"Kamu ingin menyulitkan diri mu sendiri?," Dominic bertanya cepat, cukup tidak suka mendengar apa yang diucapkan adik iparnya.Tidur di kursi sofa jelas saja terdengar tidak baik, itu sangat buruk menurutnya. Lagi-lagi itu pikir sangat sulit sekali membuat adik iparnya menuruti apa keinginannya."Lebih menyulitkan lagi jika aku tidur di kursi sofa, berhentilah membuat ku tersudut dan tidak memiliki pilihan lain kak, kau dan aku adik dan kakak ipar, jangan membuat ku terus merasa bersalah dan jijik dengan diri ku sendiri," entahlah Jeslin hanya merasa kesal dengan keadaan, dia pikir Dominic selalu saja berhasil menyudutkan dirinya dengan berbagai macam cara.Tinggal satu kamar jelas sangat menyulitkan, Apalagi jika mereka harus berbagi kasur dan tidur bersebelahan dia jelas takut kembali lagi-lagi laki-laki itu akan mengukung dirinya dalam cengkramannya dan dia benci hal ini."Aku masih berusaha untuk menghargai pernikahan kamu dan kak Nayla." Lanjut Jeslin lagi kemudian."Setidaknya
Lewat tengah malam,Hotel xxxxxxxxx,Swiss.Cuaca Swiss terlihat mulai tidak baik-baik saja, musim dingin jelas telah menebal, salju bahkan terlihat turun dengan deras di balik kaca jendela kamar hotel yang mereka tempati. laki-laki tersebut menatap kearah Jeslin yang sudah terlelap sejak tadi di atas kasur empuk mendominasi berwarna putih, dia tahu adik iparnya jelas lelah dalam perjalanan panjang ditambah cuaca dingin membuat semakin lelap tidur Jeslin saat ini.Dominic tampak bergerak mendekati Jeslin, memilih duduk di sisi kanan di mana perempuan tersebut terlelap saat ini, pandangan matanya sama sekali enggan lari, menikmati wajah cantik dalam balutan usia muda dan bulu mata lentik juga lesung pipi yang selalu membuat nya tergila-gila.Laki-laki tersebut secara perlahan menggerakkan jemari-jemari dari tangan kanan kokohnya tersebut, menyentuh lembut permukaan rambut Jeslin secara perlahan, merapikan anak-anak rambut dan beberapa lembar rambut yang menutupi wajah cantik adik iparn
hotel xxxxxxxxx,pusat kota,Swiss.Jeslin menggeliat pelan didalam tidurnya saat dia merasakan sesuatu yang basah dan dingin menyentuh bibirnya, membuat perempuan tersebut mengernyitkan dahi nya untuk beberapa waktu. Tapi sayangnya rasa kantuk masih menghantam dirinya, membuat perempuan itu mencoba kembali menenggelamkan dirinya dalam tidurnya.Tapi kali ini rasa basah dan dingin di bibirnya berubah menjadi hangat dan penuh, sesuatu seolah-olah menenggelamkan bibirnya begitu dalam di ikuti sebuah sentuhan yang mulai menjelajahi bagian perutnya secara perlahan. Kini dalam percobaan kesadaran penuh Jeslin berusaha membuka bola mata nya, membuat Jeslin sadar jika Dominic sudah ada di atas tubuh nya."Kak?," Jeslin terkejut, dia langsung berusaha memundurkan tubuhnya saat menyadari telapak tangan laki-laki tersebut sudah menyentuh lembut dada kanan nya."Sulit sekali membangunkan kamu Jess," dan seperti tanpa dosa Dominic berkata seperti itu, melepaskan genggaman nya pada dada Jeslin dan
Pertanyaan Jeslin jelas terdengar berat, membuat Dominic memilih diam untuk waktu yang cukup lama.Bagaimana perlakuan nya dengan Jeslin?, apa dia perlu menjawab nya?."Berhentilah berlaku baik pada ku, aku benci melakukan nya, tetaplah berlaku baik pada kakak dan lupakan semuanya kak," Jeslin pada akhirnya bicara kembali, dia masih menatap punggung Dominic.Alih-alih menoleh kearah Jeslin atau menjawab pertanyaan dari Jeslin, laki-laki tersebut lebih memilih diam dan pada akhirnya Dominic menyelesaikan menggunakan pakaiannya. Diam dan membisu menjadi pilihan Dominic saat ini, baginya dia tidak perlu berkoar-koar soal bagaimana dirinya yang sebenarnya, apakah dia pernah berlaku baik pada Nayla atau tidak.Bagi Dominic lamban laut Jeslin akan tahu sendiri bagaimana dirinya dan Nayla selama ini, bagaimana sikap nya dan apakah dia mencintai perempuan itu atau tidak. Dan sejak kapan Dominic tertarik pada Jeslin, biarlah semua menjadi rahasia dirinyBohong jika Jeslin tidak menunggu jawaba
