Home / Urban / DUKU (DUDA KUAT) / 64. Kabar Kematian Satria

Share

64. Kabar Kematian Satria

last update Last Updated: 2021-12-11 21:06:51

Innalilahi wa innaa ilaihi roji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah saudara Satria Kuat dan sang Istri Nurhayati. Baru saja di rumahnya. Mari kita doakan ....

"Woy, orangnya gak jadi meninggal! Bukan meninggal, tapi demam!" teriak Pak RT pada marbot masjid yang mengumumkan perihal wafatnya Satria. 

Maaf, tidak jadi meninggal rupanya. Mohon dimaafkan informasi yang salah ini. Terima kasih.

Puluhan warga berkumpul di depan rumah Satria, mereka berbondong-bondong ingin melihat keadaan Satria dan istrinya yang menurut gosip beredar, meninggal dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar. Banyak warga yang memotret penampakan rumah Satria dengan caption innalilahi. 

Foto pun tersebar cepat kepada teman-teman Satria. Seluruh karyawannya, serta para penyewa kontrakannya. Termasuk Ramlan, pemuda itu kaget dengan berita duka cita yang diterima dari salah satu temannya. 

"Kenapa, Bang?" tanya seorang wanita yang duduk di belakang kemudi Ramlan. Saa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
give up saja haya, menyusahkan bu mae aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DUKU (DUDA KUAT)   65. Apakah Harus Berpisah?

    "Sayang, kamu masih demam," kata Satria saat meraba kening Haya dengan punggung tangannya. Handuk kecil basah kembali ia rendam ke dalam baskom air, lalu ia peras kuat dan ditaruh kembali di kening istrinya."Bang, AC kamar matikan saja. Saya kedinginan," pinta Haya pada suaminya. Satria pun menuruti keinginan Haya. Malam ini, Samudra tidur bersama Bu Mae karena Bu Mae tidak mau Samudra sakit lagi, karena tertular penyakit ibunya.Satria masih setia menemani Haya sama terus memijat kedua kaki istrinya. Hanya memejamkan mata, tetapi tidak tidur. Seharian ini ia sudah banyak tidur sehingga mata yang terasa panas tidak bisa dilelapkan, hanya bisa dipejamkan saja."Apa yang dirasa, Ya?" tanya Satria sambil berbisik."Matanya panas, Bang. Kepala juga sakit banget. Padahal udah minum obat," jawab Haya lemah."Sabar ya, besok insyaAllah kamu sembuh." Haya hanya bisa mengangguk lemah tanpa mau membuka mata. Rasanya sungguh berat sekali da

    Last Updated : 2021-12-11
  • DUKU (DUDA KUAT)   66. Salsa dan Fajar

    Siang ini, Salsa baru saja kembali dari rumah sakit. Ia masih menempati apartemen yang disewa oleh papanya. Bukan tinggal di apartemen milik suaminya. Fajar sudah berangkat ke Amerika untuk urusan pekerjaan. Ia meninggalkan Salsa dan wanita hamil bernama Sintya begitu saja.Salsa memandang pemandangan lalu-lintas dari kamar apartemennya yang berada di lantai enam. Ia termenung memikirkan nasib pernikahan yang tidak tahu harus bagaimana dan ke mana. Ia tidak mau dengan Fajar, tetapi ia juga belum ditalak oleh suaminya. Semua hubungan dibuat menggantung oleh pria itu."Bunda baru tahu kalau Fajar udah berangkat. Apa yang ada di kepalanya meninggalkan istri yang sakit dan seorang wanita hamil di Jakarta sana? Bunda tidak habis pikir bagaimana Papa kamu bisa menjodohkan kamu dengan lelaki seperti itu," omel Juwi sambil mengupas buah apel untuk putrinya."Kenapa kamu tidak bilang, Bunda? Apa dia pamit sama kamu?" cecar Juwi yang masih penasaran."Mas Faj

    Last Updated : 2021-12-13
  • DUKU (DUDA KUAT)   67. Satria Dirukiyah

    "Ibu bicara dengan siapa? Siapa yang mau bercerai? Kalau yang Ibu bicarakan saya, maka tidak akan saya menceraikan Haya, apapun alasannya!" tukas Satria dengan rahang mengeras. Ia tidak suka dan sangat trauma dengan kata cerai. Sudah tujuh kali ia berhadapan dengan kata itu dan ia sama sekali tidak ingin mengulanginya.Bu Mae meletakkan ponselnya kembali di atas meja, lalu menghela napas, mengumpulkan tenaga untuk memberikan nasihat untuk putranya."Kamu memang tidak pernah menceraikan istri-istrimu, Satria, tetapi kamu yang digugat cerai oleh mereka. Jika mantan-mantan istrimu terdahulu adalah para perawan ting-ting, janda juga janda tanpa anak, bukan janda satu anak yang masih kecil seperti Samudra. Umurnya saja baru delapan bulan. Bundanya sudah sakit-sakitan sejak menikah sama kamu. Tubuhnya juga semakin kurus sejak sering ditinggal bundanya masuk rumah sakit. Apa kamu tidak kasihan? Begini, jika kamu ingin Haya tidak terus saja sakit, maka kamu yang harus be

