Share

Bab 31. Senandika Nyiur

Penulis: Azizah Bounty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Harsa: “Udah mau pulang belum? Mas hubungi sopirnya biar cepet, soalnya tadi Mas suruh pulang dulu.”

Ayu: “Belum, masih makan-makan dan ghibah.”

Harsa: “Astaghfirullah, anak cantikku diajak ghibah. Itu mah bukan acara imunisasi kayaknya, yang makan yang ghibah siapa? Ibunya kan? Bundanya kan? Awas jangan genit sama Bapak-Bapak!

Ayu: “Siap, Sayangkuuuu.”

***

Setelah kemarin Harsa membaca diary dari Ayu, kini ia tiba-tiba teringat dengan Nyiur. Nyiur seorang penulis, sedangkan Ayu adalah pendesain. Harsa mewujudkan keinginan istrinya untuk memiliki toko buku besar, dan itu sudah berjalan lancar dan sangat laris, utamanya buku-buku yang ada di situ adalah karangan dari Nyiur sebagai buku fiksi, dan banyak juga dari Harsa sendiri karena Harsa juga penulis, hanya saja bidang non fiksi.

HARSA MASUK TOKO DAN MENGAMBIL SATU BUKU SENANDIKA BERJUDUL JERITAN BA'DA SAH. ITU SENANDIKA, TETAPI NYIUR SENGAJA MENYAMARKAN NAMANYA.

Aku bukan lagi wanita yang utuh. Separuh dari hidupku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 32. Akar Konflik 1

    "Bahagia kok Mas. Kan aku sudah bilang, apapun tentang orang lain … jika Mas masih sanggup bersama untuk menjadi tentaraku ya no problem, " jawab Nyiur. Harsa melepaskan pelukan. Usaha kemarin untuk mengambil langkah membongkar kehamilan masih juga gagal. *** Kemarin ia punya langkah untuk kembali menemui Jinan supaya mengakui semuanya. Terpaksa Harsa lakukan hanya berdua karena untuk memperoleh pengakuan. Waktu itu sempat dibuat bersama banyak orang dan ternyata memang Harsa kurang tepat jika menyelesaikannya seperti itu. Sekalipun mereka cuma berdua dari belakang, anak buah dari Harsa sendiri itu banyak yang sengaja Harsa suruh bersembunyi. Mereka sengaja tetap membawa anak buah untuk menyaksikan dirinya saat bicara dengan Jinan karena posisinya mereka adalah laki-laki dengan perempuan. Bisa meminta anak buah untuk mengawasi dan ketika nanti ia khilaf atau ada gerak-gerak bahaya disuruh untuk segera mengingatkan karena seseorang itu tidak akan tahu kapan untuk berlaku buru

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 33. Sakit

    “Nggak paham, wkwk. Ngantuk Mas! Aku juga bingung deh, pokoknya kalau kita nempel dan Mas ngomong panjang tuh aku kayak dihipnotis rasanya!” Ayu sedikit tertawa sembari terpejam. Harsa langsung menutup mulut cerewet itu dengan tautan bibir yang saling berperang. Jika mulutnya berbicara membuat Ayu mengantuk, mungkin ini fungsi mulut yang membuat dirinya bangkit terketuk. Benar, ia langsung menanggapi permainan dengan cekatan. Menikmati indahnya rangsangan halal yang mengibarkan proklamasi kesejahteraan. “Hemmm, ternyata ini fungsi mulut saya yang sebenarnya.” Harsa ikut terpejam sembari memeluk bidadari yang selalu menghiasi langkahnya. Napas Ayu tersengal-sengal. “Huuhhhh, kenapa aku ngerasa lelah banget Mas! Asli lemes, lemes banget badan aku.” Harsa tersenyum dan membuka mata. Menatap istrinya yang memang napasnya sangat tidak beraturan. “Nanti malam akan saya buat kamu lebih dari ini.” “Mas, aku lagi serius. Ini badan aku lemes banget bukan perkara itu. Kepala Ayu ju

