Home / Urban / Dalam Genggaman Sang Penguasa / 24. Kekacauan dimulai

Share

24. Kekacauan dimulai

Author: HANINA
last update Last Updated: 2022-04-13 06:57:02
"Kecuali dia," Jonathan menunjuk Mario yang masih berdiri tidak jauh darinya dan menundukkan kepalanya.

"Baik, Tuan." jawab manajer Lee.

"Cih … kami tidak sudi bekerja di sini lagi. Tidak usah mengusir kami." ucap salah satu karyawan bertubuh tambun yang sejak tadi menguap dan terlihat mengantuk.

"Segera keluar, saya tidak ingin ada kecelakaan kerja karena keteledoran kalian sendiri, gara-gara mengantuk di jam kerja." sindir Jonathan.

"Kami yang menolak kerja di sini, kami akan segera angkat kaki sekarang juga." Laki-laki yang tadi bermain game itu langsung tersulut emosinya.

"Ya benar, perusahaan Anda sudah mau bangkrut, lihat saja nanti, Anda akan meminta-minta di jalanan setelah pabrik ini dipindah namakan."

Rahang Jonathan mengeras setelah mendengar cemooh dan hinaan dari mantan karyawan yang telah dipekerjakannya selama kurang lebih lima tahun itu. Ia menahan untuk tidak menghajar satu-persatu dari mereka. Jonathan akan melihat bagaimana nasib mereka setelah ia memecatnya. Tangis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   25. Rahasia yang Terbongkar

    Wajah Jonathan seketika berubah gelap. Kemarahannya sudah tidak terbendung lagi. Mereka sudah main-main dengannya. Salah jika mereka menganggapnya lemah dan gampang disingkirkan. Mereka belum tahu wajah asli Jonathan. Si tangan dingin yang bisa menghancurkan lawan tanpa belas kasih.'Rupanya mereka mau main-main denganku.' batin Jonathan mencemooh. "Baik, akan kulayani kalian semua." desis Jonathan."Tuan," panggil Rebecca."Biarkan saja, kerjakan tugasmu seperti biasa. Tunggu instruksi dari saya selanjutnya. Saya mau keluar sebentar, ada urusan penting yang mendadak.""T-tapi, Tuan Simon susah untuk dihubungi, Tuan." ucap Rebecca yang mengkhawatirkan Adam. Gadis itu diam-diam menyukai asisten pribadinya Jonathan. Sering bertemu dan sikap Adam yang hangat. Membuat Rebecca jatuh cinta padanya."Adam ada tugas khusus. Setelah selesai, dia akan kembali ke kantor ini bersama kita.""B-baik, Tuan.""Heem … saya pergi dulu." Jonathan bergegas masuk ke dalam lift lalu menelepon sopir pribadin

    Last Updated : 2022-04-15
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   26. Thalia Diculik

    "Tidak perlu takut, Adam." Carlos muncul dari belakang kerumunan orang-orang dan menghampiri Adam yang sedang bersitegang dengan Jonathan. Ia yakin kali ini akan membuat Jonathan mutah darah karena marah."Kalian ada hubungan apa?" tanya Jonathan yang menyipitkan matanya melihat Carlos merangkul pundaknya Adam. Mereka terlihat sangat akrab seperti teman lama."Tuan …." Adam tertunduk, tudak berani untuk menatap wajah Jonathan."Baiklah, biar aku saja yang menjelaskan apa hubungan kami yang sebenarnya saat ini." Carlos masih tidak melepaskan rangkulan tangannya ke pundak Adam. Laki-laki itu sengaja ingin menunjukkan jika mereka mempunyai hubungan spesial"Kami adalah partner …." Carlos menjeda kalimatnya. "Lebih tepatnya PARTNER IN CRIME." Carlos tersenyum lebar, menantikan reaksi dari laki-laki sombong seperti Jonathan."Adam." Jonathan meminta penjelasan. Tatapan laki-laki itu sangat mengerikan. Seolah ingin mencabik-cabik tubuh Adam yang berada di hadapannya."Tuan, maafkan saya. S-s

    Last Updated : 2022-04-18
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   27. Gagal?

