Tetapi Adena masih merengek-rengek agar Adi tidak marah dan tidak menghindar darinya. Karena Adi adalah pria yang lembut dan mudah tersentuh maka dia tetap memberi Adena kesempatan karena dia kasihan dengan Adena dia tidak tega membuat Adena bersedih apalagi sampai menangis karena nya, bagi Adi cukup dia yang merasakan sakit hati jangan lagi orang lain merasakannya termasuk Adena.Namun kebaikan hati Adi membuat dia mudah di manfaatkan, sampai pada suatu saat dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap Adena dan mengancam Adena akan mencari Akmal dan melaporkan semua tentang mereka pada Akmal."Kamu mau apa? Kamu mau kalau aku akan temui tunangan kamu itu dan akan mengatakan semuanya tentang kamu dan aku?""Jangan seenaknya kamu, mentang-mentang aku diam dan terima semua perbuatan kamu selama ini kamu bisa seenak jidatmu buat orang? Heh?""Terserah kamu, kamu jangan mengancam""Kamu pikir ini hanya sekedar ancaman? Oke! Tunggu saja kamu ya, kamu belum tau kalau aku udah nekat akan gimana
Hari-hari Adena tidak tenang dia kepikiran dengan omongan Adi yang mengatakan dia akan mempublikasikan soal dia dengan Adena di media sosial agar semua orang tau tentang mereka.Namun Adena berusaha berbaikan dengan Adi agar Adi tidak melakukan sesuatu yang akan menyebabkan kekacauan dalam hubungannya dengan Akmal."Tolong jangan buat hal yang aneh-aneh, aku tau aku salah tapi apa kamu tega sama aku begitu?""Kamu nanya aku tega? Kamu sendiri itu lebih tega, luar biasa rasa sakit yang aku rasakan karena kamu, kamu masih bertanya apa aku tega?Adi tetap berkata dia akan melakukan apa yang telah dia katakan, karena dia terlanjur sakit hati dengan adena. Adena Adena sangat gelisah karena omongan Adi, tapi dia mencoba mengabaikannya dia berpikir Adi tidak akan begitu jahat padanya walaupun dia telah menyakiti Adi. Adena tidak bisa percaya bahwa Adi akan melakukan ancaman yang telah dia katakan itu.Adena mengabaikan omongan Adi walaupun sebenarnya dia sangat takut, karena tau Adi orang n
Setelah beberapa hari mereka tidak berkomunikasi, Adena mencoba kembali menghubungi Adi. Ternyata Adi selama mereka tidak berkomunikasi memikirkan soal apa yang telah dia katakan pada Adena. Walaupun dia melakukan apa yang telah dia katakan itu juga tidak akan membuat dia tenang, akhirnya pikiran Adi terbuka dan merespon Adena dengan baik. Walau sebenarnya dia masih marah dengan Adena namun tidak semarah kemarin itu. Mereka berbicara melalu telpon. "Halo, " "Iya halo." "Aku pikir kamu tidak akan menghubungi aku lagi setelah aku mengancam mu" "Memangnya kamu serius dengan omongan kamu itu yang mengancam aku" "Saat itu aku serius, lalu aku berpikir apa gunanya aku melakukan itu sama kamu, itu juga gak bisa buat aku tenang. Selama seminggu penuh aku memikirkan itu. Lebih baik aku pasrah, aku terima dengan ikhlas. Dan sekarang hati aku lumayan tenang. Sekarang apa tujuan kamu hubungi aku? Kalau buat berantem aku gak mau, aku udah capek." (Nada kesal bercampur kecewa) "Kok kamu ng
Kemudian mereka berbaikan Adi mencoba menerima kenyataan bahwa Adena sudah bertunangan dan berharap mereka akan kembali seperti sebelumnya.Karena Adena selalu mengatakan dia hanya menginginkan Adi, pertunangan itu terjadi bukan karena keinginannya.Dia terpaksa menyetujui pertunangan itu karena memikirkan keluarga, itulah alasan yang di katakan Adena pada Adi tentang pertunangannya.Pertunangan Adena dengan Akmal berlangsung selama setahun.Adi sudah mengikhlaskan Adena, walaupun dia masih sering merindukan Adena dan mereka masih berkomunikasi tapi tidak sesering dulu. Kadang hanya menanyakan kabar, dan tiba pada saat Adi mulai membuka hati pada wanita lain.Padahal dulunya dia bilang ke Adena bahwa dia tidak akan berpacaran lagi selama dua tahun kedepan, jika sudah menemukan orang yang tepat dia akan langsung menikahinya.Lalu entah kenapa dengan begitu cepat Adi mulai membuka hati dan mengatakan yang sejujurnya pada Adena. Namun Adena mengulang perkataannya dulu."Ada yang mau aku
