Share

Minta Maaf

Penulis: Veera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

      "Paket dari siapa itu?" tanya tuan Adam yang kebetulan lewat di depan Alex yang sedang membuka paket.

       "Ini buket bunga mawar, tuan. Tapi, saya juga tidak tahu siapa pengirimnya. Tidak ada nama pengirimnya. Ini ada selembar kertas tapi hanya tertulis kata-kata pendek yang sepertinya memang ditujukan untuk nona Kirana, tuan." tutur Alex heran.

           "Buket bunga? Untuk Kirana? Aneh, sebenarnya siapa yang mengirimnya? Hanya ada dua orang yang akan mengirim ini. Kalo bukan pria itu, lalu pasti satu lagi adalah Erik.Iya, mungkin Erik." ujar tuan Adam yakin. 

           "Tidak, mungkin tuan. Pasti pengirimnya bukan tuan Erik. Kalo menurutku mungkin ini dari pria itu. Kemarin saat, dia datang dan tuan mengusirnya pria itu kelihatan tampak sangat putus asa." ucap Alex pada tuan Adam. 

        "Bisa jadi. Buang saja buket b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Contract With The Devil's man   Ternyata Iblis

    "Siapa gadis kecil tamunya?" teriak tuan Adam dari dalam rumah. "Bukan siapa-siapa tuan. Sepertinya, hanya orang iseng tuan." sahut Kirana dengan suara keras. "Oh ya, sudah. Sebaiknya kau masuk saja. Kalo cuma orang iseng. Jangan berlama-lama diam di luar." ucap tuan Adam lagi. "Baik, tuan. Ini aku juga mau masuk." sahut Kirana tak kalah keras. "Pulanglah. Dan, jangan datang lagi. Karena, aku tak mau bertemu lagi denganmu." usir Kirana kesal. "Sekali lagi, aku minta maaf, Kirana. Maaf, karena aku telah menyakitimu dan membuatmu terluka berkali-kali." ucap Edward penuh penyesalan. "Sudahlah, lupakan saja! Akan lebih baik bagi kita jika kita tidak bertemu lagi." ujar Kirana lagi. "Kau

  • Contract With The Devil's man   Siksaan Cinta

    "Sudah setengah tahun, aku bekerja di rumah tuan Adam. Tapi, hubunganku dengan tuan Adam belum juga mendapat kemajuan. Yang ada karena tuan Edo hubunganku jadi semakin jauh dengan tuan Edo." batin Kirana dalam hati. "Apa tuan Edo cinta atau tidak padaku ya?" gumam Kirana pelan. Kirana merasa pusing dibuatnya. Kisah cintanya yang tidak jelas entah akan dibawa kemana. Kirana merasa tak sanggup lagi tinggal di sini. Kirana ingin berhenti Kerja saja dari rumah tuan Adam. Tok! Tok! "Ya, masuklah!" sahut tuan Adam dari dalam ruang kerjanya. "Kenapa kau berdiri saja di situ gadis kecil? Bukankah kau datang ke ruang kerjaku untuk menemuiku? Apa ada yang ingin kau katakan?" tanya tuan Adam pelan. "Eng,.., aku rasa aku mau berhenti Kerja dari sini tuan "

  • Contract With The Devil's man   Berubah

    "Ayo, kamu harus ikut aku ke RS gadis kecil! Kalau kamu sakit bisa repot aku. Tidak ada yang membantuku mengurus rumahku yang besar itu." ajak tuan Adam lagi. "Sudah kubilang tidak perlu tuan. Aku tidak perlu ke RS. Aku hanya perlu tidur dan mungkin juga harus menjauh dari tuan untuk sementara." sahut Kirana malas. "Menjauh dariku? Kenapa? Memangnya aku yang menularkan penyakit padamu?" tanya tuan Adam semakin bingung. "Bukan! Bukan tuan yang menyebabkan aku sakit. Tapi, perasaanku yang terlalu besar pada tuan. Aku sungguh tidak tahan lagi dengan perasaan ini. Aku merana tuan. Karena rasa cinta ini." ucap Kirana panjang. Kirana memberanikan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya pada tuan Adam. Kirana sungguh tidak tahan lagi pada perasaannya. "Jadi, kau sakit karena kau memendam rasa c

