Beranda / Romansa / DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI / Kelebatan Masa Lalu (1)

Share

Kelebatan Masa Lalu (1)

Penulis: Asda Witah busrin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rossa membeku. Lidahnya kelu.

Pias. Wajah manis dengan bibir sensual itu sedikit bergetar. Andai tidak ditutupi make up tebal, wajah itu pasti sudah terlihat pucat pasi.

Sedetik berlalu.

Rossa mengangguk sopan. Dia menjabat tangan Elya dengan lebih mantap. Senyumnya mengembang, membalas senyum Elya. Dia telah mampu menguasai keadaan.

Pengalamannya selama lebih dari lima belas tahun malang melintang di dunia kerja, menemui banyak orang dari berbagai negara, membuat dia cukup mampu mengendalikan dentum di dadanya.

Tadi dia hanya terkejut. Elya. Tak dinyana. Wanita yang menjadi hantu di masa lalunya itu hadir kembali. Setelah sepuluh tahun hilang tanpa kabar, kini dia datang membuat hatinya berdebar.

"Halo, Elya. Aku Rossa. Sahabat masa kecil suamimu, yang sebentar lagi juga akan menjadi suamiku." Rossa menjawab tenang sambil mengayunkan jabat tangan mereka.

Mencekam. Ruangan besar itu mencekam.

Dua wanita itu seut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kelebatan Masa Lalu (2)

    "Akhirnya kuputuskan, proyek ini dibagi dua. Karena kalian sudah kenal dan cukup sering bertemu. Aku yakin kita tidak akan kesulitan bekerja sama." Mr. Steve menatap Elya dan Rossa bergantian.Elya mengangguk sambil tersenyum. Sementara Rossa menunduk. Wajahnya terasa panas."Sebentar, Elya, Rossa." Mr. Steve pamit saat mendengar ponselnya berdering dari arah tempat tidur.HeningElya dan Rossa terdiam dengan pikiran masing-masing."Kau tidak berubah, Ros." Elya akhirnya membuka suara."Apa yang harus ku ubah memangnya?" Rossa membalas tatapan Elya."Caramu kotor.""Setiap orang punya cara yang berbeda Elya." Rossa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.Jarang-jarang dia dan Elya bisa bercakap-cakap santai seperti ini. Jarang, atau tidak pernah? Mereka hanya bertemu di ruang presentasi. Saling sapa sekedarnya. Kadang bahkan saling tidak peduli."Mungkin kau suka cara yang sulit. Membuat pr

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Perdebatan

    "Dari mana saja kau, El?"Elya sedikit tersentak mendengar suara bariton Bram. Perlahan dia membalikkan badan setelah menutup pintu kamar.Bram terlihat sedang duduk di kasur. Dia memperhatikan Elya yang berjalan anggun meletakkan tasnya di meja rias. Wanita itu kemudian mengambil jepitan rambut, dan menyanggul rambut hitam tebalnya dengan asal-asalan. Namun, itu justru menambah kecantikannya."Luar." Elya menjawab singkat.Bram mendengus. Dia juga tahu Elya dari luar."Apa yang kau kerjakan di luar sana, Elya?" Bram menekan rasa sebalnya pada Elya. Istrinya itu selalu ada cara untuk membuatnya kesal."Kepo deeeh. Aku mandi sebentar ya, Mas. Badanku rasanya lengket." Elya mengedipkan sebelah matanya pada Bram sambil menyambar handuk, kemudian bergegas memasuki kamar mandi sebelum ada protes dari Bram.Bram memukul bantal untuk melampiaskan kekesalannya. Akhirnya lelaki itu merebahkan badan.Mata Bram terpejam, d

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   KDRT!

    Dulu, saat pernikahannya dengan Elya, wanita itu meminta diadakan resepsi secara sederhana. Resepsi dengan tema pesta kebun, yang hanya dihadiri oleh kerabat terdekat mereka saja. Sehingga selama acara berlangsung, kehangatan dua keluarga sangat kental terasa.Bram ingat sekali. Mereka bahkan menyapa setiap tamu di meja mereka masing-masing. Bukan tamu yang naik ke pelaminan untuk bersalaman, tapi mereka yang berkeliling. Benar-benar ide yang bagus untuk menyatukan dua keluarga, dan juga menunjukkan kesopanan, karena mereka yang muda, yang berkeliling mendatangi keluarga yang lebih tua.Berbeda dengan Elya, Rossa ingin acara pernikahan mereka diselenggarakan dengan resepsi yang mewah. Jadilah selama hampir sebulan ini Bram pusing mengikuti kemauan Rossa.Gedungnya harus gedung yang sering digunakan oleh selebriti. Vendor-vendornya harus vendor yang sudah berpengalaman menangani pernikahan orang-orang ternama di negeri ini. Entah sudah berapa vendor yang me

