Share

30. Pilihan

last update Last Updated: 2021-09-22 12:25:36

Alfonso tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya mendengar ucapan Siena. Sebenarnya dia memang sudah pernah mencari informasi tentang keluarga dan masa lalu Siena. Tujuannya waktu itu adalah menemukan kelemahan Siena, menggunakannya untuk mengancam Siena. Tapi memang tak banyak yang bisa dia temukan.

Yang paling membuatnya penasaran adalah sosok ayah kandung Siena. Tak ada catatan tentang siapa pria itu. Siena bahkan tak memakai nama belakang ayahnya, melainkan nama belakang ibunya, Mori. Ini sebenarnya hal yang sudah sangat lazim di Amerika, mengingat banyak pasangan yang memiliki anak, tapi tak menikah, atau seorang single mother yang memilih membesarkan anaknya sendiri.

Akhirnya Alfonso cuma bisa berasumsi, ibu Siena mungkin telah bercerai dengan suaminya di Jepang, sebelum pindah ke Los Angeles. Sekarang, sebuah pengakuan yang jujur mendadak keluar dari mulut Siena sendiri.

"Waktu itu, Mama baru kuliah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   31. Mabuk

    "Jahat sekali mereka! Kenapa mereka seperti itu? Mereka tak punya hak untuk usir kamu!" Alfonso marah-marah di dalam mobil, setelah mendengar cerita Siena."Itu kejadian yang sudah lama! Lagipula apa urusannya dengan mereka? Urus saja masalah mereka sendiri!" Nada suara Alfonso makin lama makin tinggi."Sudahlah, Alf…. Aku sudah cerita 'kan? Itulah kenyataan yang aku hadapi dari dulu di tempat ini."Alfonso bisa merasakan kegetiran dalam suara Siena. Dia bisa melihat kalau Siena seperti menahan tangis. Rasanya dadanya bergemuruh oleh amarah. Kenapa orang-orang itu begitu jahat? Dengan seenaknya menuduh seseorang sebagai pembawa aib, padahal belum tentu hidup mereka sendiri lebih baik. Siapa juga yang tak pernah melakukan kesalahan seumur hidupnya?Bahkan waktu mereka kembali ke Hotel Sakura pun, Alfonso masih merasa marah, karena wajah Siena tetap murung."He

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   32. Godaan

    BYUR!"Cherry!"Alfonso berteriak panik saat tubuh Siena terjun, atau lebih tepatnya jatuh ke dalam kolam air hangat itu. Siena terjatuh dengan posisi menelungkup. Tanpa pikir panjang, Alfonso terjun ke kolam dengan pakaian lengkap juga, bergegas menarik tubuh Siena ke pinggir. Ia menengadahkan wajah Siena untuk memeriksa napas gadis itu."Demi Tuhan, Cherry!! Apa kamu mau bunuh diri?!" teriak Alfonso dengan suara bergetar.Mata Siena terpejam, tak sadarkan diri, tapi dia masih bernapas. Alfonso menarik napas lega. Tak ada gunanya dia marah-marah, Siena sudah tak bisa merespons sekarang. Dia menggendong tubuh Siena naik dari dalam kolam. Tubuh mereka berdua basah kuyub, air menetes membasahi lantai kamar."Orang bodoh mana yang taruh kolam air hangat di samping ruang tidur?!" maki Alfonso. "Karyawan hotel ini ceroboh! Awas! Aku habisi mereka besok!"

