Share

16 - Keseharian Mereka

Penulis: Kaitani_H
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-02 11:32:02
REIN terpaksa harus pulang malam, karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan hari itu juga. Begitu dia sampai apartemennya, ia bisa melihat Irin sedang menunggu kedatangannya.

Rein terdiam, lalu menelan ludah dengan susah payah. Apakah memang begini rasanya bila sudah menikah? Ada seseorang yang siap menunggumu pulang dan menyambut lelahmu setelah seharian mencari nafkah?

Rein merasa hatinya menghangat. Bibirnya tertarik pelan dan membentuk seutas senyuman. Dia mendekati Irin yang tak menyadari kedatangannya, lantaran sejak tadi perempuan itu fokus menonton televisi di depannya. Dengan wajah lelah dan setengah mengantuk, dia memaksakan diri untuk tetap terjaga dan menantikan kedatangannya.

Rein menyentuh bahu Irin pelan dan membuat perempuan itu terlonjak dan menoleh ke arahnya. "Lo udah pulang? Sejak kapan?" Irin menatapnya penasaran.

"Baru aja sampai, terus langsung nyamperin lo yang lagi nonton tv sendirian. Kesepian, Rin?" tanyanya balik.

"Iyalah, nggak ada temennya. Di sini s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   17 - Pengakuan Rein

    REIN memakan masakannya dengan lahap. Irin hanya tersenyum manis sambil turut makan di sampingnya. "Buset, kayak nggak makan sebulan aja, Bang!"Rein tersedak dan Irin dengan sigap mengambilkan air minum untuknya. "Makannya pelan-pelan aja kenapa? Gue nggak minta banyak-banyak juga. Kalau lo suka, besok bisa gue bikinin lagi kok, tenang aja!"Rein menghapus jejak air mata di pelupuk matanya, karena tersedak saat makan sambal pedas memang sesuatu sekali rasanya. Dia suka pedas, sepertinya Irin tahu masalah itu, karena sambal bikinannya memang nikmat sekali di lidahnya.Namun yang membuatnya tersedak bukan karena ia memakannya secara terburu-buru, melainkan panggilan Irin padanya beberapa saat lalu.Walaupun mereka lahir di tahun yang sama, tapi sebenarnya Irin lebih tua darinya. Rein pernah marah dan ngambek saat dia dipanggil 'dek' oleh Irin, ketika mereka masih bermain bersama dulu. Karena Rein tidak mau lagi bermain bersamanya, Irin pun menghapus panggilan ajaibnya dan tak lagi mema

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   18 - Kesepakatan Sebelum Bercinta

    JIKA mereka memang serius ingin menjalani pernikahan ini untuk selamanya, maka langkah pertama Irin harus memberikan hak Rein sebagai suaminya.Sesuatu yang sejak awal tidak pernah ingin Irin berikan padanya, karena dia takut hubungan mereka akan berubah setelah mereka berpisah.Irin memejamkan mata, menarik napas panjang, kemudian mengembuskan napas secara perlahan sebelum mulai bicara. "Rein!""Apa?" Rein menatapnya waspada. Sepertinya laki-laki takut jika Irin mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan perceraian di antara mereka.Segitu takutnya dia sampai memasang wajah defensif dan siap menyerang balik kapan saja. Irin mengenal Rein dengan baik. Dia sangat yakin itu, karena selama ini mereka tumbuh bersama. Jadi dia bisa memahami apa yang sedang berada di pikiran laki-laki itu, setelah mengatakan semua itu padanya.Irin tersenyum tipis, wajahnya memerah saat dia memutuskan untuk menanyakannya. "Lo masih mau tidur sama gue, nggak?"Rein mengerjap, ekspresi wajahnya yang terlihat po

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   19 - Percintaan yang Dinantikan

    WALAUPUN dia sangat menginginkannya, tapi Rein tidak mau memaksa. Jadi, dia membiarkan Irin memutuskan sendiri kapan dia mau memberikan hak Rein sebagai suaminya.Rein melepaskan tangan Irin dan ia tersenyum penuh makna. "Sekarang?"Irin tampak menelan ludahnya susah payah. "Lo yakin mau sekarang?" Dia sepertinya masih meragukan keinginan Rein malam ini.Rein mengangguk. Tentu saja dia yakin, karena memang sudah lama sejak terakhir kali dia menyalurkan hasratnya sebagai seorang pria, bahkan jauh sebelum Irin resmi menjadi istrinya."Oke, tapi pindah tempat dulu," pinta Irin sembari melirik sekitar. Tidak mungkin mereka mau melakukannya di sana, kan?"Kenapa harus pindah tempat? Emangnya lo nggak mau nyoba suasana baru gitu?"Pertanyaan itu dengan sukses membuat Irin memasang wajah dongkol setengah mati. "Lo mau ngelakuin di sini? Serius? Masa gue harus berdiri?"Rein mengerjapkan matanya. Dapur apartemennya memang tidak terlalu besar, tapi itu bukan alasan bila tidak ada tempat menari