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kedatangan Rossa

    Dia tidak menyangka Bram akan melakukan kekerasan padanya. Sepuluh tahun mereka bersama, ini kali pertama Bram memukulnya.Karena Rossa kah? Apakah lelaki di hadapannya ini mulai berpaling?Berpaling? Elya merasa geli sendiri. Sadarlah Elya! Bahkan mungkin lelaki di hadapanmu itu tidak pernah mencintaimu sedetikpun!Kau masih percaya kata-kata cintanya setelah bertahun-tahun dia berdusta? Omong kosong!Cinta seperti apa yang tega menyakiti orang yang dicintainya?! Kebohongan mungkin masih bisa diterima, Elya berusaha menguatkan hati untuk memaafkan Bram. Bram melakukan itu karena terpaksa. Toh andai Bram jujur dan kehilangan semua warisannya, Elya juga akan kesusahan. Elya bisa menerima, dia berpikir dari berbagai sudut pandang agar tidak salah langkah.Tapi kini, saat Elya sedang berjuang agar mereka bisa baik-baik saja, Bram mematahkan lagi harapannya! Lekaki berjiwa pengecut itu menghancurkan semua kepercayaannya. Memberangus semua impiannya!Impian hidup menua bersama itu tentu ma

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Memanas-manasi Rossa

    "Ooh." Elya menjawab singkat. Suasana hatinya masih kacau. Ditambah pula kedatangan Rossa. Ambyar sudah semua.Rossa mengerutkan kening. Tidak biasanya Elya seperti ini. Wanita di hadapannya ini biasanya akan selalu tersenyum tenang."Bram ada?" Rossa akhirnya kembali bersuara."Ada." Elya menunjuk kursi sambil melangkah, mengajak Rossa duduk di ruang tamu.Rossa yang kebingungan akhirnya mengikuti Elya. Kenapa malah duduk di sini? Elya tidak akan memanggil Bram?"Ada perlu apa, Ros?" Elya menarik napas panjang. Dia erusaha mengendalikan hatinya."Aku ingin mengembalikan ponsel Bram, El. Tadi tertinggal di tasku." Rossa tersenyum. Dia mengeluarkan ponsel Bram dari dalam tas."Nanti kuberikan padanya." Elya mengambil ponsel dari tangan Rossa."Boleh aku sendiri yang mengembalikan ke Bram?" Rossa menahan ponsel di tangannya."Tidak boleh." Elya tersenyum sambil menarik ponsel."Apa jadinya sampai Rossa melihat Bram dalam keadaan kacau seperti itu?" Elya berdehem.Rossa tersenyum mendeng

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Rossa Terbakar

    Pukul 06.00, Elya sibuk di dapur. Menggunakan celemek warna ungu muda, dengan rambut dikuncir ekor kuda, membuat tampilan Elya sangat sedap dipandang mata.'Sudah cantik, mau diapakan juga tetap cantik bukan? Ada yang bilang cantik itu relatif, jelek itu mutlak. Tapi menurutku, cantik itu dia, dia yang ada di depan mata. Cantik itu, Elya.' Bram terus membatin memperhatikan Elya yang sibuk entah membuat apa di dapur sana.'Andai waktu bisa kuputar, kupastikan aku tidak akan pernah membohonginya. Andai aku menyadari lebih cepat rasaku padanya, mungkin saat ini kami masih bersenda gurau bersama, menyiapkan sarapan pagi sambil berbagi cerita dan canda." Bram menarik napas panjang. Perlahan melangkah menuju meja makan.Elya terus bersenandung riang. Tidak menyadari kehadiran Bram. Sibuk membakar roti menggunakan teflon. Meletakkan roti bakar tadi di atas tatakan, kemudian menyusun wortel yang telah diiris seukuran korek api dan kol diatasnya, setelah itu menambahkan mayonaise dan saos samb