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   33. Berbahaya

    Stop! Siena berusaha memerintah tubuhnya supaya berhenti bereaksi, tapi tubuhnya seolah tak mau mematuhi otaknya lagi. Tubuhnya lebih memilih untuk merespons godaan kenikmatan yang ditawarkan bibir Alfonso. Ia merintih, napasnya tersengal, kulitnya terasa hangat di dalam pelukan tangan Alfonso. Kenapa tubuhnya tak mau menurut pada otaknya? Alfonso tak bisa menahan senyumnya melihat reaksi Siena. Mata gadis itu masih terpejam, tapi jelas Siena menikmati ciuman dan sentuhannya. Ia makin bergairah untuk menggoda Siena. Terus dikecupnya kulit leher Siena yang mulus, jarinya ikut menyusup ke dalam blouse Siena, membelai perut gadis itu. Bibirnya bergerak naik ke pipi Siena, mencium dan membelai dengan lidahnya. "Kamu suka, Cherry?" bisik Alfonso di dekat telinga Siena. Siena merasa seperti kehabisan napas karena 'serangan' Alfonso. Bibirnya mau tak mau terbuka untuk menarik napas. P

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   34. Rumah

    Siena dan Alfonso duduk di ruang makan yang kemarin, mereka sedang menikmati sarapan. Bedanya kali ini makanan yang disajikan cuma sedikit dan pastinya tanpa sake. Uh, kepala Siena berdenyut tiap kali teringat sake! Gara-gara minuman itu, dia melakukan hal yang gila semalam dan pagi ini dengan Alfonso!Ia melirik Alfonso yang sedang makan dengan tenangnya di hadapannya. Pria itu sedang menikmati semangkuk gyudon, sambil sesekali menyeruput ocha hangat.'Menyebalkan…. Kenapa dia bisa begitu tenang, seakan tak pernah terjadi apa-apa?' omel Siena dalam hati.Bagaimana Siena tidak kesal? Jantungnya masih berdebar-debar kalau mengingat apa yang terjadi antara mereka di atas tempat tidur. Sentuhan dan belaian Alfonso seolah masih terasa di kulitnya, begitu juga ciuman pria itu bagai tak mau hilang dari bibirnya! Padahal dia sudah menghabiskan waktu lama di kamar mandi pagi ini, hanya untuk merendam tubuhny

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   35. Lebih Dekat

    Kata-kata Siena membuat Alfonso terdiam. Dia benar-benar berharap apa yang dikatakan Siena benar, tapi mungkin dia masih malu untuk mengakuinya. Keras kepala dan ego yang terlalu besar, itulah yang jadi sumber masalah di dalam keluarganya. Sifat Alfonso sama saja dengan sifat ayahnya dan kakeknya. Gara-gara sifat buruk mereka itu, mereka terlalu gengsi untuk mengakui perasaan mereka yang sesungguhnya.Berbeda dengan Siena, gadis itu selalu polos dan spontan dalam mengungkapkan perasaan. Bahkan hanya dengan Siena saja, Alfonso bisa jujur menceritakan masa lalunya. Mungkin karena dia merasa nyaman, mungkin karena Siena terlihat peduli, atau mungkin Siena memang telah memiliki tempat khusus di hatinya."Terima kasih, Cherry…. Aku harap kamu benar. Tapi apa yang kukatakan tadi juga serius. Sekarang aku mulai mengerti, kenapa Kakek sangat dekat dengan kamu dan ibumu. Bisa dikatakan, kisah hidup kita mirip. Kita semua sama-sam

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   36. Musuh?

    Siena dan Alfonso berjalan bergandengan tangan keluar dari rumah masa kecil Siena. Hati Siena masih terasa hangat. Ucapan Alfonso seakan terus terngiang di telinganya. Alfonso berkata ingin memulai semuanya dari awal lagi, dan bahkan memintanya untuk menjadi pendamping pria itu. Apa itu artinya mereka jadi sepasang kekasih? Kenapa ada desir aneh di hatinya, dan jantungnya masih terus meletup-letup, seperti seseorang yang baru saja mendapat hadiah yang dinanti-nanti? Mereka berjalan ke mobil. Alfonso menoleh ke belakang seperti mencari sesuatu, sebelum akhirnya dia masuk ke dalam mobil. "Aneh…," gumam Alfonso. Lagi-lagi dia menolehkan kepalanya ke jendela belakang mobil. "Ada apa?" Siena keheranan. "Mobil itu seperti mengikuti kita." Alfonso menunjuk sebuah mobil SUV warna putih yang diparkir beberapa meter di belakang mobil mereka. "Sejak kita keluar dari Hotel Sakura sampai ke

