"MUKA lo kusut banget," adalah komentar pertama yang Jake dapat di pagi hari, "abis mimpi buruk?"
"Hm."
Jake menguap lebar, lalu mengusap wajahnya kasar. Dia sudah meminta asistennya untuk mengambil pakaian baru dari apartemennya, tapi dia tetap tak merasa bergairah. Dia malas melakukan apa-apa, padahal, siang sampai malam nanti ada jadwal syuting episode lanjutan dari serial drama yang dibintanginya.
Jake mengumpat, dia menuju kamar Rein, tapi sebelum benar-benar menghilang, Jake berpesan, "Kalau Dio ke sini, suruh dia letakin barang-barang gue di kamar, ya?"
"Lo ada jadwal?"
Jake tak membalas, dia masuk ke kamar mandi dan memilih berendam dengan air dingin. Pikirannya kembali menerawang. Bayang-bayang tubuh indah Syila yang berada dalam kungkungan tubuhnya membuat Jake sangat ingin memilikinya kembali.
Sebenarnya itu mudah, Jake hanya perlu ke beranda aparteme
BEBERAPA hari ini, Jake tidak pernah kemari. Antara Syila ingin merindu atau bersyukur, karena dengan absennya laki-laki itu dia bisa melupakan sedikit waktu yang pernah mereka habiskan bersama.Jujur saja, pengalaman pertama memang tidak bisa dienyahkan dengan mudah. Bahkan sampai sekarang, bayang-bayang percintaan panas mereka kerap menghantui malam-malamnya.Namun, Syila mencoba bertahan. Demi harga dirinya dan harga diri keluarganya. Dia tidak akan menjadi murahan dan mencari di mana Jake sekarang.Itu mengapa, kini dia fokus pada karir yang baru dirintisnya. Sesuai perkiraan Adam, wajah Syila mulai terkenal sejak debutnya bersama aktor tampan Veroga Arizki.Ngomong-ngomong soal Rizki, Syila jadi sering berhubungan lewat WhatsApp dengan laki-laki itu sekarang. Hal itulah yang kadang juga membuat perhatian Syila dari Jake agak teralihkan. Walaupun mereka tidak bertemu secara langsu
"YANG tadi Jake bukan?"Syila mendengkus. "Iya.""Lo dekat sama dia?" tanya Rizki penasaran."Enggak."Syila langsung membuang muka begitu Rizki memperhatikan wajahnya. Namun sayangnya, Rizki masih sempat melihat sudut bibir Syila yang berdarah. Rizki tidak perlu menjadi pintar untuk tahu alasan mengapa bibir Syila bisa sampai berdarah, karena jawabannya hanya satu, Jaguar Adytama pelakunya."Bibir lo berdarah," kata Rizki sembari menyodorkan tisu di dashboard pada Syila, "seka dulu, takutnya parah.""Emang berengsek banget itu cowok," geram Syila sembari mengusap bibirnya dengan perlahan. Rasanya sakit dan perih. Kalau dia bertemu lagi dengan Jake, Syila bersumpah akan menggigitnya sampai berdarah."Perlu ke rumah sakit?"Syila menggeleng. "Langsung balik aja, deh, besok gue juga nggak ada jadwal, jadi aman-aman aja."
"LEPASIN gue berengsek!" Syila memukul-mukul bahu Jake yang sedang melengkung di atas tubuhnya dan menciumi lehernya.Laki-laki itu bagaikan sedang berpesta dengan menciumi seluruh bagian tubuh Syila dengan paksa. Bahkan Syila merasakan ciuman Jake begitu keras, bahkan hisapannya di lehernya lebih keras dari yang pernah Jake lakukan padanya.Apa nanti akan membekas?Syila yang panik langsung memukuli kepala Jake tanpa berpikir dua kali. Jake menggeram, matanya yang berkabut membalas tatapannya dengan tajam."Lo kasar, gue bisa lebih kasar lagi, Syila.""Berengsek! Lo nggak punya cewek lain apa sampai mau merkosa gue segala?""Nggak, gue cuma mau sama lo, cewek sialan!"Jake melajukan tangannya untuk mulai melucuti kemeja Syila, lalu turun ke celananya. Begitu dia hendak membuka ritsleting Syila, perempuan itu menjerit panik."Jagu
KAYAK nggak pernah makan sebulan aja, batin Syila begitu melihat cara makan Jake yang rakus.Jake memakan nasi goreng buatan Syila seperti manusia yang tidak pernah makan akhir-akhir ini saja. Sama sekali tidak ada jaim-jaimnya, walau Syila sejak tadi terus mengawasinya."Pelan-pelan, Bang!" peringatnya yang takut kalau Jake tiba-tiba saja tersedak lalu mati di tempat. Syila bisa dituduh sebagai pembunuhnya kalau laki-laki itu meninggal di sini, kan?"En-nak banget, Syil!" komentarnya dengan mulut penuh yang membuat Syila langsung membuang muka karena ngeri melihatnya.Tiba-tiba saja Jake terbatuk-batuk, Syila langsung panik dan mencari air minum. Ah elah, ngasih makan anak orang aja, dia bisa sampai begini repotnya! Bagaimana kalau dia menikah dan harus melayani suami setiap harinya? Astaga, bisa jantungan mendadak Syila kalau begini cara mengurus l
