Share

Season 2/ Bab 22a

Penulis: ET. Widyastuti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Aroma sup menguar hingga ke teras rumah Gilang, membuat perut Rizal meronta-ronta.

“Jam segini, belum ada komando makan, Lang?” tanya Rizal sambil mengintip putaran jarum di arlojinya.

“Gara-gara ada kamu, jadwal makan malam kita terhambat,” gerutu Gilang.

Biasanya, Sekar dan Gilang berbagi tugas. Gara-gara ada duda tak diundang, Sekar harus rela menghandel beberapa tugas agar suaminya bisa segera menemui sahabatnya itu.

Belum hitungan sepuluh, kepala Sekar sudah menyembul di pintu.

“Panjang umur….” Tanpa dipersilahkan Rizal sudah bangkit dari duduknya.

“Kamu bisa lapar juga, Mas?” Sindir Sekar.

“Emang kamu pikir, perutku terbuat dari apa?” Tanpa petunjuk, Rizal sudah tahu arah ruang makan. Bukan sekali dua kali dia mampir dan ikut makan di rumah sahabatnya itu. Meski Sekar sering terlihat manyun, Rizal tak peduli. Dia sudah menganggap rumah sahabatnya itu rumah sendiri.

Sekar tak memedulikan pertanyaan Rizal. Dia langsung mengambilkan Gilang nasi dan lauknya dan meletakkan pir
ET. Widyastuti

Maaf ya, slow update karena kesibukan dunia nyata. Sambil menunggu update, jangan lupa mampir ke ceritaku yang lain ya....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Mantan istrinya resek banget ya mbak Siti..
goodnovel comment avatar
Septiana Ika Indrawati
siti tau semua yg terjadi jadi waktu rizal nikah sama ratih dia seneng2 aja, gk kaya si prita yg ngeselin
goodnovel comment avatar
Isabella
keren ceritanya.... suka karakter Sekar yg jutek dg rizal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 22b

    “Zal, ini gimana? Kok Prita datang-datang malah bilang ke orang-orang kamu mau rujuk?” Suara ibu Rizal dari seberang. “Bilang ke siapa?” tanya Rizal. Keningnya berkerut. Namun otaknya bisa berfikir jernih. Prita pasti sedang bersekongkol dengan Desti. Apapun bisa mereka perbuat. Tapi, Rizal tak mau kalah. Apalagi kehabisan akal. “Ya saudara-saudara. Katanya kamu ngajak rujuk. Kita suruh siap-siap. Bikin tasyakuran.” Meski awalnya kesal, bisa-bisanya Prita mengarang kalau dia yang mengajak rujuk, namun, Rizal tersenyum mendengar kalimat terakhir ibunya. “Oh tentu. Kita akan segera bikin tasyakuran. Tapi, bukan pernikahan aku dan Desti. Tapi, sama orang lain.” “Sudah lah, Zal. Kamu jangan ngawur,” sahut sang ibu. “Ibu ini. Bukannya mendoakan, malah nggak percaya,” protes Rizal dengan suara bersungut-sungut. “Prita itu sudah bilang-bilang ke saudara-saudara kamu. Kalau kamu sama Desti mau balikan,” terang ibunya lagi. “Nggak usah ditanggepi,” sahut Rizal. “Anak ibu aku atau si Pr

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 23a

    “Lhah, panjang umur. Paklik baru mau ke rumah. Kalian malah ke sini,” ucap Pak Rustam saat melihat Hasan dan Dini, kakak beradik keponakannya itu datang. “Tau tuh, Pak Lik. Dini maksa banget ke sini. Mana saya juga dipaksa pulang. Padahal kan minggu ini jadwal Dini,” sungut Hasan. “Masuk dulu. Duduk. Belum-belum kok sudah berantem.” Dua kakak beradik, Hasan dan Dini segera masuk. Mereka sudah menganggap rumah itu seperti rumahnya sendiri. PakLiknya, tinggal di kampung itu karena mendapatkan jodoh buliknya yang asli orang situ. Makanya, keduanya juga baru kerap mampir ke situ setelah pakliknya menikah. “Pak Lik. Kenal yang namanya Mas Rizal?” Baru duduk, Dini sudah membuka pembicaraan. “Minum dulu. Kok langsung serius amat.” Wanita berusia kepala empat itu mendekat dengan membawa baki berisi empat gelas es campur. Dini hampir lupa, belum menyapa buliknya yang begitu mendengar motor berhenti, langsung memesankan minuman dari warung tetangga. Salah satu yang Dini suka, minum es c

