Share

76. Tanda Cinta

last update Last Updated: 2021-10-09 14:16:56

(Warning! 21+ only)

"Terima kasih, Cherry…."

"Untuk apa?"

"Untuk memahami perasaanku." Alfonso mengangkat wajahnya dari pelukan Siena, menatap ke dalam mata hazel Siena. Ia sudah berhenti menangis.

Siena mengulurkan tangannya, menghapus air mata di pipi Alfonso. "Kamu tak pernah sendirian, Alf.…"

Mendadak seperti ada yang bersinar di mata Alfonso. Ia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ternyata itu adalah kalung batu safir biru yang diberikan Irina saat mereka berada di makam. Alfonso berdiri, menggenggam tangan Siena erat-erat.

"Cherry…, kalung ini adalah tanda cinta Ayahku untuk Ibuku. Sekarang, kalung ini kuberikan pada wanita yang telah menemaniku selama ini, menjadi penghiburanku, dan memahami setiap perasaanku. Hanya bersamanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   77. Kebutuhan Hati

    Siena menggeliat di atas kasur empuk. Matanya masih terpejam dengan nyamannya. Rasanya dia tak ingin terbangun. Dia hanya ingin terus berbaring, mengenang kembali indahnya malam yang dilaluinya bersama Alfonso.Alfonso mengulurkan tangannya memeluk pinggang Siena dengan protektif, waktu dia merasakan Siena mulai terbangun. Nyatanya dia sendiri sudah bangun hampir setengah jam yang lalu. Dan yang dia lakukan hanyalah menatap gadis yang berbaring di sampingnya, mengagumi kecantikan dan keindahan Siena. Rasanya dia tak akan pernah bosan memandangi Siena.Hati Alfonso masih meluap dengan rasa puas dan bahagia karena kejadian semalam. Semalam adalah pengalaman yang benar-benar baru baginya. Dia sadar, Siena memang bukan untuk dibandingkan dengan siapa pun. Dia bercinta dengan Siena dengan segenap hatinya. Bukan lagi nafsu, tapi cinta yang menguasainya!Dia tak pernah tah

    Last Updated : 2021-10-11
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   78. Serangan yang Menyakitkan

    Mata Siena tak henti menatap wanita yang berjalan lurus ke arahnya. Dia yakin sekali itu adalah Gloria, mantan kekasih Alfonso, biarpun dia baru satu kali melihat Gloria.Mau apa Gloria? Mencari Alfonso? Bagaimana Gloria bisa tahu mereka ada di Melbourne ini?"Hallo, Siena…," sapa Gloria. Senyum dan tatapan matanya sulit diartikan. "Aku yakin kamu tahu siapa aku. Jadi aku tak perlu perkenalkan diriku lagi. Boleh aku bicara denganmu sebentar?"Tanpa menunggu jawaban, Gloria langsung duduk di kursi berhadapan dengan Siena. Siena tak yakin bagaimana harus bereaksi."Kamu mencari aku?" Itu reaksi pertama Siena."Ya."Siena memutar otaknya. Apa yang mungkin mau dibicarakan oleh Gloria? Apakah Gloria sengaja datang untuk ribut dengannya? Ah, dia tak suka keribut

    Last Updated : 2021-10-11
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   79. Kehilangan

    Alfonso keluar dari ruang kerja Irina satu jam kemudian. Senyumnya mengembang karena akhirnya dia berhasil juga membujuk Irina. Irina tak keberatan jika makam ibunya dipindahkan ke Los Angeles, untuk ditempatkan bersebelahan dengan makam Kakek dan Ayahnya kelak. Sekarang rasanya ia tak sabar bertemu Siena untuk menyampaikan kabar baik ini.Alfonso berjalan ke arah kafe tempat Siena menunggu. Siena tidak terlihat. Langkahnya langsung terhenti di tempat, saat menyadari siapa yang dilihatnya sedang duduk di depan salah satu meja kafe. Gloria?"Hai, Alfonso…." Gloria tersenyum lebar menyapanya.Seketika perasaan Alfonso menjadi tidak nyaman. "Apa yang kamu lakukan di sini? Di mana Siena?" tanyanya dengan gusar."Kenapa kamu selalu tak ramah padaku?""Jangan bicara basa-basi lagi! Bagaimana kamu

    Last Updated : 2021-10-12
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   80. Permainan