    Last Updated : 2021-12-13
  • DUKU (DUDA KUAT)   68. Setelah Dirukiyah

    Satria pun selesai di rukiyah. Ia pulang ke rumah dengan tubuh teramat lemah. Tak sanggup rasanya ia untuk mengendarai motornya pulang, sehingga Satria meninggalkan motornya di rumah Ustadz Nurdin dan pulang dengan naik taksi online.Bu Mae menyambut kepulangan Satria dengan wajah sumringah sekaligus penasaran. Ke mana motor anaknya?"Motor lu mana, Sat?" tanya Bu Mae."Ditinggal di sana, Bu, saya lemas banget mau bawa pulang motor. Ini saja masih enneg." Satria langsung berbaring di sofa ruang tamu sambil memejamkan mata. Bu Mae pergi ke dapur untuk membuatkan teh manis hangat untuk putranya."Samudra mana, Bu?" tanya Satria saat ia tidak melihat ibunya menggendong Samudra."Diajak Bu Fitri main ke rumahnya. Kasihan balita itu kalau di rumah isinya orang sakit semua. Biarin dia di sana dulu deh. Kamu sakit, Haya sakit, Ibu ya gak kuat ngurusin dua orang dewasa payah ditambah bayi satu." Bu Mae menyodorkan cangkir teh ke bibir anaknya. Satria meneg

    Last Updated : 2021-12-15
  • DUKU (DUDA KUAT)   69. Haya Pergi dari Rumah

    "Talak? tidak akan, Haya! Cukup sudah saya berurusan dengan perceraian. Kamu akan tetap menjadi istri saya sampai maut memisahkan kita. Tolong bersabar sedikit lagi, saya sudah berobat dan saya yakin akan sembuh. Kamu jangan mempercayai ucapan Mak Piah. Wanita tua itu bisa-bisanya menyebarkan berita bohong tentang hidupku, padahal dia sendiri tidak bisa mengurus hidupnya. Tolong Haya, percaya saya. Jangan tinggalkan saya." Satria memeluk istrinya dengan begitu erat. Keduanya menangis tersedu untuk beberapa saat.Takdir kembali mempermainkan hatinya. Ya, Haya dan Satria merasa Tuhan tengah mempermainkan perasaan mereka. Saat keduanya sudah dekat dan saling cinta, ujian terus saja datang bertubi-tubi. Entah harus percaya ucapan Mak Piah atau tidak, tetapi pesan Mak Piah cukup mempengaruhi Haya. Wanita itu merasa memang hanya berpisah adalah jalan satu-satunya."Bang," panggil Haya sambil mengurai pelukan."Ada apa?" tanya Satria sambil memegang d

    Last Updated : 2021-12-15
  • DUKU (DUDA KUAT)   70. Haya tidak Mau Bertemu Satria

    Satria sedang berada di kantor polisi untuk mengurus perihal kebakaran yang menghanguskan bengkelnya. Dua jam ia di sana dan dimintai keterangan sebagai saksi. Termasuk turut serta Sapto dan Murtadi. Ketiganya memberikan keterangan yang diminta oleh pihak kepolisian.Sampai saat ini belum dapat diketahui penyebab kebakaran tersebut terjadi. Polisi hanya mengatakan akan menyelidikinya lebih lanjut."Pak, sepertinya penyelidikan ini dihentikan saja. Saya merasa tidak punya musuh dan saya harus segera membangun bengkel saya kembali. Kasihan anak buah saya kalau terlalu lama saya rumahkan. Bagaimana, Pak?" Satria akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan semua ini. Urusan bakal sangat panjang jika menunggu siapa dalang di balik kebakaran bengkelnya."Bisa saja, tapi Mas, tapi Mas harus menandatangi surat permohonan penghentian penyelidikan dan siap menerima risiko yang terjadi ke depannya.""Baik, Pak, saya siap." Satria sudah bulat dengan keputu