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 23b

    “Alasannya?” kejar Dini. “Satu, dia duda. Dua, dia pernah menyakiti Mbak Ratih. Tiga, dia pernah gagal berumah tangga. Masih kurang?” sebut Hasan. “Dan semua orang juga tahu, kalau Mbak Ratih trauma gara-gara Rizal itu,” lanjut Hasan. “Jadi, benar Mas Rizal yang membuat Mbak Ratih trauma?” tanya Dini. Di rumah, mereka sering merasa prihatin dengan Ratih. Ratih yang tak pernah dekat dengan lelaki. Ratih yang seperti tak memikirkan jodoh. Tadinya, Dini hanya merasa, mungkin kakaknya itu hanya introvert saja. Apalagi, orang rumah juga tidak pernah mendiskusikan apapun. “Nah, kamu baru tahu kan? Masih ngarep Mbak Ratih nikah sama dia?” tanya Hasan. “Din, aku ini anak laki-laki satu-satunya di keluarga kita. Dengan sekuat tenaga, akan aku jaga adik dan kakakku. Kamu ngerti kan?” lanjut Hasan. “Tapi, Mas….” Dini masih ragu. Dia kembali mengingat obrolannya dengan Sekar. Mirip dengan Hasan, Sekar tak begitu tertarik menjodohkan Ratih dengan Rizal. Namun, kalau dia ingat Rizal hari it

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 24

    Hasan dan Dini pulang bersama dengan Paklik dan Buliknya. Hasan tetap pada pendiriannya. Berbeda dengan adiknya yang justru menjadi galau. Kadang dia termakan ucapan kakaknya, tapi tak jarang dia pun setuju dengan ucapan Pakliknya. Sementara itu, di rumah orang tua Rizal beberapa hari sebelumnya, “Bu, ini namanya Ratih. Dia teman SMAku. Keponakan Pak Rustam yang tinggal di ujung gang. Ibu dan Bapak cari tahu saja tentang dia. Kalau Rizal sih, yes,” ucap Rizal dari ujung telpon usai mengirim gambar Ratih. “Ini bukan masalah yes atau no, Zal. Kamu juga harus tahu diri siapa kamu. Jangan bikin bapak dan ibumu malu,” ucap sang Ibu. Wanita itu masih memperhatikan foto yang dikirim putranya melalui HPnya, sementara yang digunakan menelpon adalah HPnya sendiri. “Insyaalloh ibu nggak malu. Malah ibu bakal berterimakasih sama Rizal nanti.” Masih saja nada jumawa terdengar dari suara putranya. “Pokoknya ibu sama bapak ngobrol aja deh sama Pak Rustam, sampai OK ya. Klo dah OK, kabari Rizal

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 25a

    Sepulang Rustam dan istri dari rumah kakaknya, keluarga Ratih segera menggelar rapat tanpa Ratih. “Bapak yakin akan menerima kalau Rizal melamar Mbak Ratih?” tanya Hasan. "Kalau Bapak dan Ibu, prinsipnya, kalau memang Rizal itu laki-laki baik-baik dan pantas dijadikan imam, ya harus dipertimbangkan. Ya memang nggak mudah dengan status Rizal. Terutama mungkin awalnya bakal jadi omongan. Tapi, Bapak yakin, berapa lama sih orang akan ngomongin? Toh, dia bukan suami orang dan tidak melanggar syariat. Lama-lama orang lain akan capek juga ngomongin. Kita nggak akan bisa memenuhi apa yang menjadi harapan semua orang. Karena itu pun tak ada artinya apa-apa buat kita. Hidup toh nggak melulu soal pujian dan sanjungan," terang sang ayah. “Gini, aja. Ibu sama Bapak ngobrol dulu deh, sama Mbak Ratih. Jangan terkesan memaksa. Dini mau nikah, ya biar saja. Tapi, urusan Mbak Ratih adalah urusan yang terpisah,” usul Hasan. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, dia merasa bertanggung jawab juga. “I