    Mata Alfonso beradu pandang dengan mata Gloria. Alfonso sadar mereka berdua sama-sama keras kepala. Jika dia menggunakan cara kasar, Gloria mungkin akan tambah tutup mulut, dan dia tak akan mendapatkan informasi apa pun."Aku harap kamu jaga kesehatanmu, Gloria. Menurut dokter, kamu harus banyak istirahat dan hindari kecapekan." Alfonso berusaha menjaga suaranya setenang mungkin. "Kamu datang sendirian ke Melbourne ini?""Memangnya mau sama siapa lagi? Aku sendirian sejak kamu tinggalkan aku, Alfonso…." Gloria sengaja memancing rasa bersalah Alfonso.Alfonso duduk di pinggir tempat tidur Gloria, matanya terus menatap penuh perhatian. "Kenapa kamu begitu nekat, Gloria? Bukankah kamu sedang hamil? Tak seharusnya kamu lakukan perjalanan jauh, sendirian lagi…. Kamu bisa bahayakan janinmu."Mendengar suara lembut Alfonso,

    Last Updated : 2021-10-12
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   81. Kebetulan yang Menguntungkan

    Alfonso mengangkat ponselnya, panggilan masuk dari James, asistennya. Saat ini, dia dan Gloria sedang menuju ke bandara untuk naik pesawat kembali ke Los Angeles."Bagaimana, James?""Tuan, saya minta maaf. Tapi pesawat saya ke Los Angeles ditunda sampai besok pagi karena cuaca buruk. Di New York sedang turun salju," suara James terdengar buru-buru.Alfonso memejamkan matanya, berusaha menahan emosinya. Jika pesawat James ditunda sampai besok pagi, kemungkinan besar James tak bisa menemukan Siena karena pesawat yang ditumpangi Siena sudah mendarat lebih dulu."Oke, James, tak apa-apa. Segeralah berangkat besok. Aku butuh kamu. Akan kukabari lagi nanti," tanggap Alfonso. Lalu ia mematikan teleponnya.Sial! Segala sesuatu tak berjalan sesuai harapannya! Alfonso menundukkan kepala, menutupi wajah den

    Last Updated : 2021-10-13
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   82. Obsesi

    "Masuklah, Siena…."Siena melangkah masuk ke dalam unit apartemen Brian. Dia tidak asing dengan tempat tinggal Brian, karena dia sudah pernah beberapa kali berkunjung ke sini bersama Imelda dan teman-teman mereka yang lainnya. Lagipula apartemen Brian letaknya tidak jauh dari bekas apartemennya dulu."Kamu boleh pakai apa saja yang ada di sini. Tempat tidur, kamar mandi, semuanya, anggap saja rumah sendiri," lanjut Brian. "Tunggu sebentar, biar kubelikan kamu makanan. Kamu suka ramen yang dijual dekat apartemenku ini 'kan?""Oh, Brian, kamu masih ingat saja kesukaanku….""Tentu saja. Aku selalu ingat," ucap Brian sambil tersenyum.Senyum Brian menghangatkan hati Siena. "Terima kasih, Brian.""Mandilah dan istirahat, Siena." Kemudian Brian keluar men

    Last Updated : 2021-10-13
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   83. Pengkhianatan

    Perlahan Brian membaringkan tubuh Siena di atas sofa. Dalam kondisi tertidur pun, Siena tetap tampak begitu memesona bagi Brian. Ia mengulurkan tangannya, membelai pipi Siena yang halus."Andai saja kamu tahu, sudah berapa lama aku menahan hasratku padamu, Siena…," gumam Brian. Matanya tak lepas memandang dan mengagumi wajah Siena yang secantik malaikat."Aku yang lebih dulu kenal kamu, dekat denganmu. Kenapa kamu harus pilih Alfonso, pria kurang ajar itu? Maaf kalau aku harus gunakan cara ini. Tapi beda dengan Alfonso, aku tak akan pernah sakiti kamu, Siena…. Yang kuinginkan cuma memilikimu. Setelah kamu jadi milikku, selamanya aku tak akan pernah lepaskan kamu lagi."Brian menundukkan wajahnya, mencium bibir Siena. Ia sudah menahan keinginannya terlalu lama untuk memiliki Siena, menyentuh, mencium, dan melampiaskan hasratnya yang terdalam. Sekarang k

    Last Updated : 2021-10-14
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   84. Permintaan Siena

    Setelah Siena berganti pakaian, dia keluar dari kamar dan makan siang bersama Damien. Damien sengaja meninggalkan pekerjaannya di kantor untuk menemani Siena.Akhirnya Siena mendengar cerita lengkap dari Damien tentang semua peristiwa yang terjadi tadi pagi, termasuk detektif swasta yang disewa Carlo untuk menjaganya."Aku berutang budi padamu dan Detektif Williams. Terima kasih sudah tolong aku, Damien" ucap Siena, tapi dia tetap tak bisa menyembunyikan kepedihan di wajahnya."Banyak yang terjadi, tapi semuanya cuma menambah luka di hati," sambung Siena dengan nada datar.Damien belum pernah melihat Siena bersusah hati seperti itu, seolah gadis itu sedang memikul beban berat. Dia tak tahan melihat wajah sedih Siena."Ceritalah padaku, Siena. Biarkan aku bantu kamu."Perlahan

