Share

Bertemu Kembali

Penulis: Nova Irene Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
🏵️🏵️🏵️

Aku tidak berhasil memejamkan mata tadi malam. Hati ini tidak tenang memikirkan Nayla yang belum tahu di mana keberadaannya. Aku segera menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh. Hari ini, aku akan kembali ke rumah orang tua Nayla untuk mencari informasi.

Setelah selesai mandi, aku pun bergegas ke meja makan untuk sarapan. Mami dan Papi telah menunggu kehadiranku. Aku menghempaskan tubuh ke kursi lalu mulai menikmati menu yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga di rumah ini.

“Apa rencana kamu hari ini, Yud?” Papi membuka pembicaraan.

“Aku ingin mencari keberadaan Nayla, Pih.” Aku memberikan jawaban sambil mengunyah makanan.

“Wajah kamu, kok, kelihatan nggak bersemangat?” tanya Mami sambil memperhatikan diriku.

“Aku belum tidur dari semalam, Mih. Kepikiran Nayla terus. Bagaimana mungkin aku memejamkan mata, sedangkan aku tidak mengetahui di mana keberadaan istriku?” Aku menghentikan makan karena kembali memikirkan Nayla.

“Mami ngerti, tapi kamu juga harus jaga keseh
Nova Irene Saputra

Apakah Nayla akan kembali menerima Yuda?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kebih bsik kmu g usah nemuin .tapi klo ttp dia g mau pulang .kmu temuin tapi ttp jaga diri kmu kasi dia ulti matum setelah anak nya lahir kita segera berpisah dn hidup masing2 lebih aman ..
goodnovel comment avatar
Nunyelis
maksudnya apa ini sudah kabur kok ketemu lagi sama Yuda...... ngapain Nayla balik sama seorang pecundang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Menghindar

    🏵️🏵️🏵️ Waktu menunjukkan pukul 18.15 WIB, saatnya menjalankan kewajiban sebagai umat Islam. Setelah tinggal di rumah ini, aku baru menyadari betapa banyak dosa yang telah tercipta saat menjalin hubungan sebagai kekasih Mas Yuda. Aku terbuai dengan perhatian dan kasih sayang yang Mas Yuda tunjukkan hingga aku khilaf dan bersedia menyerahkan diri kepadanya. Aku dan laki-laki itu akhirnya melakukan hubungan yang belum pantas kami perbuat. Aku beranjak dari tempat tidur lalu membuka pintu dan mendapati Mas Yuda yang sedang duduk di depan pintu. Aku berusaha untuk kembali masuk kamar, tetapi ia meraih tanganku lalu menciumnya. Keadaan ini membuat hatiku sangat bimbang. “Sayang, jangan hindari aku. Aku nggak kuat dengan sikap kamu yang seperti ini. Aku ingin kita kembali bersama lagi.” Mas Yuda masih menggenggam tanganku. “Lepasin, Mas! Aku mau sholat.” Aku berusaha melepaskan diri dari laki-laki itu. “Kita sholat berjamaah, ya, Sayang. Aku imam untukmu dan calon anak kita.” Aku ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Dukungan Keluarga

    🏵️🏵️🏵️ Aku berusaha kembali melepaskan diri darinya hingga berhasil. “Jangan sok tahu kamu. Aku membencimu!” Aku pun beranjak dari tempat tidur lalu keluar kamar menuju ruang keluarga. Aku mendapati Kakek dan Nenek yang masih menikmati acara televisi. Aku pun menghempaskan tubuh ke sofa cokelat di ruangan itu. Kedua orang tua tersebut secara bersamaan melihat ke arahku. Entah apa yang mereka pikirkan. “Suami kamu mana, Nak?” tanya Nenek kepadaku. “Masih pantaskah dia disebut sebagai suami, Nek?” Aku kesal karena Nenek menyematkan kata suami saat menanyakan Mas Yuda. “Dia tetap suamimu, Nak.” Kakek pun turut membuka suara. “Tapi dia udah meninggalkan Nay saat acara pernikahan kami, Kek.” Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran Kakek. “Yuda sudah cerita semuanya pada kami. Dia terpaksa melakukan itu.” Kakek seolah-olah melakukan pembelaan terhadap Mas Yuda. Aku merasa sedih karena orang-orang yang aku sayangi seakan-akan berpihak kepada Mas Yuda. Kakek dan Nenek seharusnya mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Meninggalkan Desa