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 34. Perhatian

    Ayu hanya terdiam. Ia membiarkan Harsa tidak puas dengan apa yang ditanyakan. Ia sengaja tidak mau menjawab sebab semuanya sudah jelas dan sesuai dengan apa yang Harsa katakan sesuatu yang sudah jelas tidak perlu diperjelas. Satu sebenarnya keinginan dari Ayu. Ia tidak ingin bersandar di brankar yang sangat tidak nyaman itu. Ia ingin bertanya seperti biasanya dan ingin bertingkah seperti biasanya tidak terlibat oleh selang infus. Dia tidak suka dengan hal yang dibatasi serba dibatasi seperti ini. Hanya saja dokter baru memperbolehkan pulangnya Ayu itu besok. Itu pun belum selalu pasti hanya kemungkinan yang bisa diucapkan kalau keadaan Ayu membaik. Faktanya ia belum juga terlalu baik membaik karena di malam yang dingin itu dia kembali memuntahkan segala isi yang di makan sore tadi. HUKKK. “Mau muntah lagi? Sini-sini, jangan ditahan, gak apa-apa kalau muntah lagi,” kata Harsa. HUEKKK. Ayu melepaskan seluruh dorongan dari dalam tenggorokan untuk muntah. Dengan telatenny

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 35. Izin

    "Karena Mas yang mengajarkan." *** Saat Harsa pulang dari rumah sakit, tiba-tiba ada perkara penting yang harus diselesaikan bersama rekan-rekannya di Malaysia. Ia pun minta izin kepada para istrinya itu apakah mereka keberatan atau tetap mengambil project tersebut karena ini ada hubungannya juga dengan masalah novel yang ditulis istrinya itu menjadi sebuah film beserta kostum-kostumnya yang akan dipakai adalah kostum dari desainnya Ayu. Perusahaan dari Harsa itu sebenarnya merupakan perusahaan pariwisata. Di dalam pariwisata tersebut ada beberapa cabang di antaranya yaitu ada pengembangan buku dan brand pakaian yang menjadi pusat perdagangannya. Pariwisata yang dibangun dalam perusahaannya itu tentang kebun binatang dan juga taman. Ini keberuntungan yang sangat luar biasa diajak bekerja sama dengan Malaysia. Namun, ada satu hal yang Harsa rasa ini belum adil, pembangunan khusus butik Ayu belum jadi, sedangkan toko buku yang untuk istri pertamanya sudah berdiri sejak lama. H

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 36. Zoo

    Nyiur: “Cukup! 😭🥺Aisyah siapa? Mas selingkuh? 👊👊👊👊👊Aku bilangin Ayu!” Karena usil terhadap suaminya, suaminya itu juga usil terhadap istrinya. Aisyah yang dimaksud adalah Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Ia akan bertemu karena sedang menggarap buku tersebut saat ini yang mana istri-istrinya itu belum ada yang tahu karena baru hari ini ia mulai, sama saja dengan tokoh yang dirindukan oleh istrinya itu ia juga meledek karena bertemu dalam ruang menulis. Nyiur benar-benar melapor kepada Ayu tentang apa yang dikatakan suaminya. Lantas Ayu pun juga sangat percaya dan langsung saja bergantian untuk chat suaminya. Harsa tertawa terbahak-bahak di kantor sana sampai ikut ditertawai oleh sahabatnya sendiri, yaitu zebra saat memasuki ruangan. Nyiur dan Ayu saling cemburu di ruang tamu. Permasalahan karena dua istri saja masih bercelemotan ke mana-mana belum Ada yang beres ini mau menambah lagi? Jelas tidak ada izin dari mereka, jelas tidak ada izin dari mereka! Ayu: “Mas Harsa apa-a

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 37. Rubik 1 (Hamidun)

    Ayu langsung pulang menangis taxi. Ia masih sangat emosi dengan Nyiur dan juga Harsa. Mereka biarkan kalau memang mau Ayu seperti itu. Lebih baik mencari kejutan lain saja yang membuat Ayu berhenti marah. “Kalau dibelikan benda, saya udah punya kejutan di malam nanti, enaknya diapain ini Ayu biar nggak ngambek?” tanya Harsa. “Aku tahu Mas, Mas puji-puji aja tuh desain terbaru Ayu. Mas repost dan jangan lupa kasih caption manis,” jawab Nyiur. “Bisa juga nih, ajarin bikin captionnya ya Sayang,” pinta Harsa. Nyiur tersenyum manis. “Boleh.” *** "Sayang, sini Mas punya rencana," kata Harsa. "Males kalau rencana nunda mulu!" Ayu memanyunkan bibir. "Enggak, ada beberapa tahapan nih cara ngomong ke Nyiur dan lain-lain dengan bukti yang seadanya itu. Kita masuk tahap pertama, tapi kalau sudah berhasil Alhamdulillah nggak perlu pakai yang kedua dan seterusnya,” kata Harsa. Mengenai cara untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada Nyiur. Hari ini Harsa ingin mengatakan kejujuran, ha