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 25b

    “Aku justru bertanya padamu. Sebelum jam kerja usai, kamu sudah pergi. Dan nyatanya, kamu hanya duduk santai di sini. Apa begitu pekerjaan seorang CEO?” sindir Desti. Bersamaan dengan ucapan Desti, seseorang yang sedari tadi ditunggu Rizal lewat. Ekor matanya ingin sekali melihatnya, namun dia tak ingin mantan istrinya itu mengetahui apa yang sedang dilakukannya. Rizal tahu, apa yang dilakukannya memang konyol. Benarkah cinta membuatnya sebodoh itu? Batinnya kesal. “Kebetulan aku ada pekerjaan sekitar sini. Dan aku lapar. Jadi aku makan dulu," dalih Rizal. Rizal tak tahu, kalau sebenarnya sedari tadi mantan istrinya sudah memata-matai. “Kamu mau?” tawar Rizal basa-basi. Ia tahu persis kalau mantan istrinya tak akan pernah mau makan jajanan di pinggir jalan seperti itu. “Baik, kali ini aku mengalah. Tapi besok, kamu nggak akan bisa berkutik!” janji Desti dalam hati. Dia akan cari tahu, wanita mana yang telah membuatnya dicampakkan oleh mantan suaminya yang dulu bucin padanya

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 26a

    “Serius Ratih pekan ini pulang?”“Iya, Mas. Memang jadwalnya Mbak Ratih pulang.”“Sip. Makasih infonya.”“Emang mau ngapain?” “Mau mampir aja ke rumah.” “Mampir doang kan?”“Maksudmu, sebaiknya sekalian melamar?” “Ya enggak lah, Mas. Justru menurutku Mas Rizal datang dulu. Temui Mbak Ratih. Basa-basi dulu kek.” “Itu pasti. Tenang aja." “Goodluck.”Dini pikir Rizal menyudahi percakapan mereka. Tak tahunya, masih dilanjut. “Kakakmu suka apa?” “Maksudnya?” “Kira-kira enaknya dibawain apa?” “Bawa diri. Bawa senyum. Biar Mbak Ratih luluh. Tapi ingat, jangan narsis.” “Hahaha… klo itu, pasti.” “Jangan kepedean, ya. Mbak Ratih itu orangnya keras kepala.” “Sejak kapan? Setahuku dia suka mengalah.” “Sejak patah hati.” “Patah hati?” “Sudah nggak usah dibahas. Nanti orangnya GR lagi.” Rizal mengulum senyum, membaca chat dengan Dini dua hari sebelum dia memutuskan pulang. Jadi, hari ini, dia akan membuat kejuatan untuk teman SMAnya yang dulu pernah bucin padanya. “Pada mau kemana?

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 26b

    “Beli sesuatu dulu, Zal," titah Bu Ridwan saat mobil Rizal sudah keluar ke jalan raya. “Kalau kamu bilang jauh-jauh hari, Ibu kan bisa pesen kue atau bikin sesuatu untuk dibawa," lanjutnya. “Ibu nggak usah repot-repot. Kita beli buah aja nanti,” usul Rizal. Meski pun sebenarnya dalam hati membenarkan ibunya. Namun apa boleh buat. Dia yang tergesa-gesa dan tak sempat berunding lebih jauh dengan ibunya perihal rencana ini. “Terserah kamu. Yang penting, kita bawa sesuatu.” Sudah hampir setengah jam berputar-putar, Rizal tak juga menemukan lapak buah, sebagaimana yang biasa ditemuinya di Jakarta. “Di sini emang jarang. Nggak kayak di kota," ucap ibu Rizal. Sudah lama tak di kampung, kadang Rizal mengira kehidupan di kampungnya sudah sama dengan di Jakarta. Meski perkembangan teknologi membawa perubahan besar, namun tidak serta merta yang ada di kota akan ada juga di kampung. Terpaksa, Rizal malah order di toko online. “Aku ambil langsung aja, Mbak. Sharelock.” Rizal tak saba