    Last Updated : 2021-10-14

Latest chapter

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   106. Awal dan Akhir

    "Apa maksudnya?" Kening Siena berkerut dalam. "Tapi hari ini bukan ulang tahunku."Ah, ini pasti kode, pikir Siena. Alfonso benar-benar sengaja mengerjainya tepat di hari pernikahan mereka!Siena mencari pulpen dan mulai mencoret-coret di kertas. "Tanggal ulang tahunku 17 September. Mungkin itu sebagai kunci untuk menggeser huruf yang ada. Hmm, biar kucoba."Ia menuliskan tebakannya di atas kertas.ELANHPB1791791FSJOOYC"Aneh, kenapa tak ada artinya?" Siena tertegun melihat hasilnya. "Atau… hurufnya bukan digeser ke kanan, tapi ke kiri!"Siena mencoret-coret ulang dan menulis lagi.ELANHPB1791791DERMAGA"Dermaga?" Siena berseru kaget. "Apakah Alf memintaku untuk pergi ke dermaga?"

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   105. Hari yang Sempurna

    "Dengan ini kalian berdua dinyatakan resmi menjadi suami istri. Silakan, Anda boleh mencium istri Anda."Setelah pastor selesai mengucapkan kalimat tersebut, Alfonso langsung merangkul pinggang Siena, memberikan belaian lembut di pipi Siena yang merona indah, dan mengecup bibirnya dengan penuh kasih. Seketika semua yang hadir bertepuk tangan.Segala sesuatu berjalan sesuai harapan Siena di hari pernikahannya ini. Dia tak perlu pesta mewah, hadiah mahal, atau gaun pengantin seperti putri kerajaan. Yang dia butuhkan hanyalah pernikahannya sah di hadapan Tuhan dan orang-orang yang disayanginya.Setelah acara pemberkatan pernikahan berakhir, Alfonso dan Siena mendapatkan pelukan dari Stefano, Carlo, juga Irina yang datang jauh-jauh dari Melbourne. Mendadak…."Siena Chan! Selamat ya!" Siapa lagi kalau bukan Imelda yang memekik. M

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   104. Harta Paling Bernilai

    Alfonso masuk ke dalam kamar tidur Siena dengan wajah cerah. Siena sudah berganti gaun tidur dan duduk bersandar di kepala tempat tidur, ia langsung mengarahkan pandangan ke Alfonso."Kamu kelihatan gembira…, sepertinya aku tak usah khawatir apa yang kamu bicarakan dengan Papa," celetuk Siena.Seringai Alfonso makin lebar. "Aku baru saja mendapat seorang Papa hari ini."Mulut Siena melongo. "Benarkah? Papa sudah memintamu memanggilnya Papa?"Alfonso menjawab dengan anggukan mantap. "Yup!""Oh, Alf, aku bahagia sekali mendengarnya!" Siena merentangkan kedua tangannya lebar-lebar untuk memeluk Alfonso.Alfonso duduk di samping Siena dan merangkulnya dengan mesra. "Sekarang aku punya keluarga yang utuh lagi. Aku punya seorang istri yang kucintai, ayah yang bi

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   103. Putra dan Putri

    Bagi Alfonso, hari ini adalah salah satu hari paling istimewa baginya. Ia sempat kehilangan Siena selama tiga bulan lebih, berusaha bertahan dalam hati yang hancur, bahkan menjalani hidup seperti zombie, tubuhnya hidup tapi jiwa dan pikirannya serasa kosong.Mimpi buruk itu telah berakhir. Sekarang, Siena kembali padanya. Bahkan lebih daripada yang berani dia bayangkan, dia mendapatkan Siena bersama anak mereka yang berumur tiga bulan dalam kandungan Siena!"Kamu tak mau makan, Cherry? Dari tadi aku lihat kamu belum makan apa-apa," ujar Alfonso, kelihatan cemas.Malam ini pesta pertunangan mereka sedang berlangsung di halaman belakang rumah yang sangat luas. Keluarga De Martini adalah keluarga bangsawan yang sangat terkenal dan penting di Kota Siena. Jadi tak heran kalau tamu yang berkunjung juga terus mengalir.Alfonso menuntut Si