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 38. Satir

    "Mas juga heran, hhaha. Yang pasti kalian yang membawa Mas bisa lebih baik." Harsa segera mengambil bolpoin dan kertas untuk membuat puisi satir. Ia ditemani oleh sang istri. Meskipun lumayan sulit, mereka mengusahakan. *** Hari ini malamnya bukan lagi tentang malam yang mengurai senyuman, bukan lagi tentang malam yang memanjakan kehangatan, dan bukan lagi malam yang meneduhkan impian. Malam ini adalah malam kesaksian di mana alam tersebut harus lebih profesional dalam menyampaikan maksud dan tujuan. Dia menyelidiki permasalahan mengenai tuduhan ke istri keduanya yang katanya hamil di luar nikah dan nyatanya hal tersebut hanyalah fitnah dari Nyiur istri pertamanya. Langkah kakinya mulai menghentak. Ayunan tangannya mulai melambai-lambaikan, detak jantungnya mulai mengembang dengan begitu cepat. Terlihat sang istri masih menyisir rambutnya di dalam kamar. Ia menghampiri dengan selayaknya ia pada hari-hari biasanya. Ia mulai menanya-nanyakan dengan keadaan yang seperti biasany

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 39. Sendiri

    "Aku jahat banget, Mas. Mas dapat puisi ini dari mana?" tanya Nyiur. "Lupa, Sayang. Itu udah Mas save, mau nemuin kamu buat baca ini, tapi lupa-lupa mulu." "Tapi paham kan maksudnya?" tanya Nyiur. "Masalah puisi pahamnya saya ya pasti di bawah kamu. Udah mulai tenang kan? Coba ceritain," "Besok aku cerita ya Mas, sekarang Nyiur pengen sendiri dulu, Mas tolong keluar." *** Malam ini kejutan yang akan diberikan oleh Harsa kepada kedua istrinya, yaitu berupa tas mahal. Setelah siang waktu di kebun binatang ia memberikan buket uang kemudian malamnya ingin memberikan kepada mereka tas mahal. Hitung-hitung sebagai bentuk rasa terima kasih Harsa kepada kedua istrinya dan untuk hiburan juga, untuk mereka yang hari ini emosinya sama-sama terkuras. Jika dilihat dari jawaban yang ingin mempersiapkan waktu dan akan membicarakan besok mengenai hal yang telah dibaca, yakni puisi satir ada 99% nya adalah sudah berhasil cara tersebut. Malam itu karena Nyiur ingin sendiri, jadi dia

Bab terbaru

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   HUKUM POLIGAMI

    Harsa: "Aman, Sayang. Kamu di belakang saja sama Nyiur." Ayu: "Huuh, iya-iya!" Harsa: "Hehe, bentar ya Sayang ya." Sejatinya, poligami itu pilihan. Pilihan yang bergantung pada kejadian apa yang menyebabkan diri tersebut harus, wajib, atau tidak dianjurkan poligami. Dalam Al-Qur'an memang poligami itu diperintahkan, Nabi Muhammad juga melakukan, tetapi tidak sekedar perintah mentah yang tak mempunyai syarat dan ketentuan. Dalam surat An-Nisa', poligami diperintahkan sampai maksimal empat, salah satu syaratnya yaitu dengan syarat adil terhadap para istri dan itu pun di ayat selanjutnya dipertegas bahwasannya laki-laki tidak akan bisa adil terhadap istri-istrinya. Itu artinya, poligami sifatnya kondisional. Penjelasan dari maksimal empat itu sendiri memliki maksud dalam sejarahnya sebagai batasan karena dulu di zaman Rosululloh itu laki-laki menikahnya dengan banyak sekali perempuan. Nabi Muhammad pun, melakukan poligami selepas istri pertamanya meninggal, poligami Nabi Mu

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Tekan

    Poligami menjadi perbincangan besar mungkin dalam suatu kalangan ada yang berpikir bahwasanya poligami ini dianggap haram. Ada juga yang menganggap bahwasanya poligami itu justru dianjurkan. Saat ini harusnya berada di tengah orang yang menganggap bahwasanya poligami itu haram. Bisa dikatakan yang mengatakannya itu adalah orang baru di lingkungan tersebut. Bukan hanya berhasil menjadi orang baru yang memikat banyak perhatian karena ia adalah seorang yang kaya raya dan menjadi cucu dari kepala desa tersebut tetapi orang tersebut juga menjadi seorang yang terkenal agamanya kuat karena kabarnya juga dia ke situ itu setelah pulang dari pesantren serta kuliah juga di luar negeri. Mengetahui hari saya memang poligami seseorang tersebut mendatangi rumah Harsa dan mencoba mengatakan untuk menceraikan salah satu dari istrinya. Ayo langsung emosi Mendengar hal tersebut ya langsung ke belakang dan membicarakan hal tersebut dengan nyiur dengan keadaan wajah yang sa

