Share

Bag 54

Author: Ncheet Nca
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“A-Aryan..duduklah dengan tenang.”

“Pumpkin~ Kamu.. tau kan, kalau.. aku gak.. mau pisah? Tapi.. aku terpaksa… Kamu bohong.. sama.. aku…”

“Aryan…” Geram Ran saat tunangannya ini terus saja bergerak sambil berusaha memeluk tubuhnya. Wanita ini melirik malu-malu ke arah supir taksi online yang dia naiki. Supir itu beberapa kali melirik ke arah spion depan, mencuri pandang keributan yang terjadi di kursi tengah.

Sejak lima menit yang lalu, Aryan membuka mata dan meracau. Membuat wanita ini kesulitan menenangkan sang tunangan.

“Kenapa si.. berengsek itu.. masih ada di.. hatimu?! Aku gak terima!”

“Aryan kamu salah pa—hey! Bisakah kamu diam?!” kesal Ran kembali. Sang tunangan kali ini mencoba menyusupkan kembali kepalanya ke ceruk leher Ran.

Sumpah, Ran tidak ingin mati membeku saat ini juga karena bibir aktif pria yang terus meracau ini. Bibir yang sama yang ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Kuntari Kuntari
😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
goodnovel comment avatar
Fenesia Lee
Ga sabar tunggu aryan sadarr 🤣
goodnovel comment avatar
Fenesia Lee
Aryan belum perna ciuman astagaaa😂
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 55

    “Euungghh…” Lenguhan panjang keluar dari bibir Aryan. Matanya terbuka perlahan. Pria ini menekan kepalanya yang terasa nyeri.Aryan bangkit dari tidurnya sambil mengiris, dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Pria ini mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan. Beberapa saat terdiam untuk menjernihkan pikiran, tiba-tiba mata terbelalak ngeri setelah sadar ia berada di mana saat ini. Pria ini mengingat jelas bahwa kemarin malam ia nekat meminum minuman yang selama ini ia hindari, alkohol.Terakhir kali dan sekali-sekalinya pria ini mabuk sudah sangat lama, saat kelulusan SMA. Kini, dia kembali melakukannya. Dulu sang mama marah besar setelah dia sadar dari mabuknya, walaupun tak bertahan lama karena dirinya malah jatuh sakit.“Mama pasti marah,” panik pria ini. “Gue harus minta maaf sama Mama!” Saat hendak bangkit dari ranjang, Aryan menghentikan pergerakannya. Pria ini kembali menyandarkan punggung, lal

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 56

    “Aku rasa, kita udah.. gak ada.. hubungan apa pun lagi,” balas Aryan terbata. Pria ini terdengar tak rela saat mengatakannya. Tapi ini harus ia katakan demi kebahagiaan Pumpkin-nya.“Begitu? Kenapa?”Aryan kembali menatap wanita yang dicintainya ini. “Apakah kamu mau aku mengatakan alasannya? Biarkan aku menyelamatkan harga diriku kali ini aja…” Aryan terlihat gusar. Tatapan pria ini kembali beralih ke arah lain. Dia tidak sanggup menatap wanita sudah ia lepaskan ini. Dia takut akan kembali bertindak egois. “Kamu tentu udah tau karena apa.”“Apakah ada hubungannya dengan pembicaraanku dan Juna di rumah sa—”“Pulanglah. Aku mohon…” potong Aryan segera. Bahkan pria ini tak sanggup mendengar nama pria itu.“Kamu mengatakan akan egois jika berhubungan denganku. Tapi ternyata yang kamu perlihatkan tidak seperti itu. Kamu menyerah atas hubungan ini? Segampan

