Share

Bab 63

Penulis: RENA ARIANA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kok bisa?" tanya Luna dengan raut wajah penasaran. 

"Ya bisalah, Lun. Wajahnya sedikit mirip sama Indah. Matanya, hidungnya. Tapi juteknya itu luarrr… biasa …."

"Kalau gue sih gak suka cowok jutek apalagi dingin. Bukan penuh tantangan. Cuma gak enak aja dijutekin. Cowok jutek sulit ditebak dan sulit mengungkapkan rasa cintanya. Kita tidak tahu dia itu cinta atau gak sama kita. Sayang atau gak sama kita. Ya kan? Gak suka gue sama cowok jutek dan cuek. Secara gue kan ramah dan menyenangkan seperti ini, Nov," ucap Luna lagi. Aku hanya nyengir kuda.

"Gak mungkin juga aku mau sama Edwan. Secara, pernah pas acara makan malam keluarga aku sama dia di rumahnya, disuruh salaman aja gak mau. Bayangin aja. Mana aku udah ngulurin tangan. Eh dicuekin. Malu-maluin banget kan? Sumpah ya aku mah gak bakalan melupak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 64

    Pov Indah"Indah, kamu dipanggil bos suruh ke ruangannya sekarang." Risma karyawan lama di restoran tempatku bekerja saat ini menyapaku. Aku yang merasakan kepala sedikit pusing pun langsung mengangguk."Kamu sakit yah? Wajah kamu pucet banget.""Hanya sedikit pusing saja, Ris. Mungkin kaget karena lama gak kerja. Nanti juga biasa," ujarku. Memang sudah lumayan lama aku tidak pernah bekerja kasar seperti ini."Ya sudah sekarang kamu temui bos yah? Dia sudah nunggu jangan sampai marah. Emosian orangnya. Oh iya, kalau dia ngomong apa juga, kamu dengerin aja ya. Yang penting kita di sini kompak," ucap Risma lagi aku mengangguk. Kemudian aku pun berjalan menuju ruangan bos.

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 65

    "Bapak serius mau minta nomor saya?" ujarku ragu menerima ponsel itu dari tangan Pak Bos."Emang kenapa? Tidak boleh? Kamu karyawan saya, tidak ada salahnya kan saya minta nomor ponsel kamu?" ucapnya sembari menatap mataku."Ya gak apa-apa si, Pak.""Ya udah! Ambil ponsel saya dan catat nomor kamu! Cepat! Begitu saja lama! Pake acara banyak drama. Biasa perempuan yang goda saya! Minta nomor saya! Tapi saya tidak tertarik! Jadi kamu seharusnya beruntung dapat perlakuan istimewa dari saya!" ucapnya lagi membuat bola mataku mendelik sempurna."Memang yang minta diperlakukan secara istimewa oleh bapak siapa?" Tak sengaja aku menjawab lagi ucapannya. Aku pun langsung menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Seraya sedikit nyengir kuda menyipitkan kedua mata karena

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 66

    "Rey! Nanti aja ya gue telpon balik. Gue lagi di rumah sakit," ucap Pak Bos kemudian mematikan ponsel."Rey? Rey siapa, Pak?" Aku bertanya dengan raut muka sedikit penasaran."Oh teman saya. Bukan siapa-siapa. Sepertinya dia mau datang kesini. Sejak saya pulang dari luar negeri, tidak sekalipun dia menemui saya," ujarnya. Aku mengangguk."Oh iya, Ndah. Boleh saya bertanya sesuatu?" Laki-laki itu kembali menarik kursi dan duduk di sampingku. Wajahnya mulai terlihat serius. Meski begitu ia tersenyum ramah ke arahku."Boleh, Pak. Silahkan," ujarku sambil mencoba membenarkan posisi tidur. Memilih sedikit bersandar."Kamu bilang, ka