    Last Updated : 2021-12-17
  • DUKU (DUDA KUAT)   71. Salsa Menguntit

    Katakanlah ia penguntit. Tak apa, asalkan hatinya ikut senang melihat senyum bahagia milik Satria yang tengah berbelanja bersama anak dan istrinya. Wajah pria itu begitu tulus dan penuh cinta saat menatap sang Istri. Tangan kanannya kokoh menggendong Samudra sebagai bentuk kasih sayang, sungguh pemandangan yang membuatnya senang sekaligus penuh penyesalan.Satria tidak sungkan menyuapi istrinya makan baso. Ia juga menyuapi Samudra kuah baso dengan ujung sendok. Keluarga yang bahagia sekali. Waktu itu, ia berharap bisa memiliki kebahagiaan saat ia memutuskan untuk menikah dengan Fajar, tetapi semua kandas. Tidak mungkin ia bisa bahagia dengan lelaki yang berani merusak wanita lain kemudian mencampakkannya.Salsa bersembunyi di balik tiang beton di dekat toko mainan. Sebuah ide muncul di benaknya. Ia membeli mainan mobil-mobilan besar yang ada remote-nya dengan harga cukup mahal. Ia juga menghiasnya dengan pita yang ia beli tak jauh dari toko mainan import itu.&nbs

    Last Updated : 2021-12-18
  • DUKU (DUDA KUAT)   72. Haruskah Satria Melepas Haya Pergi?

    Suara sirine mobil ambulan kembali bergema di lingkungan tempat tinggal Satria. Siapalagi kalau bukan Haya yang kembali tidak sadarkan diri. Mak Piah yang baru saja keluar dari rumah sakit hanya bis mengintip dari jendela kamar sambil menggelengkan kepala.Bandel! Gak mau dengerin omongan orang tua. Percaya atau tidak, gaib itu memang ada. Kenyataan memang Satria terkena kutukan, mau gimana lagi? Batinnya.Bu Mae tidak ikut mengantar Haya ke rumah sakit karena sudah ada yang mengendarai ambulan warga. Ia memilih di rumah saja sambil menimang Samudra yang terbangun karena ulah orang tuanya."Bu Mae, bukannya Haya sudah sembuh saat dijemput Satria?" tanya Bu Fitri yang tiba-tiba sudah berada di depan pintu rumah Bu Mae."Masuk sini!" Bu Mae meminta tetangga dekatnya itu untuk duduk di dekatnya. Bu Fitri masuk dan menutup pintu rumah walau tidak rapat. Ini masih pukul delapan tiga puluh malam, masih banyak warga yang wara-wiri di depan, ter

    Last Updated : 2021-12-20

Latest chapter

  • DUKU (DUDA KUAT)   99. Gara-gara Barbel (Ending)

    Bep! Bep!Suara dering ponsel membuat konsentrasi Satria terpecah. Ia mencoba abaikan, tetapi dering itu tak juga berhenti hingga memekakkan telinga."Angkat dulu saja, Bang," kata Salsa pada suaminya."Ya udah deh!" Satria turun dari tubuh Salsa, lalu tangannya memanjang untuk meraih ponsel."Ibu Suri," kata Satria pada Salsa."Halo, assalamualaikum, Bu, ada apa telepon?""Eh, songong lu! Emangnya gue gak boleh telepon? Lu ada di sana juga kalau bukan gue ngeden banget, gak bakalan lu keluar, Satria. Jadi yang sopan sama orang tua."Ha ha ha ha ... Salsa tertawa mendengar ocehan ibu mertua pada suaminya. Ia bisa mendengarnya dengan jelas karena Satria menyalakan loudspeaker."Iya, Bu, maksudnya ada apa? Apa Ibu sakit?""Bukan gue yang sakit, tapi Bagus lu! Gimana dia kabarnya? Udah mendingan belum?""Ini baru mau dijajal lagi, Bu.""Oh, berarti udah lu obatin?""Udah, Bu.""Begini, kata

  • DUKU (DUDA KUAT)   98. Nonton Bioskop

    Salsa berhasil mengeluarkan biji durian yang tersangkut di tenggorokan Satria, walau dengan penuh perjuangan. Segelas teh hangat ia buatkan dengan penuh cinta kasih untuk suami tercinta, agar rasa pedih di tenggorokannya hilang."Abang tahu gak, kalau yang Abang lakukan tadi berisiko membuat saya menjadi janda untuk kedua kalinya?" Salsa menatap suaminya dengan wajah iba. Satria membuang pandangannya, tak sanggup untuk membalas tatapan Salsa. Ia sangat malu dengan kekuatan serta perbuatannya yang konyol."Jangan diulangi ya, Bang. Cukup Abang berolah raga rutin dan jangan stres. Tiket yang waktu itu saya berikan sebagai kado ulang tahun Abang dan Mbak Haya sudah diberikan Ibu pada saya. Karen jangka waktu berlakunya untuk satu tahun, maka kita bisa menggunakannya untuk kita berbulan madu.Salsa tahu Abang pasti stres berat. Ingin memberikan yang terbaik untuk Salsa, malah keadaan sebaliknya yang terjadi. Jadi, besok sore kita berangkat ya? Sekarang S