    🏵️🏵️🏵️ Pagi kembali menyapa, tetapi aku menyambutnya tidak dengan hati gembira, sebab hati ini sangat sakit mengingat apa yang Papa dan Mama katakan kepadaku melalui telepon tadi malam. Mereka sama sekali tidak merasa kesal atau melarang aku agar tidak kembali lagi menerima Mas Yuda. Kedua orang tua tersebut justru berharap agar aku memberikan maaf kepada Mas Yuda dan menerima dirinya kembali dalam hidupku. Sungguh, aku tidak mengerti kenapa orang-orang yang aku sayangi berpihak kepada laki-laki itu. Rasa kesal ini belum mampu aku tepiskan hingga tadi malam saat Mas Yuda ingin masuk kamar, aku tidak bersedia membukakan pintu untuknya. Ia pun tidur di sofa ruang keluarga. Aku melewatinya saat hendak menuju dapur, tetapi Nenek dengan lembut membangunkannya. “Nak Yuda, bangun. Kenapa tidur di sini?” Aku mendengar suara Nenek meminta Mas Yuda untuk bangun. “Iya, Nek. Maaf, saya ketiduran di sini.” Aku benci mendengar alasannya yang sok bijak, padahal sudah jelas kalau aku tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Cinta yang Lain

    🏵️🏵️🏵️ “Kita cek kandungan kamu.” “Nggak perlu karena aku kemarin baru cek sama Mama.” Aku menolak ajakannya. “Tapi aku juga ingin tahu kondisi anakku.” “Aku lebih berhak tahu tentang dia.” “Tapi dia juga anakku. Dia ada karena aku.” “Seenaknya kamu ngomong seperti itu. Ini akan membuatku semakin membencimu! Dasar nggak punya perasaan!” Aku menaikkan suara, Mas Yuda segera menepi lalu menghentikan mobil. “Aku mohon, Sayang, ampuni aku. Apa aku salah karena ingin mengetahui kondisi anakku?” “Aku bilang, diam!” Aku tidak kuasa menahan amarah, aku pun mendaratkan tamparan di pipinya. Entah kenapa aku sangat kesal, juga marah saat Mas Yuda mengatakan bahwa anak dalam kandunganku ini ada karena dirinya. Tanpa ia memberitahukan kebenaran itu, sudah jelas aku sangat tahu. Ia mengingatkan diriku atas perbuatan tidak pantas yang kami lakukan beberapa bulan lalu. Jika saat itu aku mampu menjaga dan menguasai diri, mungkin perbuatan itu tidak akan terjadi. Namun, nasi sudah menjadi b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ “Tapi kamu udah dikhianati Yuda, Sya. Untuk apa kamu tetap bertahan? Kalian juga belum melakukan apa yang sepantasnya suami istri lakukan.” Tasya tidak tahu kalau saat ini aku sedang mengandung anak Mas Yuda. “Kamu salah, Sya. Saat ini aku sedang hamil anak Mas Yuda.” Aku pun memberitahukan yang sebenarnya kepada Tasya. “Apa? Bagaimana mungkin, Nay?” Terdengar kembali suara terkejut Tasya. “Aku udah bilang, ceritanya panjang. Kamu ke sini aja, nanti aku ceritakan semuanya.” Aku tidak mampu berbohong kepada Tasya karena ia sudah kuanggap seperti saudari sendiri. “Nanti tunggu waktu senggang, aku mampir. Bagaimana kalau Wisnu tahu tentang hal ini?” “Untuk sekarang dia nggak perlu tahu, Sya. Cukup kita yang tahu.” Setelah meminta Tasya agar tidak menceritakan tentang kehamilanku kepada Wisnu, kami pun mengakhiri pembicaraan, dan aku mematikan telepon. Aku tidak mengerti kenapa Wisnu masih saja menyimpan rasa terhadap wanita yang telah memiliki suami seperti diriku. Setel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Ungkapan Cinta