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 57

    Wanita ini segera menekan bibirnya saat merasakan akan terisak. Oh sial! Air mata keluar tanpa sanggup ia cegah lagi. Dia-harus-segera-keluar-dari-sini! Ran melangkah, memantapkan hati untuk tidak semakin terbawa suasana. Jika mengikuti kata hati, ia ingin tetap bertahan di sini dan meyakinkan Aryan sampai pria itu percaya padanya. Tapi dia sadar, jika dia tidak bisa memaksakan kehendak di saat seperti ini. Namun, baru satu langkah menjauh pergi, Ran terpekik merasakan tubuhnya melayang. Pekikan kembali keluar dari mulutnya saat wanita ini merasakan benda empuk berbenturan dengan punggungnya. Matanya terbelalak ngeri. Kedua tangannya dengan refleks meraba benda empuk ini. Ini ranjang? Tubuhnya terhempas ke atas ranjang??? Walaupun tubuhnya tak merasakan kesakitan sama sekali, tapi tetap saja cukup membuatnya terkejut luar biasa. Napas Ran tertahan saat matanya menangkap sosok Aryan tepat berada di atasnya. Pria ini meni

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 58

    Cup…Ran memekik. Pipinya ditekan sebuah benda hangat dan kenyal yang sebenarnya sudah mulai dia hapal sejak ‘kejadian itu’.“Kamu?”“Iya aku. Kamu pikir siapa? Siapa lagi yang berani kiss-kiss kamu kayak tadi?! Sini aku tarik bibirnya sampai lepas!”Bola mata Ran memutar malas saat merasakan emosi nyata dari suara seseorang yang menjawab pertanyaannya itu. Wanita ini kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda karena kedatangan pria gila yang sayangnya adalah sang tunangan.Ah… bukan tunangan, tapi sudah naik pangkat jadi calon suami.Dua hari yang lalu keluarganya dan keluarga sang tunangan mengadakan acara lamaran resmi setelah ia dan Aryan kepergok berada dalam posisi yang ‘ehem’, yang sempat membuat Kania jantungan.Kejadian itu bisa dikatakan sebagai keberuntungan bagi Aryan, walaupun setelah selesai menghubungi Adila, Kania kembali masuk kamar dan menarik tel

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 59

    // Calon Suamiku Idaman Banget :*Kmu msih di dpur, Pumpkin?Ran tersenyum geli setiap kali membaca nama Aryan yang tersimpan di ponselnya. Pria itu semakin gila dan semakin seenaknya. Aryan sempat mengamuk manja saat tahu Ran menyimpan namanya dengan cara yang menurutnya sangat biasa. Aryan merasa tidak penting bagi hidup Ran hanya karena Ran hanya menuliskan namanya tanpa embel-embel ‘sayang’ misalnya.Belum sempat Ran membela diri, pria itu langsung saja merebut ponselnya, dan menggantinya dengan nama yang diinginkan pria itu.Ada perasaan geli saat membaca nama itu untuk pertama kali. Tapi jika dia tertawa, Ran takut Aryan akan lebih berulah lebih dari itu.Pria itu semakin arogan dan resek. Tapi Ran tahu, memang itulah Aryan-nya, dan Ran tidak ingin menggantinya dengan pria lain.// MeTidak. Aku sudah di ruang tngah. Apakah k

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 60

    “Baik, Ma, Ran sudah siapkan makan siang. Apa? Oh, Oma sepertinya sedang ada di kamar dan Dara belum pulang sekolah. Tadi dia bilang langsung mengerjakan tugas di rumah temannya. Hm, iya, Ma.”Setelah saling mengucapkan salam, Ran mengakhiri sambungan teleponnya dan sang mama yang sejak pagi tadi pergi bersama Kania. Dua orang wanita paruh baya itu paling antusias mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan pernikahan anak-anak mereka.Sudah satu minggu ini Adila dan Kania bagai kembar yang tak bisa dipisahkan. Suami-suami mereka hanya mampu geleng-geleng kepala. Admaja sampai menyindir Kania, mengatakan jika sepertinya malah istrinya itu yang ingin menikah lagi. Mungkin Admaja kesal karena merasa diabaikan satu minggu ini.Bukannya merasa tak enak hati atau takut, Kania malah mengatakan ‘amiiin’ dengan sadis, seolah Admaja sedang mendoakannya. Admaja panik sendiri, dan meminta sang istri menarik ucapannya. Seharusnya dia tahu kalau