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kecurigaan Bram

    "Tutup mulutmu, Elya!" Rossa langsung menyambar tasnya. Bergegas berdiri, dan berjalan dengan cepat menuju pintu.Elya tertawa terbahak-bahak melihat wajah menggelembung Rossa.Saking terburu-burunya, tas yang dibawa Rossa terkait pada kursi yang diduduki Elya hingga membuatnya terjatuh."Sialan!" Rossa menggerutu. Menoleh cepat pada Elya yang menutup mulutnya."Dasar kursi sialan!" Rossa memukul kursi di sampingnya."Aw, aduh!" Rossa mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa sakit karena memukul kursi.Elya tertawa semakin keras.Bergegas Rossa bangkit, tanpa menoleh lagi dia langsung berjalan cepat menuju pintu. Malangnya, malam ini bukan waktu terbaik Rossa. Dia terpeleset saat akan keluar dari pintu.Tawa Elya semakin menjadi-jadi.Rossa terdengar memaki, kemudian membanting pintu dengan kasar."Dia yang bermain api, dia juga yang kepanasan sendiri." Elya masih tertawa geli beberapa saat setelah mobil Rossa terdengar meninggalkan rumah.Setidaknya kehadiran Rossa barusan sedikit me

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Rahasia Elya

    Bram melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Dia bergegas menuju mobil. Ini hari yang sangat sibuk. Janji temu dengan rekan bisnis jam delapan pagi, belum lagi nanti masih harus menemani Rossa.Bram memukul kemudinya. Sedikit kesal ketika mengingat nama Rossa. Wanita itu benar-benar membuat kepalanya pusing tujuh keliling. Hampir sebulan mereka mempersiapkan pernikahan, belum ada enam puluh persen hasilnya yang terlihat. Padahal menurut Bram, akan lebih mudah jika mereka menyerahkan semuanya pada EO, tetapi Rossa lebih memilih terlibat sendiri.Derum mobil Bram meninggalkan pekarangan terdengar sampai ke dalam kamar. Elya yang sedang menelepon mengernyitkan keningnya. Tumben Bram tidak pamit? Biasanya dia selalu mengulurkan tangan agar Elya mencium tangannya sebelum berangkat kerja."Lin, sudah dulu ya. Aku baru mau siap-siap. Jangan lupa kirim proposalnya … iya … iya … nanti kupelajari sekalian jalan ke sana … siiip … sudah ya." Elya meletakkan ponselnya.Elya mengambil setelan ba

Bab terbaru

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Pilihan (TAMAT)

    "Apa kabar Rossa?" Elya akhirnya kembali bertanya setelah mereka terdiam cukup lama."Ah iya. Dia sehat, anaknya juga sudah bertambah besar. Sedang dalam tahap merangkak ke sana kemari. Rossa titip salam untukmu."Elya tertawa kecil. Mengangguk. Salam balik untuk Rossa maksudnya. "Dia sangat berterima kasih padamu, El. Boleh tahu kenapa?""Hei! Kau mau tahu saja. Itu rahasia antara para wanita." Elya tertawa sambil mengedipkan mata.Elya menarik napas. Ingatannya melayang pada siang itu, saat dia dan Rossa akhirnya setuju untuk bersepakat. "Apa yang mau kau bicarakan, El?""Aku ingin menawarkan kerjasama.""Kerjasama?" Rossa tertawa kecil."Hei! Ingat berapa kali kau menolak tawaranku? Dua kali!" Wanita yang tengah berbadan dua itu berteriak."Lalu, apa menurutmu aku akan menerima begitu saja tawaran darimu setelah saat ini aku berada di atas angin, hah?!" Napas Rossa menderu."Tena

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Masihkah Ada Kesempatan?

    Bram tersenyum melihat Elya yang sedang duduk di mobil dengan pintu terbuka. Dia tahu wanita itu sedang menunggunya. Tadi mereka berjanji akan makan siang bersama setelah semua urusan selesai.Bram menarik napas panjang. Bahkan dari kejauhan, kecantikan Elya masih terlihat sangat jelas. Di usianya yang menjelang pertengahan kepala tiga, Elya tampil sebagai wanita matang dengan segala kesempurnaanya. Lelaki itu kembali menarik napas panjang. Andai dulu dia jujur pada Elya tentang hasil pemeriksaan, akankah kisah mereka tetap berakhir seperti ini?"Bram." Satu suara menyapa Bram.Lelaki berkaos putih itu menoleh ke arah sumber suara."Pa ….""Kata Elya kalian ada acara?""Iya, Pa. Kami mau makan siang di luar. Nostalgia, di resto dulu tempat aku melamar Elya." Bram tersenyum malu-malu."Pergilah, Bram. Melihat dari sikap Elya, Papa yakin masih ada kesempatan bagimu untuk memenangkan hatinya." Papa Lin menepuk bah