    🏵️🏵️🏵️ Aku pun mengangguk. Mas Yuda mendekatkan wajahnya ke perutku lalu menciumnya. “Terima kasih, ya, Nak. Kamu pasti yang bujuk Mama supaya bersikap baik ke Papa. Papa sayang kamu.” Ia berbicara kepada bayi kami. “Mas istirahat, ya. Aku tungguin kamu di sini.” Aku membantu Mas Yuda untuk berbaring. Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk dari ponselku di nakas. Aku pun meraih benda tersebut, terdapat nama Wisnu di layar. Aku bingung harus berbuat apa karena Mas Yuda sangat mengenal Wisnu. “Siapa, Sayang? Kenapa nggak diangkat?” tanya Mas Yuda kepadaku. “Wisnu, Mas.” Aku pun menyebutkan nama yang ada di layar. “Untuk apa dia menghubungimu?” Aku melihat perubahan di wajah Mas Yuda. “Aku juga nggak tahu.” “Apa dia ingin sok perhatian pada wanita yang sudah menikah?” “Kenapa kamu berpikiran seperti itu?” “Tapi kenyataannya dia sudah lama menyimpan rasa untukmu.” “Itu, kan, dulu. Sekarang nggak mungkin lagi. Kamu pikir dia akan melirikku dengan perut besar seperti ini?” Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Kehilangan

    🏵️🏵️🏵️“Aku ingin ….” Aku mendorong pelan tubuhnya sebelum ia melanjutkan apa yang hendak ia sampaikan.“Aku mau coba tidur. Kamu juga, Mas.” Aku pun kembali membelakanginya.Akan tetapi, apa yang terjadi? Mas Yuda meraih tubuhku hingga kembali menghadapnya dan aku tidak mampu untuk menolak. Akhirnya, apa yang seharusnya dilakukan oleh sepasang suami istri terjadi malam ini.Ini untuk pertama kalinya, aku menunaikan tugasku sebagai seorang istri sejak kami resmi terikat dalam pernikahan. Entah kenapa hatiku tidak merasakan penyesalan sama sekali, justru perasaan lega itu muncul dengan sendirinya.“Terima kasih, Sayang. Aku sangat mencintaimu.” Mas Yuda mendaratkan kecupan di keningku setelah kami selesai memadu kasih.Perasaan dingin yang tadi sangat mencekam, kini berubah menjadi hangat. Aku dan Mas Yuda mencoba memejamkan mata hingga akhirnya memasuki alam mimpi.🏵️🏵️🏵️“Pagi, Sayang.” Aku terbangun dan mendapati Mas Yuda sudah rapi dan duduk di samping tempat tidur.Aku meman

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Tetangga yang Memendam Rasa

    🏵️🏵️🏵️ Aku tidak pernah menyangka kalau hasil dari perbuatan zina yang kulakukan bersama Mas Yuda, kini sudah tidak ada. Walaupun ia ada karena sebuah kesalahan, tetapi aku tetap sedih dan belum mampu menerima apa yang terjadi. Sudah seminggu berlalu, tetapi hatiku masih sangat sedih menyadari calon anakku sudah tidak berada dalam rahimku. Apa mungkin ini jalan terbaik walaupun sebenarnya aku belum sanggup untuk ikhlas? Saat masih hamil, aku selalu saja memikirkan tentang nasab. Aku tidak kuasa membayangkan sang buah hati tidak masuk dalam nasab ayahnya. Sekarang, ia telah menemukan ketenangan walaupun hatiku masih sakit. Apakah aku harus tetap bertahan mendampingi Maa Yuda yang sudah pernah menyakiti hati dan perasaanku? Beberapa bulan yang lalu, aku bersedia kembali menerimanya demi anak kami. Akan tetapi, saat ini tidak ada lagi alasan untuk tetap bertahan dengannya, meskipun aku masih memiliki cinta untuknya. Masih pantaskah Mas Yuda menjadi imamku? “Kamu yang sabar, ya, S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Mengharukan

