Home / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / 196. Pasangan Mesra

Share

196. Pasangan Mesra

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-02-26 23:56:41

"Tuan Razie, kumohon bantu aku, lindungi aku dari kejahatan keluarga Mahendra! Aku mohon!" pinta Luisa pada Razie, di mana dia nekat menemui Razie ke kantor pria ini.

Luisa bertekuk lutut di hadapan Razie, tak peduli jika dia merendahkan dirinya di hadapan pria ini dan orang-orang yang ada di sini.

"Kau ingin perlindungan seperti apa?" tanya Razie, menatap datar pada sosok perempuan di depannya.

"Aku ingin Tuan melindungi ku dari kekejaman Tuan Haiden Mahendra yang iblis itu. Di-dia memburuku dan membuat semua media mengecamku, Tuan. Namaku sangat buruk, padahal aku tidak me-melakukan kesalahan. Aku ha-hanya memberi sedikit pelajaran pada putrinya, Alana-- ka-karena Alana merebut Tuan Ethan dariku," adu Luisa, berkata dengan nada gemetar dan ketakutan. Setelah namanya rusak di dunia maya, Luisa juga mendapat teror berupa ancaman mengerikan. Dia yakin sekali orang yang mengirim ancaman tersebut adalah Haiden.

Untungnya hari ini Luisa bisa menemui Razie. Tuan muda Azam satu ini sanga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nuryati Firman
sukaaa banget Caci
goodnovel comment avatar
riyha_
ish ish ish dasar Luisa berani²nya menjelekkan haiden dan alana di depan razie.. langsung jadi cadaver kan kamu..
goodnovel comment avatar
n0na_Ria
Luisa yg malang hahaha (⁠T⁠T⁠)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dekapan Dingin Suami Panas   197. Tukang Palak

    "Apa yang Kak Ethan lakukan?!" bisik Alana, menyikut perut Ethan supaya pria itu melepas pelukannya. Alana sungguh kaget karena dia kira Ethan sudah pergi, ternyata pria ini turun dari mobil lalu tiba-tiba memeluk pinggangnya. "Ingin menunjukkan pada semua orang jika kau istriku," balas Ethan, berbisik berat dan serak pada Alana. 'Sial! Aku nggak pernah menduga kalau Kak Ethan … hais, suaranya!!' batin Alana, mendongak pada Ethan lalu tersenyum kaku pada pria itu. Di sisi lain, seorang pria terus memperhatikan Alana. Dia mengerutkan kening, menatap tak suka pada Alana yang dipeluk oleh seorang pria. Jika tak salah pria itu adalah pria di mall, pria yang mengaku sebagai calon suami Alana. Satria tersenyum remeh, merasa jika ini semua hanya permainan Alana agar bisa menarik perhatiannya. Satria aktor besar dan Alana sangat nge-fans padanya. Pasti Alana melakukan cara supaya bisa mendapat perhatian Satria. Ah, Satria paham karena beberapa aktris lain yang suka padanya juga, melakuk

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dekapan Dingin Suami Panas   198. Pria Pengacau

    "Alana." Alana yang menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Mereka sudah selesai shooting dan saatnya untuk istirahat makan siang. Dia dan Abizar ke tempat khusus istiratah, memilih memisah karena meskipun mudah beradaptasi tetapi Abizar lebih senang kalau makan berdua dengan aunty-nya. Sedangkan Ethan, dia telah kembali ke kantor dan Alana tidak tahu apakah Ethan akan datang atau tidak. "Kau mau makan siang denganku?" tanya Satria, meski Alana belum menjawab dia sudah duduk pada kursi yang ia bawa sendiri. "Maaf, Kak Satria. Aku sedang menunggu suamiku dan kami akan makan siang bersama di sini," ucap Alana sopan. Abizar mengambil handphone miliknya lalu memotret Alana dan Satria. Daddynya bilang, Abizar harus melapor pada Ethan jika ada yang mendekati aunty-nya. Dulu, Abizar harus melapor pada daddynya. Namun, karena aunty-nya sudah menikah, daddynya bilang Abi melapor pada suami auntynya saja. [Papa di mana? Cepat datang ke sini. Ada yang mendekati Mama.]Selain foto ters