  • DUKU (DUDA KUAT)   97. Satria Pergi ke Rumah Sakit

    Satria merasa sangat menderita dengan kekuatannya yang menghilang. Ia bahkan sangat malu pada istrinya karena hal memalukan ini."Bang, sudah, jangan dipikirkan, apa Abang mau ke dokter? Kita periksa ke dokter, gimana?" tanya Salsa sambil menyandarkan kepalanya di lengan suaminya. Satria hanya bisa mendesah penuh penderitaan."Ayo, kita ke dokter, konsultasi, siapatahu dokter ada solusi untuk kita," bujuk Salsa lagi dengan lemah lembut."Melamun seperti ini tidak akan memberikan solusi. Kalau Abang sayang sama Salsa, berarti Abang harus ikut saran Salsa." Kali ini suara istrinya terdengar serius."Ya sudah, ayo, kita ke dokter." Salsa tersenyum senang, lalu melayangkan satu ciuman di pipi kekasih halalnya.Keduanya berangkat ke rumah sakit dengan menaiki motor besar Salsa yang memang berada di lobi parkir hotel."Ya ampun, motor ini berat banget, Sa. Kamu kuat sekali bisa wara-wiri dengan kendaraan seperti ini,"

  • DUKU (DUDA KUAT)   96. Kesedihan Pengantin Baru

    "Ya sudah, Bang, jangan sedih gitu! Gak papa kok cuma sebentar. Salsa maklum." Salsa mengusap rambut suaminya dengan penuh sayang."Abangnya yang gak terima, Sa. Masa sebentar banget? Belum juga keringetan, belum sesak napas, baru tiga kali tarik ulur napas, masa udahan sih? Duh, gimana ini?" Satria meremas rambutnya dengan kesal. Ia terduduk sambil bersandar di punggung ranjang. Sangat malu untuk menatap wajah Salsa yang sebenarnya tidak terlihat menderita."Nanti dia coba lagi, Bang. Kata Ibu waktu itu, Abang bisa tujuh kali dalam sehari, kalau memang Abang sudah sembuh Alhamdulillah, paling tidak bisa berkurang sedikit. Salsa juga masih sakit ininya, pedih," kata Salsa lagi dengan wajah malu-malu."Maafin Abang ya, Sa. Kita mandi lagi yuk, setelah itu sarapan. Oh, iya, siapatahu di kamar mandi nanti Bagus bisa satu kali lagi." Satria tersenyum sangat lebar. Ia teringat pernah habis-habisan melakukannya dengan Haya waktu itu karena kamar mand

  • DUKU (DUDA KUAT)   95. Malam Pengantin Season 4

    "Mae, kemalin acala Satlia untung gak hujan ya? Emangnya lu jadi lempalin sempak ke genteng hotel?" komentar Mak Piah yang menghampiri Bu Mae di tukang sayur keliling.Si Abang tukang sayur dan beberapa ibu-ibu yang ada di sana tertawa mendengar pertanyaan Mak Piah."Ha ha ha ... Mak, nama saya Maesaroh, bukan Spidermae, ha ha ha ... Gimana caranya saya lemparin sempak bekas pakai ke genteng hotel? Naiknya gimana? Ha ha ha ....""Gue kilain jadi, Mae, soalnya gak hujan," timpal Mak Piah."Harusnya lempal sempak gue ya, bial panas sehalian. Semalam jam sebelas malah hujan, jadinya becek deh ini," kata Mak Piah lagi."Kalau sempak Emak yang dilempari, hujan kagak, longsor ia, ha ha ha ... Dah, ah, saya mau rebahan dulu, cape semaleman ngitungin amplop dari ibu-ibu. Soalnya isinya dua ribuan semua. Satria, walau udah nikah, tetap aja nyusahin gue.""Bener, Bu, saya ampe nukerin uang dua ribuan ke pom bensin unt