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   20 - Irin + Mertua

    SEPERTINYA mereka memang harus bercerai secepatnya. Bukan karena masalah tidak akur, tidak cocok, beda pendapat atau apa pun itu, tapi karena Irin tidak sanggup mengimbangi nafsu Rein yang ternyata sangat luar biasa.Minimal tiga kali, tapi mintanya sampai lima kali. Sumpah! Sudah gila apa gimana dia, sampai bisa melakukannya sebanyak itu?Mana saat itu dia dalam keadaan kelelahan setelah lembur sampai tengah malam. Terus, bagaimana kalau dia dalam keadaan prima? Sepuluh ronde semalam gitu?!Irin bergidik ngeri membayangkan malamnya bersama Rein setelah ini. Sumpah, Irin tidak pernah menyangka Rein punya performa menakjubkan dalam urusan ranjang. Pantas saja dia tidak pernah absen ke kelab malam untuk mencari wanita jalang.Irin mendesis. "Pantes aja, kalau diem di rumah terus beneran bakal karatan kali itu burungnya."Walaupun begitu, Irin akui kalau Rein memang ahli dalam urusan percintaan di atas ranjang. Dia melakukan sesuatu yang luar biasa bersamanya. Dan bukannya takut ataupun

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   21 - Saling Terbuka

    REIN nyaris tertawa saat menemukan Irin sedang menatapnya waspada. Dia baru saja pulang kerja, bahkan dia masih menenteng tasnya. Dia juga masih bau keringat, belum sempat mandi apalagi sampai ganti pakaian.Namun, Irin menyambut kedatangannya dengan tatapan waspada laksana seorang mangsa yang sedang mengawasi predator yang akan memburunya.Rein tersenyum simpul. Dia mendekati istrinya yang langsung mengambil langkah mundur. "Lo kenapa sih, Rin?" tanyanya seperti biasa, seperti yang Irin minta sebagai syarat sebelum mereka bercinta.Irin mendelik. "Masih bisa nanya lagi!" sewotnya."Jangan bilang lo takut gue minta lagi yang semalam, ya?" Rein menahan tawa yang ingin menyembur itu dengan sekuat tenaga. Apalagi saat dia melihat Irin hanya diam saja dengan wajah memerah luar biasa. "Tenang aja kali, gue nggak akan minta jatah sekarang, kok."Irin menyipitkan mata dan langsung memandanginya dengan tatapan tidak percaya. "Serius?"Rein mengangguk, lalu tersenyum lebar. Dia tidak bisa meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   22 - Isi Hati Irin

    IRIN menggoyang-goyang bahu Rein yang sedang menyendok makan malamnya. Alhasil, Rein harus makan dengan susah payah, karena dia perlu menjaga keseimbangan sendoknya agar makanannya tidak jatuh ke meja."Maksud omongan lo tadi gimana sih, Rein? Gue nggak paham." Irin masih mencoba untuk mengejar.Walaupun Rein sudah mengabaikannya sejak tadi, tapi ternyata dia keras kepala sekali. Irin terus memaksa Rein menjawab maksud dari kata-katanya sebelum ini."Omongan gue yang mana?" Rein balik bertanya, sembari menaruh sendok di atas piring dan menghentikan acara makan malamnya sejenak."Yang lo bilang, gue lawan main yang menyenangkan itu ... maksudnya gimana, sih?" Irin memperjelas maksudnya.Wajahnya menunjukkan jika dia sedang penasaran tingkat dewa, bahkan kepolosan tatapan matanya itu membuat Rein ingin jadi ingin menodainya."Masa masih perlu dijelasin?" Rein lagi-lagi balik bertanya, kali ini dengan muka polos yang disengaja."Iyalah! Gue nggak paham, beneran!" desak Irin sembari menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   23 - Mandi Bareng?!!?

