"Dia ada di sebuah rumah sakit, Pak."Setelah mencari tahu sampai malam hampir menjelang, akhirnya Dario menemukan keberadaan Bik Sima dan Dario pun langsung menelepon Sam. "Sial! Apa yang terjadi dengannya? Apa dia mati, Dario?" "Sayangnya belum, Pak. Dia ada di ruangan ICU untuk perawatan intensif tapi dia belum mati." "Kalau begitu percepat saja, Dario! Percepat saja kematiannya sebelum dia buka mulut!" "Aku belum bisa masuk sama sekali ke sana, Pak." "Ck, masalah begitu saja kau tidak bisa, hah? Menyamarlah seperti waktu kau mencelakai Kayla, apa susahnya?" "Masalahnya ada yang pasti mengenaliku, Pak." "Siapa maksudmu?" "Kayla dan teman-temannya." Sam mengernyit mendengarnya. "Kayla? Apa maksudmu? Mengapa wanita sialan itu ada di sana?" "Entah bagaimana ceritanya tapi sepertinya Kayla yang menolong Bik Sima dan membawanya ke rumah sakit." Kedua mata Sam lagi-lagi membelalak dan mendadak Sam begitu panik dibuatnya. "Apa? Sial! Bagaimana bisa ada takdir seperti itu, hah?
Dario benar-benar benci scene rumah sakit, namun sudah dua kali ia harus bertindak di rumah sakit. Tentu saja ruang perawatan biasa jauh lebih mudah daripada ruang ICU yang dijaga dengan lebih ketat. Namun kembali lagi, perintah adalah perintah. Apalagi saat Sam sudah meneleponnya berkali-kali untuk menanyakan tentang tindakan yang Dario ambil. Dario pun berhasrat untuk memberikan kabar baik pada bosnya itu. "Aku akan masuk. Tugas kalian adalah berjaga dan memberitahuku kalau ada orang lain yang masuk setelah aku masuk nanti, kalian mengerti?" "Kami mengerti." "Bagus!" Anak buah Dario pun mulai berpencar dan mencari sudut yang paling tepat untuk mengawasi semua orang, begitu juga dengan Dario yang mulai bersiap menunggu saat yang tepat untuk masuk. Magda sendiri masih mengobrol bersama Jonas dan Kayla pun masih terdiam sendiri saat Kayla mulai melihat beberapa pria yang rasanya sudah lewat beberapa kali di pandangan Kayla. Posisi mereka tidak terlalu dekat, tapi Kayla merasa
Jonas mengetuk pintu ruang ICU dan langsung membukanya. Jonas pun berniat menyapa suster yang ada di dalam sana, namun tidak ada orang. Perlahan Jonas melangkah lagi hingga ia melihat sepasang kaki mengintip di lantai, namun tubuhnya tertutup meja suster. Dengan cepat, Jonas menghampiri suster itu dan suster itu benar-benar tergeletak tidak sadarkan diri. Dengan jantung yang berdebar kencang, Jonas langsung menoleh ke arah bilik Bik Sima yang sudah terdengar suara ribut di sana. Tentu saja ribut karena saat ini, Milka sedang berusaha menghentikan Dario menyuntikkan obat ke selang infus Bik Sima. Milka yang tadinya terjatuh langsung bangkit dengan cepat saat melihat Dario hampir menyuntikkan obat itu. "Jangan suntik! Jangan!" Namun, Dario yang kuat lagi-lagi mengempas tubuh Milka dengan kasar. "Akhh!" Milka terhuyung, namun kali ini Jonas yang sudah masuk pun langsung menangkapnya. "Milka, kau tidak apa? Sialan kau, Dokter Gadungan!" Dario yang melihatnya pun tetap menyunti
Tiago dan Kayla bernapas lega mengetahui kandungan Kayla baik-baik saja, namun seperti yang pernah terjadi, Kayla mengalami kontraksi ringan. "Sejauh ini yang terlihat semuanya aman, walaupun memang ada kontraksi. Tapi karena kandungannya sudah besar, tolong dijaga dengan benar, tidak lama lagi bayinya akan keluar," kata seorang dokter pengganti karena dokter spesialis kandungan sudah tidak ada di rumah sakit semalam itu. "Lalu apa istriku perlu dirawat, dokter?" tanya Tiago lagi. "Sepertinya belum perlu, tapi kami juga sedang mencoba menelepon dokter untuk berkonsultasi lebih dalam, silakan menunggu, Pak, Bu!" Tiago bernapas lega dan terus memeluk Kayla. "Maafkan aku, Kayla! Maafkan aku yang sudah membuat kandunganmu terus syok." "Tidak, Tiago. Tidak apa. Aku hanya terkejut tapi tidak masalah. Untung Dokter Magda langsung menangkapku tadi." "Ya, tapi aku sudah menyuruh Emir menjagamu, mana dia?" "Jangan salahkan Emir, Tiago! Aku menyuruhnya mengantar Miracle dan Molly pulang
