Share

Bab 19

Penulis: Paradista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jemima berekspresi keheranan, tak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Maaf, Kamu semakin repot.” Kata Julian.

“Tidak sama sekali.” Balas Jemima bahkan tak terlihat keberatan.

“Ya sudah nanti aku beli, aku keluar sebentar.” Sambungnya sambil bersiap-siap.

Julian bingung karena tadinya dia berpikir bahwa mereka sudah menyetujui ide gila tersebut, menyepakatinya bersekongkol, maka semuanya selesai, jadi Jemima tak perlu keluar malam-malam begini lagi.

“Sudah malam Jemima, kita makan yang ada di ruangan sempit ini saja.”

“Ah, maksudku rumah indah ini.” Ralat Julian setelah tak sengaja keceplosan.

“Tidak, aku keluar bukan hanya untuk membeli makan__”

“Lalu?” potong Julian.

“Cari baju untuk Kamu besok.” Balas Jemima tersipu.

Julian mangap, akhirnya dia paham.

“Besok saja kita lakukan.” Pintanya.

“Aku yakin Victor akan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 20

    “Hah! a-a-apa? Kau berani menyebut pemimpinku dengan mulut kotormu itu?!” “Tentu saja? masalah?” tantang Julian. Emosi Diego benar-benar memuncak, pria itu membuka kunci mobilnya dan berniat segera keluar untuk menghajar Julian. Julian segera mundur beberapa langkah, kali ini dan mumpung tidak ada Jemima, dia akan memberikan pelajaran pada Diego yang bermulut kasar juga pedas ini. “Kubunuh Kau, gembel!” seru Diego sambil menerjangkan kaki panjangnya, maksud hati ingin menendang malah dia yang langsung kesakitan karena dengan secepat kilat, Julian menendang area kemaluannya. “Akh, akh!” teriak Diego seakan tercekak karena kesakitan yang teramat mantap di area biji kesayangannya itu. Diego tampak berjalan kesana kemari sambil memegangi area pribadinya tersebut. “SIAL! SIAL! SIAL!” umpat Diego dengan gerakan tubuh menahan sakit. “Awas, Kau gelandangan. Tunggu saja, aku akan membalasmu!” lanjutnya mengancam. Julian membalas dengan mengangguk sambil tersenyum mengejek s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 21

    “Cukup Diego, makin kesini Kau makin ngelantur. Apa perlu aku suruh Victor menendang Mu dari Hotel itu?” tanya Julian. “Hah! Kau mengancamku? apa Kau memiliki kemampuan itu?” Julian mengangguk. “Hah! memangnya siapa Kau, gembel?!” “Aku? kalau... kukatakan Dante Vascos, apa Kau percaya?” Diego sempat terdiam sejenak, tapi tak menunggu lama pria itu kembali tertawa. “Hahaha….” “Kau? Dante Vascos?” “Hey gembel! apa kurasa Kau semakin sakit?” “Selain gembel, Kau juga mungkin saja orang gila. Apa Kau punya uang untuk berobat?” “Haha… dasar sinting!” Diego terus saja mengejek Julian dengan berbagai macam kutukan, dia benar-benar tak habis pikir dengan pria paling dibencinya ini, bagaimana mungkin dia mengaku sebagai Dante Vascos? idolanya selama ini. “S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 22

    Mendengar perkataan dari Julian yang tampak lebih berani dari Victor, Diego yang dari tadi menjadi orang yang menyimak pertemuan akrab dua pria tersebut semakin penasaran.“Iya Tuan, pecatlah aku. Asal Kau kembali ke tempatmu,” terdengar Victor membalas dengan santai.“Haha… sialan Kau! masih tetap tak berubah.” Puji Julian sambil menepuk-nepuk pundak Victor.“Terimakasih, Kawan.” Lanjutnya, tampak sangat bersyukur.“Ah, terimakasih untuk apa?” tanya Victor.“Karena sebagai manusia, Kau dapat kupercaya.” Jawab Julian.Victor menghela napas dalam-dalam, “Kau terlalu baik, tak pantas dikhianati.” Katanya sambil senyum.“Ayo sebaiknya kita segera masuk.”“Aku mulai kedinginan.”Julian mengangguk.“Tuan Victor, tunggu! siapa dia sebenarnya?” tanya Diego.Victor dan Diego segera menghentikan langkahnya, Victor berbalik dan mendekat ke arah Diego.“Ah, hampir saja aku melupakan pecundang yang satu ini.” Ucap Victor.“Bangun Kau!” lanjutnya berseru.Diego segera bangun dengan terhuyung-huyun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 23