SYILA mengambil libur, tapi dia tidak bisa istirahat seperti harapannya. Dia lelah, tapi dia punya PR baru yakni mencegah seorang Jaguar Adytama mengusik hidupnya lagi.Syila sudah memanggil orang untuk mengganti lubang kunci di pintu berandanya. Dia hanya menunggu orang itu tiba, tapi waktu terus berlalu, dan orang itu tak kunjung datang.Bunyi bel terdengar dan membuat Syila tergesa-gesa membuka pintu. Dia pikir, orang itu sudah datang, tapi ternyata dia salah duga begitu melihat Jaguar Adytama yang kegirangan melihat Syila tergesa-gesa membuka pintu untuknya."Lagi nungguin gue, ya?"Syila mendengkus. "Ngarep banget." Syila melirik ke bagian belakang Jake dan tak menemukan siapa pun.Jake mengernyitkan dahi melihat tingkah Syila padanya tadi. Dia ikut menoleh ke belakang dan tak ada siapa pun di balik punggungnya."Nyariin siapa?" tanyanya yang dibalas dengku
BAGAI kehilangan napas, Jake menganga lebar dan menatap Syila tak percaya. Dia sudah punya pacar? Hah? Ini pasti bercanda, kan?"Lo bohong, kan?"Syila menggeleng tegas. "Sebagai salah satu keluarga besar, lo pasti tahu, kalau pernikahan bisnis atau politik dengan perjodohan antar keluarga besar lainnya memanglah ada. Gue salah satunya, gue udah dijodohin sama keluarga gue dari kecil."Jake tak bisa lagi berkomentar. Berharap Syila adalah orang yang dilahirkan untuk menjadi istrinya? Ha, dia tidak bisa bermimpi senaif itu, karena dia sudah mengenal perempuan yang kabarnya memang akan dijodohkan dengannya.Perempuan itu yang kini menjadi kekasihnya. Menjadi orang terdekat kakeknya dalam menentukan segala keputusan ketika Jake tidak ada.Laki-laki itu hanya bisa diam, jujur, dia tidak mau menyerah. Hatinya terlalu berat menyadari bahwa mereka tidak bisa bersama seperti keinginann
TAK terasa waktu berlalu lebih cepat dari dugaannya. Syila fokus dengan kariernya dan tak lagi memikirkan Jake yang menghilang entah ke mana.Menurut kabar yang beredar, Jake hiatus dari dunia perfilman dan fokus pada perusahaan keluarga yang lama ditinggalkannya. Syila tak banyak komentar sewaktu Diandra membacakan berita tentang laki-laki itu dengan suara keras tanpa diminta, walau sebenarnya Syila terganggu."Kabar terhangat hari ini, Jaguar Adytama akan ber-tunangan, ha!?"Raut terkejut Diandra nyaris membuat Syila tertawa terbahak-bahak. "Kenapa harus kaget gitu, udah biasa kali.""Ta-tapi, bukannya kalian dekat, ya? Bukannya dia naksir sama lo, ya, tapi ini, kok ...."Syila mendengkus. "Lo ngeharepin apa dari keturunan keluarga besar kayak Adytama? Pernikahan bisnis atau politik jelas biasa terjadi di antara keluarga besar yang lainnya. Nggak usah kaget gitu."
BAGAIMANA caranya membawa Syila menemui sang Kakek, jika Syila saja tidak mau bertemu dengannya? Belum lagi, Syila mengaku sudah punya pacar?! Bagaimana cara Jake membuat Syila melupakan kekasih sialannya dan berpaling untuk mencintainya?"Aaarrrghhh! Sialan!"Jake mengusap rambutnya frustrasi dan berjalan memasuki rumahnya dengan langkah besar-besar. Dio duduk di ruang tamu seraya meliriknya dengan dahi mengerut dalam."Lo di sini?" tanya Jake, yang kemudian duduk di sofa lain yang berseberangan dengan Dio, asistennya, orang kepercayaannya, orang yang selama ini menjadi kaki tangannya."Kenapa lagi?" Dio mengernyitkan dahi. "Karena pengumuman pertunangan lo sama Clarisa itu?"Jake mendengkus keras."Mau bikin konferensi pers buat batalin pertunangan kalian?"Jake menatap Dio bosan. "Lo kira, gue mau tunangan bahkan nikah sama cewek ular begitu?