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Tarik

    Itu semua adalah bayangan harga dan akibatkanlah mereka saat ini sedang di kamar tidur. tiba-tiba teringat dengan putrinya, yaitu Aliza yang dijodohkan dengan Yudhistira. bentar lagi memang acara apa di pesantren tersebut itu terlaksana dan rencananya mereka akan membahas hal tersebut lagi. Mereka bercerita seperti itu seakan-akan sudah nyata. meskipun harus sah dan istri pertama usai honeymoon di Bobocabin Coban Rondo Malang mana tempat tersebut juga menjadi tempat yang Ayu inginkan saat mereka di sana Ayu merasa sangat iri sekali sangat ingin segera ke sana dengan Harsa setelah Harsa pulang ternyata keinginan tersebut sudah hilang juga Ayu tidak terlalu menginginkan untuk pergi ke sana bahkan sekarang yang ia bahas setelah hari Sabtu pulang itu bukannya menceritakan tentang bobo cabin Coban Rondo tersebut tetapi saat ini Ayu justru terbuka untuk saling ngobrol mengenai masa depan dari anak-anak mereka. tidak keberatan untuk Harsa

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Dorong

    Saat acara haflah di pesantren Nyiur, Harsa, dan juga Ayu, mereka terlebih dahulu sowan ke ndalem dan di sana mereka juga bertemu Yudhistira Pamungkas yang menjadi pura kecil dari Bhima Purnama dan Tessa Soraya yang merupakan pengasuh cabang pesantren yang dulu ditempati oleh mereka bertiga. "Om Tila ayo main!" ajak Aliza. "Main apa Za?" Kini keakaraban Yudhistira dengan putri Harsa pun sudah sangat erat. Sebenarnya mereka itu dijodohkan dari kecil, Yudhistira menyadari itu karena saat ini dia sudah menginjak usia SMP. Jaraknya memang sangat jauh, tetapi orang tua mereka yakin untuk menjodohkan sejak dini. Yudhistira ini orangnya cool, tidak terlalu mengurusi juga apa yang orang tuanya rencanakan. Berbeda dengan Aurora Willona. Sosok cantik kembaran Yudhistira yang sangat cerewet dan nakal. Meskipun sudah ditegur beberapa kali, dihukum juga, ia tetap saja teguh pada apa yang menjadi keinginan. Cewek tomboi, andaikan dia tidak berada di lingkungan yang kenthal agama, mungkin

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Masuk

    "Mas Harsaaaaaa! Ayu kangen banget banget banget!" Ayu langsung memeluk sang suami saat masih di depan pintu. "Kamu nggak kangen aku, Ay?" tanya Nyiur. Ayu beralih memeluk Nyiur. "Kangen dong! Kapan sih aku nggak kangen sama kamu!" "Huum, Ayu! Lihat nih Mas Harsa KDRT!" kata Nyiur. "Mas Harsa!" Ayo melotot keras saat melihat lebam di tangan Nyiur. "Kalian ini udah mau bikin saya naik daerah ya masih di depan pintu!" CUPP CUPP Harsa mengecup keduanya dan memberi senyuman desta merangkul mereka untuk segera masuk ke dalam rumah. Putri dan putra mereka tanpa senyum bahagia dan bersorak meskipun sang buah hati yang masih kecil masih bisa tertawa tawanya bayi. Raut wajah mereka tidak bisa bohong bahwa mereka itu sangat merindukan Nyiur dan juga Harsa. Meskipun saat berada di dalam telepon juga Mereka terlihat seperti negara-negara saja itu sebenarnya nyiur dan

