadis it

    Last Updated : 2023-11-05
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #24 - SELESAI RENOVASI

    “Gimana, Ros? Kamu terdampak pelet si Andra ngga?” tanya Jelita penasaran. Wanita itu tahu, kemarin Andra dan Rossa berjanji bertemu di kafe biasa mereka ketemuan.“Alhamdulillah, aman, Bu. Ngga terjadi reaksi apa pun pada saya. Perasaan saya masih seperti sebelumnya. Andra bukan tipe saya,” jawab Rossa dengan santai. Ia baru saja selesai mandi dan akan bersiap mengenakan pakaiannya. “Bagus, Rossa. Sepertinya penangkal pelet yang saya berikan kemarin sangat ampuh.”“Sepertinya begitu, Bu.”“Oh, ya. Saya sudah mengirim sejumlah uang ke rekeningmu. Kerjamu bagus, Rossa. Saya suka,” puji Jelita. Entah sudah berapa banyak rupiah ia gelontorkan untuk membayar gadis itu. Sebenarnya, Jelita seorang dermawan. Ia dan suaminya tidak sulit mengeluarkan uang untuk siapa pun. Apalagi yang membutuhkan. Hasil jerih payah mereka pun murni karena kerja keras. Bukan hasil pesugihan dan menumbalkan apa pun. Mereka juga tidak menggunakan penglaris dalam usahanya. Saat mendengar kisah Rossa dari

    Last Updated : 2023-11-06
  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #25 - KEDATANGAN MAK NANI

    “Rossa ... keluarlah! Pangeranmu sudah datang!” Dengan begitu percaya diri Ilyas memanggil nama Rossa. Wanita yang sedang mengintip dari balik gorden itu tampak kesal dan tak menghiraukan. Rossa menoleh ke arah Rusydi yang tampak keheranan. Pemuda itu penasaran dan akhirnya ikut mengintip. Ia menertawakan tingkah kakak ipar Rossa yang begitu aneh itu.Bagaimana tidak? Lelaki itu datang dengan gaya berpakaian ala A Rafiq, penyanyi dangdut legendaris yang sering mengenakan celana jeans model cutbrai. Lengkap dengan kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya dan rambut klimis. Belum lagi, wanita yang selalu menempel di lengannya seperti prangko, si ‘janda herang’ Kartika. Perempuan itu seperti tidak punya harga diri, dengan beraninya menggaet suami orang.“Kakak iparmu itu lucu sekali, Rossa. Sifatnya tidak berubah sejak kecil, ya. Jauh berbeda dengan Saleh,” ujar Rusydi berkomentar. Rossa pun tersenyum sinis.“Iya, tuh. Entah kenapa Bang Saleh harus bersaudara dengan lelaki t

    Last Updated : 2023-11-07

Latest chapter

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #30 - KEDATANGAN ANDRA DI RUMAH JUBAEDAH

    Urusan perpindahan sekolah Rani dan adik-adiknya sudah beres. Tinggal membantu bibinya melunasi utang-utangnya kepada rentenir. Rossa banyak menggelontorkan sejumlah uang demi membantu adik sepupu bapaknya itu. Di dapur, ibu dan Bi Sari sibuk mengadon kue. Ibu sudah dibekali Rossa usaha bakery. Sementara ini berproduksi skala rumahan karena baru merintis. Bila sudah berjalan lancar, barulah Rossa mencarikan tempat untuk disewa atau dibeli.Sementara bapak sudah dimodali mobil dan motor second untuk usaha angkot dan ojeknya. Masing-masing satu buah kendaraan. Bila usaha bapaknya lancar, barulah menambah jumlah kendaraannya. Tapi bukan bapak yang menyupiri. Bapak hanya tinggal menerima setoran dari supir angkot dan pengemudi ojeknya nanti. Rossa tidak ingin kedua orang tuanya di masa tua masih kerepotan mencari uang sana sini. Apalagi jika teringat masa-masa sulit dulu. Sekadar mencari pinjaman untuk sarapan saja sulit. Tidak jarang kedua orang tuanya harus menjadi kuli dulu agar m

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #29 - Terlilit Utang

    Rossa dan kedua orang tuanya telah sampai di lobby apartemen yang ditempati Rossa. Tampak Bi Inah dan ketiga anaknya sudah menunggu di sofa ruang tunggu. Mereka membawa tas berukuran besar yang tergeletak di atas lantai.Begitu melihat Rossa, mereka langsung menghambur dan memeluk gadis itu. Bi Inah mengisakkan tangis.“Mari kita ke apartemen Rossa dulu, yuk,” ajak Rossa sambil merangkul bahu Bi Inah yang masih terguncang dan mengisakkan tangisnya. Sementara Jubaedah menuntun Rani dan kedua adiknya. Mereka memasuki lift dan meluncur ke lantai tiga.Sesampainya di apartemen, Rossa menyediakan minum untuk para tamu kesayangannya ini. Bi Inah langsung meneguk hingga tandas minuman berwarna oranye dengan rasa jeruk. Lalu Rani dan kedua adiknya juga ikut meneguk minuman yang terlihat menyegarkan dahaga itu. Mereka terlihat sangat kehausan.“Maaf, minumnya jadi habis, Rossa. Kami kehausan. Mau beli minum tidak punya uang sepeser pun,” jelas Bi Inah dengan raut wajah yang sendu dan membu

