Share

Bab 72

Penulis: Paradista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 19:52:45

Melihat ayahnya marah dan adik kesayangannya tampak tak berdaya, Shania segera memasang badan.

“Biar aku saja yang melihat.” Sahut Shania sambil berjalan ke arah pintu, sebelumnya dia mengintip siapa yang datang, lalu dia segera bersembunyi di balik pintu.

“Siapa?” tanya Bela, berbisik.

Shania tampak senang sambil meraba dadanya yang sepertinya sedang berdebar-debar itu.

“Pangeran dari mana jam segini mengetuk pintu rumahku? Apa aku harus membuka pintu?” tanyanya, berbicara sendirian sambil memintal-mintal rambut ikalnya.

Melihat kelakuan putrinya yang genit tak beralasan itu, Bela tahu kalau di balik pintu rumah mereka bukan seseorang yang berbahaya, Bela langsung saja menyingkirkan tubuh anaknya yang menghalangi pintu dan membukanya segera.

“Aw!” Shania meringis karena bahunya menabrak ujung sofa, sang ibu hanya membalas dengan kerlingan mata kesal.

“Hey… siapa ya?” tanya Bela saat melihat wajah pria di depannya yang tadinya kesel jadi mendadak ramah.

“Ekhem, maaf Nyonya. Benarkah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 73

    Jemima terdengar ketakutan.“Tunggu saja, saya hanya memastikan bahwa Anda berada di ruangan ini dengan aman,” jawab Egan lagi, berusaha meyakinkan wanita itu.“Kami pergi dulu, sebaiknya Anda beristirahat,” lanjutnya, namun Jemima tak terdengar bersuara lagi. Hanya saja, sayup-sayup terdengar suara wanita itu menangis terisak.“Ayo Miller, aku sudah selesai,” lapor Egan sambil menekan earphonenya, mau tak mau dia harus meninggalkan wanita itu sendirian.Miller masih terdengar bertukar kata-kata, pria itu terus mencari alasan untuk menolak masuk meskipun keluarga Sullivan menyuruhnya duduk untuk sebentar saja.“Maaf, Tuan, Nyonya, dan… nona Shania. Saya tidak bisa masuk malam-malam begini, jika berkenan mungkin besok siang saya akan bertamu lagi.”“Wah, Anda sungguh pria yang sopan dan baik ya,” puji Bela dengan mata berbinar.“Anda juga ingat nama saya,” sahut Shania sambil malu-malu sampai-sampai Miller jijik melihat kelakuan wanita itu yang berbanding terbalik saat berbincang denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 74

    Melihat raut wajah Egan, Dante segera berbicara. “Kalau kalian sudah selesai istirahat, besok kita bahas apa yang harus kita lakukan,” jelas Dante.“SIAP!” ketiganya serentak berseru, tampak senang, lalu satu persatu pergi untuk membersihkan diri dan beristirahat.Malam itu Dante tak bisa tidur, perasaannya tidak tenang dan ingin segera menjemput Jemima. Hanya saja ada satu hal yang membuatnya yakin jika Jemima akan baik-baik saja, Ian tidak atau keluarganya tak ada yang akan berani menyakitinya.Saat ini matahari sudah naik, lobby Hotel terdengar ramai karena banyak tamu yang berkunjung ke kota Spring Brooks dan sengaja menginap di Hotel itu.Egan, Steve dan Miller turun dari Villa untuk sarapan. Dante sengaja menyuruh ketiganya agar tidak sarapan di dalam Villa karena dia ingin berbicara dengan Victor, saat ketiganya pergi, saat itu juga Victor masuk ke dalam Villa.“Banyak tamu, sebaiknya Anda tidak keluar.” Kata Victor memperingatkan.“Apa hubungannya denganku?” tanya Dante terden