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Keluar

    "Hahah, iya-iya. Kita keluarkan bareng-bateng ya Sayang!" Harsa masih sempat mengecup Sudah sejauh ini ia melangkah dalam rumah tangganya. Pernah berpikir, dulu waktu kecil punya kesenangan yang luar biasa itu ketika berkumpul dengan teman dan bermain bersama. Harsa terbengong di depan cermin saat menunggu istrinya masih buang air besar. Waktunya cepat sekali berubah. Seakan-akan kita hidup di dunia ini hanya tentang kenikmatan sementara dan digantikan dengan kenikmatan lain seiring berjalannya waktu. Itu bukan seakan-akan, tetapi kenyataan. Yang sebenarnya, dari situ Tuhan sudah memberi peringatan. Ya, peringatan bahwasannya hidup di dunia hanya mampir. Kebahagiaan di setiap detiknya berubah. Ini juga tentang, bagaikan merawat waktu yang sedikit ini untuk bisa menyelaraskan antara kepuasan dan kebijaksaan. Hidup itu ya begitu-begitu saja. Ada ekspetasi, kepuasaan, kekecewaan, dan kekhilafan. Kecil adalah simulasi dari besar. Waktu

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Saatnya

    "Sayang, aku kebelet banget! Tapi males ini gimana?" tanya Nyiur. "Ya dilawan dong malasnya. Emangnya kamu mau jadi budaknya hawa nafsu? Mau jadi pembantunya? Baru aja semalam kita bahas di Qosidah Burdah pasal 2. Hati-hati sama nasihatnya hawa nafsu, hawa nafsu sesat Sayang!" Harsa menghentikan mobilnya. "Mas! Apa sih orang kebelet malah diceramahin! Bisa-bisa aku ngompol aja di mobil kamu ini!" sahut ketus Nyiur. "Hmmm, maaf Sayang nggak ada maksud Mas yang mau menghakimi kamu! Sini peluk dulu!" kata Harsa. Nyiur pun mengambil kesempatan yang diulurkan oleh tangan sang suami. "Ceramahin boleh banget, tapi Nyiur lagi sensitif hawanya Mas. Aku pengennya marah-marah, aaa nggak jelas deh. Aku jadi makin kangen Ayu kalau lagi nggak jelas kayak gini. Tahu gak Mas? Aku sama Ayu yuh kadang punya perasaan ngerasa gak jelas kayak gini barengan loh." Mungkin, efek akan datang bulan. Ini yang ada da

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab ❣️ Bobocabin Coban Rondo Part 6

    mereka sudah beberapa hari menginap di Bobocabin Coban Rondo. saat sore hari sudah waktunya mereka untuk pulang, rasanya ya seperti masih ingin berteduh di tempat tersebut lebih lama. akan tetapi tidak bisa dibohongi mereka juga merindukan yang di rumah entah itu Aliza dan Alifa Ayu Alil dan Aliq maupun orang tua dan mertuanya. Salah satu beredar mereka supaya bisa ikhlas atau menerima bahwa mereka itu tempatnya tidak bisa selalu di situ ya karena menyadari bahwa mereka itu sudah berkeluarga dan memiliki keluarga yang tempatnya tidak di situ. tempat tersebut memang memberi sebuah ketenangan yang luar biasa untuk mereka dibalik seluruh keresahannya selama ini. bukan hanya menyediakan tempat untuk bersenang-senang bagi mereka dalam menjalankan sesuatu yang memang menjadi misi akan tetapi mereka di sana Ini juga banyak belajar tentang sebuah kerukunan yang ternyata Puncak dalam mencapainya itu harus disertai effort yang luar biasa. Di sana mere

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab ❣️ Bobocabin Coban Rondo Part 5

    Endingnya selalu memuaskan. Mereka sama-sama puas dan merasakan apa yang memang menjadi tujuan. Namun, di sisi lain Harsa merasa dirinya terlalu keras terhadap sang istri dalam urusan dunia erotisnya. "Maaf ya kalau di sini Mas mainnya lumayan lebih keras," bisik Harsa. "Hemm, gapapa suamiku, Nyiur seneng kok. Cuman kalau jadi, Mas jangan marah," jawab Nyiur. "Jadi apanya?" tanya Harsa. "Ya jadi anaklah," jawab Nyiur terkekeh. Sebuah hal terjadi di dunia ini sudah banyak tipu dayanya. Harsa mencoba angkat bicara seperti apa yang dinasihatkan dalam Qosidah Burdah pasal dua. Salah satu baitnya mengatakan tentang tipu daya, di sana pakai kata lapar lebih sering dari kenyang. Ini artinya, godaan hawa nafsu itu lebih pintar menyusun godaan yang mana akibatnya tidak seberapa memberi keberuntungan. "Jadi kembalinya gini Sayang. Ya kalau nggak siap dengan akibat, ngapain berbuat?" "Kan bisa jadi karena ngga

DMCA.com Protection Status