  • Contract With The Devil's man   Adam Berjanji

    "Maksudmu, majikanku kenapa?" tanya Kirana bingung. "Maksudku...," Alice memutus ucapannya sesaat karena terdengar suara ketukan lagi di pintu depan rumah tuan Adam. Tok! Tok! "Gadis kecil! Itu ada siapa lagi. Cepat kau buka pintunya!" teriak tuan Adam dari dalam ruangan. "Baik, tuan. Akan aku bukakan pintunya. Tunggu, sebentar ya, Alice. Aku buka pintu dulu. Aduh, siapa lagi sih yang datang?" keluh Kirana jengkel. Klik! "Esti? Dan kau Rima bukan? Kenapa kalian semua malah datang ke sini? Aku jadi tak mengerti. Sebenarnya, siapa yang mengundang kalian semua?" tanya Kirana heran. "Sudah kubilang majikanmu." ujar Alice tenang. "Oh, ternyata kalian semua sudah datang

  • Contract With The Devil's man   Syarat Pernikahan

    "Aduh, gimana ini? Kalo hitam begini aku kan, jadi malu kalo bertemu orang." jerit Kirana panik. "Kirana, tenang lah! Cara terbaik untuk menghilangkan hitam itu adalah tidur." saran tuan Adam. "Aduh, tuan bagaimana sih? Aku sedang panik karena warna hitam ini. Tuan malah menyuruh ku tidur." ujar Kirana jengkel. "Benar, Kirana percayalah padaku. Untuk menghilangkan warna hitam tidur adalah yang terbaik. Lebih baik, kau tidur sana!" perintah tuan Adam pada Kirana. "Baiklah, tuan aku akan tidur saja." sahut Kirana sambil berbalik masuk ke dalam kamarnya. Kirana menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya. "Ayah, aku harus bagaimana ya? Apa tuan Adam tidak akan berubah? Kirana takut kalau tuan Adam beruba

  • Contract With The Devil's man   Tidak Boleh Melirik Pria Lain

    "Apa tuan akan menikah? Dengan siapa? Tapi, kenapa tuan meminta aku untuk membaca ini?" tanya Kirana bingung. "Tentu saja, aku akan menikah. Tapi, tidak sekarang. Nanti. Dan, bukan dengan orang lain. Tapi, denganmu. Maka dari itu kau kuminta untuk membaca dulu syarat-syaratnya itu. Kalau ada yang tidak kau mengerti kau bisa tanyakan padaku. Aku dengan senang hati akan menjelaskannya padamu. " ucap tuan Adam yang membuat Kirana terheran-heran. " Menikah? Denganku? Bagaimana mungkin? Apa tuan Adam tidak salah bicara? " batin Kirana dalam hati. "Bagaimana? Apa kau akan mempelajari dulu syarat-syarat tersebut?" tanya tuan Adam lagi. "Baiklah, tuan. Aku akan mempelajarinya lebih dahulu." sahut Kirana sambil membawa selembar kertas itu keluar dari ruang kerja tuan Adam. 

  • Contract With The Devil's man   Cemburu Buta

    Alex hanya menunduk. Alex tidak berani menatap tuan Adam. "Maaf, tuan. Saya hanya mengatakannya pada satu orang. Saya tidak tahu bagaimana bisa menyebar ke semua para wanita itu?" ucap Alex merasa bersalah. "Alex! Saya tunggu kamu di ruangan kerja saya. Dan, kamu urus para wanita itu. Saya gak mau tahu bagaimana caranya terserah padamu. Pokoknya, saya mau kamu bubarkan kerumunan itu. Terserah kamu bagaimana caranya?" perintah tuan Adam kesal. Tuan Adam hanya memijat pelipisnya. Pusing. " Sudah! Sudah! Bubar sana! Berita itu tidak benar. Lebih baik, kalian bubar. Sebelum tuan Adam memanggil polisi. "hardik Alex pada kerumunan wanita itu. "Ya, siapa sih yang menyebarkan rumor itu? Berita tidak benar saja di sebarin." ujar salah satu wanita itu m