Kak Nayla berselingkuh? tidak mungkin bukan? bagaimana bisa kakak nya berselingkuh?.Jeslin jelas mencoba mengatur degub jantung nya, dia terlihat kacau, menunda keinginan untuk mandi, karena panggilan yang dia terima barusan menghancurkan seluruh pemikiran nya. Jeslin menyentuh keningnya untuk beberapa waktu, mencoba menetralisir perasaan nya yang kacau balau.Tidak, dia pikir tidak mungkin kakak nya berselingkuh, perempuan itu bukan type orang yang akan mengkhianati pasangannya sendiri, dia pikir kakak nya type orang yang cukup setia.Ditengah kebingungan Jeslin, perempuan tersebut berusaha mengambil handphone yang dijatuhkan oleh nya tadi, dia menggigit bibir bawahnya sembari meletakkan handphone tersebut ke atas meja. Pada akhirnya Jeslin berusaha untuk memundurkan langkah dan tubuh nya, mengabaikan handphone Dominic yang kembali berdering kali ini.Dia bingung, apakah harus mengangkat nya kembali atau tidak, mencoba kembali mengintip siapa yang menghubungi laki-laki tersebut, ini
masih di kamar hotel xxxxxxxx.Jeslin terlihat menatap punggung Dominic untuk beberapa waktu, kegelisahan terlihat di balik wajah perempuan tersebut untuk beberapa waktu, bukti peselingkuhan kakak nya benar-benar mengganggu dirinya. Jutaan pertanyaan menghantam dirinya, apakah mungkin kakak perempuan nya sepicik itu dalam mempermainkan pernikahan dan janji suci? Mempermainkan laki-laki sekelas Dominic.Apakah karena itu Dominic menggila dan marah, sehingga melampiaskan semua kemarahan kepada dirinya. Lalu yang menjadi pernyataan nya, kenapa bisa Dominic menikah dengan Kakak nya? Lalu bagaimana bisa kak Nayla nya menerima pernikahan jika perempuan tersebut jatuh cinta pada laki-laki lain?.Berbagai macam tanya menghantam kepala perempuan tersebut, percayalah rasanya kepala Jeslin ingin pecah memikirkan semua nya. Dia menghela kasar nafasnya untuk beberapa waktu, mencoba membuang pandangannya dari Dominic."Kita punya pertemuan dengan investor baru secara mendadak di jam makan malam ini
Jeslin buru-buru mematikan panggilan nya, begitu mendengar suara kakak nya diseberang sana. Sekarang seketika dia paham apa yang sebenarnya terjadi antara Dominic dan Nayla. Kakak nya berselingkuh dan dia tidak heran kenapa Dominic sampai seperti itu, hanya saja yang disesali adalah ketika laki-laki itu merasa kecewa kenapa harus dia yang di manfaatkan oleh nya.Seharusnya Dominic bisa mencari perempuan lain untuk dia melampiaskan kemarahannya kepada kak Nayla nya tersebut, dan bukan kepada dirinya.Dengan perasaan berdebar-debar dia mencoba menetralisir perasaan nya, dia memejamkan sejenak bola matanya untuk beberapa waktu. Jeslin pikir mungkin dirinya butuh penjelasan dari sang kakak saat mereka telah pulang nanti dari Swiss.*****Masih di hotel xxxxxxxx,jelang malam malam pertemuan dengan relasi bisnis.Jeslin mengerut kan kening nya saat dua perempuan menemui dirinya dan berkata mereka penata rias dan busana yang akan menyulap dan mempercantik Jeslin dalam pertemuan makan malam
"Bukankah ini agak berlebihan, kak?," Pada akhirnya pertanyaan itu melesat dari balik bibir Jeslin.Perempuan itu sama sekali belum menerima uluran tangan dari kakak iparnya, netralnya menatap laki-laki di hadapannya tersebut itu beberapa waktu di mana dia masih mempertanyakan hal berlebihan yang dilakukan oleh laki-laki di hadapannya itu malam ini."Apakah tamu nya mengisyaratkan kita untuk berpenampilan sedikit berlebihan?," Dia bertanya heran karena dia pikir ini seperti janji makan malam pribadi.Tiba-tiba saja pemikiran-pemikiran aneh menghantam dirinya, apakah mungkin dong ini ingin memperkenalkan diri dengan seseorang yang mengerikan misalnya orang tua yang menginginkan untuk bertemu dengan perempuan muda dan mengencaninya atau bahkan mungkin Apakah Dominic ingin menjualnya.Perempuan itu mencoba untuk terus menatap bola mata kakak iparnya, mencari jawaban atas pertanyaan yang menghantam dirinya.Lagi-lagi tersebut seolah ulang tahun apa yang dipikirkan oleh Jeslin, Dia terliha