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 61

    “Bude Rasmi dan Mbak Ika pasti seneng Ran sudah punya jodho. Ayu lan ngganteng, wis pas!”Ran tersipu malu mendengar ucapan antusias Hanjani, yang mana adalah sepupu sang ibu. Wanita yang usianya lebih tua dua tahun dari ibunya itu menatapnya dan Aryan bergantian dengan tatapan kagum. Walaupun usia Hanjani lebih tua dari ibu Ran, tapi karena nenek Ran adalah kakak dari ibu Hanjani, jadi Hanjani wajib memanggil ibu Ran dengan embel-embel ‘Mbak’ di depan nama Manika yang biasa dipanggil Ika di keluarganya.Sementara Aryan yang duduk di sampingnya, tersenyum menggoda ke arah sang tunangan, membuat Ran jadi salah tingkah dengan wajah semakin memerah.Sedangkan kedua orang tua mereka hanya tertawa renyah mendengar ucapan Hanjani.Setelah Aryan pulang dari Singapura beberapa hari yang lalu, Ran sekeluarga beserta Aryan dan kedua orang tuanya pergi ke Yogyakarta, tempat di mana ibu Ran berasal. Wanita yang telah melahirkan Ran itu juga di

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 62

    Bruk!“Pumpkin!!!”Ran terkejut saat kotak yang dibawanya jatuh sampai isinya berhamburan ketika ia turun dari mobil yang ditumpanginya. Lebih terkejut lagi saat tangannya ditarik kencang sang calon suami.Wanita ini mengerjap beberapa kali. Karena terlalu terkejut, wanita ini jadi seperti orang linglung. Namun kesadarannya segera kembali saat merasakan kakinya disentuh Aryan. Posisi pria di depannya ini sudah membungkuk, memperhatikan kaki Ran dengan teliti.“Kaki kamu kena, gak??” tanya Aryan dengan nada panik.“Kamu tidak apa-apa, Ran?” tanya sang ayah yang tak kalah panik seperti sang calon suami. Ayahnya bahkan sudah memegang kedua bahunya, lalu memperhatikan tubuhnya dengan saksama.Wanita ini menatap sekeliling. Ternyata kedua orang tua Aryan dan Adila pun sudah menatapnya khawatir. Ran segera mengalihkan pandangan kembali ke arah ayah dan calon suaminya bergantian.“R-Ran tidak apa-apa

Latest chapter

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Ekstra Part 3 ( Selalu Dahsyat )

    “Kafe ini benar-benar nyaman.” Ran mengedarkan pandangan ke penjuru kafe yang ia datangi. Kafe ini tidak besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Terlihat sangat nyaman untuk berbagai usia.Hari ini ia dan sang suami menghadiri pembukaan kafe cabang baru kenalan sang suami di dunia bisnis, Andaru Ansel Bratadikara – CEO LION TV, salah satu stasiun televisi besar di negara ini —. Kafe ini milik istri dari Andaru, Zetaya Bratadikara. Wanita berambut merah yang sepertinya seusia dengan Aryan.Ran berkenalan dengan Zetaya saat Andaru dan istrinya itu menghadiri pesta pernikahannya. Ran dan wanita itu menjadi dekat setelah mengetahui sama-sama memiliki passion di dunia kuliner.“Kamu jadi mau buka kafe kayak gini?”Ran menghela napas panjang saat sang suami bertanya hal itu. Suaminya ini ternyata masih mengingat pembicaraan random mereka beberapa waktu yang lalu.Wanita ini tersenyum sambil mengusap lembut pipi san

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Ekstra Part 2 ( Seperti Menggoreng Bakwan )

    Ran POV“Sayang, singkirkan tanganmu!”“Udah bangun?”Aku membuka mata malas saat pria yang sudah menjadi suamiku selama hampir tiga bulan ini bertanya dengan polosnya. Mataku menatap bagian atas gunungku. Ada beberapa tanda merah karya pria yang menyiksaku semalam. Mataku beralih menatap jam di nakas yang berada di sampingku.Jam empat subuh. Bagus, sepertinya aku baru tidur dua jam yang lalu, tapi pria yang memelukku dari belakang ini malah sudah mengganggu acara tidurku.Kutolehkan kepala ke belakang, tempat di mana ia berada. Mata kami bertemu. Pria ini tersenyum tanpa dosa saat aku menatapnya datar.“Bisakah kamu membiarkan aku tidur sebentar lagi?”“Tidur aja, Sayang~”Plak!Pria ini meringis saat aku menepuk sedikit kencang tangannya yang entah sejak kapan sudah menangkup salah satu gunungku. Bukan hanya mengangkup, tapi pria ini see