Bab terbaru

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 72

    “Besok aku ke kantor. Kita meeting semua ya. Jam delapan harus sudah siap.” Rizal tegas memberikan instruksi. Rizal teringat ancaman mantan mertua dan mantan iparnya. Mungkin ini adalah titik kulminasinya, setelah mereka tahu, pada siapa akhirnya Rizal memutuskan. Pasti saat dia tidak ada di kantor, mantan mertua dan iparnya itu mencarinya. Atau bisa jadi mereka mendengar dari Prita atau malah Desti sendiri. Bukannya dia sendiri yang mengenalkan Desti pada Ratih. Dan cerita Ratih kalau Desti pun berusaha menemuinya di kantor.“Minum, Mas.” Rizal tergagap saat Ratih sudah di dekatnya membawa segelas air putih.“Besok mulai kerja?” sambung Ratih. Ratih paham, urusan pekerjaan pasti sangat beragam.”Iya. Jam delapan ada meeting.”“Mau disiapkan sesuatu?”Rizal tersenyum. Pertanyaan Ratih mengingatkan statusnya yang sudah tak duda lagi.Kalau biasanya dia memikirkan diri sendiri, kini ada orang lain di sampingnya.”Kok malah senyum-senyum doang? Kamu biasanya pagi sarapan apa? Nasi goren

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 71

    Rizal menghentikan mobilnya di luar kompleks perumahan. Nomor Gilang disegera dihubunginya. “Lang, ketemuan sekarang!” ucapnya begitu nomor Gilang tersambung. “Astaga. Ada apa lagi sih, Zal. Udah berapa kali kamu ganggu aku?” terdengar suara ketus dari Gilang. “Bisa nggak?” Rizal tak menimpali ucapan Gilang. “Nggak bisa, Bos. Gue ini cuma pegawai rendahan. Nggak kayak elu yang CEO! Jam makan siang, deh,” tawar Gilang. “Justru gue nggak bisa jam makan siang.” “Eits. Tumben?” “Nggak usah ngeledek. Besok siang. Awas jangan bikin janji sama yang lain!” ”Ya nggak bisa jamin juga....” Gilang belum selesai bicara, namun Rizal dengan semena-mena menutup sambungan teleponnya. Pikiran Rizal sedikit terganggu dengan beragam hal. Pertama pertemuannya dengan Desta. Cepat atau lambat, keluarga Desti pasti tak akan tinggal diam mengetahui dirinya memutuskan menikah lagi, dan bukan dengan Desti. Padahal Papa Desti sudah berulang kali memintanya. Dan, perusahaan yang dipegangnya, tentu sekara

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 70

    ”Makasih, Sa.” Ekor mata Ratih mencari-cari Rizal yang tak kunjung kelihatan. Teman SMA-nya itu baru saja keluar dari supermarket. Dia tengah membawa tentengan belanjaan. “Ingat pesanku dulu. Jangan sampai kamu dimanfaatkan oleh Rizal.” Suara Danisa terdengar tegas dan mengancam. ”Aku duluan. Salam buat Rizal,” sambungnya. Belum sempat mencegah, Danisa sudah berlalu. “Kok malah bengong. Ayo. Katanya mau belanja.” Rizal mengambil alih troly yang dipegang Ratih. Mereka berdua masuk ke dalam area supermarket. Meski hari masih pagi, tapi supermarket ini sudah buka. ”Tadi ada Danisa. Kamu ingat kan? Nitip salam buat kamu.” Ratih berbicara sambil memberi kode Rizal untuk berhenti di stand aneka seafood. Kalimat paling belakang, sungguh menganggu Rizal. Rizal tahu, itu bukan salam biasa layaknya teman. Danisa, memang pernah kuliah satu kampus dengannya. Dulu, seperti Ratih, gadis itu dulu sering mencari perhatian padanya. Namun, lagi-lagi, Danisa bukan tipe yang Rizal inginkan.