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 75

    Victor memiliki banyak alasan yang masuk akal untuk langsung datang dan menanyakan tentang Jemima. Dia tidak akan dianggap sebagai orang aneh oleh keluarga Sullivan.“Sepakat!” seru Dante.Victor membalas dengan kedipan mata, sekarang dia harus segera mencairkan uang tunai sesuai permintaan Dante. Saat perbincangan berlanjut, tiba-tiba Egan kembali karena ada sesuatu yang harus dilaporkan.“Tuan, sepertinya tuan Maxim membuat keributan di bawah,” lapor Egan.Dante melihat ke arah Victor, seakan dewi fortuna memberi keberuntungan baginya.“Tolong bawa dia ke kantor Victor,” pinta Dante.Victor bingung dengan perubahan pikiran Dante. Bukankah selama beberapa hari terakhir Dante tidak mau bertemu dengan Robby Maxim? Mengapa pikirannya berubah dengan cepat seperti ini.“Vic, pergilah ke rumah Jemima. Pastikan melihat langsung keadaannya, jangan biarkan ia terluka sedikitpun,” ujar Dante.Victor mengangguk paham, dia mengerti maksud Dante.“Sekarang aku akan menangani orang-orang itu, term

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 76

    Egan melirik ke arah Dante, dia bingung harus berkata apa. Sementara Dante yang dicari terus cuek, tidak mau segera memperbaiki keadaan. “Tidak masalah kalau mereka tidak mau bertemu dengan saya, tapi seharusnya tuan Egan tidak memberi kami harapan dengan mengatakan bahwa tuan Vascos yang akan bertemu dengan kami,” ujar Robby Maxim dengan nada kekecewaan dalam perkataannya. Egan kembali menoleh ke arah Dante dan Steve, seperti meminta pertolongan dari mereka. Steve terlihat menoleh ke sana kemari, menghindari tatapan Egan yang penuh harapan. “Bagaimana menurutmu penampilan Dante Vascos itu?” sahut Dante hingga Egan merasa lega, melihat bahwa akhirnya Dante mengambil inisiatif untuk bicara. “Hei! Jangan kurang ajar, kau anak muda!” sentak Randy yang tampak sangat emosional. Egan dan Steve sampai mengangkat alis karena perilaku kasar pria tersebut. “Mengapa Anda mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 77

    Mendengar kakaknya berbicara, Rendy segera mencoba menimpali dengan tujuan memperbaiki keadaan. Dia tidak ingin menyerah begitu saja terhadap Dante Vascos. “Iya, Tuan. Tolong maafkan saya. Anda seperti keponakan saya Ian__” “Apa maksud perkataan Anda?” tanya Dante, memotong kalimat Rendy barusan. Rendy terlihat kikuk karena sekali lagi ia telah tanpa sengaja menyinggung pemuda kaya itu. “Jangan pernah menyamakan saya dengan orang itu. Apa hak Anda berkata demikian? Derajat sosial kami sangat berbeda, seperti langit dan bumi. Di mana kesamaannya?!” tegaskan Dante, yang sangat tidak suka disamakan dengan orang lain, terutama jika orang itu adalah Ian Maxim, pria yang sangat dibencinya saat ini. “Maaf__” “Berhenti mengucapkan omong kosong. Keponakan kalian bahkan tidak sebanding dengan Victor, Egan, Steve, bahkan Miller. Dan Anda dengan seenaknya ingin menyamakan dengan saya, tidak panta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 78

    Tidak berhenti di situ, Robby akan semakin terkejut saat mendengar kalimat selanjutnya dari Dante. “Oh ya, William Maxim juga menyalurkan dana yang digelapkannya untuk perusahaan Sullivan.” Robby dan Rendy saling menatap kaget, mereka tidak percaya kalau keponakannya akan berkhianat karena sebelumnya Ian telah dimanja oleh mereka. “Jadi, untuk membuat perusahaan Anda bangkit kembali, saya sarankan Anda menyingkirkan tikus-tikus tersebut. Jangan biarkan mereka merampok uang perusahaan secara perlahan,” ujar Dante memberikan peringatan terakhir. “Setelah Anda membersihkan semuanya, saya siap untuk berinvestasi sebanyak yang Anda butuhkan.” Robby terdiam, terjebak dalam situasi yang sulit. Namun, dia juga harus memikirkan ribuan karyawan yang sangat tergantung pada perusahaan tersebut. Mereka membutuhkan pekerjaan dan kesejahteraan yang layak setelah memberikan dedikasi selama belasan tahun, bahkan ada yang telah bekerja selama puluhan tahun. “Baik, Tuan Vascos, saya akan segera me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 79