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 67

    "Indah," lirih Adit menatap dengan tatapan tajam dan penuh keanehan. Kemudian, Adit memandangi Pak Bos dengan seksama. Aku sendiri dengan cepat langsung melepas tangan Pak Bos. Namun, Pak Bos malah langsung menggenggam tanganku. "Anda kenal dengan istri saya?" tanya Pak Bos."Istri?" balas Adit sambil mengerutkan kening."Bbu-bu," lirih aku menjawab masih lemas karena belum ada tenaga."Iya istri saya. Kenapa ada masalah? Anda kenal?" sambar Pak Bos. Aku menatap Adit sambil menggeleng."Jangan bercanda anda. Indah ikut aku." Adit langsung menarik pergelangan tanganku. Namun, Pak Bos juga tidak melepaskan genggaman tangannya."A

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 68

    Dengan menahan perut yang terasa mual, aku pun membuka pintu."Indah." Ternyata Pak Bos yang datang dengan beberapa teng-teng belanjaan."Bapak ngapain kesini, Pak. Saya gak enak. Ini kan kosan khusus wanita," ucapku."Ya saya cuma mau mastiin kamu baik-baik saja! Emang tidak boleh?" ujarnya."Boleh kok. Tapi bapak jangan terlalu baik sama saya! Apalagi kita cuma karyawan sama bos. Nanti timbul fitnah," ucapku."Peduli amat apa kata orang. Yang penting adalah aku sama kamu," ujarnya lagi. Dengan santai ia pun duduk di kursi yang berada di depan kamar kostku."Mem

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 69

    POV REYHAN"Oh iya, sekalian saya minta tolong Bapak pura-pura jadi pasangan saya ya saat bertemu laki-laki menyebalkan itu? Setidaknya dia tidak akan menerima perjodohan ini. Gimana? Sekali-kali tolongin saya, Pak," ucap Novi."Akan saya pikirkan ….""Gimana, Pak? Sudah dipikirkan?" tanya Novi setelah aku lama terdiam."Nanti setelah di dalam mobil saya jawab!"***"Gimana, Pak?" Novi kembali bertanya saat kami sudah berada di dalam mobil. Baru mau menginjak pedal gas, kutatap saja matanya hingga membuat perempuan itu langsung menunduk."Mem

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 70

    POV REYHANPukul 00.30 kami tiba di rumah orang tua Novi."Pak, semisal nanti orang tua saya nanya, Bapak siapa, boleh tak saya jawab calon suami saya?" pinta Novi."Loh, kok malah semakin jauh? Bukankah perjanjiannya cuma ngaku di depan laki-laki yang mau dijodohin sama kamu? Jangan begini, takutnya nanti jadi semakin rumit," ucapku. Novi mendengus. "Tolong, Pak.""Kalau nanti orang tua kamu berharap dan nanti memaksaku untuk segera menikahimu bagaimana? Gak mau saya! Ribet nanti. Saya juga punya istri! Ngawur kamu!""Sumpah itu jadi urusan saya, Pak. Tolong!""Kamu bisa memaksa saya tapi kenapa tidak bisa memaks

  • DIAMNYA ISTRIKU   Bab 71

    "Loh, perempuan itu mau kemana?" tanya Novi. Saat melihat perempuan yang duduk di samping laki-laki itu, berdiri dari tempat duduknya kemudian beranjak. Mungkin ke toilet."Ya udah buru. Kamu bukan ingin bertemu perempuan itu kan? Tapi mau bertemu calon jodohmu?" ujarku. Novi pun mengangguk dan kami langsung menghampiri laki-laki itu."Permisi," ucap Novi. Laki-laki itu menoleh ke arah kami. Betapa terkejutnya aku ternyata laki-laki itu adalah Edwan. Temanku."Edwan!" ucapku girang langsung melepaskan tangan Novi."Reyhan!" Kami saling berjabat tangan dan saling berpelukan. Novi sendiri terlihat bingung. "Nov, laki-laki yang mau dijodohkan sama kamu ini sahabatku!" ujarku sambil menepuk bahu