    🏵️🏵️🏵️ Aku dan mami mertua memapah Bunda untuk kembali duduk. Sementara Mas Yuda dan papinya juga turut menghempaskan tubuh ke sofa. Aku tidak kuasa melihat air mata Bunda yang masih terjun bebas dari tempatnya. Aku sangat tahu bagaimana perasaan wanita yang melahirkanku itu saat ini. Akhirnya, Bunda pun menceritakan tentang laki-laki yang dulu sangat beliau cintai. Aku tidak pernah menyangka bahwa pertemuan mereka menciptakan hubungan terlarang. Awalnya, Bunda tidak tahu kalau Pak Bagas telah memiliki istri dan dua orang anak. Bunda mengaku dengan polosnya memercayai laki-laki yang baru ia kenal kala itu. Mereka pun akhirnya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih hingga akhirnya Bunda hamil. Pak Bagas dengan semangat mengatakan akan bertanggung jawab dengan menikahi Bunda. Akan tetapi, janji yang laki-laki itu ucapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Beliau dengan tega tidak muncul di hari pernikahan mereka. Hanya penyesalan yang Bunda rasakan saat itu setelah mengetahui stat

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Fakta Baru

    🏵️🏵️🏵️ Setelah aku dan Mas Yuda merapikan pakaian dan tempat tidur, kami pun melangkah menuju pintu lalu membukanya. Aku sedikit terkejut melihat wajah mami mertua yang tampak serius. Ada apa dengan wanita itu? Apakah ada sesuatu yang terjadi? Aku dan Mas Yuda saling berpandangan ketika tatapan mami mertua sedikit berbeda dari biasanya kepadaku. Kenapa beliau bersikap seperti itu? Apakah aku melakukan kesalahan? Apa mungkin sesuatu yang aku sembunyikan telah beliau ketahui? Aku tidak boleh menebak-nebak hingga berpikir seolah-olah memberikan tuduhan. Mungkin saja ada hal penting yang ingin mami tanyakan atau bicarakan denganku dan Mas Yuda. Semoga tidak ada sesuatu yang serius. “Papi minta kalian berdua ke ruang keluarga.” Tumben sikap mami mertua tidak seperti biasanya. “Ada apa, Mih?” tanya Mas Yuda. “Nanti Papi yang jelasin ke kalian.” Mami mertua memberikan balasan dengan nada datar. Aku dan Mas Yuda pun mengikuti langkah wanita itu menuju ruang keluarga. Aku kembali hera

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Ingin Bertemu Ayah Kandung

    🏵️🏵️🏵️ Aku makin mendekatkan diri kepada wanita itu lalu ia langsung mendekapku. Aku tidak berusaha menolak atau mengelak karena entah kenapa aku merasakan sesuatu dalam pelukannya. Apa mungkin ini yang dinamakan kontak batin antara ibu dan anak? Aku yang awalnya berpikir kalau ia tega meninggalkan darah dagingnya, tiba-tiba sirna seketika. Aku justru bahagia dengan pertemuan ini. Setelah berlalu puluhan tahun, aku baru mengetahui siapa wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. Bu Dewi pun melepaskan pelukan lalu mencium keningku. Ia mengeluarkan air mata. Tanpa diminta, aku dengan sadar dan ikhlas langsung mengusap bening kristal yang kini terjun hingga membasahi pipinya. “Maafin Bunda, Sayang.” Ia memegang kedua pipiku setelah aku menghapus air matanya. “Bunda ….” Sekarang, aku yang tidak mampu menahan air mata agar tidak terjun dari tempatnya. Aku pun memanggilnya dengan sebutan yang biasa ia gunakan saat mengirim pesan. “Anakku sayang.” Ia kembali menumpahkan titik-tit