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dekapan Dingin Suami Panas   199. Salah Pegang

    "Belbohong!" Abizar menyeru tegas, membuat semua orang menatapnya, "Mama tidak pelnah mengajakmu makan ciang belcama. You-- bukan tipe Mama! You-- ugly!" marah Abizar, berteriak supaya suaranya terdengar kuat. "Anak kecil, lebih baik kau belajar menyebut huruf 'r daripada ikut campur pada urusan orang dewasa." Satria berucap malas pada Abizar. Sebetulnya dia tak suka pada aktor cilik satu ini. Dia juga kesal pada Abizar karena tidak bisa menyingkirkan Abizar. Sebenarnya Satria sempat membujuk sutradara dan penulis naskah untuk merombak cerita, mengganti peran anak kecil untuk menjadi peran pria dewasa. Dia ingin ceritanya diganti, dari sang ratu yang membutuhkan darah anak kecil berambut putih, diubah menjadi sang ratu menginginkan darah seorang pangeran dari bangsa manusia. Dengan begitu akan ada kisah cinta yang akan mempermanis cerita. Namun, sutradara menolak mentah-mentah. Karena sejak awal yang menjadi daya tarik dalam cerita ini adalah hubungan manis antara si anak beram

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dekapan Dingin Suami Panas   200. Fitnah Untuk Alana

    Sosok itu hanya menatap datar pada anak kecil tersebut, tak menanggapi ucapan Abizar padanya. "Hai, Zeeshan. Apa kabar?" sapa Alana ramah, tersenyum manis pada Zeeshan.Zeeshan adalah adik kandung Zana, di mana saat ini usianya sudah 23 tahun. Zeeshan sangat tampan dan bisa dikatakan produk Azam paling wah. Sebenarnya semua pria Azam itu tampan dan memiliki visual yang menarik. Seperti Gara yang terkenal memiliki wajah ramah, Razie yang terkenal sebagai pria es yang memikat, Samuel yang terkenal dengan wajah tampan yang lembut, Xander terkenal dengan wajah seksi, dan suaminya yang sangat terkenal dengan tatapan tajam yang mempesona. Namun, Zeeshan, pemuda satu ini memiliki semuanya. Wajahnya dingin, tetapi terlihat ramah saat tersenyum. Pembawaannya tegas dan berwibawa meski diusia masih muda, penampilan rapi tetapi dia bisa sangat menggoda kaum hawa. Intinya Zeeshan sangat tampan, dan Alana mengakui itu. Namun, tenang! Alana bukan orang yang jatuh cinta hanya karena fisik, Alana l

    Last Updated : 2025-02-28
  • Dekapan Dingin Suami Panas   201. Kamu dan Aku Dalam Undangan

    "Kak Ethan, lihat ini." Alana menunjukkan berita yang beredar di internet pada suaminya. Dia mendongak pada Ethan, masih memeluk pria itu dengan satu tangan. "Ekhm." Ethan berdehem sejenak, menetralkan debaran jantung. Ini pertama kalinya Alana memeluknya dan dia merasa sangat gugup. Sial! Ethan kemudian menatap pada layar HP, lalu meraih ponsel istrinya. Ethan membaca berita yang ada di sana, rahangnya langsung mengatup karena tak suka ada yang mengusik istrinya. Cih, sepertinya aktor ini sudah bosan mendapatkan hidup tenang. "Humm. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan membereskan masalah ini," ucap Ethan, tiba-tiba menggendong Alana lalu membawa istrinya ke ranjang. Dia mendudukkan Alana di pinggir ranjang lalu mengambil handuk–membantu Alana untuk mengeringkan rambut. Alana yang masih belum puas dengan tanggapan Ethan langsung memperlihatkan postingannya. "Aku sengaja post ini supaya fans dia nggak asal asbun di sosial media. Tapi-- coba Kakak lihat komentar ini, masa aku dibil