    "Lepaskan, lepas!" Thalia meronta ketika mereka membawanya ke sebuah hotel."Diam di sini atau akan kami pèrkosa!" ancam laki-laki yang baru saja membopong Thalia.Thalia beringsut mundur sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Jangan," pinta Thalia memelas."Awas! Jangan coba-coba untuk lari, atau kami patahkan kaki indahmu!" ancam laki-laki itu lalu membanting pintu kamar dan menguncinya dari luar."Kak Adam," panggil Thalia yang menangisi nasib buruknya.***Kantor cabang Smith Corporation.Jonathan berjalan dengan wajah dingin tanpa sedikit pun senyum di bibirnya. Walaupun selama ini ia terkenal dengan sebutan pria berwajah dingin. Namun kali ini sungguh wajahnya sangat tidak bersahabat. Rebecca yang menggantikan posisi Adam untuk saat ini harus kelimpungan memegang pekerjaan Adam sebelumnya dan saat ini harus mendampingi bosya menghadiri rapat dadakan untuk membahas saham yang semakin jatuh.Saat pintu terbuka, semua wajah lesu dengan tatapan membenci Jonathan terpampa

    Last Updated : 2022-04-20
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   28. Kembali

    "Magdalena Morris," gumam Carlos heran. Kenapa gadis cantik itu berada di ruang direktur? Jadi, siapakah pembeli saham yang disebutkan Jonathan tadi? Laki-laki itu semakin bingung.Carlos sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia tetap tidak bisa menemukan jawaban yang tepat untuk mengobati rasa herannya. Mungkinkah rencananya gagal total?"Nathan," panggil Magdalena."Ada apa, Lena?" Jonathan menoleh kepada gadis itu."Jangan marah, aku hanya ingin membantumu sedikit. Aku tidak ingin kau terlalu sibuk lalu mengabaikanku." cicit Magdalena."Hmm," gumam Jonathan."Nathan ….""Lain kali jangan kau ulangi lagi, saya bisa menyelesaikan semua masalah saya sendiri. Saya laki-laki, Lena. Saya mampu dan bisa, jangan remehkan saya." ucap Jonathan penuh penegasan."Maaf, aku tidak bermaksud merendahkan harga dirimu." sesal Magdalena."Sudahlah jangan dibahas lagi. Saya janji, setelah masalah ini selesai. Saya akan mengajakmu berlibur.""Benarkah?" Magdalena terkejut dengan ucapan Jonathan yang ingin m

    Last Updated : 2022-04-22
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   29. Syarat Permintaan dari Adam

    "Jangan meremehkanku Adam, Kau meninggalkanku hanya karena gadis ingusan itu." dengkus Jonathan.Carlos membelalakkan matanya. Sekarang apalagi ini? Belum selesai ia terkejut dengan pembeli saham yang membuatnya urung menjalankan rencananya. Kini, asisten pribadi yang bisa ia gunakan untuk menghancurkan Jonathan. Dengan mudahnya kembali ke sisi laki-laki sombong itu. Apakah ada yang salah dalam rencananya."Ramos," panggil Carlos yang melihat asisten pribadinya keluar dari lift lalu berjalan ke arahnya."Thalia diculik, Tuan." bisik Ramos."Saya tahu, dasar tidak berguna!" desis Carlos."Tapi gadis yang satunya masih berada di apartemen itu.""Apa gunanya, dasar bodoh. Wanita itu bekas wanita penghibur, beda dengan Thalia yang masih perawan dan sedang mengandung benihnya Adam." Carlos sangat frustasi.Ramos terdiam mendengar umpatan dari bosnya. Mungkin kalinini bukan hanya makian yang akan diterimanya."Nona Rodriguez, berhenti memberikan pengertian terhadap mereka. Panggil pihak keam