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Ekstra Part 1 ( Anakonda berenang di Sungai )

    AREA 21++SADAR DIRI AJA BUAT YANG BELUM CUKUP USIA YESSS :* ( ETAPI KALAU UDAH MERIT MAH CUZ LAH TANCAP GAS... WKWKWK... )YANG UDAH CUKUP USIA TAPI GADA LAWAN, YAH MON MAAP ITU DERITA DITANGGUNG SENDIRIIIIIII.... ( AKU GAK IKUTAAANNN )###“Kamu ke sini hanya ingin bertanya tentang hal itu?”“Hanya?? Ini lebih dari sekedar ‘hanya’, Ken! Ini tuh bakal jadi awal di mana akan ada anakonda-anakonda dan sungai-sungai di masa mendatang hasil produksi gue dan My Pumpkin!” ucap Aryan menggebu, mendramatisir kata-katanya.Kendrick Gevan mendengus geli sambil menggeleng maklum. Sahabat rasa adik di depannya ini memang sudah terkenal gilanya.“Bukankah kamu bisa belajar dari film-film ‘gerah’ yang BIASA kamu tonton?”“Hoi! Janga

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 69 ( END )

    Ran menoleh ke samping kanan saat merasakan remasan lembut di tangannya. Ia balas tersenyum saat pria yang berdiri di sampingnya tersenyum dan memandangnya penuh cinta.Akhirnya ia resmi menjadi istri Aryan Mada Kusumo. Bocah yang mewarnai hari-harinya semasa duduk di bangku sekolah dasar walaupun kebersamaan mereka hanya sebentar.Ran pikir tidak akan bertemu lagi dengan bocah menyebalkan ini.Namun, siapa yang sangka, kalau ternyata Yang Maha Kuasa punya rencana yang indah untuknya dan Aryan. Kembali dipertemukan setelah sama-sama dewasa, ternyata tak membuat Aryan melupakan sosok dirinya yang sangat biasa ini.Sangkalan Ran atas hatinya yang terpikat begitu mudah dengan sosok Aryan ternyata tak berlangsung lama. Pria yang saat ini berdiri di sampingnya, bisa dengan mudah membuat orang merasa nyaman dan jatuh cinta dengan tingkah-tingkah tak waras yang dimiliki pria ini. Termasuk Ran. Dan ya.. Ran mengaku kalah, kalah oleh gengsi yang semp

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 68

    “Dedek Ran udah besar ya.”Ran memutar bola mata malas. Namun terkekeh geli setelahnya. “Aku lebih tua dua tahun darimu, Ano.”“Tapi faktanya aku kan abang sepupu kamu.”“Ya.. ya.. ya.. Abang sepupunya Ran.” Ran memilih mengalah pada pria yang berjalan bersisian dengannya ini. Kakak sepupu yang lebih muda darinya ini selalu tidak pernah mau dianggap lebih muda dari Ran. Tapi ya kenyataannya memang benar jika Ano alias Keano adalah abang sepupunya, karena pria ini adalah anak dari kakaknya Adila.Mereka berjalan menyusuri taman belakang rumah ini untuk mencari udara segar sejak lima belas menit yang lalu.“Calon suami kamu masih cemburu sama aku?”Ran mengangkat kedua bahu. “Aku tidak tahu. Kalian kan belum sempat aku kenalkan secara langsung.”Ran tersenyum kecil. Masih segar di ingatan saat Adila mengatakan jika Aryan cemburu pada sosok Keano, padahal pria itu su

