"Aku masih sama! Masih akan tetap mencintai Kayla sekalipun dia sudah hamil anakmu! Karena itu, kalau kau berani menyakitinya sedikit saja, aku tidak akan segan-segan merebutnya darimu, Tiago!" Ucapan Jonas masih terngiang-ngiang di telinga Tiago saat Tiago sudah menyetir pulang malam itu untuk menjemput Kayla di rumah Magda. Serangan Jonas dan semua ucapan Jonas hari ini benar-benar melekat di pikiran dan hati Tiago. Namun, satu yang Tiago sadari tentang pria itu. Jonas adalah pria yang baik, tulus, dan sangat mencintai Kayla. Jonas tidak perlu harta yang berlimpah untuk mendapatkan cinta, tapi ketulusan hati Jonas saja sudah begitu menakutkan bagi Tiago. Begitu menakutkan sampai Tiago takut Kayla akan lebih memilih Jonas yang seolah siap mati untuk wanita itu. "Tidak! Aku juga siap mati untukmu, Kayla! Sial, tapi aku tidak boleh mati! Kalau aku mati, siapa yang akan melindungimu dan anak-anak kita?" Ya, Tiago bersungguh-sungguh dan Tiago sangat tulus pada Kayla. Tiago sudah
"Mengapa kau begitu gelisah, Elsa?" "Tiago belum pulang sampai semalam ini, bagaimana aku tidak gelisah? Ke mana dia membawa wanita sialan itu?" geram Elsa yang tidak berhenti berjalan mondar-mandir.Sam dan Rosa masih begitu sibuk dengan acara mereka sampai Elsa pun harus ditinggalkan berdua dengan Simon di rumah. "Ck, aku sudah kesal sekali pada kakakku tapi kau malah cinta sekali padanya!" "Kau masih berani bicara, Simon? Kau tahu kan kalau semua ini karena kau memperkosa wanita sialan itu! Kalau saja kau tidak melakukannya maka semuanya tidak akan menjadi seperti ini!" "Hei, mengapa kau jadi ikut menyalahkan aku, Elsa? Seandainya waktu bisa kuulang, aku sungguh tidak akan menyentuh wanita sialan itu! Tapi kau tahu sendiri kan kalau pria itu punya kebutuhan yang harus disalurkan, kalau tidak disalurkan, kami bisa gila! Dan ya, siapa yang menyangka kita bisa berhasrat pada siapa!" "Kau saja yang tidak bisa menahan hasratmu, Simon!""Ck, seperti kau bisa saja, Elsa!" sindir Simo
"Mulai sekarang tidak perlu mendengarkan apa pun yang Elsa katakan, Kayla!" "Aku tidak akan mendengarkannya!" Tiago dan Kayla sudah sama-sama berbaring di ranjang dengan Miracle yang tidur di tengah mereka. Tiago pun mengangguk sambil mengembuskan napas panjangnya. Tatapan Tiago sedikit menerawang dan mendadak ia pun mengenang sedikit masa lalunya dengan mantan kekasihnya itu. "Sejak dulu Elsa adalah wanita yang berani dan sedikit barbar. Dia lama tinggal di luar negeri dengan kehidupan yang bebas dan terbuka, kebebasan bicara, kebebasan bertindak, dan apa pun itu, karena itu dia terkesan frontal. Tapi belajarlah menutup telinga dan tidak memasukkan ke hati semua yang dia katakan, Kayla." Kayla mengangguk dan mengubah posisi tidurnya dari yang telentang menjadi miring ke samping untuk menatap pria itu. "Aku tahu kau sudah sangat lama berpacaran dengannya." Tiago yang sedang berbaring telentang pun melirik Kayla, sebelum ia mengangguk. "Ya, enam tahun bukan waktu yang sebentar
"Maafkan aku! Aku harus ke pengadilan untuk mengurus berkas mendadak. Aku tidak keburu mengantarmu ke rumah Magda, Kayla." Tiago nampak buru-buru pagi itu. Padahal seperti biasa, kalau Simon di rumah, Tiago akan membawa Kayla ke rumah Magda. Namun, mendadak Tiago mendapat telepon penting dan Tiago harus pergi sekarang. "Tidak apa, Tiago. Pergi saja! Aku akan ada di rumah bersama Miracle. Ada Molly juga, jadi kau tenang saja." "Bagaimana aku bisa tenang kalau ada Simon dan Elsa di rumah, Kayla?" "Tidak akan terjadi apa-apa, Tiago. Aku bisa menjaga diriku, tenang saja!" "Ck, jangan turun, Kayla! Dan lift juga tidak boleh digunakan! Tidak perlu keluar dari kamar dan kunci kamarnya bila perlu, Kayla!""Tiago, kau benar-benar menganggapku tidak bisa menjaga diriku ya? Aku sungguh bukan wanita selemah itu. Percayalah padaku!" Tiago masih nampak begitu cemas pada Kayla, namun Kayla meyakinkan Tiago bahwa dirinya akan baik-baik saja di rumah hingga akhirnya Tiago pun percaya. "Baikla
Elsa berbaring di ranjangnya dengan begitu kesal malam itu dan tubuhnya terasa linu-linu setelah jatuh. "Sial! Bagaimana dia bisa tidak jatuh padahal lantainya licin sekali! Apa yang harus kulakukan lagi agar wanita itu jera? Jauh lebih bagus kalau dia sekalian keguguran! Sial!" Elsa pun masih berpikir keras saat tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dan Simon masuk ke sana dengan kursi rodanya. "Mau apa kau? Menertawakan aku, hah?" seru Elsa ketus. "Hei, siapa yang mau menertawakanmu? Aku hanya ingin melihat keadaanmu karena sejak tadi kau tidak keluar kamar lagi." "Kau bisa lihat sendiri kan? Sakit di tubuhku tidak terlalu parah, tapi sakit di hatiku lebih parah!" "Ah, apa kau mau aku memanggil kakakku? Dia sudah pulang dan langsung menemui keluarganya." Elsa kembali menggeram. "Menemui keluarganya? Sial! Tiago benar-benar menyebalkan!" "Memang dia menyebalkan! Tapi bagaimana kalau aku saja yang menyenangkanmu, hmm?" Simon mulai mendekat ke ranjang Elsa sampai Elsa makin kesal.