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Janji Rossa

    Enam bulan setelah penangkapan Kakek Harimurti."Selamat Siang, pemirsa Berita Dalam Negeri.Setelah melalui proses sidang yang alot karena Harimurti melakukan perlawanan yang cukup kuat. Hari ini akhirnya keputusan banding resmi ditolak.Harimurti dijerat dengan pasal berlapis. Pertama penyalahgunaan obat sehingga membahayakan keselamatan orang lain pasal 1 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.Kedua pencemaran nama baik terhadap perusahaan Lakhsita pasal 27 ayat 3 dan pasal 45 ayat 1 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Ketiga pengancaman akan menghabisi nyawa orang lain pasal 368 KUHP.Dengan adanya tuntutan pasal berlapis, Harimurti dijatuhi hukuman denda yang sangat banyak dan hukuman kurungan dalam jangka waktu yang lama.Sangat disayangkan. Di masa-masa akhir menuju tutup usia, Harimurti harus kehilangan semua kekayaan dan kehormatannya. Harimurti bahkan ditangkap di kantor pusat Harimurti Grup, tempat ya

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Akhir Kisah Sang Sutradara

    Papa Lin tersenyum puas menatap Elya. Menantunya itu memang layak dikagumi. Jika menuntut Harimurti dengan jalan biasa, pasti lelaki tua itu akan bebas dengan mudah.Dengan melakukan semua ini, mereka bisa mendapatkan dukungan yang sangat besar dari masyarakat. Apa lagi jika memanfaatkan kisah rumah tangga Elya dan Bram yang selama sepuluh tahun belum dikaruniai keturunan. Pasti emosi publik akan semakin meledak.Elya tersenyum menatap Kakek Harimurti yang mematung. Lelaki tua itu melihat dirinya dengan tatapan kosong."Kau terlalu angkuh Harimurti! Seolah bisa menyelesaikan semua dengan uang dan relasi yang kau miliki, kau lupa tidak semua hal bisa dibeli. Salah satunya harga diri. Kini, kau bukan siapa-siapa lagi di negeri ini." Lembut suara Elya terdengar, membuat Kakek Harimurti terdiam."Seorang pemilik imperium bisnis ternama, kini hanya seorang calon pesakitan yang akan menghabiskan sisa waktunya dalam keadaan hina! Semua itu karena nafsu

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Telak!

    "Lepas!" Elya berteriak sambil memberontak."Bagaimana, Elya?" Kakek Harimurti terkekeh melihat wajah Elya yang memerah.Elya tidak gentar sedikit pun dengan keadaan di sini. Dia pernah melihat hal yang lebih keji. Kedua orangtuanya mati terbakar dan menjadi abu di depan matanya sendiri."Ternyata selama ini kalian telah mengetahui aku yang telah membuat Bram mandul, hah?!" Kakek Harimurti berdiri tegak di hadapan Elya yang dipegang oleh dua orang suruhannya.Kakek Harimurti tertawa terbahak-bahak. "Kau betul, Elya! Aku memang telah memberikan obat itu selama lebih dari tiga puluh tahun. Cucu dari jalan darahku lebih pantas memimpin perusahaan ini dibandingkan dengan keturunan Lin s*alan itu!""KRIMINAL!" Elya berteriak kencang sambil memberontak.Kakek Harimurti kembali tertawa terbahak-bahak. "Kriminal? Tidak ada yang kriminal di negeri ini selama kau punya uang dan relasi!" Kakek Harimurti menatap Elya ding