    “Benarkan… Kau gembel yang kemarin diusir itu, ayo ngaku?” tanya penjaga pintu itu lagi sambil menghadang jalan Julian hingga pria itu sedikit mundur beberapa langkah.Penjaga tersebut memandangi Julian dari atas hingga bawah dengan tangan memegang dagunya, bersikap seakan dia adalah seorang penilai fashion.“Wah, apa yang berubah?” tanyanya bicara sendirian, lalu berjalan mengelilingi Julian sambil tampak sedang memikirkan sesuatu.“Oh ya! hari ini gembel itu datang dengan setelan jas.” Lanjutnya mengejek, tampak senang karena berhasil menebaknya.Julian mendengus, menahan tawa karena tingkah konyol si penjaga pintu yang arogan itu.“Untuk apa gembel yang ganti baju ini datang lagi ke Hotel bintang lima begini?” tanya penjaga pintu tersebut.Julian menghela napas dalam-dalam, sebenarnya dia berharap bisa langsung masuk kedalam tanpa ada kendala seperti ini, namun sepertinya masuk ke Hotel ini tidakl

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 24

    Hans menghela napas putus asa karena bingung dengan perubahan sikap atasannya tersebut, bukankah baru saja kemarin dia juga ikut-ikutan membully pria gembel itu?“Lihatlah dia__”Ucapan Hans terpotong oleh tatapan tajam Diego, kedua matanya bahkan seperti mau keluar dari cangkangnya. Namun, Hans tak mau tinggal diam karena dia yakin kalau atasannya itu sedang linglung.“Di-di-dia ini gembel yang kemarin Tuan marah__”“SIAL! BISA DIAM? DASAR PENJAGA PINTU SIALAN!” potong Diego lagi, suaranya kini terdengar menggelegar hingga mental Hans seketika ciut.Hans langsung terdiam tak berkutik, hanya saja hatinya tak menerima begitu saja kekalahan tersebut. Pria itu menatap jijik juga dendam ke arah Julian yang cuek saja seakan tak peduli keberadaannya, Hans sampai-sampai ingin sekali mencincang Julian jika saja tak ada Diego disana. Hans tak habis pikir dengan keangkuhan pria gembel itu juga sikap drastis Diego padanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 25

    David dan Hans mangap bersamaan, sementara Diego yang paham dengan reaksi itupun hanya mengangguk-anggukan kepalanya apalagi sudah berkali-kali dia juga memperingatkan Hans.“Dia pewaris tunggal kerajaan Vascos,” katanya lagi.“Orang terkaya di negara kita.” Sambungnya sekali lagi sebelum akhirnya berlari masuk ke dalam Hotel.Sementara itu David, terutama Hans tampak sangat terpukul hingga tubuhnya lemas tak berdaya.“Siapa yang mengira kalau dia… dia, dia ___” Hans sampai tak bisa melanjutkan kalimatnya karena tak percaya.“Habislah aku, David.” Lanjutnya merengek tapi percuma saja karena semuanya sudah terlambat.Sementara itu, kini Julian sudah berada di dalam ruangan kerja miliknya sekaligus tempat yang sesekali dia datangi kalau mengecek keadaan Hotel tersebut. Tempat pribadi yang biasa Julian gunakan berada di lantai 8 yang disebut sky villa, ruangan itu memiliki luas lebih dari 800 meter pers

