masih di kamar hotel xxxxxxxx.Jeslin terlihat menatap punggung Dominic untuk beberapa waktu, kegelisahan terlihat di balik wajah perempuan tersebut untuk beberapa waktu, bukti peselingkuhan kakak nya benar-benar mengganggu dirinya. Jutaan pertanyaan menghantam dirinya, apakah mungkin kakak perempuan nya sepicik itu dalam mempermainkan pernikahan dan janji suci? Mempermainkan laki-laki sekelas Dominic.Apakah karena itu Dominic menggila dan marah, sehingga melampiaskan semua kemarahan kepada dirinya. Lalu yang menjadi pernyataan nya, kenapa bisa Dominic menikah dengan Kakak nya? Lalu bagaimana bisa kak Nayla nya menerima pernikahan jika perempuan tersebut jatuh cinta pada laki-laki lain?.Berbagai macam tanya menghantam kepala perempuan tersebut, percayalah rasanya kepala Jeslin ingin pecah memikirkan semua nya. Dia menghela kasar nafasnya untuk beberapa waktu, mencoba membuang pandangannya dari Dominic."Kita punya pertemuan dengan investor baru secara mendadak di jam makan malam ini
Jeslin buru-buru mematikan panggilan nya, begitu mendengar suara kakak nya diseberang sana. Sekarang seketika dia paham apa yang sebenarnya terjadi antara Dominic dan Nayla. Kakak nya berselingkuh dan dia tidak heran kenapa Dominic sampai seperti itu, hanya saja yang disesali adalah ketika laki-laki itu merasa kecewa kenapa harus dia yang di manfaatkan oleh nya.Seharusnya Dominic bisa mencari perempuan lain untuk dia melampiaskan kemarahannya kepada kak Nayla nya tersebut, dan bukan kepada dirinya.Dengan perasaan berdebar-debar dia mencoba menetralisir perasaan nya, dia memejamkan sejenak bola matanya untuk beberapa waktu. Jeslin pikir mungkin dirinya butuh penjelasan dari sang kakak saat mereka telah pulang nanti dari Swiss.*****Masih di hotel xxxxxxxx,jelang malam malam pertemuan dengan relasi bisnis.Jeslin mengerut kan kening nya saat dua perempuan menemui dirinya dan berkata mereka penata rias dan busana yang akan menyulap dan mempercantik Jeslin dalam pertemuan makan malam
"Bukankah ini agak berlebihan, kak?," Pada akhirnya pertanyaan itu melesat dari balik bibir Jeslin.Perempuan itu sama sekali belum menerima uluran tangan dari kakak iparnya, netralnya menatap laki-laki di hadapannya tersebut itu beberapa waktu di mana dia masih mempertanyakan hal berlebihan yang dilakukan oleh laki-laki di hadapannya itu malam ini."Apakah tamu nya mengisyaratkan kita untuk berpenampilan sedikit berlebihan?," Dia bertanya heran karena dia pikir ini seperti janji makan malam pribadi.Tiba-tiba saja pemikiran-pemikiran aneh menghantam dirinya, apakah mungkin dong ini ingin memperkenalkan diri dengan seseorang yang mengerikan misalnya orang tua yang menginginkan untuk bertemu dengan perempuan muda dan mengencaninya atau bahkan mungkin Apakah Dominic ingin menjualnya.Perempuan itu mencoba untuk terus menatap bola mata kakak iparnya, mencari jawaban atas pertanyaan yang menghantam dirinya.Lagi-lagi tersebut seolah ulang tahun apa yang dipikirkan oleh Jeslin, Dia terliha
bayangkan bagaimana ekspresi wajah Jeslin saat dia melihat pemandangan yang ada di depan nya, perempuan itu menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya untuk beberapa waktu, cukup kehilangan kata-katanya bahkan dia terlihat tidak tahu harus berkata apa. bola mata Jeslin sempat menampilkan ekspresi berkaca-kaca, siap menumpahkan air mata nya saat ini juga."Happy birthday, Jess." bisik Dominic tepat di samping telinga Jeslin, membuat gadis itu membeku untuk beberapa waktu.Yah didepan nya terdapat sebuah kejutan ulang tahun yang begitu luar biasa, ruangan yang sudah di dekorasi sedemikian rupa, yang di tata dengan cara luar biasa. Berbagai macam bunga dan balon menghiasi ruangan tersebut, bahkan kursi dan meja makan untuk sepasang anak manusia sudah tertata rapi didalam sana, di atas nya terdapat tumpukan bunga dan piring juga gelas yang sudah di tata dengan sebaik-baiknya.percayalah dia tahu persiapan membuat semua itu pasti tidak mudah dan tidak sebentar. Belum lagi bisa dia dengar