    Last Updated : 2025-03-02
  • Dekapan Dingin Suami Panas   202. Sang Mantan

    "Sejak awal aku hanya ingin menikahi mu, Alana," ucap Ethan, menegakkan kepala tetapi tetap memeluk Alana."Ta-tapi … kabur? Pengantin Kakak kabur kan?" tanya Alana. Jantungnya terus berdebar kencang sehingga dia gugup setengah mati. Selain karena fakta kalau namanya lah yang ada di undangan ini, juga karena perlakuan Ethan sekarang. Pria ini memeluknya erat dan juga kadang mendaratkan ciuman di leher Alana. Meski sudah melakukan hubungan suami istri, tetapi Alana tetap gugup bila mendapat sentuhan dari Ethan. Alana masih tak terbiasa!"Itu hanya drama, Darling," jawab Ethan santai, berkata serak dan dengan nada berat yang sangat seksi di pendengaran, "agar kau tidak menolak menikah denganmu. Semua orang bekerja sama.""A-apa?" Alana langsung menikah je arah Ethan, bahkan memutar posisi duduk supaya bisa melihat wajah suaminya, "berarti Mommy dan Daddyku-- kalian semua menipuku?" "Aku memberimu undangan. Kenapa tak kau lihat, heh?!" Ethan menyunguingkan smirk tipis. Bug'Alana lan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Dekapan Dingin Suami Panas   203. Mantan Mengejar

    "Kau semakin cantik, Alana," ucap seorang pria yang duduk di sebelah Alana. Alana tersenyum tipis pada pria itu, "terimakasih, Hendru," jawab Alana seadanya. "Sekarang kau menjadi aktris terkenal. Kau semakin sukses," ucap Hendru, pria yang pernah menjalin hubungan dengan Alana. Dia mantan Alana saat awal kuliah, tetapi putus karena pria ini selingkuh dengan sahabat Alana sendiri. Setelah kejadian itu Alana tidak berani memiliki sahabat lagi, dia juga tidak berpacaran. Hendru adalah kesalahan bagi Alana, karena berpacaran dengan pria itu membuat Alana mendapat amukan daddynya. Percayalah, jika bukan karena mommynya, mungkin Alana sudah menjadi gelandangan! Daddynya saat itu mengamuk dan mengusirnya dari rumah. Untung ada mommynya! Namun, meskipun begitu cinta pertama punya tempat tersendiri, punya kenangan manis yang tak terlupakan. "Benar sekali," jawab Alana manis, "bagaimana dengan kamu?" "Aku sudah menjabat menjadi Manager di sebuah perusahaan ternama. Kau tahu perusahaan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Dekapan Dingin Suami Panas   204. Kacamata Hitam

    "Alana, aku akan mengantarmu pulang." Hendru berhasil mengejar Alana, menghadang perempuan itu lalu mencekal tangannya–menariknya ke arah mobilnya. Alana melepas kasar tangan Hendru yang mencekal pergelangan tangannya. "Maaf, tetapi aku punya kendaraan sendiri," ucap Alana cepat, menatap berang pada Hendru. Apa-apaan pria ini?! Memangnya kapan Alana setuju diantar pulang olehnya? Cih, pemaksa! "Ini sudah sangat malam, tidak baik seorang perempuan pulang sendirian, Alana. Ayo, aku akan mengantarmu," ucap Hendru, meraih tangan Alana dan menariknya ke arah mobilnya. Namun, lagi-lagi Alana melepas tangan Hendru yang mencekal tangannya. Hal tersebut bersamaan dengan munculnya Salwa. Perempuan itu mendekat ke arah Hendru, langsung memeluk lengan pria itu. "Alana, aku tahu aku salah karena merebut Hendru darimu. Tetapi kumohon, jangan merampas Hendru dariku. Aku sudah meminta maaf padamu dan sebaiknya kenangan buruk dimasa lalu kita lupakan saja," ucap Salwa dengan nada pelan da