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 26

    “Benarkah? mereka memiliki andil sebesar itu?” tanya Victor.Dante terlihat mengangguk, “berkat mereka, kini aku bisa menilai orang yang tulus atau hanya memanfaatkanku saja.”Victor memahami maksud dari perkataan sahabat juga orang yang sangat dikaguminya itu.“Aku akan melakukan apapun perintahmu seperti biasa, jadi apa yang harus aku lakukan untumu sekarang?” lanjutnya bertanya.“Sebaiknya jangan terlalu mengekspos keberadaan juga tentang siapa aku.” Jawab Dante.“Ada alasannya?” tanya Victor.Dante mengangguk, “ya, kalau ada orang-orang seperti mereka tadi, maka aku serahkan Kau yang mengurus atau menyingkirkannya dari kehidupanku.”“Baiklah, aku mengerti.” Balas Victor, “selamat datang kembali, Kawan.” Lanjutnya sambil mengangkat gelas.“Thanks.” Balas Dante.“Lalu… bolehkah aku bertanya tentang Jemima? siapa wanita ini? apa harus aku lindungi atau….”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 27

    Melihat tingkah laku temannya itu membuat Dante tertawa puas, rasanya begitu senang saat dia bisa mempermainkan perasaan temannya tersebut.“Tapi, Kawan. Aku pikir Sarah juga Hector harus menerima ganjarannya.” Sahut Victor.“Hector? apa dia menemuimu?” tanya Dante.“Hampir setiap akhir pekan, dia menemuiku di Bar biasa.” Jawab Victor.“Oh ya? apa yang kalian bicarakan?” tanya Dante cukup merasa penasaran karena tidak biasanya temannya itu menyimpan dendam.“Aku lihat dia bersama Sarah di ruang VIP, lalu saat dia menemuiku di meja bartender, pria itu membanggakan dirinya yang kini bersama Sarah.”“Ah… aku selalu ingat wajah sombongnya itu.”Dante mendengus kasar, tapi dia tak berani mengeluarkan tawa yang dapat menyinggung perasaan temannya yang sedang prihatin itu.“Tapi… bisakah sebaiknya Kau berpura-pura dulu? kita kalahkan semua musuh kita secara pelan-pelan.” Pinta Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 118

    Untung saja ada William yang tiba-tiba saja mau bersekutu dengannya, dia yakin kalau Dante dan Jemima akan segera berpisah. Lalu, apakah rencana keduanya akan berhasil? Beberapa minggu berlalu, pasangan Julian dan Jemima tampak semakin romantis. Keduanya sedang dimabuk cinta, dan Julian berpikir jika saatnya dia akan berencana jujur tentang identitasnya pada Jemima. Malam itu Julian berencana makan malam bersama di restoran hotel tempat mereka tinggal selama ini, dia akan membuat Jemima tak bisa melupakan makan malam romantis tersebut. Julian juga berharap kali ini istrinya itu mau mendengarkan penjelasannya tanpa berpikir salah paham, apalagi masih menertawakannya. Siang harinya sebelum rencana makan malam bersama, dia pergi ke butik bersama Victor. Sahabatnya itu sengaja dipaksa agar mau pergi dengannya, meskipun dia tahu sedang rapat penting. “Dante, mereka datang jauh dari luar negeri. Rasanya…”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 117

    William mengangguk tegas, “Tentu saja, apa kau mau membantuku?” tantang William. Sepertinya kesempatan ini tak mau dia abaikan begitu saja, balas dendam pada Dante adalah tujuan hidupnya saat ini. Tapi, apakah Sarah mau membantunya?William masih menunggu jawaban dari wanita yang kini duduk di depannya itu, dan baru saja berkenalan secara akrab di hari itu juga.“Tunggu, sebelum aku menjawabnya… lalu status mereka berdua apa sekarang?” tanya Sarah, penasaran.“Suami istri, tapi sepertinya pernikahan mereka hanya pura-pura dan bisa jadi hanya pernikahan kontrak.”“Apa?! Pernikahan kontrak?” tanya Sarah, hampir saja kedua matanya keluar dari rongganya.William mencoba menahan tawa saat melihat ekspresi kaget yang diperlihatkan Sarah padanya, dia menjaga imej agar tetap terlihat tenang, berwibawa dan dewasa.“Kamu yakin mau merebutnya kembali?” tanya Sarah, dan William menjawab dengan anggukan.