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 67

    “Sudah merasa hebat?”Ran hanya diam saat sang oma bertanya sinis seperti itu padanya.Wanita ini menunduk takut dengan kedua tangan saling memilin.Sepertinya sejak tadi siang, sang oma tidak sabar ingin menegurnya. Tentu bukan teguran sayang antara oma dan cucu, tapi teguran penuh kebencian.Contohnya seperti saat ini.Ran terkejut saat beberapa menit yang lalu Zanna repot-repot menghampirinya di gazebo taman belakang tempat biasa dirinya bersantai untuk menghirup udara segar. Lalu, tahu-tahu saja mengatakan hal itu.“Kenapa diam?” tanya Zanna kembali. Tentu saja dengan nada dibuat semakin sinis.Ran mengumpulkan keberanian untuk mengangkat kepala, sampai matanya bersirobok dengan Zanna. Binar ketakutan terlihat jelas di matanya. Apalagi wanita ini sudah tahu jika Zanna pernah berusaha menyingkirkannya saat masih berada di dalam kandungan Manika.“Ran.. tidak mengerti maksud Oma.” Ran beruc

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 66

    Hari ini, sepasang calon pengantin itu akan melakukan sesi pemotretan prewedding di tempat di mana Aryan Mada Kusumo menemukan tulang rusuknya.Mereka menggunakan seragam sekolah dasar tempat mereka sekolah dulu, yang tentu saja ukurannya sudah dibuat sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Jangan tanya berapa lama proses pembuatan seragam itu.Aryan baru mengatakan pada sang mama satu minggu yang lalu untuk konsep foto prewedding yang akan dia gunakan. Hal itu tentu saja membuat Kania kelabakan. Apalagi seragam sekolah yang digunakan tidak seperti seragam sekolah pada umumnya. Kania tentu harus meminta bahan seragam itu pada pihak sekolah, dan untung saja semua proses seakan dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa.Untungnya juga keluarga Aryan masih menjadi donatur terbesar di sekolah swasta ini. Sehingga tidak sulit bagi mereka meminta izin pihak sekolah untuk mengadakan foto prewedding di sini. Apalagi Aryan dan Ran memilih hari libur untuk melaksanakan kegiatan ini. Jad

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 65

    “Sekolah ini sudah jauh berbeda ya.” Ran mengamati gedung besar di depannya, lalu beralih melihat sekeliling tempat yang dia datangi ini. Tempat ini semakin terlihat semakin baik.“Tentu aja. Udah berapa tahun coba kamu tinggalin?”Ran terdiam. Bola matanya memutar, menghitung kira-kira berapa lama ia meninggalkan sekolah dasar tempat di mana dulu ia bersekolah sebelum dibawa Rion ke London.“Hmm… Enam belas tahun sepertinya,” balas Ran setelah mengingat-ingat.“Waaahhh… luar biasa!” Aryan bertepuk tangan girang. “Jadi udah selama itu ya hatiku nyangkut di kamu??”Ran berdecih geli. “Tolong dikondisikan mulutnya. Kamu sedang menggombal?”“Kesungguhanku selalu aja dibilang gombal!”Ran tak bisa menyembunyikan tawa saat melihat wajah sang calon suami ditekuk.“Kamu ngambek?” tanya Ran sambil menusukkan telunjuknya b

  • Cute Pumpkin & The Badboy   Bag 64

    “Ayah akan menerima kalau kamu membenci ayah, tapi tolong kamu jangan tinggalkan ayah…”Ran mencoba meredakan isakannya di dalam pelukan sang ayah.Pantas saja belakangan ini sang ayah lebih pendiam dari biasanya.Siapa pun yang membaca kisah hidup yang ditulis ibu kandungnya pasti akan ikut terbawa suasana, seolah orang itu sendiri yang mengalami. Termasuk Ran.Di dalam agenda itu terlihat jelas bahwa Manika adalah sosok wanita yang kuat. Ran juga dapat merasakan betapa sayangnya sang ibu padanya.Perasaan Ran campur aduk. Antara rasa senang, sedih, dan kecewa. Wanita ini senang, jadi lebih mengenal sosok Manika lewat agenda ini. Namun, Ran juga merasa sedih, karena tidak bisa bersama lebih lama dengan sang ibu.Ditinggalkan di usia yang masih sangat kecil membuat Ran tidak bisa mengingat sosok sang ibu dengan baik. Tapi di dalam agenda yang dipeluknya ini, Ran bahkan merasakan kehadiran sang ibu saat ini.“B

DMCA.com Protection Status