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   37. Tantangan

    Alfonso mengerang pelan, "Aku bosan melihatnya." Pandangan Siena beralih ke wajah pria itu. "Bagaimana kalau kali ini, kamu yang coba pecahkan kode ini?" Senyum usil terukir di bibir Siena. "Kamu sedang mengerjai aku?" Alis Alfonso terangkat. "Bukan, tapi aku menantang kamu." Senyum Siena makin lebar. Alfonso mencermati wajah Siena sesaat. "Aah…." Mendadak dia ikut tersenyum. "Jadi kamu sudah tahu jawabannya? Dan kamu mau cobai aku, ingin lihat apakah aku bisa lebih cerdas daripada kamu?" Siena tak bisa menahan tawanya. Untuk pertama kalinya dia bisa menikmati menertawakan Alfonso, bukan karena ingin mengejek, tapi lebih karena hatinya sedang gembira. "Aku belum tahu jawabannya, tapi aku sedang menebak-nebak. Kita lihat saja, apa kamu juga bisa pecahkan kode ini?" Siena makin berani menantang Alfonso. Mata bir

    Last Updated : 2021-09-22
  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   38. Bertemu Kembali

    "Alfonso Garcia…?" Mendadak wanita bermata hijau itu menyebutkan nama Alfonso. Siena dan Alfonso menoleh bersamaan ke arahnya. Wajah wanita itu tampak terkejut, tapi sedetik kemudian dia tersenyum lebar. "Astaga! Kamu benar-benar Alfonso!" pekiknya. "Kamu masih ingat aku 'kan?" Alfonso mengerutkan dahi. Siapa wanita ini? Mata emerald-nya memang sangat indah, kulitnya juga bersinar cerah. Apa mungkin dia…? Wanita itu melepaskan topi beanie warna pink dari kepalanya, sehingga rambutnya yang merah kecokelatan jatuh terurai dengan indahnya sampai ke punggungnya. "Ini aku, Sasha! Sasha Petrova…!" Nama itu terdengar seperti nama Rusia, dan logat bicaranya juga unik. "Sa-sha…?" Alfonso masih berusaha mengingat-ingat. "Ah, jangan katakan kalau kamu lupa! Aku Sasha, wakil Rusia dalam kontes Miss Universe tiga tahun yan

    Last Updated : 2021-09-22

Latest chapter

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   106. Awal dan Akhir

    "Apa maksudnya?" Kening Siena berkerut dalam. "Tapi hari ini bukan ulang tahunku."Ah, ini pasti kode, pikir Siena. Alfonso benar-benar sengaja mengerjainya tepat di hari pernikahan mereka!Siena mencari pulpen dan mulai mencoret-coret di kertas. "Tanggal ulang tahunku 17 September. Mungkin itu sebagai kunci untuk menggeser huruf yang ada. Hmm, biar kucoba."Ia menuliskan tebakannya di atas kertas.ELANHPB1791791FSJOOYC"Aneh, kenapa tak ada artinya?" Siena tertegun melihat hasilnya. "Atau… hurufnya bukan digeser ke kanan, tapi ke kiri!"Siena mencoret-coret ulang dan menulis lagi.ELANHPB1791791DERMAGA"Dermaga?" Siena berseru kaget. "Apakah Alf memintaku untuk pergi ke dermaga?"