Bab terbaru

  • DIAMNYA ISTRIKU   TAMAT

    Hari yang ditunggu telah tiba, Nadira sudah berdandan cantik, dirias oleh MUA profesional. Tak lama lagi pihak keluarga Melvin akan datang untuk melamarnya secara resmi. Jantung Nadira amaih terus berdebar-debar karena hari ini adalah momentum penentuan tanggal pernikahan mereka juga.Gebby masuk ke kamar Nadira setelah mendapat izin. Ia juga sudah berdandan cantik untuk menyambut kedatangan pihak keluarga Melvin. Semua keluarga Nadira sudah berkumpul di rumah itu."Kamu cantik banget, Nad! Pasti lagi deg-degan banget, ya?""Makasih, Geb. Iya, aku beneran deg-degan banget.""Udah, bawa rileks aja. Aku ikut bahagia, aku udah bawakan kado untuk kamu. Ini," ucao Gebby seraya menyerahkan sebuah goodie bag pada Nadira."Ya ampun, Gebby ... kamu kenapa repot-repot, sih?""Enggak, lah, Nad. Kamu kan saudaraku, kalau kamu bahagia, aku juga ikut bahagia.""Makasih, ya ... sampai kapanpun kita memang saudara, Geb. Semoga kamu juga bisa segera mendapatkan lelaki baik hati yang akan jadi suami ka

  • DIAMNYA ISTRIKU   season 3 part 31

    Malam itu, Gebby tidur di pangkuan Ana. Ia merasa tubuhnya begitu lelah dan lemas. Ana mengusap rambut Gebby sambil bercerita dan memberikan nasihat."Nenek senang kamu sudah mau minta maaf pada mereka, Geb. Itu artinya kamu sudah berdamai dengan masa lalu. Nenek juga yakin mamamu di alam sana tak menginginkan jika kamu terus-terusan dikuasai dendam.""Iya, Nek. Sekarang aku merasa sudah jauh lebih tenang. Lelah juga ternyata selama ini berkejaran dengan nafsuku sendiri. Hati selalu panas dikuasai kebencian," jawab Gebby."Badanmu hangat, Geb! Hari ini kamu nggak lupa untuk minum obat, kan?""Aku nggak pernah lupa untuk minum obat setiap hari, karena dulu aku selalu bertekad untuk hidup lebih lama demi bisa membalaskan dendam mengenal pada keluarga Mama Indah. Tapi rasanya semakin keras aku berjuang, semakin aku merasa tak pernah tenang. Aku lelah, Nek.""Sayang ... Dulu juga nenek pernah berada di posisi seperti kamu yang selalu merasa bahwa diri nenek adalah orang yang paling benar

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 30

    Gebby merenung dalam pelukan Indah, bahkan setelah ia bertindak sejahat itu pada mereka, Indah masih saja menyebutnya sebagai anak yang baik? Ya, Gebby memang baik pada mamanya, tapi tidak pada yang lain.Rumah sudah semakin ramai dengan orang-orang yang diundang di acara takziah itu. Nadira, Rashi, mereka sibuk menata makanan di atas meja yang nantinya akan disuguhkan. Sementara itu, Indah dan Maya sibuk menata bingkisan sedekah."Lihat, Geb, mereka begitu sibuk membantu kita meskipun kita tak pernah memintanya," bisik Ana pada Gebby. Gebby mengusap matanya lagi ia mengangguk dan mengakui semua itu.Acara pun dimulai. Semua orang melantunkan ayat suci Al-Qur'an lalu berdoa dengan khusyuk. Harusnya Gebby bersyukur karena masih ada orang yang bersedia mendoakan mamanya itu. Gebby juga melihat Reyhan sesekali mengusap matanya yang basah.Setelah acara selesai dan sedekah dibagikan, Indah beserta yang lain langsung berpamitan pada Ana dan Gebby."Sudah, jangan sedih terus, kasihan nanti