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 69

    Darah Rizal seolah mendidih. Dari kejauahan dia melihat istrinya yang tengah ngobrol dengan seorang pria.Awalnya dia pikir hanya seseorang yang ingin bertanya sesuatu. Namun, mendadak, dia merasa cukup mengenal sosok itu.Sejenak Rizal berusaha mengingat, hingga satu nama ada di kepalanya. Ya, saat itu, dia bertemu dengan pria itu di pusat kuliner di ibukota saat tengah janjian makan siang dengan Gilang.Ya, benar. Itu adalah pria yang akan dikenalkan pada Ratih oleh Gilang.[Lang, sepupu Sekar yang kamu sebut tempo hari namanya siapa?] Rizal langsung mengirim pesan ke Gilang. Dia sungguh tak mengingatnya.[Sepupu Sekar yang mana?] Tumben Gilang langsung membalas. Padahal biasanya sepagi itu dia akan sibuk dengan urusan domestic dan anak-anaknya.[Yang kamu kenalin ke aku sebelum aku melamar Ratih.][Hah? Emang ada apa? Pengantin baru kok malah nanyain rival?] Sebuah emotikon tawa ngakak terlihat di layar ponsel Rizal.Tanpa menunggu lama, Rizal langsung menelon sahabatnya itu.”Jawa

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 68

    “Mas, bangun. Udah adzan!” Tepukan lembut di pipi kanan sekaligus suara lembut yang memenuhi gendang telinganya membuat mata Rizal mengerjap.Pria itu bak hidup di alam mimpi. Bahkan dia baru menyadari di mana dia berada.“Jam berapa ini?” tanyanya. Tubuhnya merasa sungguh kelelahan. Dia bahkan seolah mati suri.”Jam 5.””Hah? Jam 5?”Rizal yang tadinya masih malas membuka mata, kaget dan refleks langsung terduduk.”Kok kamu baru bangunin?” Matanya masih berusaha mengerjap. Rambutnya acak-acakan. Namun tangannya sibuk mencari ponsel. Meyakinkan kalau dia benar-benar bangun kesiangan.Ditanya begitu, Ratih hanya terdiam. Dia memang sengaja tak membangunkan Rizal sebelum dia rapi.Ratih sudah mandi. Aroma sampo sudah tercium.Rizal langsung melompat dari tempat tidurnya. Dia tak peduli dengan penampilannya yang acak-acakan.“Siapin bajuku!” teriak Rizal sebelum dia menutup pintu kamar mandi.Sebenarnya dahulu saat masih bersama Desti, bahkan Rizal tak pernah meminta istrinya itu menyiap

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 67

    ”Dik, yuk kita balik. Barang-barang sudah mau diantar.” Rizal berucap setelah emnerima telepon dari seseorang. Rupanya pengirim barang yang dibelinya tadi sudah hampir tiba di rumahnya.Ratih mengiyakan.“Di, aku tunggu di rumah baru, ya!” Rizal memberi titah pada pemuda yang tengah menyusun barang-barang Rizal ke mobil box.“Siap, Mas!”Dalam perjalanan pulang mereka tak banyak bicara.”Dekat ya, Mas?” tanya Ratih setelah masuk ke kompleks yang dikunjungi pertama tadi.”Ya, kurang lebih. Sasti kan sekolahnya sekitar sini. Nggak mungkin pindah jauh-jauh,” ucap Rizal.Ratih mengangguk paham. Apalagi bapak-bapak seperti Rizal pasti rumit kalau ingin memindahkan putrinya ke sekolah yang baru.”Saat ini, mungkin kamu nggak akan masalah dengan anak suami kamu. Tapi, kita nggak tahu setelahnya. Jadi, hati kamu harus seluas samudera jika suami kamu bakal banyak mementingkan anak sambung kamu. Dia juga pasti punya beban sendiri dalam membesarkannya. Akan lebih baik kamu selalu support dia, di