    REIN terpaksa membuka mata, karena merasa pegal di sekitar lehernya. Dia melirik sekitarnya dan ternyata dia masih berada di ruang utama, lengkap dengan televisi yang masih menyala.Dalam hati Rein mulai menggerutu. Kenapa Irin tidak mau membangunkannya? Kalaupun tidak bisa dibangunkan, minimal diberikan selimut kan bisa? Kenapa Rein malah ditinggal begitu saja dengan AC dan televisi yang masih menyala?Rein berdecak kesal, bangkit dari posisi rebahan, dan berniat pergi menuju kamar saat dia merasakan sesuatu sedang menahan sebelah tangannya. Rein mengerjapkan mata, mematung sebentar, sebelum mengucek sebelah matanya menggunakan tangan yang lainnya.Irin ternyata ada di sana. Dia sedang tidur pulas di atas lantai dengan menggunakan sebelah tangan Rein sebagai bantal. Sebelah tangan yang kini terasa kebas, hingga membuat Rein tidak bisa menyadari keberadaan Irin sebelumnya."Dia ketiduran?" tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri karena tak ada orang lain lagi di sana selain mereka berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   24 - Kencan Berdua

    KALAU boleh jujur, Irin lebih ingin tidur daripada pergi meninggalkan kasur. Setelah apa yang mereka lakukan sejak tadi, bahkan sampai berulang kali, dia merasa lemas dan tidak ingin melakukan apa-apa lagi. Sayangnya dia belum sarapan pagi dan perutnya kini minta untuk diisi. Sepertinya Rein pun merasakan hal yang sama, karena detik berikutnya dia bicara, "Mau makan di luar, nggak?"Irin mengerang malas, dia menarik selimut untuk menutupi kepalanya saat membalas, "Nggak bisa pesan aja gitu? Gue males keluar, Rein. Mau tidur lagi aja!""Masih lemes ya lo?" Rein tersenyum manis. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya yang tak kunjung meninggalkan bantal setelah mereka selesai bercinta. "Kalau lo terus-terusan di sini dan kayak gini, gue jamin bakal minta lagi, Rin!"Irin membuka selimut yang menutupi kepalanya dengan cepat dan membalas tatapan suaminya. "Jorok banget otak lo, Rein! Masih kurang apa dua kali di kamar mandi, satu kali di meja, masih nambah dua kali di ranjang? Gila,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05

Bab terbaru

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   49 - Reuni Teman Lama

    REIN datang ke restoran itu dengan penuh semangat, karena jarang sekali dia bisa makan bersama istrinya siang-siang begini. Padahal mereka sudah menikah selama satu tahun lebih, tapi kenyataannya mereka memang belum pernah makan siang bersama kecuali saat Rein sedang libur kerja.Rein memasuki restoran itu dan tatapannya langsung tertuju ke arah Irin juga seorang pria yang saat ini sedang duduk di depannya. Seperti menyadari kedatangannya, pria itu menoleh ke arahnya, mata pria itu memejam kemudian mengembuskan napas berat.Rein menghentikan langkahnya. Dia jelas tahu siapa pria itu hanya dalam sekali lihat saja, karena tidak ada banyak hal yang berubah darinya. Dia masih terlihat sama, dengan wajah awet muda yang membuatnya tampak menggemaskan di depan mata siapa pun yang mengaguminya.Akram Hardiansyah Putra. Kenapa pria yang kabarnya menghilang dan masuk ke dunia gelap mendadak muncul di sekitar istrinya? Kenapa dia bisa ada di sana? Sedang apakah dia? Apakah dia memang selalu meng

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   48 - Pertemuan Tak Terduga

    "LO lagi di mana?" Adalah tanya pertama begitu telepon di antara mereka terhubung.Irin baru saja meninggalkan rumah Jake dan Syila. Dia izin pulang setelah menolak diajak makan siang bersama. Bukan karena dia tidak nyaman berada di sana, melainkan karena merasa tidak enak lantaran nyaris setiap hari dia mengunjungi rumah adik iparnya dan makan siang bersama mereka.Sudah seperti tamu yang datangnya hanya untuk makan siang saja.Selama ini Irin memang tidak punya kerjaan. Dia tidak punya kesibukan. Setiap hari dia mencari kegiatannya sendiri dan menyibukkan dirinya sendiri dengan cara berpindah tempat ke sana kemari.Namun, karena akhir-akhir ini dia tertarik pada Syila dan kehamilannya, makanya Irin selalu datang mengunjungi adik ipar sekaligus teman baiknya itu."Baru aja naik taksi buat nyari tempat makan siang. Emang kenapa, Rein?" Irin menoleh ke luar jendela, taksi sudah dia dapat dan mulai merayap memasuki jalan utama meninggalkan kediaman Adytama."Hm ... kalau lo lagi ada di