"Jadi kamu maunya aku tidak berpcaran gitu? Aku harus nikmati sendirian rasa sakit yang kamu tinggalkan untukku? Sedangkan kamu mau menikah sama orang lain dan aku harus ikutin omongan kamu untuk tidak berpacaran? Egois sekali kamu. Kamu cuma mikir sakitnya kamu doang, sedangkan sakitku apa pernah kamu perduli ? Heh? Adi merasa kesal dengan omongan Adena yang begitu egois. Adena masih mengulang-ngulang kata bahwa Adi tidak akan berpacaran secepat itu."Ya karena kamu tidak seperti yang kamu bilang dulu."Lalu sikap kamu sekarang apa kaya seperti yang kamu bilang dulu ke aku? Engga juga kan? Dulu kamu berjanji gak akan tinggalin aku kan? Sekarang buktinya apa? Kamu lebih milih sama orang lain ketimbang aku. Sadar dong. Jangan cuma nyalahin aku saat aku sudah milih buat move on. Ego banget kamu.Adena bersedih dengan perbuatan Adi, dia tidak terima bahwa Adi sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya Adena memang sangat egois. Dia tidak menyangka secepat itu Adi akan melupakannya.Adena
Dan ternyata walaupun Adi sudah memiliki pacar namun dia masih mendahulukan Adena, kalau dia sedang telponan dengan pacarnya dan ada panggilan masuk dari Adena, dia akan mencari alasan dan mematikan telponnya lalu menghubungi Ade kembali karena sebenarnya dia memang masih sangat mencintai Adena dia takut Adena akan marah karena dia tau Adena pasti cemburu."Kenapa? Ada apa telpon? "Bukannya kamu lagi telponan sama pacar kamu? (Adena kesal)"Iya, tapi sudah aku matikan Karena kamu menelpon""Oh jadi gitu? Ya sudah telpon balik saja pacara kamu, nanti dia marah""Aku udah buat alasan mau keluar, karena aku ingin menelpon kamu""Em, siapa sih pacar kamu itu? Siapa namanya? ( Adena penasaran karena dia belum mengetahui siapa pacar Adi)"Kenapa? Kamu ingin tau sekali, cemburu?(nada mengejek) nanti aku udah gak bisa sering hubungi kamu ya kan aku sudah punya pacar sekarang hehe""Terserah kamu.Adena mencari tau lagi tentang siapa sebenarnya pacarnya Adi, kebetulan perempuan itu ada mengome
Adena malah marah saat mendengar omongan nya Mila yang mengatakan dia memacari Adi saat berpacaran dengan orang lain. Takutnya Adi malah menjelek-jelekkan dia pada Mila. Lalu Adena menghubungi Adi. "Apa yang kamu katakan pada pacar mu itu?" "Katakan apa? Aku gak bilang apa-apa" "Gak usah bohong deh, dia bilang ke aku bahwa kamu menceritakan semua tentang kita pada nya" "Lah Mana ada, mungkin dia berbohong itu dia sengaja menipu kamu agar tau lebih tentang kita, gak usah di open dia memang gitu. "Awas aja kalau aku tau kamu jelek-jelekkan aku "Iyaa.. aku gak sejahat itu. Kalau aku mau jahat sama kamu udah dari dulu aku lakukan saat aku mengancam mu dulu" "Walaupun kamu ngomong gitu, tetap saja aku masih marah" (curiga kalau Adi benar-benar menjelek-jelekkannya pada Mila) "Aku gak sejahat itu, gimana-gimana kamu itu orang yang pernah aku sayang, dan sampai sekarang aku masih merasakan hal yang sama" "Masa? Kan kamu sudah punya dia sekarang" "Dia ya dia, kamu ya kamu. Beda bodo
Walaupun begitu mereka sudah jarang berkomunikasi dikarenakan Adena bertemu dengan seseorang yang baru di sebuah kegiatan sebagai partner kerja.Adena mendapatkan tawaran pekerjaan dari mba Sinta yang merupakan kerabatnya. Sinta menjelaskan tentang pekerjaan itu dan juga menyebutkan ada lima orang partner dalam pekerjaan itu.Sebelum Adena menyetujui tawarannya Sinta, Adena menanyakan siapa-siapa saja partner mereka."Partner kita ada 5 orang sistem kerja kita kerja kelompok, gimana?" Ucap Sinta."Siapa-siapa saja partner nya mba?", Tanya Adena."Ada mute, Susy, Fadhil, aku dan kamu kalau mau."Saat mendengar nama Fadhil, Adena penasaran siapa itu Fadhil. Lalu dia menanyakan."Partner kita sudah dewasa semua apa ada yang seumuran aku mba? Aku gak nyaman aja kalau gak ada yang seumuran""Partner kita ada yang udah nikah. Tapi ada si Fadhil dia masih mahasiswa juga kaya kamu. Nanti dia yang MC di acara kita.Mendengar itu Adena semakin penasaran dan mencari tau tentang Fadhil di media so