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ bab 66

    Mobil yang dikendarai Rizal masuk ke halaman.”Aman semuanya?” tanya Rizal pada Pardi sambil membuka kaca mobilnya. Pemuda yang selain membantu Rizal bersih-bersih, juga kadang merangkap menjadi orang kepercayaannya.“Aman, Mas.”“Pardi ini juga dari kampung kita. Masih saudara. Dia ikut sejak lulus SMA. Dia sekarang kerja sama aku, sambil aku suruh kuliah,” terang Rizal.”Jadi, ini rumah kamu?” tanya Ratih.Mobil Rizal berhenti.”Betul. Ini rumah aku dan Desti dulu. Sebentar lagi akan laku. Aku sudah menjualnya. Sebelum pulang kemarin, Mbak Siti sudah packing barang-barangnya dan milik Sasti. Barang-barangku juga. Nanti kita bawa ke rumah baru. Sisanya, semua furniture dan perabot, akan dijual saja. Hasil penjualan, aku bagi dua dengan Desti.”Ratih mengangguk.“Ayo turun,” ajak Rizal.Pria itu membuka pintu depan.Tak bisa dikatakan mewah jika dibanding rumah artis. Namun, tergolong cukup elit untuk ukuran masyarakat awam. Barang-barangnya pun terlihat berkelas.Rizal mencuri pandan

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 65

    Rizal terkekeh melihat Ratih yang belum nyambung. Puas rasanya dia bisa bercanda dengan pasangan. Hal yang hilang dari impiannya selama ini.Buat apa menikah, kalau semuanya palsu. Bahkan, selama pernikahannya, dia tak bisa menjadi dirinya sendiri. Sudah berkorban menjadikan pasangan sebagai ratu, malah berakhir dikhianati.Namun, Rizal tak ingin memutar waktu. Semua dapat diambil hikmahnya. Dia punya putri yang cantik. Dan tak menyesalinya.”Ayo, kalau sudah, kita bayar.” Rizal langsung menghubungi petugas di toko itu, menunjukkan item yang hendak dibeli, dan petugas mengecek ketersediaan di gudang.”Serius kamu beli semuanya?””Itu belum semua sayang. Bulan depan, kita beli lagi barang yang masih diperlukan. Sekarang seadanya dulu.”Ratih menghela nafas.“Kalau kamu bilang langsung belanja, aku bawa amplop dari teman-teman,” bisik Ratih.“Oh, klo gitu, besok kita belanja lagi…” Rizal mengedip-ngedipkan matanya.Refleks Ratih memukul lengan Rizal.“Coba hitung, sejak ijab qobul, kamu

  • DILAMAR PRIA YANG PERNAH MENOLAKKU   Season 2/ Bab 64

    ”Sate Kambing, mau?” Rizal mengedip-kedipkan matanya.“Iya, nggak papa. Emangnya kenapa?” tanya Ratih. Bukannya dia sudah bilang mau apa saja.”Sama tongseng juga?” tawar Rizal tanpa menjawab pertanyaan Ratih.”Boleh.” Ratih tak mau ambil pusing masalah menu makanan. Dia malah kepikiran dengan rumah yang hendak mereka tinggali.Selama ini, Ratih tak berfikir sejauh itu. Dia pikir Rizal sudah punya rumah, jadi dia tinggal angkat koper. Meski sebenarnya dia mau menikah dengan duda, bukan karena asetnya. Tapi buat apa beli baru kalau yang lama masih ada dan masih bisa dipakai.”Nggak berubah pikiran?” tanya Rizal dengan ekspresi jahilnya. ”Kalau udah dipesan, nggak bisa berubah lho.”Ratih mendengus. Keningnya berkerut. “Seperti ada yang tidak beres,” gumamnya dalam hati.Kenapa Rizal berubah aneh. Apa selama sepuluh tahun memang banyak yang berubah. Atau selama ini dia memang tak tahu karakter Rizal.Kadang terlalu mengagumi orang, dapat menutupi sikap-sikap lainnya yang tak pernah terp

DMCA.com Protection Status