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   105. Hari yang Sempurna

    "Dengan ini kalian berdua dinyatakan resmi menjadi suami istri. Silakan, Anda boleh mencium istri Anda."Setelah pastor selesai mengucapkan kalimat tersebut, Alfonso langsung merangkul pinggang Siena, memberikan belaian lembut di pipi Siena yang merona indah, dan mengecup bibirnya dengan penuh kasih. Seketika semua yang hadir bertepuk tangan.Segala sesuatu berjalan sesuai harapan Siena di hari pernikahannya ini. Dia tak perlu pesta mewah, hadiah mahal, atau gaun pengantin seperti putri kerajaan. Yang dia butuhkan hanyalah pernikahannya sah di hadapan Tuhan dan orang-orang yang disayanginya.Setelah acara pemberkatan pernikahan berakhir, Alfonso dan Siena mendapatkan pelukan dari Stefano, Carlo, juga Irina yang datang jauh-jauh dari Melbourne. Mendadak…."Siena Chan! Selamat ya!" Siapa lagi kalau bukan Imelda yang memekik. M

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   104. Harta Paling Bernilai

    Alfonso masuk ke dalam kamar tidur Siena dengan wajah cerah. Siena sudah berganti gaun tidur dan duduk bersandar di kepala tempat tidur, ia langsung mengarahkan pandangan ke Alfonso."Kamu kelihatan gembira…, sepertinya aku tak usah khawatir apa yang kamu bicarakan dengan Papa," celetuk Siena.Seringai Alfonso makin lebar. "Aku baru saja mendapat seorang Papa hari ini."Mulut Siena melongo. "Benarkah? Papa sudah memintamu memanggilnya Papa?"Alfonso menjawab dengan anggukan mantap. "Yup!""Oh, Alf, aku bahagia sekali mendengarnya!" Siena merentangkan kedua tangannya lebar-lebar untuk memeluk Alfonso.Alfonso duduk di samping Siena dan merangkulnya dengan mesra. "Sekarang aku punya keluarga yang utuh lagi. Aku punya seorang istri yang kucintai, ayah yang bi

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   103. Putra dan Putri

    Bagi Alfonso, hari ini adalah salah satu hari paling istimewa baginya. Ia sempat kehilangan Siena selama tiga bulan lebih, berusaha bertahan dalam hati yang hancur, bahkan menjalani hidup seperti zombie, tubuhnya hidup tapi jiwa dan pikirannya serasa kosong.Mimpi buruk itu telah berakhir. Sekarang, Siena kembali padanya. Bahkan lebih daripada yang berani dia bayangkan, dia mendapatkan Siena bersama anak mereka yang berumur tiga bulan dalam kandungan Siena!"Kamu tak mau makan, Cherry? Dari tadi aku lihat kamu belum makan apa-apa," ujar Alfonso, kelihatan cemas.Malam ini pesta pertunangan mereka sedang berlangsung di halaman belakang rumah yang sangat luas. Keluarga De Martini adalah keluarga bangsawan yang sangat terkenal dan penting di Kota Siena. Jadi tak heran kalau tamu yang berkunjung juga terus mengalir.Alfonso menuntut Si

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   102. Konspirasi

    "Selamat siang, Tuan Stefano." Alfonso memutuskan untuk menyapa lebih dulu. "Carlo, Damien…." Alfonso mengangguk pada mereka bertiga.Mata Stefano mengamati tangan Alfonso dan Siena yang terus saling bergandengan. "Siena, kamu membuat kami khawatir. Apakah Alfonso menyakitimu?" Jelas bahwa Stefano sengaja mengabaikan sapaan Alfonso."Tidak, Papa, Alfonso tak mungkin sakiti aku," Siena menjawab dengan cepat. "Papa, kumohon biar kami jelaskan dulu semuanya.""Kurasa semuanya sudah sangat jelas bagiku. Kamu memilih untuk menyakiti hati seorang pria yang baik seperti Damien, demi kembali pada pria yang jelas-jelas telah menyakitimu sebelumnya," sergah Stefano dengan suara tegas."Papa, ini semua salahku. Alfonso tak pernah sakiti aku. Aku sudah tahu kalau dia tak ada hubungannya dengan masalah Gloria, tapi waktu dia datang menem