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   47 - Bumil

    "GUE sebenernya heran, deh! Kalian itu aslinya belum dikasih momongan atau emang sengaja mau nunda buat punya anak sekarang?"Pertanyaan dari adik iparnya langsung membuat Irin tersedak minuman yang baru saja dia telan dengan perlahan. Kepalanya menoleh, menatap wajah Syila yang kini mulai terlihat bulat lantaran berat badannya terus bertambah setiap bulannya."Kalau emang sengaja mau nunda nggak masalah sih, asal jangan kelamaan aja. Ntar anak gue udah mau enam, lo berdua baru mau punya anak pertama, kan nggak lucu juga buat gue jadinya, kan?"Irin sontak memelototi adik iparnya yang mulutnya sungguh tidak tahu aturan itu. "Hah, anak keenam? Emang lo mau lahiran tiap tahun apa?"Syila sekarang sedang hamil anak pertama, tapi malah mikir soal kelahiran anak keenamnya. Memangnya dia mau beranak tiap tahun atau bagaimana? Apa nggak takut suaminya macam-macam di luar sana, lantaran istrinya selalu menjadi bola setiap tahunnya?Lagian mana mungkin mereka bakal menunggu sampai selama itu u

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   46 - Manisnya Rumah Tangga

    TIDAK mungkin. Irin menggelengkan kepala dan menatap Rein dengan tatapan tidak percaya."Nggak mungkinlah! Ngapain coba dia ngawasin gue? Apa untungnya buat dia? Temen akrab bukan, pacar bukan, apalagi bininya. Mana mungkin dia ngawasin gue sampai sekarang? Ngaco banget sih lo, Rein!"Rein menatap istrinya dengan wajah serius. "Alea yang bilang kayak gitu."Irin terkejut, dahinya mengernyit dan menatap Rein dengan ekspresi menyelidik. "Emang kapan lo ketemu sama Alea? Perasaan lo nggak pernah deket sama dia, kenal aja enggak, kan? Jadi, lo nggak mungkin tiba-tiba aja bisa ngobrol berdua sama dia, kan?"Rein mematung sejenak, kemudian menarik napas panjang dan mengembuskan napasnya secara perlahan. "Lo inget kejadian beberapa bulan yang lalu waktu kita di restoran dan nggak sengaja lihat Alea sama orang lain di sebelahnya?"Irin mengangguk. "Hm, kayaknya gue masih inget.""Waktu itu ada Freya di sana. Dia nanya sama kita, apa cowok yang lagi sama Alea beneran Akram atau bukan dan lo ja

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   45 - Memicu Perlahan

    IRIN terkejut saat mendapati layar ponselnya remuk. Walaupun masih bisa menyala, tapi keadaan ponsel yang hancur jelas membuatnya bertanya-tanya.Irin mengecek kotak pesan juga riwayat panggilan dan ia menemukan kata 'Intel' di riwayat panggilan."Kapan gue nerima panggilan dia?"Perasaan Irin selalu meninggalkan ponselnya, lalu kenapa panggilannya sudah terjawab dan terhubung selama satu menit lebih oleh orang yang dia bayar untuk mencari segala sesuatu tentang Akram dulu?Irin menoleh ke arah pintu kamar yang baru saja terbuka, tampak Rein tengah berjalan masuk ke kamar mereka. Saat itulah Irin sadar, kenapa suaminya malam ini terlihat berbeda.Rein pasti mengangkat panggilan itu sebelumnya? Jadi, dia sudah tahu semuanya. Namun kenapa dia hanya diam saja? Kenapa dia tidak bertanya atau bahkan marah padanya karena diam-diam Irin telah mencari tahu soal pria lain di belakangnya?"Rein," panggilnya pelan."Hm?" Rein mendongak, menatap wajah Irin tanpa ekspresi. "Kenapa?""Lo yang udah