  • Contract With The Devil's man   Papa Mertua

    "Besok-besok, kalo kamu mau pergi belanja. Jangan dengan Alex. Tapi, ajak aku saja. Aku mau kok, menemanimu belanja." ujar tuan Adam. "Baiklah, tuan. Kalau besok, aku mau ke pasar aku akan mengajak tuan untuk menemaniku."sahut Kirana pelan. Diam-diam Kirana merasa senang. Karena tuan Adam yang cemburu melihat Kirana pergi hanya berdua dengan Alex. Itu berarti, tuan Adam menyukainya. "Aku mau ke kamar dulu, tuan. Aku mau menaruh barang-barang ku ini dulu." pamit Kirana sambil beranjak menuju kamarnya. Dan, tuan Adam sendiri berbalik kembali menuju ruang kerjanya. Tuan Adam harus segera menyelesaikannya. Karena sebentar lagi tuan Adam akan kedatangan tamu seorang pejabat dari kota sebelah yang masih muda dan tampan. Juga, tak kalah kaya darinya. &nb

Bab terbaru

  • Contract With The Devil's man   Ternyata Edward 2

    "Baiklah, aku akan pulang. Asal kau janji akan datang ke rumahku. Kalau tidak aku akan datang lagi ke rumahmu. Dan, aku tidak peduli dengan ayahmu. Aku tetap akan datang ke sini." sahut Tuan Adam jengkel. "Iya, aku janji tuan. Tuan tidak perlu kuatir dengan itu. Terserah tuan saja, mau datang lagi atau tidak." sahut Kirana pelan. "Baiklah, akan kuingat itu. Kau janji ya akan datang ke rumahku. Akan kutunggu. Lebih baik kau cepat datang." ujar Tuan Adam pelan. "Iya, tuan. Aku janji akan datang je rumahmu. Hanya ke rumahmu saja, bukan?" tanya Kirana lagi penasaran. "Bukan hanya ke rumahku. Tapi, aku ingin kau bekerja kembali seperti dulu lagi. Bagaimana?" tanya Tuan Adam lagi. "Apa? Bekerja lagi? Kalau itu akan ku pikirkan lagi, Tuan

  • Contract With The Devil's man   Ternyata Edward 1

    "Maksudmu, tuan Kenan? Dia bukan tamu ayah. Tapi, lebih tepatnya dia adalah jodoh dari Ayah untukmu." sahut Violet pelan."Apa kau bilang? Jodoh dari Ayah? Untukku? Tidak. Aku tidak mau menikah dengan tuan muda itu. Aku bisa mencari sendiri kekasihku nanti." tolak Kirana kesal."Apa kau masih mencintai tuan Adam?" tanya Violet penuh selidiki. "Tidak! Kata siapa aku masih mencintai Tuan Adam? Aku hanya bilang kalo aku bisa mencari sendiri kekasihku. Jadi, tidak perlu ayah membantu mencarikan pria lain. Aku bahkan tidak kenal dengan pria itu lantas kenapa aku harus menerima perjodohan ini?" bantah Kirana panjang lebar. "Yah, baiklah itu terserah padamu. Kalo itu menurutmu baik lakukanlah. Aku akan mencoba membujuk ayah agar berhenti menjodohkanmu dengan pria lain." jawab Violet bijak. Mata Kirana melongo lebar. Ia