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Dekapan Dingin Suami Panas   232. Ekstra Part (ZeeNdi Pradebut)

    "A-apa? Aku dijodohin sama Papa?" Kaget dan panik Nindi. "Udah. Kamu mandi dulu. Nanti Mama bicarain ke kamu." Setelah sampai di kamar putrinya, Lachi mendorong Nindi masuk ke dalam kamar–menyuruh putrinya untuk segera mandi. *** "Jadi bagaimana? Masih ingin menikahi putri Paman?" tanya Danzel, di mana saat ini dia sedang berbicara dengan anak dari salah satu temannya lamanya di dunia bisnis. Sejak dulu pemuda ini sudah mendatanginya dan mengatakan keinginannya untuk memperistri putranya. Dulu, Danzel menertawakan karena anak ini masih remaja labil. Tapi meski begitu, dia menganggukkan kepala–setuju jika pria ini menikahi putrinya di masa depan. Sejujurnya Danzel tak terlalu serius dan menganggap itu hanya candaan ssmata. Danzel merasa anak ini tak akan bertahan lama dalam rasa sukanya pada Nindi. Dari remaja hingga dewasa–tak mungkin pria ini tak menemukan perempuan lain di luaran sana. Intinya, Danzel tak yakin jika pemuda ini bertahan dalam hal menyukai putrinya. Namu

  • Dekapan Dingin Suami Panas   231. Ekstra Part (ZeeNdi pradebut)

    Saat ini Nindi berada di kontrakan kecil miliknya. Hidupnya berubah drastis setelah empat bulan terakhir ini. Dia menjalani hari-hari penuh dengan kekurangan, dia berusaha bertahan di era miskin yang melanda dirinya karena ingin hidup mandiri seperti ibunya saat muda dulu. Neneknya bilang ibunya seorang perempuan mandiri yang tak pernah mengandalkan kekayaan orangtuanya. Nindi yang selama ini berfoya-foya dengan uang ayahnya, merasa tersindir. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk hidup sendiri. Dia memisah dari keluarga Adam, mencari pekerjaan secara mandiri di perusahaan lain, dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan ekonomi yang serba kurang. Bagi Nindi ini cukup sulit karena dia terbiasa hidup penuh kemewahan. Namun, sejauh ini, Nindi menikmati kehidupan barunya. Derrttt'Nindi meraih handphone di atas meja nakas, samping ranjang kecil miliknya. Dia langsung mengangkat telepon dari sahabatnya, Clara. "Iya, Ra?" ucap Nindi, satu tangan menempelkan ponsel ke telinga, satu la

  • Dekapan Dingin Suami Panas   230. Extra Part (ZeeNdi Pra Debut)

    "Lihat penampilanmu sekarang, nggak terurus, buruk dan … harus aku akui, kamu jelek banget." "Yang penting aku masih hidup." "Iya, masalahnya, siapa yang mau pacaran sama kamu kalau kamu bentukannya begini, Nindi." Mendengar nama itu, seorang pria yang sedang menunggu pesanannya segera menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dia bisa melihat dua perempuan sedang duduk bersama, satu perempuan berpenampilan rapi dan satu lagi terlihat seperti gembel. Perempuan gembel itu-- rambutnya berminyak, wajah kusam, pakaian tak disetrika, dan sandal jepit yang dia kenakan sudah diikat tali plastik. Sepertinya sandalnya putus, dan dia mengakalinya dengan tali plastik. Diam-diam pria itu mengambil potret si perempuan gembel tersebut, setelah itu mengamati potret yang ia ambil dengan sangat serius. Sejujurnya meskipun berpenampilan gembel, perempuan ini masih tetap cantik. Hanya saja-- bukankah perempuan ini berasal dari keluarga terpandang, kenapa penampilannya seperti gembel? Apa pamannya–a