    Last Updated : 2022-04-23
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   30. Pemain yang Sesungguhnya

    Kantor Soriano Corporation.Keesokan harinya, setelah berpikir semalaman. Carlos masih belum menyerah untuk menjegal Jonathan dari kedudukannya sebagai pebisnis nomor satu di negara Azdania."Ramos, siapkan dokumen dengan segera! Saya ingin klien-klien yang Adam berikan datanya kepada kita, sesegera mungkin mau menjalin kerjasama dengan Soriano Corporation. Kita lihat, selama apa Smith bertahan, setelah mengeluarkan uang cukup banyak untuk kerugian penangguhan pesanan karena molornya jadwal pengadaan barang pesanan." titah Carlos dengan semangat barunya."Baik, Tuan.""Kita belum kalah, Ramos. Smith bisa saja menghinaku kemarin siang. Tapi, dia pasti kerepotan jika harus mencari tenaga kerja dalam jumlah banyak dan dalam tempo waktu secepatnya.""Benar, Tuan. Masalahnya satu, uang. Kembali kepada uang, untuk mendapatkan tenaga kerja dalam waktu dekat. Butuh uang dalam jumlah yang banyak." timpal Ramos."Maka dari itu, kita harus bergerak cepat, Ramos. Segera hubungi mereka dan berikan

    Last Updated : 2022-04-25
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   31. Sepenggal Kisah Kelamnya Lily

    "Kau sangat salah karena telah bermain-main denganku, Carlos. Berani mengganggu ketenanganku, sehingga harus menyebabkan Magdalena mengambil tabungan warisannya.""Sebentar lagi, Kau akan merasakan seperti apa balasan dari Jonathan Smith. Ahahaha!" Jonathan terbahak sambil menatap layar CCTV di depannya."Adam, sudah waktunya memberi kejutan kepada mereka, ayo!" Jonathan segera berdiri lalu merapikan jas mahalnya. Ia sudah tidak sabar untuk melihat secara langsung wajah dari Carlos yang sedang menahan amarah. Laki-laki itu ingin menegaskan sekali lagi, jika mengusiknya adalah hal bodoh yang telah dikerjakan Carlos, dalam seumur hidupnya. Mereka belum tahu, siapakah dirinya yang sesungguhnya. Hanya dengan menjentikkan satu jarinya, siapa pun itu di negri ini. Pasti dengan mudah disingkirkan oleh Jonathan."Baik, Tuan." Adam merasa senang karena bosnya kembali tersenyum dan dalam keadaan mood yang sangat baik. Mungkin setelah ini, permintaannya akan dikabulkan. Ah senangnya …."Jonathan

    Last Updated : 2022-04-25
  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   32. Menjebak tapi Terjebak

    Lily yang putus asa dan berniat bunuh diri digagalkan oleh Miss Nancy, mucikari pemilik rumah bordil yang membeli Lily dari pamannya."Semua sudah menjadi takdirmu, jangan kau sia-siakan hidupmu dengan bunuh diri. Jalani saja, mungkin suatu nanti. Nasibmu berubah setelah kau bertemu dengan laki-laki baik-baik yang menyukaimu, siapa pun dirimu. Banyak dari gadis-gadis di sini yang bernasib demikian. Seorang laki-laki kaya yang baik menebus lalu memperistri mereka secara sah. Mungkin kau akan bernasib seperti itu."Ucapan Miss Nancy membuat Lily mengurungkan niatnya. Ia berhenti menangis dan lebih tenang."Tapi saat ini kau harus menjalani kehidupan malam yang sudah menjadi takdirmu dengan sebaik-baiknya.""M-maksud, Miss?" tanya Lily dengan sedikit takut."Mulai hari ini, kau harus belajar berdandan, menari erotis dan juga belajar cara memuaskan hasrat laki-laki.""Apa?!""Aku membelimu dengan harga yang sangat mahal dari pamanmu, Sayang. Hutangmu belum lunas.""T-tapi, kemarin malam, s