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Pertemuan

    🏵️🏵️🏵️ Mungkin karena aku tidak memberikan respons, si pengirim pesan menelepon ke ponsel Mas Yuda. Apa benar itu suara Bu Dewi? Beliau wanita yang melahirkanku? Tanpa diminta, air mataku kembali turun membasahi pipi. Aku merasakan sesuatu yang berbeda setelah mendengar suara itu. Apa mungkin karena aku telah mengetahui kebenaran tentang statusku yang bukan anak kandung Papa dan Mama? Apa sebaiknya aku berbincang dengan Bu Dewi? “Maaf, apa benar ini Bu Dewi?” Aku tadi memberikan isyarat kepada Mas Yuda untuk bertanya dan memastikan kebenaran Bu Dewi. “Iya, Nak. Kamu tahu Bunda dari mana?” Bu Dewi bersemangat. Itu bisa aku dengar dari suaranya. “Papa dan Mama udah cerita tentang semuanya.” Aku pun mengeluarkan suara. “Nayla, anak Bunda. Ini benar kamu, Nak?” Bu Dewi tiba-tiba langsung menangis. “Iya. Ini anak yang Anda buang saat masih bayi.” Aku memberikan balasan. “Maafin Bunda, Nak. Bunda terpaksa.” “Kenapa Anda sekarang tiba-tiba muncul? Ke mana aja selama ini? Masih ing

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Kebenaran Pahit

    🏵️🏵️🏵️ Wajah Mama menunjukkan perubahan lalu melihat ke arah Papa. Mungkin mereka terkejut mendengar pertanyaanku. Aku sudah tidak sabar ingin mengetahui kebenaran dan tetap berharap kalau aku anak kandung mereka. Reaksi kedua orang tua itu membuat jantungku deg-degan. Apakah mereka akan mengaku kalau aku bukan darah daging mereka? Sudah siapkah aku dengan sebuah kenyataan pahit? Mampukah aku menghadapi perubahan? Tidak! Kenapa aku berpikir seolah-olah benar kalau Papa dan Mama bukan orang tua kandungku? Aku harus segera menepiskan pemikiran menyakitkan itu. Aku harus tetap yakin kalau keajaiban itu pasti ada. “Kenapa Papa dan Mama diam aja?” Aku kembali bertanya. “Pertanyaan apa itu? Mikir, kok, sembarangan.” Akhirnya, Papa memberikan jawaban. “Nay serius, Pah. Nay harus tahu yang sebenarnya.” Aku tetap bersikeras agar Papa atau Mama jujur kepadaku. “Untuk apa kamu melontarkan pertanyaan yang tidak penting?” Papa kembali membuka suara. “Nay hanya butuh jawaban yang pasti, P

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Mencurigakan

    🏵️🏵️🏵️ Aku terkejut setelah Mas Yuda membaca pesan masuk tersebut. Apa maksud si pengirim? Kenapa ia mengaku meninggalkan diriku? Ditinggalkan di mana? Kapan? Ini seperti teka-teki yang membingungkan. Aku tidak ingin berlarut-larut berada di dalamnya. Akhirnya, aku pun meraih ponsel itu untuk mencari kontak Nenek. Aku yakin kalau beliau bisa menjelaskan apa yang kurasakan saat ini. Aku segera menekan simbol telepon berwarna hijau dan terdengar nada panggilan tersambung. “Assalamualaikum, Nay.” Aku pun mendengar suara salam dari seberang telepon. “Waalaikumsalam, Nek.” “Cicit Nenek udah bisa apa?” Beliau langsung menanyakan Rizal. “Alhamdulillah udah makin pintar, Nek.” Aku memberikan jawaban. “Maaf, Nay mengganggu Nenek. Tapi ada sesuatu yang ingin Nay tanyakan pada Nenek.” “Ada apa, Nay? Kok, suara kamu terdengar sangat serius? Apa hubungan kamu dan Yuda baik-baik saja?” Sepertinya beliau penasaran dan menyadari suaraku. “Apa Nay anak kandung Papa dan Mama?” Aku pun langsun