  • Dekapan Dingin Suami Panas   229. Ending

    "Apa mereka sedang menggunjing istri yah?" timpal Ziea, membuat semua orang menoleh padanya. "Ahahah, tidak mungkin, Ziea." Serena tertawa dengan anggun, menatap lucu pada Ziea. "Positif thinking, pasti membahas mobil. Para pria kan suka begitu," tebak Lea, kali ini mendapat anggukkan dari yang lainnya karena itu masuk diakal dan mereka setuju. "Ah ya ampun!! Pria yang pake kemeja hitam, ganteng sekali." Lea senyum-senyum manis. "Kak Deden?" Ziea memicingkan mata, mendapat anggukan dari Lea. "Tampan kan?!" Lea menaik turunkan alis. "Aduh. Tobat, Lea, tobat! Kamu sudah tua, Sayang!" Ziea mengomeli Lea, tetapi Lea tidak peduli–tetap memuji ketampanan suaminya. "Ada Alana loh di sini. Kamu tidak malu?" "Enggak apa-apa, Aunty. Alana sudah biasa kok," jawab Alana santai. "Pantas anteng, ternyata sudah biasa." Serena tertawa kecil. "Itu adek Kak Zana kan?" bisik Kanza pelan pada Anna, menatap seorang pria yang baru masuk. Pria itu tinggi, berpenampilan rapi dan p

  • Dekapan Dingin Suami Panas   228. Obrolan Pria Es

    *** Ethan memasuki rumahnya dengan langkah cool. Hari ini dia pulang lebih cepat dari kantor karena orangtua dan mertuanya sayang ke rumah. Keluarga yang lain juga akan datang, untuk menjenguk Alana yang sedang hamil. Sebenarnya ini kebiasaan keluarga Mahendra yang sangat kekeluargaan. Namun, karena daddynya tak mau kalah dan pada akhirnya yang lain ikut-ikutan. Jadilah hari ini mereka semua datang ke rumah ini. Ah, kakaknya juga datang. Namun, Samuel lebih dulu sampai ke sini dibandingkan Ethan yang merupakan tuan rumah. "Nyonya ada di mana?" tanya Ethan pada salah satu maid, ketika maid itu tergesa-gesa keluar dari sebuah ruangan lalu memberi hormat padanya saat melewatinya. Maid tersebut terlihat panik, segera menyembunyikan buku nyonya-nya ke belakang tubuh. "Ah-- itu, Tuan, Nyonya di-di halaman belakang bersama keluarga." "Humm." Ethan berdehem singkat. "Apa yang kau sembunyikan? Perlihatkan sekarang!" titah Ethan kemudian. Maid tersebut dengan ragu memperlihatkan buku

  • Dekapan Dingin Suami Panas   227. Masa Lalu

    "Ngapain kamu ke sini?" tanya Alana, melayangkan tatapan tajam ke arah seorang laki-laki. Karena mendapat laporan dari maid–ada seorang pria di depan gerbang rumah, Alana langsung ke sana untuk memeriksa. Alana sejujurnya malas, akan tetapi dia tak ingin membuat keributan. Dia takut pria itu nekat ke dalam atau Ethan tiba-tiba pulang dan salah paham pada si pria itu. Jadi lebih baik Alana turun tangan. "Alana, akhirnya kau bersedia menemuiku." Pria itu begitu senang setelah melihat Alana datang. Dia tersenyum lebar, layaknya seseorang yang telah menemukan berlian langka di dunia. Pria itu mendekat tetapi Alana mundur. "Ck, kamu ngapain datang ke sini, Hendru?!" ketus Alana, menatap sinis dan tak suka pada Hendru. Alana sudah muak dengan Hendru karena pria ini sangat mengganggunya. Hendru meninggalkan kenangan buruk bagi Alana, tetapi pria ini muncul dengan gampangnya dihadapannya, tanpa merasa bersalah sedikit pun atau tak malu sama sekali. "Aku ingin meminta maaf pa