    Last Updated : 2022-04-26

Latest chapter

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   90. Tak Terduga

    “K-kenapa kau ada di sini?” Maria mundur beberapa langkah. Ia tidak mengira jika bukan Magdalena yang berada di dalam karung. Melainkan Jonathan Smith. Orang yang sangat dicintai dan sekaligus dibenci oleh Maria.“Karena saya ingin melihat orang yang mencoba mengganggu hidup saya, Maria.” Jonathan melepas wig yang diambil dari toko di mana Magdalena diculik.Ide menyamar menjadi Magdalena itu datang secara tiba-tiba. Saat Jonathan melihat seseorang membuntuti Magdalena lalu ikut masuk ke ruang ganti. Awalnya Jonathan ingin menghajar laki-laki yang berusaha menculik Magdalena. Tapi kemudian Jonathan mempunyai ide untuk berpura-pura menjadi Magdalena agar bisa mengetahui siapa dalang dibalik rencana penculikan Magdalena.Setelah menemukan karung yang berisikan Magdalena. Jonathan menyuruh anak buahnya untuk mengamankan Magdalena. Ia lalu mengambil sebuah wig berwarna pirang yang mirip dengan rambut Magdalena. Dengan bantuan anak buahnya, Jonathan masuk ke dalam karung lalu diikat seper

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   89. Surprise

    Jonathan waspada, ternyata ada seseorang yang sedang mengawasi Magdalena. Seseorang itu masuk ke ruang ganti. Jonathan sangat marah tapi ia menahan amarahnya demi senuah rencana yang sedang di susunnya.Jonathan mengambil sebuah wig lalu memanggil beberapa anak buahnya.Sementara itu di dalam ruang ganti, Magdalena terkejut di saat akan membuka kancing bajunya ada laki-laki yang masuk ke ruang di mana ia berada. “Siapa kau?”Laki-laki itu diam, tidak menjawab lalu membekap mulut Magdalena menggunakan sapu tangan.Magdalena meronta sebentar lalu pingsan. Laki-laki itu tersenyum karena sudah berhasil melumpuhkan korban. Ia kemudian mengambil sebuah karung lalu memasukkan Magdalena ke dalamnya. Selesai mengikat ujung karung, laki-laki itu keluar dari ruang ganti tanpa sepengetahuan pelayan toko.Lily yang melihat laki-laki itu berhasil membawa pergi Magdalena, langsung buru-buru meninggalkan toko. Ia berjanji akan neninggalkan negara Azdania agar Adam selamat dari intimidasi Jonathan dan

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   88. Beraksi

    “Adam, hubungi anak buah kita untuk segera ke mansion Moris atau mencari keberadaan Magdalena.”Walaupun Adam bingung dengan maksud dari perintah Jonathan. Ia tidak banyak bertanya dan langsung melaksanakan apa yang Jonathan minta. Sudah berkali-kali Jonathan bereaksi seperti ini dan memang ada kejadian genting yang sedang terjadi.Jonathan berlari keluar ruangan diikuti oleh Adam.“Nona Rodriguez, ubah skedul jadwal pekerjaan saya hari ini. Ada kepentingan mendadak yang harus saya tangani bersama Adam.”“Baik, Pak.” Rebecca juga tidak banyak bertanya. Ia pun juga sudah hafal dengan gerak-gerik Jonathan yang sedang tertimpa masalah.Selesai memberi perintah kepada Rebecca, Jonathan masuk ke dalam lift bersama Adam. Ia menghubungi nomor ponsel Abraham. Tapi sayang ponsel Abraham tidak aktif. Jonathan menebak jika calon mertuanya itu sedang berada di kantor pemerintahan karena saat ini adalah jam kantor.“Sial,” desis Jonathan.“Halo, apakah Nona Moris tidak ada di mansionnya?” Jonathan