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 29

    Gebby berjalan gontai meninggalkan area rumah sakit. Kata-kata mamanya maafin barusan benar-benar membuat hatinya hancur. Meskipun terasa begitu menyakitkan tapi Gebby tak menyangkal semua yang dikatakan oleh mamanya Melvin itu.Selama ini dirinya memang terlalu terobsesi untuk menjadi orang yang paling mendapatkan perhatian. Gebby selalu akan melakukan segala cara untuk bisa mencapai kemauannya. Bahkan seringkali ia tak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi akibat dari perbuatannya itu. Kata-kata sang nenek kembali terngiang di telinganya. Apa mungkin hidupnya sampai se menderita ini karena memang dirinya terlalu sulit untuk melupakan dendam itu?Gebby sampai ke rumahnya dan langsung memeluk sang nenek. Ia menangis sejadi-jadinya karena hatinya benar-benar sangat terluka kali ini. Cinta yang ingin ia raih harus kandas seketika itu juga. Melvin menolaknya, dan kini mamanya juga."Geb ... kamu tenangkan diri kamu, baru nanti cerita sama Nenek, ya!" ucap Ana sambil mengusap kepala c

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 28

    Gebby, tunggu! Kamu mau kemana? Jangan nekat, Geb! Panggil Melvin untuk kesekian kalinya. Ana juga jadi kalut dan ikut mengejar cucunya itu,.ia takut Gebby akan melakukan hal nekat seperti yang dilakukan oleh Luna."Gebby!" Ana memanggil Gebby meski napasnya mulai terengah. Ia sudah tua, tenanganya sudah tak sekuat dulu, berlari sebentar saja ia sudah ngos-ngosan.Gebby sudah keluar dari gerbang portal kompleks dan terus berjalan di trotoar pinggir jalan raya. Melvin masih tak putus asa, ia mencoba terus mengejar. Genby sesekali menoleh ke belakang sambil terisak. Ia pun turun dari trotoar itu dan terlihat pasrah sembari merentangkan kedua tangannya dan berjalan perlahan ke arah tengah jalanan."Gebby! Jangan nekat kamu?" seru Melvin yang melihat Gebby senekat itu, ingin mencelakai dirinya sendiri dengan berdiri di tengah jalanan.Klakson kendaraan bermotor bersahutan dan sebagian ada yang marah karena ulah Gebby itu."Mau mati, Lu?" maki pengendara yang lewat."Gila, lu, woy?""Hey!

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 27

    Gebby melamun di teras belakang rumah itu. Sudah dua hari Luna pergi mengahadap Yang Maha Kuasa. Rumah sudah mulai sepi, hanya ada Ana dan Reyhan serta mamanya Melvin di rumah itu yang masih berbincang dan ada juga beberapa anggota kepolisian di bagian depan bersama papanya Melvin.Tak ada indikasi kekerasan dalam kematian Luna, semua orang meyakini itu merupakan murni sebagai kasus bunuh diri. Ditemukan foto Indah yang tertancap pena di dalam kamar. Polisi dan dokter menduga halusinasi Luna sempat kambuh ketika malam kejadian itu.Luna selalu bersikap impulsif dan tak peduli pada keadaan sekitar, jika sosok dalam halusinasinya muncul, ia bahkan tak tahu jika posisinya sedang di atas jurang sekalipun."Geb, kamu makan dulu, Sayang," bujuk Ana pada Gebby. Sejak kemarin tampaknya Gebby sama sekali belum makan. Ana khawatir karena Gebby tak boleh sampai melewatkan jadwal minum obatnya."Nanti saja, Nek. Belum ada selera.""Jangan begitu, dong, Geb. Kamu boleh bersedih tapi kamu juga haru