    Dante terlihat tak tenang, wajahnya diliputi kecemasan tapi tak memiliki keberanian untuk membangunkan Victor maupun Miller.“Bisa-bisanya mereka tidur di atas kecemasanku!” seru Dante sambil mondar mandir dan memegangi pinggangnya.Steve dan Egan hanya saling menatap lalu berisyarat dengan mengangkat kedua alisnya, melihat ekspresi itu Dante menghentikan langkah kakinya, lalu menghampiri keduanya.“Ada apa dengan ekspresi kalian?” tanyanya sambil menunjuk wajah keduanya bergantian.Egan menggeleng begitu juga dengan Steve, namun Dante tak puas dengan jawaban mereka, dia menatap tajam penuh arti pada keduanya, dia tampak curiga.“Ah, baiklah.” Dengus Egan, Dante tampak menunggu jawaban Egan.“Menghadapi keluarga Sullivan itu menguras energi, jadi, sepertinya Tuan harus membiarkan mereka beristirahat sejenak.”Dante terlihat mengerti tapi tetap saja tak dapat menerima keadaan saat ini karena dia sangat mencemaskan Jemima.“Saya yakin nona Jemima baik-baik saja,” sahut Steve.“Tahu dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 80

    Victor, Miller dan Dante berhenti berjalan ketika seseorang memanggil Victor untuk berbicara sebentar.“Ya, benar. Anda Victor kan? Apakah Anda turun untuk menyambut kedatangan saya?” tanya pria tersebut, membuat kening Victor mengernyit heran.‘Sombong! Siapa kamu?’ batin Victor sambil merasa heran.Melihat Victor hanya diam, pria itu berjalan mendekat.“Aduh, minggir!” seru pria itu, menyikut tubuh Dante dengan sengaja untuk melaluinya.“HEY!” Miller segera melangkah maju, menatap tajam pria tersebut.“Santai, Bro. Saya hanya ingin bicara dengan Tuan Victor. Kalian manusia hina, minggir lah. Jangan menghalangi!” balas pria tersebut, lebih tegas daripada Miller, penjaga pribadi Dante.Miller merasa kesal melihat perlakuan tak sopan terhadap Dante, hampir saja ia menyerang pria tersebut namun Dante memberikan isyarat agar ia bertahan.“Vic, saya Adam Flaming, sepupumu,” ujar pria itu lagi setelah Miller memberinya jalan.Victor merasa tidak nyaman, terutama setelah mengetahui identita

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 118

    Untung saja ada William yang tiba-tiba saja mau bersekutu dengannya, dia yakin kalau Dante dan Jemima akan segera berpisah. Lalu, apakah rencana keduanya akan berhasil? Beberapa minggu berlalu, pasangan Julian dan Jemima tampak semakin romantis. Keduanya sedang dimabuk cinta, dan Julian berpikir jika saatnya dia akan berencana jujur tentang identitasnya pada Jemima. Malam itu Julian berencana makan malam bersama di restoran hotel tempat mereka tinggal selama ini, dia akan membuat Jemima tak bisa melupakan makan malam romantis tersebut. Julian juga berharap kali ini istrinya itu mau mendengarkan penjelasannya tanpa berpikir salah paham, apalagi masih menertawakannya. Siang harinya sebelum rencana makan malam bersama, dia pergi ke butik bersama Victor. Sahabatnya itu sengaja dipaksa agar mau pergi dengannya, meskipun dia tahu sedang rapat penting. “Dante, mereka datang jauh dari luar negeri. Rasanya…”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 117

    William mengangguk tegas, “Tentu saja, apa kau mau membantuku?” tantang William. Sepertinya kesempatan ini tak mau dia abaikan begitu saja, balas dendam pada Dante adalah tujuan hidupnya saat ini. Tapi, apakah Sarah mau membantunya?William masih menunggu jawaban dari wanita yang kini duduk di depannya itu, dan baru saja berkenalan secara akrab di hari itu juga.“Tunggu, sebelum aku menjawabnya… lalu status mereka berdua apa sekarang?” tanya Sarah, penasaran.“Suami istri, tapi sepertinya pernikahan mereka hanya pura-pura dan bisa jadi hanya pernikahan kontrak.”“Apa?! Pernikahan kontrak?” tanya Sarah, hampir saja kedua matanya keluar dari rongganya.William mencoba menahan tawa saat melihat ekspresi kaget yang diperlihatkan Sarah padanya, dia menjaga imej agar tetap terlihat tenang, berwibawa dan dewasa.“Kamu yakin mau merebutnya kembali?” tanya Sarah, dan William menjawab dengan anggukan.