  • Contract With The Devil's man   Jodoh dari Ayah 2

    "Biarkan saja, dia. Mungkin lagi kesal saja, nanti juga dia akan baik lagi. Dia hanya kesal padaku karena aku membela Kenan. Itu saja." ujar ayah pelan."Apa? Dia marah dengan Kenan? Hanya karena ayah membela Kenan? Lagipula, kenapa ayah membela pria lain di depan Kirana?" ucap ibu pelan."Lalu, aku harus membela siapa? Kirana? Gadis itu memang semakin sulit kumengerti. Banyak berubah." ucap ayah bingung."Sudahlah, Ayah mungkin Kirana hanya tertekan saja. Sejak berhenti Kerja dari rumah Tuan Adam Kirana menjadi lebih sensitif." ucap ibu kuatir."Mungkin, saja dia tertekan bu."timpal Violet pelan." Oh, apa kau kakaknya gadis tadi? "tanya Kenan penasaran." Iya, betul tuan. Saya Violet kakaknya Kirana. "sahut Violet sambil tersenyum manis.Ayah tiba - tiba beranjak dari ruang tamu. Meninggalkan ibu, Violet dan Kenan." Violet, tolong temani Kenan mengobrol dulu! Ayah mau k

  • Contract With The Devil's man   Jodoh dari Ayah

    "Tuan Adam?" sahut keduanya bersamaan. "Iya, saya ibu. Dan, anda pasti kakaknya Kirana bukan?" ucap tuan Adam pelan. "Iya, betul. Kirana, kembalilah bersamanya. Ibu mohon. Itu jalan satu-satunya untukmu. Agar hutangmu bisa cepat lunas." ujar ibu pelan. "Kalian kenapa sih? Dari kemarin kalian seperti memojokkanku terus menerus. Kalian seperti tidak senang kalau aku di sini. Dan, kalian lebih memilih aku bekerja lagi pada Tuan Ada. Apa alasannya?" sembur Kirana kesal. "Tidak, Kirana kami tentu saja senang kau di sini. Kami hanya berharap itu lebih baik untukmu karena dengan bekerja pada Tuan Adam. Separuh hutangmu bisa lunas. Dan, kau tidak perlu susah payah mencari uang untuk hanya untuk membayar hutang pada Tuan Adam. "ujar ibu panjang lebar. " Ah, sudahlah. Nanti aku pertimbangkan lagi. Sekarang lebih baik Tuan pulang saja. Nanti, akan aku kabari. "sahut Kirana kesal. " Benarkah? Aku harap kau

  • Contract With The Devil's man   Adam Memohon 2

    " Ayo, Violet. Keluar dari sini biarkan Kirana sendiri dan memikirkan keputusan yang akan dia ambil. Dia butuh waktu untuk mempertimbangkan lagi semua ini. "ajak ibu pada Violet." Baik bu. Aku akan keluar dari sini. "sahut Violet lagi. Dan, meninggalkan Kirana sendirian yang tampak sedang memikirkan masalah ini sambil menatap cermin." Apa ini keputusan yang benar ya? Tapi, kenapa semua orang pada marah dengan keputusan yang ku ambil ini. Apa aku salah? Atau mereka mengharapkan lebih dariku?" batin Kirana dalam hati.Kirana memijat pelipisnya pusing. Dan, Kirana pun tertidur lelap.Tok! Tok!" Kirana, Kirana, bangun! Ayo, makan dulu! Nanti kamu sakit. "ujar ibu pelan.Kirana membuka matanya pelan. Mengembalikan kesadarannya perlahan. Dan, perlahan Kirana turun dari tepi tempat tidurnya."Iya, bu. Ada apa?" tanya Kirana bingung."Ada apa? Kamu tidak mau makan?" tanya ibu jengk

  • Contract With The Devil's man   Adam Memohon 1

    "Ini, coba kau lihat selebaran ini. Ada orang di kota yang sedang mencari asisten Rumah Tangga. Coba kau lihat gajinya sangat besar. Bisa untuk kita makan selama 5 bulan. Tapi, disini tidak ada kontak yang bisa di hubungi. Pelamar hanya diharuskan datang ke sebuah rumah. Nanti akan dipanggil untuk wawancara satu demi satu. Kalau majikannya cocok dengan kamu. Dia akan langsung memberi bonus sebesar 5 juta. Besar kan, bukankah kau punya banyak hutang dengan tuan Adam? Kalau kau diterima bekerja di tempat ini. Kau bisa langsung melunasi hutangmu. Bagaimana? Bukankah itu ide bagus? " tutur Angel sambil tersenyum bangga. "Betul juga, baiklah akan kucoba. Terima kasih, Angel. Aku akan datang kesana hari ini juga. Semoga saja aku di terima." ujar Kirana penuh harap. Kirana pun berganti pakaian. Dan, ia bersiap menuju rumah tersebut. Perjalanan