Hold On - Chord OverstreetPERNIKAHAN Rein dan Irin berjalan sesuai rencana. Kedua mempelai terlihat bahagia. Tidak ada yang sadar jika mereka hanya sedang berpura-pura bahagia. Kecuali mungkin sang mempelai pria yang sejak lama telah memendam rasa, tapi tak berani mengungkapkannya.Jake mengawasi dari jauh. Mata elangnya menyelisik wilayah sekitar, mencari-cari keberadaan orang terkasih yang tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.Jake menghela napas kasar. Dalam hati dia bertanya-tanya. Apa Syila tidak datang ke pesta pernikahan kakak kandungnya?Laki-laki itu menggelengkan kepala. Itu tidak mungkin, kan?Rein su
"GIMANA kabar?""Baik."Laki-laki yang mengenakan hoodie merah yang menutupi kepalanya itu mengernyitkan dahi. Tatapan sinis ia lemparkan pada perempuan yang wajahnya terlihat semakin tembam dengan aksen tambahan mata merah, kelopak mata menghitam, tak lupa suaranya yang serak-serak menggelikan."Yakin?" Laki-laki itu mendengkus keras, sembari mengaduk-aduk minumannya.Bibir perempuan di hadapannya maju beberapa senti. "Udah tahu, jangan nanya mulu kenapa. Lo mau lihat gue nangis di depan muka lo emangnya?""Idih, galak!" Laki-laki itu tersenyum tipis. "Lo nggak banyak berubah ternyata.""Emang, lo bakal ngarep gue berubah kayak gimana?""Jadi lebih kalem dan manisan dikit, mungkin." Laki-laki itu tertawa pelan, tapi cukup untuk membuat Syila melemparinya dengan tisu bekasnya tadi. Tiba-tiba saja laki-laki itu berdeham. "Irina mau nikah?"
JAKE terbebas dari tuduhan, karena ternyata video yang beredar hanyalah editan yang berusaha merusak nama baiknya. Ahli IT dan forensik sudah membenarkan, bahwa Jake tidak bersalah dan dia akan dilepaskan.Yang menjadi pertanyaannya sekarang, siapa yang menyebarluaskan video tersebut?Setelah dilacak, ponsel pertama yang menyebarluaskan ternyata sudah dibuang, tidak ada pemiliknya. Nomor yang ada di ponsel ternyata tidak didaftarkan secara lengkap dan hal itu menyulitkan penyelidikan.Jake hanya berpesan, jika pelaku tertangkap, dia akan balik menuntut dengan pasal "pencemaran nama baik".Jake kembali ke apartemennya setelah memastikan Dio berada di sana. Temannya itu akhirnya bisa bernapas lega setelah mendengar penjelasan Jake mengenai video yang sempat viral di dunia maya beberapa jam yang lalu."Bukan Rein pelakunya," kata Dio, setelah memastikan Jake menyelesaikan penjelas
DARI mana aja lo?" Dio langsung melempar soal begitu Jake masuk ke apartemennya.Jake terkejut, walau hanya sekilas, sebelum ia tertawa terbahak-bahak. "Lo nanya kayak emak-emak yang nanyain anak perawannya pulang kemaleman aja, Yo."Jake mendekati teman baik, sekaligus kaki tangannya itu duduk di sofa setelah meletakkan tas serta gitarnya di atas meja.Dio mengernyitkan dahinya curiga. "Gitar?"Jake mengangguk. "Barusan gue beli di tempatnya Sera.""Ngapain lo ke sana lagi, ha?""Beli gitarlah, mau ngapain lagi?" Jake mendengkus geli. "Jangan mikir gue balikan sama dia, ya, nggak mungkin ada sejarahnya yang kayak gitu.""Terus, kenapa ponsel lo bisa mati?""Emang iya?" Jake merogoh saku di balik jasnya dan mengeluarkan ponsel yang tidak lagi bernyawa. "Nggak tahu kenapa mati sendiri, nih!" Jake menunjukkan ponselnya pada Dio yang
TIDAK ada drama apa pun yang terjadi saat ia melamar Syila. Semuanya setuju, kecuali Rein yang mengumpat berulang kali, karena hal itu berarti kalau tanggal pernikahannya pun ikut ditetapkan.Benar, mereka akan menikah secara bersamaan dengan Rein serta Irin. Konsep sudah diatur, tempat sudah dipesan, undangan sedang dibuat dan siap disebar. Dua bulan lagi, mereka benar-benar resmi menjadi suami istri.Setiap malam, Jake ke apartemen Syila, karena Syila lelah naik-turun lift setiap harinya. Dia bahkan diberikan akses masuk ke apartemen oleh Syila.Sedangkan Rein pulang ke rumah, dia menetap di rumah sampai hari pernikahannya tiba. Entah apa yang mau direncanakan calon kakak iparnya itu. Jake tidak peduli, yang jelas dia bebas bermesraan dengan Syila tanpa takut ada yang mengganggunya di sana."Sayang, sini, deh!"Jake tersenyum manis. Tangannya melambai-lambai, meminta Syila ya