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   87. Kecolongan

    “Nona Moris,” Lily menyapa Magdalena.“Kau pasti kekasihnya Adam. Lily, kan, namamu?” tebak Magdalena.“Benar Nona.”“Ayo masuk.” Magdalena menarik tangan Lily. Namun ia berhenti setelah mengingat Adam.“Adam, aku bawa Lily ke dalam. Nanti jam lima sore kau bisa menjemputnya.”“Baik, Nona.”“Lily cantik, pantas kau memilihnya.” bisik Magdalena.Adam hanya tersenyum sambil menggaruk rambutnya.“Sudah, sana pergi. Nathan pasti sudah menunggumu di kantor.”“Baik, Nona.” Adam melambaikan tangan kepada Lily sebelum pergi ke kantor Smith Corp.***“Bagaimana? Kau sudah mengantarkan kekasihmu ke rumah Lena?” tanya Jonathan yang baru saja tiba di kantor.“Sesuai perintah dari Tuan.”“Bagus.”“Tuan tidak bertanya, bagaimana reaksi Nona Moris saat bertemu Lily?” Adam kesal karena Jonathan tidak mencari tahu reaksi tunangannya saat Adam membawa Lily.Jonathan tersenyum tipis, “Dia pasti sangat senang. Senyumnya sangat lebar dan dia tak henti-hentinya bersenandung.”Adam mengernyit, “Tanpa bertemu

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   86. Ancaman

    “Tuan Adam.” Lily kaget melihat kedatangan Adam yang tiba-tiba.“Boleh, aku masuk?”Lily mempersilakan Adam masuk. “Tuan, ada apa?” Lily takut jika ibunya Adam akan marah jika Adam kembali berhubungan intens dengannya.“Lily, jangan panggil aku, Tuan. Panggil saja Adam.” Sebenarnya Adam rindu, tapi ia menahan diri untuk tidak menyentuh gadis itu karena takut jika Lily akan marah.“Tuan, saya tidak ingin melanggar apa yang sudah saya ucapkan kepada ibu Anda.”Adam menghela napas, sungguh sulit meluluhkan hati Lily semenjak ibunya dengan keras memberi peringatan kepada gadis itu agar menjauhi dirinya.“Tuan Smith ingin meminta bantuanmu.” Adam berharap dengan membawa nama Jonathan, Lily akan memperlakukannya sedikit hangat.“Tuan Smith?” Lily kaget karena Jonathan yang terkenal dingin dan tak tersentuh itu tiba-tiba ingin meminta bantuannya.“Boleh aku duduk?” tanya Adam.“Oh, silakan duduk.” Lily lupa mempersilakan Adam untuk duduk.“Terima kasih,” Adam duduk. Namun ia merasa tidak ena

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   85. Memancing

    Maria ingin menghubungi orang yang bisa menolongnya dari jeratan Ronald. Namun sayang ponselnya saat ini sedang mati karena baterainya kosong.“Ayolah Nona Soriano. Kau tidak bisa mengelak dari kemauanku.” Ronald tetap saja menarik Maria hingga masuk ke dalam mobilnya. Saat ini kemarahannya harus dilampiaskan. Apalagi Maria adalah partnernya untuk menghancurkan Jonathan Smith. Tentu saja keadaan hatinya yang sedang marah harus ia bagi adil dengan Maria.‘Sialan,’ Maria mengumpat dalam hatinya. Dalam keadaan setengah tidak sadar ia bersumpah akan menghancurkan Ronald. Ia juga tidak peduli jika laki-laki itu juga mempunyai misi yang sama untuk menghancurkan Jonathan.***“Ada apa? Kenapa sudah hampir seminggu ini kau di rumah dan tidak kemana-mana?” tanya Abraham kepada Magdalena.“Aku hanya ingin beristirahat, Pa. Sebelumnya aku sempat kelelahan dan badanku sedikit terasa pegal-pegal.” dusta Magdalena yang tidak ingin memberitahukan larangan Jonathan padanya.“Jangan berbohong, Lena. Pa