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #28 - Bi Inah

    “Rossa lagi sibuk ngga?” tanya Rusydi dari seberang telepon.“Ngga, Bang. Ini habis ngobrol sama ibu soal keadaan Razan,” jawab Rossa sambil melepas jarum pentul yang mengunci hijab pashminanya. Gadis itu belum terbiasa mengenakan hijab. Tampak wajah cantik khas Timur Tengah miliknya sedikit berkeringat.“Abang lupa bilang. Tadi abang simpan box hadiah di minibar. Mudah-mudahan masih ada. Itu sengaja abang kirim buat Rossa. Karena tadi Rossa sibuk mengobrol dengan Razan, jadi abang kelupaan ngasih ke Rossa. Mohon diterima, ya.”“I-iya, Bang. Sebentar Rossa cek dulu, ya.”Rossa lalu berjalan menghampiri minibar. Benar, box berwarna merah muda itu masih tersimpan dengan baik.“Merah muda warnanya, Bang?” tanya Rossa memastikan.“Iya. Warna kesukaan Rossa, kan?” Rossa mengulum senyum dan tersipu malu. Ternyata pemuda itu masih ingat dan hafal apa warna kesukaannya. Rossa menyukai dua warna, merah muda dan ungu. Bahkan dekorasi kamarnya ini pun bernuansa pink dan ungu.Pelan-pela

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #27 - API CEMBURU

    Pandangan mata Rusydi mengawasi gerak-gerik pemuda yang sedang mengobrol dengan Rossa. Setelah acara tasyakuran, pria yang tidak dikenal Rusydi itu tidak langsung pulang. Dia sengaja menunggu Rossa.Sikap Rossa yang terlihat hangat dan ramah membuat hati Rusydi dibakar api cemburu. Namun ia harus bisa menahannya. Bagaimana pun mereka berdua tidak memiliki hubungan apa pun meskipun Rusydi sudah mengutarakan perasaannya. Rossa hingga kini belum memberi jawaban.“Baiklah, Rossa. Kapan-kapan aku mampir ke apartemenmu, ya. Jangan lupa simpan nomorku,” pesan Razan. Pemuda itu meninggalkan rumah ibu Rossa dan berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir agak jauh dari rumah itu. Rossa berbalik hendak memasuki rumah.Namun tiba-tiba beberapa warga berteriak histeris. Terdengar suara rintihan kesakitan yang Rossa kenal. Bergegas Rossa menghampiri asal suara. Disusul Rusydi di belakangnya.Di luar rumah para warga berkerumun mengelilingi seseorang yang terluka akibat luka tusuk di perutnya.

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #26 - IDENTITAS INISIAL R TERUNGKAP

    Ponsel pintar Rossa berdering beberapa kali dan bersumber dari telepon nomor tidak dikenal. Bi Sari sampai kebingungan mengapa majikannya tidak mau mengangkat telepon itu. Padahal sejak tadi aktivitasnya menonton TV terganggu karena suara bisingnya.“Non, kenapa ngga diangkat dulu?” tanya Bi Sari dengan sopan. Wanita itu tengah membersihkan laci-laci menggunakan kemoceng dan lap basah.“Biarin aja, Bi. Nomornya ngga dikenal. Paling juga orang iseng,” jawab Rossa sambil terus mengunyah keripik singkong buatan ibunya. Jubaedah sudah tidak tinggal di apartemen ini. Ibu Rossa itu sudah menempati rumahnya sendiri. Malam ini akan diadakan tasyakuran. Pagi ini Rossa akan berkemas untuk menginap di rumah baru ibunya selama beberapa hari. “Bi, nanti tolong kemasi barang-barang keperluan saya, ya. Jangan lupa skincare yang saya pakai jangan sampai ketinggalan. Sekalian pakaian bibi juga dikemas. Kita akan menginap sekitar tiga hari di rumah ibu,” pinta Rossa.“Baik, Non. Siap, laksanakan!” sah