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 26

    Suasana kompleks pagi itu dibuat heboh atas penemuan tubuh Luna yang menyedihkan itu. Warga langsung mencari bantuan untuk segera membawa Luna pergi ke rumah sakit karena setelah diperiksa ternyata denyut nadinya masih ada.Gebby dan Ana hanya bisa pasrah, serasa tubuh mereka lemas tak berdaya menghadapi kenyataan itu. Luna kehilangan banyak darah akibat luka di bagian kepalanya. Bahkan mereka berdua tidak tahu kapan kejadian itu terjadi karena malam itu mereka tidur sangat nyenyak. Sebenarnya Gebby sempat terbangun beberapa kali untuk mengecek keadaan mamanya itu namun tidak terjadi apa-apa. Akhirnya setelah larut malam kantuk pengendara dan ia tertidur dengan sangat pulas. Gebby pin menyesal karena membiarkan mamanya itu tidur di lantai dua. Bukan tanpa sebab, mamanya dulu pernah menempati kamar itu, Gebby berharap ingatannya bisa kembali secara perlahan dengan merasakan suasana kamar itu setiap hari.Luna akhirnya tiba di rumah sakit dan langsung ditangani oleh tim medis. Gebby da

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 25

    "Pa, mana uangnya yang aku minta? Transfer sekarang juga, lusa aku akan terbang bawa Mama," ucap Gebby pada Reyhan hari itu."Papa cuma bisa kasih kamu lima ratus juta dulu, Geb. Nanti kurangnya beberapa hari lagi, ya!""Log, kok gitu, sih, Pa?" seru Gebby tak senang."Bukannya kamu ya yang maksa untuk segera mencairkan dana investasi ke perusahaan Melvin? Kamu pikir uang di perusahaan kita bisa kamu atur seenaknya?""Ya ampun, Pa, aku tih cuma minta sedikit, apa susahnya sih tinggal transfer?""Semua uang pribadi papa sudah papa masukkan ke deposit berjangka. Hanya bisa diambil pada waktu yang tepat.""Papa sengaja, ya, biar aku gak bisa mintabuang sama Papa? Papa bener-bener tega, ya? Aku itu sedang berusaha supaya mama sembuh, tapi papa malah menghalang-halangi!""Kamu salah, uang papa sudah papa depositokan jauh sebelum kamu berencana mengambil mama kamu dari yayasan itu.""Papa sepertimya emang gak pernah sayang sama aku! Papa selalu aja bikin aku kecewa!""Geb, papa gak ada bila

  • DIAMNYA ISTRIKU   Season 3 part 24

    "Hai, Vin!" sapa Gebby pada Melvin. Melvin agak terkejut saat ia melihat Gebby ada di lobby kantornya terlihat sedang menunggu."Oh, hai, Geb!""Aku dari tadi nunggu kamu, loh.""Oh, ya? Bukannya kita belum ada janji untuk bertemu sebelumnya?""Sorry, emang belum. Tapi boleh, dong, kalau aku sesekali datang ke sini untuk sekedar melihat progres kerjasama kita? Lagian aku belum pernah ke sini, aku juga ingin tahu bagaimana sistem kerja di sini.""Ooh ... Oke, boleh aja, kok. Ayo, aku ajak berkeliling," sahut Melvin."Oke," ucap Gebby senang. Ia dan Melvin pun akhirnya mengitari sekitaran kantor dan Melvin menunjukkan bagian demi bagian di kantornya itu. Padahal Gebby tidak terlalu ingin tahu tentang itu tujuan utamanya datang ke kantor Melvin adalah supaya ia dan Melvin bisa punya pertemuan yang intens sehingga Gebby punya peluang untuk bisa semakin dekat dengannya."Padahal kamu ini bisa dikatakan pemula, tapi keren, loh. Kantor kamu bagus, sistem kerja juga bagus. Aku saranin kamu bu

DMCA.com Protection Status