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 116

    Pria itu menyelesaikan dulu transaksinya, sementara Sarah yang tak terima menahan malu segera pergi dari butik itu sampai-sampai pria yang menolongnya harus mengejarnya.“Sarah Anthony?!”“Tunggu!”Sarah menghentikan langkah kakinya, pria yang membayar belanjaannya tadi ternyata mengenal hingga tahu namanya.“I-i-ini barangmu,” kata pria itu dengan nafas sedikit ngos-ngosan.Sarah tampak tak bergeming, dia masih menatap bingung ke arah pria itu.“Ah, ya. Kenalin namaku William Maxim,” sambungnya sambil mengulurkan tangan dengan terlebih dahulu menyimpan barang-barang milik Sarah.Sarah, yang awalnya bingung dan tak mengenali William, terkejut ketika mengetahui identitas pria itu. William, putra keluarga Maxim, adalah sosok yang berpengaruh dan memiliki koneksi luas. Sarah, yang haus balas dendam, melihat peluang dalam pertemuan ini.“Ah, putra keluarga Maxim? Senang bertem

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 115

    Mobil yang Egan kendarai akhirnya tiba di sebuah klinik praktek dokter pribadi.“Bukannya kita mau ke rumah sakit?” tanya Julian.Egan terbatuk-batuk, dia ingin bicara tapi tidak berani.“Kenapa? Kau sakit juga?” tanya Julian lagi.Egan memandang ke arah Julian, tatapannya seakan menghakimi.“Apa?” tanya Julian malah menantang.“Aduh__” dia mengaduh karena pinggangnya disikut Jemima.“Sakit tau!”Jemima membalas dengan kedua mata yang melebar, nyalinya mendadak ciut sampai-sampai Egan harus menahan tawa karena melihat ekspresi Julian yang lucu. Dia seperti kebanyakan pria lainnya jika sudah ada pawangnya, tak terlintas jika dia adalah seorang Dante Vascos yang terkenal seperti Singa.“Tuan Julian, ayo turun,” ajak Egan dengan gigi gemerutuk menahan kesal. Kesal karena Julian lupa dirinya siapa.“Ayo nona Jemima, kita periksa di dokter Cross.” Jemima mengangguk, lalu turun dan menuruti apa kata Egan. Lagipula dia merasa tidak enak kalau harus merepotkan dan mengambil banyak waktu Egan

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 114

    “Aw, kenapa?!” seru Julian karena tiba-tiba saja pinggangnya terasa sakit karena dicubit.“Jangan tidak sopan begitu,” jawab Jemima. "Tuan Victor, nona Sarah. Panggil mereka dengan sopan," sambung Jemima.“Owh,” balas Julian sambil mengangguk-angguk.“Eh tunggu,” sambungnya sambil menatap aneh ke arah Jemima.Jemima membalas dengan isyarat kedua mata.“Ya, maksudku wanita itu sudah mempermalukanmu. Untuk apa kita bersikap sopan, apa kau sudah tidak punya harga diri?” tanya Julian, membuat kedua mata Jemima melebar.Jemima menghela napas. “Julian, ini bukan tentang harga diri. Ini tentang sopan santun. Kita tidak bisa bersikap kasar kepada orang lain, bahkan jika mereka bersikap buruk kepada kita.”“Tapi dia sudah bersikap kasar!” protes Julian. “Dia bahkan mengejekmu!”“Aku tahu,” jawab Jemima dengan tenang.“Dia juga menjambak dan membenturkan kepalamu,” tambah Julian lagi.“Ya, aku tahu. Tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan kasar. Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih b

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 113

    Jemima terus berusaha melepaskan diri, tapi cengkeraman Sarah kuat. Dia merasakan darah mengalir di pelipisnya. "Kau ingin melihatku menghancurkan gadis ini?!" Sarah menatap orang-orang di sekitarnya dengan mata menyala. "Sarah, hentikan!" Beberapa orang mulai kembali berteriak, "Kau harus berhenti!" "Tidak, aku tidak akan berhenti sampai dia meminta maaf!" Jemima terus berjuang. "Lepaskan!" Jemima memohon, "Lepaskan rambutku!" "Kau harus diajari!" Sarah berteriak, matanya menatap tajam ke arah Jemima. Tiba-tiba, seorang pria berbadan tegap dengan muncul dan menarik Sarah dari Jemima. Sarah berusaha melawan, namun pria itu terlalu kuat. "Kau tidak boleh melakukan ini," kata pria itu, suaranya tegas. "Pergi, dan urusan kita belum selesa. Ingat itu!”