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Pesan Masuk Misterius

    🏵️🏵️🏵️Hari ini, Rizal memasuki usia dua bulan. Ia benar-benar sangat menggemaskan. Ia mampu menghilangkan rasa penat Mas Yuda setelah seharian berkutat dengan kegiatan di kantor. Ia juga selalu berhasil membuat wajah kedua mertuaku tampak ceria karena telah memilki cucu.Apalagi aku sebagai mamanya yang selalu menyaksikan tumbuh kembangnya. Anak mungil itu sudah mulai mengerti jika diajak berbicara. Ia akan mengeluarkan suara ketawanya. Sungguh, aku benar-benar sangat bersyukur menjadi wanita yang melahirkannya.Seperti biasa, rutinitas yang aku lakukan setiap pagi setelah memandikan Rizal, aku pun memberikan ASI hingga ia tertidur. Setelah ia pulas, aku memilih mandi lalu membereskan kamar. Namun, saat aku hendak merapikan tempat tidur, terdengar getaran pesan masuk dari ponselku di nakas.Aku pun segera meraih benda itu. Ternyata nomor yang mengirim pesan tidak tersimpan dalam daftar kontak. Walaupun nomor baru, aku tetap membukanya karena ingin tahu isinya. Mungkin saja seseora

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Berdamai dengan Hati

    🏵️🏵️🏵️ “Aku khilaf, Nay. Saat itu aku bingung harus gimana. Aku hamil, tapi tiba-tiba ditinggal pergi oleh ayah dari anakku.” Ia menatapku dengan sendu. “Terus, kamu nggak mikirin nasibku? Aku juga harus berpisah dengan suamiku saat aku mengandung anaknya.” Mas Yuda menenangkanku. Ia mengajakku duduk. “Kendalikan dirimu, Sayang. Kamu lupa kalau saat ini ada anak kita di dalam?” Ia mengusap perutku. “Aku kesal, Mas.” “Yang lalu biarlah berlalu. Aku sekarang ada di sini untukmu dan anak kita. Cobalah untuk memaafkan kesalahan orang yang dulu menyakitimu. Dia tulus meminta maaf padamu.” Mas Yuda membuatku luluh. Aku pun tidak tega melihat wanita itu beserta anaknya yang datang menemuiku. Aku akhirnya memintanya untuk duduk, ia mengucapkan terima kasih. Aku berusaha membuka hati untuk memberikan maaf kepadanya, sebab yang terpenting saat ini adalah keberadaan Mas Yuda yang makin menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepadaku. Kami akhirnya berbincang dan berjanji akan menjadi t

  • DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN    Terkejut

    🏵️🏵️🏵️ Kami pun akhirnya tiba di rumah orang tua Mas Yuda. Ia segera menghentikan mobil di depan teras. Ia langsung turun, kemudian memapahku berjalan memasuki istana orang tuanya. “Mami!” Mas Yuda berteriak setelah kami berada di dalam rumah. “Ada apa, Nak?” Maminya Mas Yuda memberikan sahutan. Ternyata beliau sedang duduk di ruang keluarga. Kami pun melangkah menghampiri wanita paruh baya tersebut. “Aku bawa berita gembira, Mih.” Mas Yuda tampak serius. Ia pun memintaku duduk di samping maminya. “Berita apa? Jangan bikin Mami penasaran.” Mas Yuda pun meraih tangan maminya lalu menempelkannya ke perutku. “Ada cucu Mami di dalam.” Mami mertua spontan langsung memelukku. Wanita itu kemudian melepas dekapannya lalu mengusap kedua pipiku. “Kamu hamil, Sayang?” tanya beliau kepadaku. “Iya, Mih.” Aku pun mengembangkan senyuman. “Terima kasih, Sayang. Akhirnya harapan Mami dan Papi akan segera terwujud. Jaga cucu Mami baik-baik, ya, Sayang. Jangan banyak gerak. Mami akan selalu a

DMCA.com Protection Status