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   102. Konspirasi

    "Selamat siang, Tuan Stefano." Alfonso memutuskan untuk menyapa lebih dulu. "Carlo, Damien…." Alfonso mengangguk pada mereka bertiga.Mata Stefano mengamati tangan Alfonso dan Siena yang terus saling bergandengan. "Siena, kamu membuat kami khawatir. Apakah Alfonso menyakitimu?" Jelas bahwa Stefano sengaja mengabaikan sapaan Alfonso."Tidak, Papa, Alfonso tak mungkin sakiti aku," Siena menjawab dengan cepat. "Papa, kumohon biar kami jelaskan dulu semuanya.""Kurasa semuanya sudah sangat jelas bagiku. Kamu memilih untuk menyakiti hati seorang pria yang baik seperti Damien, demi kembali pada pria yang jelas-jelas telah menyakitimu sebelumnya," sergah Stefano dengan suara tegas."Papa, ini semua salahku. Alfonso tak pernah sakiti aku. Aku sudah tahu kalau dia tak ada hubungannya dengan masalah Gloria, tapi waktu dia datang menem

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   101. Kejutan Terindah

    Butuh waktu beberapa detik bagi Siena untuk mencerna perkataan Alfonso. Namun yang bisa dilakukannya hanyalah menatap Alfonso dengan mata terbelalak dan mulut melongo."Aku mohon jangan menikah dengan Damien. Aku ingin kamu jadi milikku seorang. Menikahlah denganku, Cherry…." Ucapan Alfonso terdengar sangat jelas, ucapan yang menimbulkan rasa hangat yang menjalari hati Siena."Alf….""Ya?""Kamu sadar kalau kamu baru saja memintaku menikah denganmu? Di dalam sebuah garasi mobil yang tertutup, di mana kamu baru saja menculikku tepat di hari pertunanganku dengan Damien?"Alfonso terpaku sesaat. "Yah…, aku bisa lakukan hal yang lebih gila lagi kalau kamu mau. Aku bisa saja tiba-tiba muncul di rumahmu, dan berteriak memprotes tepat saat Damien baru saja mau pasangkan cincin pertun

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   100. Bunga Sakura

    "Kamu cantik sekali, Siena," puji Viola, wanita paruh baya yang menjadi penata rias Siena.Siena sedang berada di salon untuk merias diri sebelum acara pertunangannya dengan Damien nanti malam. Tadinya dia hendak merias diri sendiri saja, tapi Carlo bersikeras bahwa dia harus tampil istimewa di hari yang istimewa ini.Jadilah dia akhirnya berangkat ke salon dengan sedikit enggan, diantar oleh Pino. Sedangkan Stefano, Carlo, dan Damien mempersiapkan acara yang akan diadakan di rumahnya."Apa dandananku… tidak berlebihan?" Siena ragu melihat penampilannya sendiri di cermin. Dia bukan gadis yang suka dandanan tebal selama ini."Jelas tidak. Dandanan ini sangat sempurna untuk acara spesial," Viola meyakinkannya sambil tersenyum."Maaf, maksudku, tentu saja hasil dandananmu sangat sempurna, Viol

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   99. Melepaskan

    Saat Alfonso mengemudikan mobilnya masuk ke halaman depan rumah, dia merasa curiga dengan mobil limusin putih yang diparkir di area taman umum yang berada persis di seberang rumah.Tak banyak orang yang mengendarai mobil limusin ke mana-mana karena terlalu mencolok. Siapa pemilik limusin itu, seorang selebritis yang sengaja mencari perhatian?Alfonso melangkah masuk ke dalam rumah, dan seketika terhenti karena mencium bau ganjil yang tak biasanya. Bau yang mengingatkan dia pada sesuatu.Ia mempercepat langkahnya, matanya mencari-cari sampai akhirnya dia melihat apa yang dicurigainya. Carlo sedang duduk di ruang tengah rumahnya sambil mengisap cerutu!"Aku rasa sudah saatnya aku sewa petugas keamanan untuk jaga rumah ini. Supaya orang-orang seperti kamu tak bisa masuk seenaknya," nada suara Alfonso terdengar ketus.

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   98. Lebih Pantas

    Alfonso keluar dari mobilnya. Matanya langsung melihat Brian dan Gloria yang sedang duduk bersebelahan di depan mobil kopi mereka, menatapnya dengan wajah serius."Apa kabar, Alfonso?" Gloria yang lebih dulu menyapa, karena Brian diam saja."Hai, Gloria. Bagaimana keadaanmu, sehat?" balas Alfonso. Ia berdiri di depan mereka berdua."Sehat, biarpun aku kelihatan makin mengembang tiap hari," celoteh Gloria, terkikik geli dengan gurauannya sendiri."Menurutku kamu kelihatan seperti ibu hamil yang modis, Gloria," puji Alfonso, tapi matanya melirik ke Brian.Dia mengatakan itu semata-mata untuk memberi dukungan pada Gloria, tanpa ada maksud merayu. Tapi dia tahu sifat Brian yang posesif. Wajah Brian seketika tampak berubah.Dalam hati Alfonso rasanya ingin tertawa. Pa

DMCA.com Protection Status