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 112

    Jemima semakin bingung. "Saya tidak pernah merusak gaun Anda! Saya bahkan tidak tahu apa yang Anda bicarakan!" “Kejadian semalam adalah murni kecelakaan,” ungkap Jemima. Berusaha membela diri. Sarah mencibir, "Jangan berpura-pura! Aku tahu kau yang melakukannya! Dan aku tidak akan berhenti sebelum kau mengganti gaunku!" Jemima terdiam, jantungnya berdebar kencang. Dia bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Kejadian semalam seharusnya sudah selesai, hanya antara Sarah, keluarga tunangannya, dan Victor. Tapi Sarah bersikeras bahwa Jemima bersalah. Apa yang harus dilakukan Jemima? Saat Jemima larut dalam lamunan, Sarah tiba-tiba merebut tas miliknya dan menghamburkan isinya ke lantai. Jemima berteriak marah, kesabarannya sudah habis. "Apa anda gila?!" teriaknya. "Kembalikan tasku!" Sarah tertawa sinis sambil merebut kembali tas itu. Suasana semakin ramai, orang-orang mengerumuni mereka, dan seseor

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 111

    Setiap sudut ruangan kamar hotel itu menjadi saksi bisu betapa menggeloranya hasrat sepasang suami istri itu. Bahkan ketika mereka berdua keluar dari kamar mandi, keduanya masih bertingkah manis dengan saling mengeringkan tubuh, mengeringkan rambut, hingga memakaikan pakaian untuk mereka kenakan hari itu. Kedua sejoli itu berdiri berhadap-hadapan. “Sayang, aku akan ke atas untuk menemui Victor,” kata Julian sambil merapikan poni Jemima. Wajah Jemima tampak cemas. Julian bisa menebak isi kepalanya, wanita itu pasti mencemaskan kejadian semalam. Julian meraih tubuh Jemima, lalu memeluknya penuh kasih sambil mengelus-elus rambutnya. "Kau yakin tidak apa-apa, Julian? Aku khawatir Victor akan..." Jemima terdiam, kalimatnya terhenti sebelum selesai. "Khawatir apa, sayang?" tanya Julian, matanya menatap dalam ke mata Jemima. Jemima menggeleng, "Tidak, tidak apa-apa. Cepatlah, aku akan menunggumu di sini." Julian tersenyum, mencium kening Jemima, lalu beranjak pergi. Jemima menatap pu

  • DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL   Bab 110

    Jemima terdiam, matanya masih berkaca-kaca. Lagipula apa kata Julian memanglah benar, dalam kesusahan mereka, sempat-sempatnya dia memikirkan seorang anak?Jemima mengusap air matanya, "Aku bahagia, Julian."Keduanya terdiam sejenak, menikmati kehangatan tubuh dan jiwa mereka yang saling bersatu. Malam itu, di tengah keheningan kamar yang kedap suara, cinta mereka bersemi dengan indah, tetapi di balik keindahan itu, tersembunyi sebuah rahasia yang mungkin akan mengubah hidup mereka selamanya. ***Keesokan harinya Julian mendapati Jemima sudah tidak ada di sampingnya, dia melihat sekeliling kamar itu, sayup-sayup terdengar percikan air di kamar mandi. Aroma sabun dan tubuh Jemima tercium samar, mengundang hasratnya.Julian segera bangun, dan berjalan menuju kamar mandi. Saat pintu dibuka, terlihat Jemima sedang mandi di dalam sana, dari luar kaca terlihat samar-samar tubuh polos yang sedang berdiri sambil bermain dengan shower air di atasnya. Rambutnya yang basah menempel di pipi

DMCA.com Protection Status