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 116

    Pria itu menyelesaikan dulu transaksinya, sementara Sarah yang tak terima menahan malu segera pergi dari butik itu sampai-sampai pria yang menolongnya harus mengejarnya.“Sarah Anthony?!”“Tunggu!”Sarah menghentikan langkah kakinya, pria yang membayar belanjaannya tadi ternyata mengenal hingga tahu namanya.“I-i-ini barangmu,” kata pria itu dengan nafas sedikit ngos-ngosan.Sarah tampak tak bergeming, dia masih menatap bingung ke arah pria itu.“Ah, ya. Kenalin namaku William Maxim,” sambungnya sambil mengulurkan tangan dengan terlebih dahulu menyimpan barang-barang milik Sarah.Sarah, yang awalnya bingung dan tak mengenali William, terkejut ketika mengetahui identitas pria itu. William, putra keluarga Maxim, adalah sosok yang berpengaruh dan memiliki koneksi luas. Sarah, yang haus balas dendam, melihat peluang dalam pertemuan ini.“Ah, putra keluarga Maxim? Senang bertem

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 115

    Mobil yang Egan kendarai akhirnya tiba di sebuah klinik praktek dokter pribadi.“Bukannya kita mau ke rumah sakit?” tanya Julian.Egan terbatuk-batuk, dia ingin bicara tapi tidak berani.“Kenapa? Kau sakit juga?” tanya Julian lagi.Egan memandang ke arah Julian, tatapannya seakan menghakimi.“Apa?” tanya Julian malah menantang.“Aduh__” dia mengaduh karena pinggangnya disikut Jemima.“Sakit tau!”Jemima membalas dengan kedua mata yang melebar, nyalinya mendadak ciut sampai-sampai Egan harus menahan tawa karena melihat ekspresi Julian yang lucu. Dia seperti kebanyakan pria lainnya jika sudah ada pawangnya, tak terlintas jika dia adalah seorang Dante Vascos yang terkenal seperti Singa.“Tuan Julian, ayo turun,” ajak Egan dengan gigi gemerutuk menahan kesal. Kesal karena Julian lupa dirinya siapa.“Ayo nona Jemima, kita periksa di dokter Cross.” Jemima mengangguk, lalu turun dan menuruti apa kata Egan. Lagipula dia merasa tidak enak kalau harus merepotkan dan mengambil banyak waktu Egan

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 114

    “Aw, kenapa?!” seru Julian karena tiba-tiba saja pinggangnya terasa sakit karena dicubit.“Jangan tidak sopan begitu,” jawab Jemima. "Tuan Victor, nona Sarah. Panggil mereka dengan sopan," sambung Jemima.“Owh,” balas Julian sambil mengangguk-angguk.“Eh tunggu,” sambungnya sambil menatap aneh ke arah Jemima.Jemima membalas dengan isyarat kedua mata.“Ya, maksudku wanita itu sudah mempermalukanmu. Untuk apa kita bersikap sopan, apa kau sudah tidak punya harga diri?” tanya Julian, membuat kedua mata Jemima melebar.Jemima menghela napas. “Julian, ini bukan tentang harga diri. Ini tentang sopan santun. Kita tidak bisa bersikap kasar kepada orang lain, bahkan jika mereka bersikap buruk kepada kita.”“Tapi dia sudah bersikap kasar!” protes Julian. “Dia bahkan mengejekmu!”“Aku tahu,” jawab Jemima dengan tenang.“Dia juga menjambak dan membenturkan kepalamu,” tambah Julian lagi.“Ya, aku tahu. Tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan kasar. Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih b