  • DUKU (DUDA KUAT)   94. Malam Pengantin Season 3

    "Eh, Abang kenapa bangun? Sudah pagi ya?" Salsa menggosok kedua matanya dengan kuat sambil menoleh ke kanan untuk melihat jam dinding. Keningnya mengerut dalam saat melihat jarum pendek masih ada di angka tiga. "Masih subuh, Bang, tidur lagi aja," kata Salsa malah berbalik memunggungi Satria. Istrinya nampak sangat mengantuk, hingga suara dengkurannya kembali terdengar jelas. Satria mendekat untuk mengecup kepala Salsa, lalu ia membetulkan letak selimut istrinya."Bagus, nasib kamu sedang kurang bagus malam ini. Kita tidur lagi saja ya, besok sehabis salat subuh kit aja Puspa main petak umpet," bisik Satria pada media tempurnya.Satria kembali memeluk Salsa dari belakang dan ikut memejamkan mata. Rasanya sangat nyaman bisa tidur memeluk kekasih halalnya.Sementara itu, wanita single parent yang bernama Haya, tidak bisa tidur sepanjang malam. Hari ini adalah hari pernikahan Satria dan ia tahu itu dari Wahyu. Walau sudah tinggal ber

  • DUKU (DUDA KUAT)   93. Malam Pengantin Season 2

    Seorang dokter yang dipanggil Salsa ke kamar, tengah memeriksa kedua kaki Satria. Dokter menyarankan Satria untuk beristirahat malam ini tanpa ada aktifitas yang menguras tenaga. Dokter juga memberikan vitamin yang bisa langsung diminum Satria agar esok hari kakinya bisa sembuh dan tenaganya kembali pulih."Terima kasih atas bantuannya, Dok," kata Salsa saat mengantar dokter wanita itu keluar dari kamarnya."Sama-sama, Mbak, semoga suaminya lekas sembuh ya," jawab dokter itu sambil tersenyum.Salsa kembali masuk ke dalam kamar pengantin yang sudah dihias sangat sempurna dan terkesan begitu gagah, karena ada banyak barbel di setiap sudut ruangan. Barbel warna-warni miliknya yang sengaja dicat agar tidak terlalu kelihatan seperti barbel.Taburan kelopak mawar merah dan putih di sepanjang karpet beludru hingga sampai di atas ranjangnya, menambah kesan romantis di dalam kamar."Sa, maafkan Abang ya, gara-gara kaki laknat ini gak

  • DUKU (DUDA KUAT)   92. Ahay ... Pengantin Baru

    "Mae, lu punya nomol HP penghulu yang tadi nikahin Satlia gak?" tanya Mak Piah saat keduanya duduk bersampingan tengah menikmati puding."Kagaklah, adanya nomor HP Malaikat Izrail? Mau?" Bu Mae terkikik geli mendengar jawabannya untuk Mak Piah."Lu mah, gue nanya benelan juga. Kalau ada, gue mau, Mae. Siapatahu aja penghulunya duda, ya kali gue bisa daftar, he he he ....""Jadi apanya, Mak?""Jadi istelinya dong, masa jadi penunggu pohon, ha ha ha ...." Bu Mae terus saja tertawa saat berbincang dengan Mak Piah. Sikap suudzonnya terhadap Mak Piah sudah benar-benar pergi setelah kebenaran yang dikatakan oleh Mak Piah.Sebuah kejutan yang belum sempat ia katakan secara detail pada Satria. Ia ingin membuktikan bahwa ucapan Mak Piah itu benar, sehingga ia tidak mau memberitahukan pada Satria terlebih dahulu."Bu Mae, selamat ya," ucap para tamu undangan yang datang menghampirinya yang tengah asik berbincang dengan Mak Piah. 

  • DUKU (DUDA KUAT)   91. Tidur di Hari Pernikahan

    "Satria ... Lu mau bangun kagak?" bisik Bu Mae gemas sambil mencubit pinggang anaknya. Namun Satria tak gentar, ia masih terus menunduk tidur."Maaf ya, Pak, tadi saat didandani, Satria minum antimo, udah gitu semalam dia jaga lilin, gak tidur, jadinya anak saya ngantuk berat," kata Bu Mae tak enak hati pada dua petugas KUA yang sedang menahan tawa memperhatikan Satria."Oh, pantes aja, Bu. Harusnya diminumin vitamin, madu, atau jamu, biar kuat saat resepsi dan malam pengantin. Jangan antimo, Bu," sahut salah satu petugas sambil tertawa. Bu Mae hanya bisa tersenyum tipis; karena merasa tidak enak hati dengan semua mata yang menatap ke arahnya.Sebuah ide muncul di kepalanya, jika dengan mantra ini anaknya tidak bangun juga, terpaksa ia akan melakukan hal yang lebih nekat."Satria, kalau lu gak mau bangun, pengantin lu gue tuker Mak Piah ya?"KrekSontak Satria terbangun dengan mata segarisnya. Ia menoleh ke kanan dan

DMCA.com Protection Status