Pada akhirnya setelah cukup lama Jeslin terharu dan membeku karena keadaan, perempuan itu mencoba menarik kesadarannya dengan cepat dan dia kemudian berkata pada Dominic."Bagaimana kakak tahu jika -," Jeslin menggantung kalimat tanya ini karena dia pikir bagaimana bisa laki-laki itu tahu kapan tanggal lahirnya dan kapan hari ulang tahunnya."aku-," kembali Jeslin merasa kehilangan kata-kata nyaRealita nya tidak ada yang pernah ingat kapan hari ulang tahunnya, bahkan orang tuanya pun terkadang tidak ingat kapan tanggal lahirnya. Jadi saat Dominic ingat kapan tanggal lahirnya dan bahkan memberikan dia kejutan seperti ini jelas saja membuat perempuan itu cukup kehilangan kata-kata. jadi wajar saja Dia membeku untuk waktu yang cukup lama, mungkin lebih tepatnya jika perempuan itu berusaha untuk menikmati momen ia tidak pernah didapatkan dalam seumur hidupnya."Agak sulit mempersiapkan semuanya diam-diam, waktu kita yang terlalu terbatas dan banyak nya kegiatan membuat aku hampir berpikir
Catatan = 2 episode terakhir dalam proses revisi, Mak author salah update kemarin, seharusnya di novel yang berbeda, maafkan lah Mak/kak. Efek banyak karya on going jadi agak ngeblang.*****Setelah melewati makan malam bersama, pada akhirnya kedua orang tersebut terlihat mulai menikmati wine yang ada di hadapan mereka, sambil mendengarkan suara musik yang terus mengeluh syahdu di antara mereka.kedua orang itu saling menikmati kebersamaan dan melupakan hal-hal yang menjadi beban mereka berdua, termasuk Dominic yang berusaha melupakan tentang istri nya Nayla. Dia tidak peduli tentang perselingkuhan istri nya, karena bagi nya itu tidak terlalu penting lagi, yang dia anggap penting saat ini dan menjadi prioritas utamanya adalah Jeslin. Dan rencana laki-laki tersebut berikut nya hanya mendapatkan bukti yang cukup, membeberkan pada orang tua mereka dan mempercepat urusan perceraian dia dan Nayla.Hanya saja yang membuat dia sedikit merasa rumit adalah, bagaimana caranya dia mendapatkan iz
Dan pada akhirnya Dominic memilih diam, dia pikir jika Jeslin tahu soal kakak perempuan nya itu cukup bagus, dia tidak harus bersusah payah untuk menjelaskan semuanya bukan? yah bukankah akhirnya aroma sebuah bangkai akan tercium juga secara perlahan oleh semua orang."Sejak kapan?," dan pertanyaan itu tampak dilontarkan oleh Jeslin pada laki-laki dihadapan nya itu, dia menatap Dominic untuk beberapa waktu."Jika tahu sebelum pernikahan, kenapa kakak tidak membatalkan pernikahan kakak dan kak Nayla saat itu?," kembali Jeslin melesatkan tanya, kening nya jelas berkerut dengan sempurna.Dominic yang sejak tadi diam menatap kearah Jeslin, pada akhirnya mulai angkat bicara."Aku baru tahu setelah perjanjian nikah di ucapkan," akhirnya laki-laki itu mengeluarkan suaranya.Dia mencoba mengingat bagaimana dia bisa tahu tentang Nayla saat itu.******kembali ke masa lalu,Gedung pernikahan xxxxxxxx,Setelah janji suci terucap,pusat kota.Dominic terlihat mengerat kan rahang nya saat dia meli
Kembali ke kediaman keluarga Jeslin,Sepulang dari Swiss."Bolehkah aku beristirahat ma?," Jeslin bicara beberapa waktu setelah dia dan Dominic tiba di rumah.perjalanan pulang cukup melelahkan meskipun mereka menggunakan pesawat, tetap saja beberapa pekerja selama di Swiss menyita waktu dan energi Jeslin. Dia cukup lelah, ingin membaringkan diri di kasur nyaman nya dah tidur."Tentu saja sayang, bibi akan membantu membereskan barang-barang kamu." mama Jeslin menjawab cepat, membiarkan anak perempuan nya bergerak melesat naik ke lantai atas.Dominic menatap punggung Jeslin yang menjauh dari dirinya diikuti seulas senyuman tipis nyaris tidak terlihat di balik wajahnya melihat kelakuan sang adik ipar nya."Apakah semua lancar, Dom?," ibu mertuanya bertanya, di mana Dominic pikir akan bergerak menuju ke arah atas juga."He em, meskipun ada sedikit hambatan disana, semua berjalan sempurna." laki-laki tersebut bicara."Itu bagus, apakah Jeslin cukup banyak membantu mu? mama takut dia malah