"Apa yang Kayla lakukan, Molly? Sejak tadi ponselnya tidak aktif!" Tiago akhirnya menelepon Molly setelah mencoba menghubungi Kayla berkali-kali, tapi ponsel wanita itu tidak aktif. "Hmm, ponsel Bu Kayla rusak karena ... tercebur ke dalam air, Pak." "Mengapa bisa tercebur ke dalam air? Tapi Kayla baik-baik saja kan?" "Eh, iya, Bu Kayla baik-baik saja." "Ck, baiklah kalau begitu, aku akan menyuruh orang ke sana untuk mengambil ponsel Kayla dan memperbaikinya. Tapi di mana Kayla sekarang? Aku mau bicara dengannya." "Hmm, Bu Kayla masih di atas, sedangkan aku di bawah mengambil makanan, Pak." "Ya sudah, nanti saja, siapkan ponsel Kayla!" "Baik, Pak!" Molly pun melakukan perintah Tiago hari itu dan Kayla pun tidak turun lagi sampai akhirnya Tiago pulang membawa ponsel baru untuk Kayla. "Ini untukmu!" "Apa ini?" "Buka saja!" Kayla membukanya dan melihat ponsel baru yang terlihat mewah. "Ponsel ini ...." "Untukmu, Kayla." "Tapi aku masih punya ponsel yang tadi." "Ponsel yan
Kayla tidak bisa berhenti memikirkan perselingkuhan yang dilakukan oleh Elsa dan Simon sepanjang hari itu. Entah sudah berapa lama Simon dan Elsa melakukannya, namun yang pasti Kayla yakin cukup lama. Kayla bahkan sengaja menyembunyikan dirinya dan menunggu kapan Simon akan keluar dari kamar Elsa, dan saat Simon keluar setelah cukup lama, wajah Simon terlihat puas dengan kemeja yang sudah tidak rapi lagi sampai Kayla pun mual sendiri memikirkannya. "Kau kenapa, Kayla? Sejak tadi kau terus melamun," tegur Tiago yang baru saja naik ke ranjang bergabung dengan Kayla. Seperti biasa, Miracle sudah tidur dan Kayla pun masih terjaga di sana karena otaknya tidak berhenti memikirkan Elsa dan Simon. Kayla sendiri tersentak mendengar suara Tiago. "Ah, benarkah aku melamun? Aku ... aku tidak apa," dusta Kayla. Tiago yang mendengar Kayla yang gugup pun langsung memicingkan matanya. "Apa kau sedang berbohong sekarang? Jelas ada apa-apa tapi kau bilang tidak ada apa-apa." "Eh, sungguh tida
Semakin sering berada di rumah, semakin banyak juga Kayla mengetahui rahasia yang sebelumnya tersimpan rapat di dalam rumah ini. Ya, setelah mengetahui perselingkuhan antara Simon dan Elsa kemarin, mendadak hari ini Kayla melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Simon Benedict yang selama ini katanya lumpuh permanen, ternyata bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Jantung Kayla pun berdebar begitu kencang dan untuk sesaat, ia benar-benar mematung sampai bahkan ia lupa kalau ia membawa ponsel untuk merekam. Sungguh, entah sejak kapan Simon bisa berdiri namun ya, Simon berdiri dan melangkah. Simon sendiri yang masih belum tahu kalau aktivitasnya terlihat oleh Kayla masih merasa begitu santai. Tidak ada orang di rumah setelah Elsa pergi dan tidak ada pelayan di sekitarnya padahal Simon ingin mengambil sesuatu di lemari kecil di atas meja. Karena itu, Simon pun akhirnya berdiri dan mengambil barangnya sendiri lalu segera duduk lagi di kursi rodanya. "Ah, untung saja tidak ad
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send