PERCINTAAN panas itu berakhir dengan Jake yang tidak mau melepaskan Syila. Sebulan tidak menyentuh kekasihnya ditambah rindu akibat belum bertemu selama seminggu membuat ia tidak bisa berlaku biasa saja. Senyuman yang sejak tadi terpatri di bibirnya kian melebar saat ia menarik kekasihnya ke dalam dekapan."Kangen banget," gumamnya di atas telinga Syila yang sedang berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka."Kangen, sih, kangen. Biarin gue pakai baju dulu, bisa kali, Bang?"Jake mengeratkan pelukannya. "Coba abis ini 'lo-gue'nya diganti jadi 'aku-kamu', gimana? Udah lama pacaran, masih aja 'lo-gue'an.""Idih, kayak anak alay lu, Bang."Jake mengeratkan pelukannya. "Biarin," balasnya cuek."Bang?""Hm," tanggapnya sambil menyorokkan kepalanya ke leher Syila."Yang tahu sandi apartemen lo siapa aja?" tanya Syila t
TERLALU muluk jika ia berharap Syila sudah sampai di apartemennya. Jam masih menunjukkan pukul dua siang, sedang Syila berkata padanya akan ke apartemennya sore-sore.Jake tersenyum lebar, dia memang mengharapkan Syila datang ke apartemennya sekarang. Bukan masalah dia sedang membawa kue perdana yang dibuat khusus untuknya, melainkan dia sudah merindukan perempuan itu.Jika diingat-ingat, memang seminggu terakhir ini mereka belum bertemu. Jake memang mendatangi apartemen Syila, tapi perempuan itu tidak ada di tempat. Syila bilang, dia sedang berada di restoran tantenya untuk melakukan eksperimen pembuatan kue ulang tahun Jake.Tanpa sadar, senyuman itu semakin lebar. Jemarinya bahkan bergerak sendiri menghubungi perempuan yang hampir sebulan ini menjadi kekasihnya."Kenapa, Bang?" tanya Syila dari seberang sana."Masih lama, ya? Udah kangen gue sama lo. Lama nggak ketemu."
HARI ulang tahunnya akhirnya tiba. Jake sengaja tidak memejamkan mata, karena dia tahu pasti, sebentar lagi, dua sahabatnya akan membangunkannya di tengah malam sambil membuat video memalukan.Ponselnya tiba-tiba berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Syila membuat laki-laki yang baru memasuki usia dua puluh delapan itu tersenyum lebar.Arsyila Sayang :Happy birthday, ya, Bang.Semoga panjang umur dan sehat selalu.Kuenya gue anterin nanti sore ke apartemen lo.Ada masalah, dikit.Jake sengaja tidak membalas pesan Syila. Dia malah bergerak menuju pintu, bersiap menyambut ketika kenopnya terlihat bergerak. Jake menghitung sampai tiga, lalu berteriak mengagetkan dua orang yang kini terjengkang ke belakang."DOR!""Bangsat!""Berengsek, kaget gue!"Dio misuh-misuh sambil mulai berdiri dan memegangi pantatnya
MASAKAN Syila memang selalu enak di lidahnya. Jake diam-diam membatin, kalau dia ingin dimasakin setiap hari dari pagi, siang, sore, dan malam. Dia tidak masalah kalau harus menunggu lama hanya untuk bisa menikmati makanannya, karena memang masakan Syila selalu luar biasa.Syila sendiri sudah selesai makan lebih dulu. Perempuan itu tidak banyak makan, tapi kalau masak tidak pernah tanggung-tanggung. Porsi besar untuk orang yang sangat kelaparan dan sepertinya itu khusus dibuat untuknya.Jake mengambil surat yang ia simpan sementara di saku belakang celana jinnya, lalu mulai membaca isi pesan itu dalam diam. Dia tidak benar-benar membaca, karena rerata dia sudah tahu semuanya tentang Clarisa. Dia hanya mencari kalimat yang bisa memberinya petunjuk, kapan dia akan menemui Clarisa dan menyelesaikan masalah terakhir mereka.Jake tidak mau terlibat lebih jauh lagi dengan wanita itu. Baginya, sejak Clarisa membohon