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #25 - KEDATANGAN MAK NANI

    “Rossa ... keluarlah! Pangeranmu sudah datang!” Dengan begitu percaya diri Ilyas memanggil nama Rossa. Wanita yang sedang mengintip dari balik gorden itu tampak kesal dan tak menghiraukan. Rossa menoleh ke arah Rusydi yang tampak keheranan. Pemuda itu penasaran dan akhirnya ikut mengintip. Ia menertawakan tingkah kakak ipar Rossa yang begitu aneh itu.Bagaimana tidak? Lelaki itu datang dengan gaya berpakaian ala A Rafiq, penyanyi dangdut legendaris yang sering mengenakan celana jeans model cutbrai. Lengkap dengan kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya dan rambut klimis. Belum lagi, wanita yang selalu menempel di lengannya seperti prangko, si ‘janda herang’ Kartika. Perempuan itu seperti tidak punya harga diri, dengan beraninya menggaet suami orang.“Kakak iparmu itu lucu sekali, Rossa. Sifatnya tidak berubah sejak kecil, ya. Jauh berbeda dengan Saleh,” ujar Rusydi berkomentar. Rossa pun tersenyum sinis.“Iya, tuh. Entah kenapa Bang Saleh harus bersaudara dengan lelaki t

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #24 - SELESAI RENOVASI

    “Gimana, Ros? Kamu terdampak pelet si Andra ngga?” tanya Jelita penasaran. Wanita itu tahu, kemarin Andra dan Rossa berjanji bertemu di kafe biasa mereka ketemuan.“Alhamdulillah, aman, Bu. Ngga terjadi reaksi apa pun pada saya. Perasaan saya masih seperti sebelumnya. Andra bukan tipe saya,” jawab Rossa dengan santai. Ia baru saja selesai mandi dan akan bersiap mengenakan pakaiannya. “Bagus, Rossa. Sepertinya penangkal pelet yang saya berikan kemarin sangat ampuh.”“Sepertinya begitu, Bu.”“Oh, ya. Saya sudah mengirim sejumlah uang ke rekeningmu. Kerjamu bagus, Rossa. Saya suka,” puji Jelita. Entah sudah berapa banyak rupiah ia gelontorkan untuk membayar gadis itu. Sebenarnya, Jelita seorang dermawan. Ia dan suaminya tidak sulit mengeluarkan uang untuk siapa pun. Apalagi yang membutuhkan. Hasil jerih payah mereka pun murni karena kerja keras. Bukan hasil pesugihan dan menumbalkan apa pun. Mereka juga tidak menggunakan penglaris dalam usahanya. Saat mendengar kisah Rossa dari

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #23 - INISIAL R

    Akhirnya, Andra bisa bernafas lega karena Rossa mau bertemu dengan dirinya. Mereka akan bertemu di kafe biasa di jam biasa juga. Andra sudah berpesan pada istrinya agar tidak menunggunya pulang karena ia akan bertemu klien. Kebohongan yang biasa ia perbuat, seperti biasanya. Tapi wanita itu hanya mengangguk dan menurut. Pelet yang digunakan Andra membuat wanita itu takluk dan tak bisa membantah.Sepulang kerja, mobil Andra langsung melaju menuju kafe yang dituju. Tak sengaja Andra melihat mobil yang biasa dipakai Rossa sudah terparkir di parkiran. Artinya wanita itu sudah lebih dulu datang. Tidak biasanya gadis itu datang duluan. Sepertinya Rossa mulai terpikat padanya, pikir Andra. Ia memuji kerja si dukun yang ternyata memiliki minyak yang begitu ampuh. Buktinya, belum bertemu pun Rossa sudah terlihat antusias menyambut kehadirannya.Dengan langkah penuh percaya diri, Andra berjalan memasuki kafe. Di sofa yang biasa ia tempati, seorang gadis cantik sudah menunggu dirinya. Gadis it

  • Demi Cuan, Aku Jadi Pelakor Bayaran   #22 - PENANGKAL PELET

    Jelita segera meminta Rossa datang ke rumahnya. Ia dan Anwar sudah mendapatkan jimat penangkal pelet dari seorang dukun langganan kerabatnya. Jimat itu berbentuk ikat pinggang dengan tali kecil dan gandulan dari buntalan kain. Saat gadis itu tiba di rumah Jelita, wanita itu segera menarik lengannya dan membawanya ke sebuah ruangan. Ruangan yang biasa ia pakai untuk membriefing Rossa.“Angkat sedikit bajumu, Rossa. Aku akan memakaikan ikat pinggang ini. Ini adalah jimat penangkal pelet.”Rossa menurut. Ia mengangkat sedikit baju bagian atasnya lalu Jelita memakaikan ikat pinggang itu di pinggang Rossa yang ramping.“Pas sekali,” ujar Jelita. “Kali ini kita tidak perlu khawatir dirimu akan terkena guna-guna lelaki hidung belang itu, Rossa. Tapi berhati-hatilah. Jimat ini harus kau lepas saat mandi,” pesan Jelita.Rossa tidak banyak bicara. Gadis itu hanya menagangguk dan menuruti apa yang diinginkan oleh orang yang menyewa jasanya.“Lalu apa lagi rencana kita, Bu?” tanya Rossa. I

DMCA.com Protection Status