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 113

    Jemima terus berusaha melepaskan diri, tapi cengkeraman Sarah kuat. Dia merasakan darah mengalir di pelipisnya. "Kau ingin melihatku menghancurkan gadis ini?!" Sarah menatap orang-orang di sekitarnya dengan mata menyala. "Sarah, hentikan!" Beberapa orang mulai kembali berteriak, "Kau harus berhenti!" "Tidak, aku tidak akan berhenti sampai dia meminta maaf!" Jemima terus berjuang. "Lepaskan!" Jemima memohon, "Lepaskan rambutku!" "Kau harus diajari!" Sarah berteriak, matanya menatap tajam ke arah Jemima. Tiba-tiba, seorang pria berbadan tegap dengan muncul dan menarik Sarah dari Jemima. Sarah berusaha melawan, namun pria itu terlalu kuat. "Kau tidak boleh melakukan ini," kata pria itu, suaranya tegas. "Pergi, dan urusan kita belum selesa. Ingat itu!”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 112

    Jemima semakin bingung. "Saya tidak pernah merusak gaun Anda! Saya bahkan tidak tahu apa yang Anda bicarakan!" “Kejadian semalam adalah murni kecelakaan,” ungkap Jemima. Berusaha membela diri. Sarah mencibir, "Jangan berpura-pura! Aku tahu kau yang melakukannya! Dan aku tidak akan berhenti sebelum kau mengganti gaunku!" Jemima terdiam, jantungnya berdebar kencang. Dia bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Kejadian semalam seharusnya sudah selesai, hanya antara Sarah, keluarga tunangannya, dan Victor. Tapi Sarah bersikeras bahwa Jemima bersalah. Apa yang harus dilakukan Jemima? Saat Jemima larut dalam lamunan, Sarah tiba-tiba merebut tas miliknya dan menghamburkan isinya ke lantai. Jemima berteriak marah, kesabarannya sudah habis. "Apa anda gila?!" teriaknya. "Kembalikan tasku!" Sarah tertawa sinis sambil merebut kembali tas itu. Suasana semakin ramai, orang-orang mengerumuni mereka, dan seseor

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 111

    Setiap sudut ruangan kamar hotel itu menjadi saksi bisu betapa menggeloranya hasrat sepasang suami istri itu. Bahkan ketika mereka berdua keluar dari kamar mandi, keduanya masih bertingkah manis dengan saling mengeringkan tubuh, mengeringkan rambut, hingga memakaikan pakaian untuk mereka kenakan hari itu. Kedua sejoli itu berdiri berhadap-hadapan. “Sayang, aku akan ke atas untuk menemui Victor,” kata Julian sambil merapikan poni Jemima. Wajah Jemima tampak cemas. Julian bisa menebak isi kepalanya, wanita itu pasti mencemaskan kejadian semalam. Julian meraih tubuh Jemima, lalu memeluknya penuh kasih sambil mengelus-elus rambutnya. "Kau yakin tidak apa-apa, Julian? Aku khawatir Victor akan..." Jemima terdiam, kalimatnya terhenti sebelum selesai. "Khawatir apa, sayang?" tanya Julian, matanya menatap dalam ke mata Jemima. Jemima menggeleng, "Tidak, tidak apa-apa. Cepatlah, aku akan menunggumu di sini." Julian tersenyum, mencium kening Jemima, lalu beranjak pergi. Jemima menatap pu

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 110

    Jemima terdiam, matanya masih berkaca-kaca. Lagipula apa kata Julian memanglah benar, dalam kesusahan mereka, sempat-sempatnya dia memikirkan seorang anak?Jemima mengusap air matanya, "Aku bahagia, Julian."Keduanya terdiam sejenak, menikmati kehangatan tubuh dan jiwa mereka yang saling bersatu. Malam itu, di tengah keheningan kamar yang kedap suara, cinta mereka bersemi dengan indah, tetapi di balik keindahan itu, tersembunyi sebuah rahasia yang mungkin akan mengubah hidup mereka selamanya. ***Keesokan harinya Julian mendapati Jemima sudah tidak ada di sampingnya, dia melihat sekeliling kamar itu, sayup-sayup terdengar percikan air di kamar mandi. Aroma sabun dan tubuh Jemima tercium samar, mengundang hasratnya.Julian segera bangun, dan berjalan menuju kamar mandi. Saat pintu dibuka, terlihat Jemima sedang mandi di dalam sana, dari luar kaca terlihat samar-samar tubuh polos yang sedang berdiri sambil bermain dengan shower air di atasnya. Rambutnya yang basah menempel di pipi

DMCA.com Protection Status