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   84. Ancaman

    “Sialan, brengsek! Dia telah menghinaku,” umpat Ronald yang saat ini telah sampai di hotel yang ditempatinya. Ia mengamuk, mengobrak-abrik isi seluruh kamar hotel yang ditempatinya.“Tenanglah, Tuan.” ucap Alex, asisten pribadinya Ronald.“Tenang katamu?” Ronald langsung menarik kerah bajunya Alex. “Kau tidak melihat bagaimana wajah si keparat itu ketika menghinaku? Penolakannya sungguh sangat membuat wibawaku turun. Kau tahu, selama ini tidak ada satu pun orang yang pernah memandangku dengan sebelah mata. Namun si Jonathan Smith itu berani-beraninya merendahkanku di pertemuan pertama kami.”“Tenanglah, bukankah sebelumnya Nona Soriano sudah memperingatkan Anda akan kelebihan dari Tuan Smith?”“Sialan,” Ronald melempar tubuh Alex ke dinding. “Aargh,” Alex mengerang.“Kau memujinya?”“Saya hanya mengingatkan Anda, Tuan. Tentu saja saya ingin kebaikan di pihak Tuan. Saya bekerja untuk Tuan.” ucap Alex ketakutan.“Ke mana perginya wanita itu?” Ronald menanyakan keberadaan Maria.“Sepert

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   83. Penolakan

    “Tuan Smith,” Ronald langsung menyambut kedatangan Jonathan yang baru saja keluar dari lift.“Silakan masuk,” ucap Jonathan dingin.“Nona Rodriguez, sediakan dua minuman dingin untuk kami.”“Baik, Tuan.” Rebecca langsung menuju ke pantry untuk membuatkan minuman yang diminta oleh Jonathan.Sedangkan itu Adam langsung mengikuti langkah dari Jonathan dan Ronald. Ia sudah merasa jika ada hal yang tidak beres dengan sikap Jonathan. Maka dari itu ia tidak mau meninggalkan Jonathan sendirian untuk berhadapan dengan Ronald. Adam takut jika emosi Jonathan tidak stabil dalam menghadapi musuh bisnisnya. Walaupun Jonathan belum mengatakan jika Ronald adalah musuhnya. Namun Adam bisa merasakan aura buruk yang dipancarkan oleh Jonathan terkait dengan kedatangan Ronald Robinson.“Tuan, silakan diminum.” Rebecca datang dengan membawa dua gelas cocktail dingin untuk Jonathan dan Ronald.“Terima kasih, Nona Rodriguez.” ucap Jonathan.“Terima kasih, Nona manis.” Ronald mengucapkannya dengan nada yang se

  • Dalam Genggaman Sang Penguasa   82. Feeling

    "Pantas saja Jonathan Smith sangat setia, putri Abraham Smith sangatlah cantik." puji Ronald saat menatap photo Magdalena di berita online."Ck," Maria berdecak kesal."Akui saja, Nona Soriano. Kalau pesonamu tidak bisa mengungguli Magdalena Morris. Kau tidak akan patah hati sehingga ditolak oleh Jonathan Smith." cibir Ronald."Cukup sudah aku mendengarkan ocehanmu. Sekarang apa rencana kita untuk menghancurkan Jonathan Smith?""Aku harus bertemu dulu dengan laki-laki itu sambil menunggu orang-orangku yang menyelinap untuk mencari informasi penting di Smith Corporation.""Heh," Maria kecewa. "Lalu kenapa kau mengajakku bertemu?" Maria berkacak pinggang."Sebagai tuan rumah, harusnya kau menjamu tamu penting sepertiku." Ronald mendekati Maria sambil mengelus pipinya."Lupakan itu, aku tidak akan menjual tubuhku." Maria ingin meninggalkan kamar hotel tempat pertemuannya dengan Ronald. Namun kedua penjaganya Ronald menghalangi kepergian Maria."Apa maksudnya ini?""Jangan berpura-pura bod

DMCA.com Protection Status