Plak!Sam menampar Dario saking kesalnya pada semua pekerjaan Dario yang selalu berantakan akhir-akhir ini. "Dulu kau tidak begini, Dario! Apa kau sengaja, hah? Kau memihak pada mereka dan sengaja gagal terus, hah?" bentak Sam penuh amarah. "Maafkan aku, Pak! Tapi terlalu banyak orang di sana tadi." "Jangan beralasan, Dario! Gagal ya gagal! Apa pun alasannya kau tetap gagal, Brengsek!" Sam terus membentak Dario, namun Dario pun hanya bisa menunduk. Dario sudah menceritakan semua bagaimana Jonas memergokinya dan bagaimana ia bertabrakan dengan Tiago tadi dan Sam pun terus menggeram kesal. "Sialan! Sialan! Tiago pasti sudah bertemu dengan wanita sialan itu! Brengsek! Brengsek!" umpat Sam tanpa henti. "Dan kau, Dario! Kau tahu apa yang harus kau lakukan kan? Menghilanglah untuk sementara waktu! Aku akan menghubungimu nanti! Aku yakin polisi akan segera ke sini karena mereka sudah melihat wajahmu! Sialan!"Sam pun menjelaskan apa yang harus Dario lakukan lagi, sebelum akhirnya Dari
Sejak Tiago lahir, Sergi pun bekerja begitu keras, namun Sergi juga meminjam makin banyak uang pada Sam untuk biaya Tiago berobat dan ibu Sergi yang juga sakit-sakitan. Tiago kecil dirawat oleh Bik Sima di dalam rumah dan tidak diperbolehkan menampakkan dirinya sama sekali, kecuali di malam hari kalau Sergi mau membawa Tiago untuk bertemu neneknya. Sampai saat umur Tiago hampir dua tahun, saat itulah pertama kalinya Tiago ikut ke vila keluarga Benedict bersama Sergi dan Bik Sima. Mereka pergi ke sana karena Sam ada transaksi besar di sana dan setelah transaksi, Sam memerintahkan Sergi untuk menghabisi rekan bisnisnya, namun Sergi menolak. Sam marah besar dan menagih semua hutang Sergi, namun Sergi tidak bisa membayarnya. Sampai akhirnya Sam yang tidak mau ribut pun menyuruh Nehru melakukannya dan Nehru berhasil membuat rekan bisnis Sam meninggal dalam sebuah kecelakaan. Namun malam itu, Nehru dan Sam bertengkar hebat. "Aku sudah melakukan yang kau mau tapi aku selalu salah di ma
"Ayah kandungmu bukanlah Sam Benedict, Tiago. Tapi Sergi. Sergi adalah ayah yang sangat menyayangimu, bahkan rela dipenjara agar kau mendapatkan jaminan hidup yang lebih baik." Air mata Bik Sima sudah meleleh di sana karena Bik Sima sangat memahami perasaan Sergi dulu. "Mungkin sejatinya, seorang ayah yang baik tidak akan menyerahkan anaknya agar bahagia dengan orang lain, namun Sergi terpaksa melakukannya." "Jangan membencinya, Tiago! Jangan membencinya karena menyerahkanmu pada Pak Sam! Pilihannya waktu itu sudah menjadikanmu seperti hari ini." "Sekalipun Bibik tahu benar ketidakadilan yang kau alami di rumah itu, tapi jangan pernah membenci Sergi untuk itu, Tiago! Dia adalah pria yang sangat baik! Sungguh ...." Bik Sima begitu lemas setelah mengatakan semuanya. Bik Sima lelah menangis, lelah bernapas, lelah memendam emosinya, dan lelah merindukan Sergi. Sedangkan Tiago juga sama lemasnya. Air matanya juga mengalir deras bercampur dengan emosinya sampai tangannya terus terkepa
Di sisi lain, Sam dan Rosa sudah merencanakan banyak hal saking paniknya. Para polisi sendiri juga sudah pulang setelah tidak menemukan Dario di mana-mana, namun kepanikan malam makin menjadi-jadi, apalagi setelah tahu bahwa Tiago bertemu dengan Bik Sima. "Sialan, Sam! Kalau sampai wanita itu buka mulut, kita akan hancur, Sam! Seharusnya sejak dulu kau musnahkan saja wanita itu! Sial!" "Kalau aku tahu akan jadi seperti ini, aku pasti sudah memusnahkannya duluan, Rosa! Sial!" "Ah, akhir-akhir ini semua kejadian seolah tumpang tindih dan datang bersamaan, Sam! Aku sudah tidak tahan lagi, Sam!" "Kau tenang saja, Rosa! Aku sudah mengurusnya! Aku sudah meminta pengacara membawa orang untuk menggantikan Simon malam ini juga! Rencana awal berubah dan aku mempercepat semuanya menjadi malam ini! Setelah Simon bebas, bawa dia pergi dengan jet pribadi dengan alasan pengobatan darurat dan aku akan mencoba menyelesaikan semuanya di sini!"Sam memang sudah mencari kambing hitam untuk semua kes
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send