  • Contract With The Devil's man   Kirana Menolak

    Sontak, mata Kirana melotot kesal. Sekaligus malu. Kirana sama sekali tidak menduga kalo tuan Adam akan berbuat seperti itu. Berlutut di hadapan Kirana. Selama ini, Kirana tahu betul kalo tuan Adam itu adalah pria kejam dan berhati iblis. Sekarang, tiba-tiba tuan Adam merendah di hadapan Kirana. Tuan Adam melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan selama ini. Wajah Kirana pun memerah. Tampak beberapa pasang mata sedang menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan. "Tuan, apa yang tuan sedang lakukan? Bangun tuan, tidak enak dilihat orang. Nanti, aku dipikir mereka melakukan sesuatu pada tuan." mohon Kirana merasa tidak enak hati. Kirana jadi serba salah dibuatnya. "Katakan dulu padaku, jika kau setuju ikut denganku. Dan, kembali bersamaku. Baru aku akan bangun. Kalau kau tidak bersedia, aku akan terus berlutut seper

  • Contract With The Devil's man   Kembalilah Bersamaku

    Tuan Adam memaksa untuk masuk ke rumah gadis kecil. Sebenarnya, tuan Adam ingin mendorong ibu Kirana minggir dan tuan Adam ingin masuk. Melihat langsung apakah benar gadis kecil itu ada di dalam atau tidak. Tapi, tuan Adam takut kalau dirinya nanti di tuduh melakukan kekerasan pada wanita. Padahal, wanita itu jelas bukan siapa-siapa tuan Adam. Biar Bagaimana pun, tuan Adam tetap tidak pernah menyiksa kaum Hawa. Meskipun, ia dikenal sebagai pria berhati iblis. Namun, tetap berhati malaikat. Tuan Adam suka kasihan sendiri jika melihat wanita yang teraniaya."Kenapa anda sepertinya takut, bu? Kalau saya masuk ke rumah anda. Apa Anda menyembunyikan sesuatu di dalam rumah? Orang atau barang mungkin yang mencurigakan? Atau sebenarnya gadis kecil itu memang ada di dalam rumah anda. Tapi, anda sengaja tidak ingin dia kembali ke rumah saya. Karena mungkin anda kecewa mungkin takut anak anda terluka lagi. Jadi, anda ingin melindunginya mungkin. " tuduh

  • Contract With The Devil's man   Menjemputmu

    "Astaga, jadi itu penyebabnya kau kelihatan tersengal-sengal. Karena kau dikejar oleh tuan Adam. Kasihan sekali kau. Tapi, tuan Adam tidak tahu kan, kalau kau tinggal di sini?" tanya Alex sedikit kuatir. "Tidak, tuan. Aku sudah pastikan dia tidak mengikutiku kesini." ujar Kirana pelan. Kirana tidak yakin pada dirinya sendiri. Tidak yakin apakah tuan Adam benar tidak mengikutinya atau tidak? Tapi, setau Kirana tidak mengikutinya. "Uh, hampir saja jadi masalah. Kalo tuan Adam mengikutiku sampai kemari. Aku bisa kena marah oleh tuan Alex. Dan, pastinya aku akan merasa tidak enak karena susah menumpang di sini. Malah akan membawa mereka ke dalam masalah baru. Tuan Adam, tuan Adam memang pria yang satu itu sangat menyusahkan sekali. Jangan sampai aku berurusan dengan pria yang satu itu sekali lagi. "batin Kirana dalam hati.

DMCA.com Protection Status