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   101. Kejutan Terindah

    Butuh waktu beberapa detik bagi Siena untuk mencerna perkataan Alfonso. Namun yang bisa dilakukannya hanyalah menatap Alfonso dengan mata terbelalak dan mulut melongo."Aku mohon jangan menikah dengan Damien. Aku ingin kamu jadi milikku seorang. Menikahlah denganku, Cherry…." Ucapan Alfonso terdengar sangat jelas, ucapan yang menimbulkan rasa hangat yang menjalari hati Siena."Alf….""Ya?""Kamu sadar kalau kamu baru saja memintaku menikah denganmu? Di dalam sebuah garasi mobil yang tertutup, di mana kamu baru saja menculikku tepat di hari pertunanganku dengan Damien?"Alfonso terpaku sesaat. "Yah…, aku bisa lakukan hal yang lebih gila lagi kalau kamu mau. Aku bisa saja tiba-tiba muncul di rumahmu, dan berteriak memprotes tepat saat Damien baru saja mau pasangkan cincin pertun

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   100. Bunga Sakura

    "Kamu cantik sekali, Siena," puji Viola, wanita paruh baya yang menjadi penata rias Siena.Siena sedang berada di salon untuk merias diri sebelum acara pertunangannya dengan Damien nanti malam. Tadinya dia hendak merias diri sendiri saja, tapi Carlo bersikeras bahwa dia harus tampil istimewa di hari yang istimewa ini.Jadilah dia akhirnya berangkat ke salon dengan sedikit enggan, diantar oleh Pino. Sedangkan Stefano, Carlo, dan Damien mempersiapkan acara yang akan diadakan di rumahnya."Apa dandananku… tidak berlebihan?" Siena ragu melihat penampilannya sendiri di cermin. Dia bukan gadis yang suka dandanan tebal selama ini."Jelas tidak. Dandanan ini sangat sempurna untuk acara spesial," Viola meyakinkannya sambil tersenyum."Maaf, maksudku, tentu saja hasil dandananmu sangat sempurna, Viol

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   99. Melepaskan

    Saat Alfonso mengemudikan mobilnya masuk ke halaman depan rumah, dia merasa curiga dengan mobil limusin putih yang diparkir di area taman umum yang berada persis di seberang rumah.Tak banyak orang yang mengendarai mobil limusin ke mana-mana karena terlalu mencolok. Siapa pemilik limusin itu, seorang selebritis yang sengaja mencari perhatian?Alfonso melangkah masuk ke dalam rumah, dan seketika terhenti karena mencium bau ganjil yang tak biasanya. Bau yang mengingatkan dia pada sesuatu.Ia mempercepat langkahnya, matanya mencari-cari sampai akhirnya dia melihat apa yang dicurigainya. Carlo sedang duduk di ruang tengah rumahnya sambil mengisap cerutu!"Aku rasa sudah saatnya aku sewa petugas keamanan untuk jaga rumah ini. Supaya orang-orang seperti kamu tak bisa masuk seenaknya," nada suara Alfonso terdengar ketus.

  • Code of Seduction (Bahasa Indonesia)   98. Lebih Pantas

    Alfonso keluar dari mobilnya. Matanya langsung melihat Brian dan Gloria yang sedang duduk bersebelahan di depan mobil kopi mereka, menatapnya dengan wajah serius."Apa kabar, Alfonso?" Gloria yang lebih dulu menyapa, karena Brian diam saja."Hai, Gloria. Bagaimana keadaanmu, sehat?" balas Alfonso. Ia berdiri di depan mereka berdua."Sehat, biarpun aku kelihatan makin mengembang tiap hari," celoteh Gloria, terkikik geli dengan gurauannya sendiri."Menurutku kamu kelihatan seperti ibu hamil yang modis, Gloria," puji Alfonso, tapi matanya melirik ke Brian.Dia mengatakan itu semata-mata untuk memberi dukungan pada Gloria, tanpa ada maksud merayu. Tapi dia tahu sifat Brian yang posesif. Wajah Brian seketika tampak berubah.Dalam hati Alfonso rasanya ingin tertawa. Pa

DMCA.com Protection Status