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   44 - Awal Mula

    TANPA sadar setahun telah berlalu. Irin tidak menyangka bisa melewati satu tahun pernikahannya dengan Rein tanpa masalah apa pun. Semuanya masih berjalan baik-baik saja, tanpa masalah maupun kendala dan tentunya mereka sama-sama merasa bahagia."Gue tadi ketemu Syila, perut dia udah gede banget masa? Bukannya baru hamil enam bulan, ya?" Irin berkata pada Rein secara tiba-tiba.Syila memang dikabarkan hamil empat bulan setelah pernikahannya dengan Jake. Kabar kehamilan itu sempat menyudutkan Irin dan Rein. Mereka menikah lebih dulu, tapi belum juga ada tanda-tanda Irin hamil.Rein memang bisa menjawab semua pertanyaan dengan santai, tapi Irin merasa sedikit terpojokkan saat mendengarnya. Terutama alasan kenapa mereka belum juga memiliki momongan, alasannya karena Irin belum siap dan belum mau punya anak sekarang.Rein baru pulang kerja, dia belum mandi, kemejanya bahkan masih basah karena keringat yang mengeluarkan aroma tidak sedap. Terlebih lagi bahasan soal Syila dan Jake memang aga

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   43 - Persiapan

    PERCAKAPAN Irin dengan pasangan gila yang dimabuk cinta itu berhasil menyulut rasa keingintahuan yang ada di dalam dirinya. Rasanya sama seperti dulu, saat Irin begitu tergila-gila pada Akram dan ingin tahu segala hal yang sedang laki-laki itu kerjakan.Irin pun menyewa beberapa orang untuk menyelidiki Akram secara diam-diam agar dia bisa sedikit mengobati rasa keingintahuan yang ada di hatinya.Tentu saja, Irin menyembunyikan masalah ini dari suaminya. Dia yang setiap hari berada di apartemen, paling-paling hanya bepergian ke sekitar wilayah apartemen saja, jelas tidak akan sanggup membuat suaminya curiga kalau dia sedang mencari tahu soal pria lain sekarang.Tanpa sadar, hari demi hari pun kembali berlalu. Tidak ada informasi apa pun yang berhasil dia dapatkan soal Akram dari orang-orang yang dia kerjakan di luar sana.Walaupun merasa kecewa, tapi Irin tetap tak mau berhenti berharap. Dia masih menyuruh orang-orang itu mencari tahu hingga apa yang ingin dia ketahui mendapatkan jawab

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   42 - Bahasan Berbahaya

    MUNGKIN apa yang terjadi pagi ini hanyalah mimpi. Walaupun dia tahu pasti jika semua itu bukanlah mimpi apalagi sebuah ilusi, nyatanya dia tidak bisa mengatakan apa pun tentang apa yang sudah terjadi pagi tadi.Rein bersikap biasa, seolah tidak pernah terjadi apa pun sebelumnya. Irin pun mencoba melakukan hal serupa, berpura-pura jika pagi ini tidak pernah ada, walau isi hati dan pikirannya jelas berusaha untuk menyangkal semuanya.Karena Irin masih bisa mengingatnya. Suara pelan yang terdengar dalam sarat akan rasa takut ditinggalkan. Pelukan erat yang terasa tidak akan pernah dilepaskan. Juga tatapan mata sayu yang tampak menyimpan luka sarat akan ketakutan.Irin tidak akan bisa melupakannya begitu saja, karena pada saat itu ... dia merasa seperti sedang bercermin. Dia seperti sedang melihat dirinya di masa lalu."Hari ini lo mau ke mana?" Rein bertanya sembari menyantap sarapan yang baru dibuat Irin beberapa saat lalu.Irin mengangkat bahu. "Gue nggak tahu, soalnya belum kepikiran s

  • Crazy Marriage (Pernikahan Gila)   41 - Serangan Tiba-tiba

    JIKA bisa memilih, Rein tidak akan pulang untuk malam ini. Dia tidak ingin pulang, karena dia sudah tahu apa yang sedang menunggu kepulangannya, yakni Irin dengan segala curhatannya tentang seorang Akram Hardiansyah Putra.Bukan berarti dia tidak penasaran dengan pertemuan mereka sebelumnya, tapi sedikit demi sedikit sepertinya Rein bisa menerka, bagaimana cerita yang telah terjadi di antara mereka.Irin kembali bertemu dengan Joan. Entah sengaja atau hanya kebetulan belaka, Rein tidak mengetahuinya. Pertemuan itu jelas bukan jenis pertemuan biasa, karena sama seperti sebelumnya, Irin lebih suka menghindar jika memang dia bisa melakukannya.Joan memang masih terlihat menyukai Irin dan ingin mengejar layaknya dia tidak akan pernah melepaskan istrinya sampai kapan pun. Hampir mirip seperti obsesi, mungkin itu pula yang membuat Irin lebih memilih mengakhiri hubungan mereka sebelumnya.

DMCA.com Protection Status