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Satu Lawan Tiga

    "Jelaskan!" Bentakan Kakek Harimurti memenuhi lantai paling atas kantor pusat Harimurti Grup. Suara serak itu gemetar menahan amarah.Papa Lin menarik napas panjang. Lelaki tua di hadapannya ini terlihat sangat marah. Hilang sudah rasa hormatnya selama ini. Orang yang dianggapnya sudah seperti ayah kandung sendiri, ternyata musuh yang menikam dari belakang."Tenanglah dulu, Pa.""Jelaskan maksud semuanya, Lin.""Maksud yang mana?""Kenapa kau melakukan konferensi pers?!" Kakek Harimurti berteriak kencang. Giginya bergemeletuk melihat Papa Lin yang tampak tenang-tenang saja."Kenapa tidak?" Papa Lin tersenyum. Matanya menatap dua orang bodyguard berbadan atletis yang berdiri tegap menjaga pintu. Dia yakin sekali, pasti di luar ruangan jumlah mereka lebih banyak lagi."Lin!" Kakek Harimurti menggebrak meja."Apa masalahnya, Pa?" Papa Lin menatap Kakek Harimurti dengan ekspresi pura-pura bingung.Kakek Ha

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Kantor Pusat Harimurti Group

    Suara Papa Lin terdengar berwibawa."Saat ini. Saya hanya berdiri sebagai penengah, untuk rumor yang sangat simpang siur terjadi dalam dunia bisnis. Saya, mewakili Harimurti Grup merasa perlu angkat bicara, agar rumor tidak semakin berkembang dan menyesatkan kita semua.Saya diberikan mandat oleh anak saya, Bramantyo Harimurti. Karena menurutnya, saya lebih mumpuni dalam menyelesaikan rumor ini.Sepenuhnya kepemimpinan Harimurti Grup saat ini dipegang oleh Bram. Semua keputusan, walau hanya untuk membunuh seekor semut pun di dalam Harimurti Grup harus atas seizin Bram.Menjawab rumor yang beredar tentang perebutan kekuasan dalam lingkaran keluarga Harimurti, itu tidak benar sama sekali.Sebagai pemimpin perusahaan, Bram yang berhak menentukan arah perusahaan selanjutnya. Karena saya dan Ayahanda Harimurti sudah tidak memiliki kuasa apapun lagi dalam lingkar perusahaan.Selain itu, mengenai rumor kedua yang beredar, yakni tent

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Konferensi Pers

    "Ini rangkaian terakhir, Bram. Setelah ini kita lakukan pengecekan secara keseluruhan, baik darah maupun sp*rma." Dokter Lucky menjelaskan sambil menyiapkan resep untuk Bram."Bagaimana, dok?""Apa yang bagaimana, El?" Dokter Lucky tersenyum sambil menatap Elya."Mas Bram." Elya mengulum senyum.Dokter Lucky tertawa melihat Elya yang salah tingkah."Kau ini seperti masih perawan saja, El. Malu-malu begitu."Bram ikut tertawa mendengar omongan dokter Lucky. Dadanya berdebar kencang. Takut hasilnya tidak sesuai dengan harapan."Sejauh ini hasilnya baik. Tapi harus saya pastikan lagi dengan hasil pengecekan terakhir nanti. Sudah tidak sabar menanti kehadiran buah hati ya?" Dokter Lucky mengedipkan sebelah mata.Elya dan Bram tertawa berbarengan."Ada lagi yang mau ditanyakan?""Cukup dok," jawab Bram sambil menerima resep yang diserahkan dokter Lucky.Setelah beberapa percakapan lagi, Ely

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Rencana Penggulingan

    "Panggil Papa saja, El." Papa Lin tersenyum kecil saat tawanya reda."Papa apa kabar?" Elya tersenyum cerah. melihat cahaya di mata Papa Lin, dia tahu, dia sudah berhasil membangunkan singa tidur itu."Sehat, El. Kau sibuk sekali akhir-akhir ini sepertinya? Saat acara selamatan kelahiran anak Lira kemarin juga kita tidak sempat bercakap-cakap."Percakapan mereka terhenti. Pramusaji mengantarkan pesanan yang telah lebih dulu Elya pesan saat reservasi tempat.Kebetulan sekali, restauran di rooftop gedung pencakar langit tertinggi itu sedang sepi malam ini. Hanya ada tiga pelanggan. Duduk mereka juga berjauhan, sehingga membuat obrolan mereka lebih bebas."Sibuk, Pa. Bagaimana tidak sibuk? Aku ingin menggulingkan salah satu pemilik perusahaan paling berpengaruh. Tentu banyak hal yang harus kulakukan." Elya tertawa kecil.Papa Lin tersenyum. Istri pertama Bram ini memang selalu berbicara langsung ke intinya."Bagaimana, El?" Papa Lin mulai memasukkan pot

DMCA.com Protection Status