  • Dekapan Dingin Suami Panas   226. Berani Memanggil Mas

    Alana terdiam di depan pintu ruangan Ethan. Dia sudah membuat kopi untuk Ethan akan tetapi dia tak berani untuk mengantarnya akibat dia … memanggil Ethan dengan embel-embel 'mas. Dia melakukannya tanpa sadar dan sekarang dia sangat malu. "Tapi sepertinya Kak Ed juga tidak sadar kalau tadi aku memangilnya Mas," gumam Alana pelan, mengenal napas pela untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia membuka pintu ruangan Ethan dan langsung masuk. "Ini kopinya, Kak," ucap Alana pelan, meletakkan kopi di dekat suaminya. Ethan mendongak, sejenak mengamati wajah cantik istrinya lalu tiba-tiba menyunggingkan smirk tipis. "Aku suka." Alana mengerutkan kening, "tapi Kak Ethan belum mencoba kopinya," jawabnya bingung. "Aku suka dipanggil mas olehmu," lanjut Ethan, berhasil membuat pipi Alana memerah dan terasa panas. 'Astaga, jadi Kak Ed sadar? Hah, kok jantungku berdebar-debar kencang? Apakah ini tanda-tanda …- tidak!' Alana langsung membalik tubuh, meletakkan tangan di dada untuk merasakan

  • Dekapan Dingin Suami Panas   225. Hal yang Aneh

    "Ugh, Kak Ethan sangat tampan!" gumam Alana pelan, senyum malu-malu ketika melihat suaminya turun dari mobil. Pipinya panas, menyembulkan semu merah yang mempercantik wajahnya. Melihat Ethan berjalan ke rumah, jantung Alana berdebar kencang. Dia segera beranjak dari sana, berjalan buru-buru dan kembali ke tempat semula. "Nyonya, ke-kenapa anda kembali ke sini? Nyonya tidak ingin menyambut Tuan yah?" tanya salah satu maid, cukup bingung karena Alana berlari kecil dari pintu utama. Bukankah seharusnya Alana membukakan pintu untuk suaminya dan menyambutnya? "Ekhm." Alana berdehem singkat, melirik maid dengan wajah datar, "untuk apa?""Jadi … kenapa kami disuruh memantau Tuan, Nyo-Nyonya?" bingung maid tersebut. "Ck." Alana berdecak, "kalian saja yang menyambutnya. Sana sana."Para maid segera beranjak dari sana, menyisakan Alana di ruangan tersebut. Alana meraih novel di atas meja kemudian menutup ke wajah, dia kembali tersenyum malu-malu–mengingat paras Ethan yang sangat tampan.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   224. Kau Tidak dilepas Tetapi dijadikan Mainan

    Mata Tia melebar mendengarkan perkataan Ebrahim. Dia mulai panik dan muali takut. "Ta-tapi … Alana jahat padaku, dan Tuan Ethan melakukan hal buruk padaku, Tu-Tuan Ebrahim," ucap Tia dengan nada gemetar, "anda terkenal baik dan selalu berpihak pada kebenaran." "Dan kebenarannya, kau berencana mencelakai adikku. Aku berniat merebut suami adikku, dan kau menusuk adikku dari belakang," jawab Ebrahim santai, "sekarang kutanya padamu, kau ingin mati di tanganku atau tetap hidup lebih lama dalam lingkar penderitaan yang Ethan ciptakan untukmu." Deg deg deg' Mata Tia melebar, reflek mundur bahkan berakhir terjatuh ke lantai karena lemas dan drop mendengar ucapan Ebrahim. Dia kira dia selamat bila meminta bantuan Ebrahim, akan tetapi status hidupnya malah diperjelas–hanya sebatas mati dan menderita. "Ku sarankan kau memilih Ethan, siapa tahu kau berobat dan Ethan melepasmu," ucap Ebrahim dengan menyunggingkan smirk tipis. Dia sedang menjebak perempuan ini. Faktanya, sekalipun Tia berub

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status