keesokan harinya.......Akmal pulang kerumah Adena pada sore hari. Adena menyambut kepulangan Akmal dengan senyuman bahagia.Malam pertama mereka sudah tiba, tetapi mereka tidak bisa melewatinya seperti orang-orang biasa pada umumnya.Mereka tidak bisa menghabiskan malam pertama dengan penuh cinta. Tidak bisa memadu kasih dan asmara di antara pasangan yang baru menikah.Mereka hanya melewatinya dengan bermanja-manja. Namun gairah di antara mereka harus tertahankan.Dikarenakan Adena kedatangan tamu yang tak di undang pada hari Akad mereka.Akmal sudah mengetahuinya, namun dia sengaja bercanda dengan Adena yang terlihat malu-malu.Saat mereka sedang asyik bercerita dan bersenda gurau. Tiba-tiba Akmal menanyakannya pada Adena."Udah bisa kita mulai?" tanya Akmal sambil menggenggam tangan Adena dan mendekatkan wajahnya ke muka Adena, lalu ia tersenyum."mulai apaan?" sahut Adena yang deg-degan."yahh apalagi yang di lakukan pasangan yang baru menikah hehe""ih kan udah di bilangin lagi
Setelah acara akad selesai, Adena melanjutkan foto preweddingnya yang di rencakan di tepi pantai.Saat di perjalanan, Eci menunjukkan respon Adi pada foto Adena di medsosnya.Sambil membisikkan "coba liat!" Sembari menunjukkan pada Adena.Lalu Adena memberi isyarat "ssstttt.." karena Akmal berada di sampingnya. Adena dan Eci ketawa senyam- senyum karena membahas Adi.Akmal tidak menghiraukannya, karena di dalam mobil itu ada beberapa orang lagi teman yang lain.....Tiba di tempat tujuan mereka.Lalu mereka lanjut mengambil gambar agar segera selesai.Namun Adena merasa risih saat bergaya, karena fotografernya itu si Rudy pernah naksir dengan Adena. Bahkan pernah mengajak Adena buat berpacaran, namun karena mereka bersaudara jadi Adena menolaknya.Karena Adena yakin, bahwa Rudy juga hanya main-main saja. Karena sifat playboynya yang tidak bisa di hilangkan.Adena mengacuhkan omongan Rudy pada dia.Setelah selesai berfoto, mereka makan bersama di tepi pantai.Lalu Rudy banyak mengambil
Ternyata saat itu Adi sudah lama mengakhiri hubungannya dengan Mila. Dia masih berharap pada Adena mungkin suatu saat, Adena akan memilihnya walaupun Adena sudah bertunangan. Namun harapannya jadi sia-sia, karena Adena yang sudah menetapkan tanggal pernikahannya dengan Akmal. Jelang beberapa hari acara pernikahan, Adena menghilang lagi tidak lagi mengabari Adi. Adi sudah menebak dengan menghilangnya Adena yang tidak ada kabar lagi sama sekali. Di hatinya berkata jelas apa yang akan terjadi kedepan. Namun dia mencoba mengacuhkan apa yang di katakan hatinya. Berharap Adena hanya hilang sementara mungkin karena kesibukan yang lain. Bukan karena sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Akmal. ... Tiba pada hari pernikahan Adena. Hanya melangsungkan akad pernikahan saja, belum melakukan acara resepsi. Karena peresmian pernikahan yang akan di rencanakan beberapa bulan kedepan. Setelah akad selesai, di gelarkan acara foto bersama. Lalu Eci temannya Adena mengupload foto Adena denga
Akhirnya Adi dan Adena sudah berbaikan lagi. Hari-hari mereka selanjutnya seperti biasa, kadang baik-baik saja yang di Sertai dengan keromantisan yang luar biasa. Kadang juga bertengkar saling merajuk namun tetap merujuk. Tetapi karena sifat Adi yang selalu mengalah dalam hubungan mereka, makanya mereka bisa bertahan sampai saat itu. Kalau menuruti sikap Adena yang keras kepala dan sangat egois, mungkin sekarang ini mereka sudah bukan siapa-siapa lagi. Kalau di pikir-pikir beruntung sekali Adena bisa mengenal Adi, sosok pria yang selalu mengerti akan dirinya. Namun apa boleh di kata, Adena hanya menjadikannya sebagai orang ketiga dalam hubungannya dengan Akmal. Pada suatu hari, saat masa-masa mereka sedang berbahagia. Adi Takut Adena tiba-tiba menghilang seperti sebelumnya, saat Adena mau bertunangan dulu. Jadi Adi bilang ke Adena. "Kalau mau menghilang bilang-bilang ya biar aku ada persiapan" "Maksud kamu apa?" "Ya kalau ada rencana buat menghilang, mau berapa bulan atau ber
Adi tiba-tiba terdiam dan kelihatan jelas di matanya yang mulai menunduk dan mengalihkan tatapannya dari Adena.Dia merasa sedih bercampur kesal karena Adena pernah melarangnya untuk mengekspos foto mereka berdua. Adi merasa percuma ada foto kalau untuk di pamerkan saja tidak bisa. Dia benci dengan keadaan itu.Lalu Adena melanjutkan " kok ngomongnya gitu?""Kan benar, buat apa aku tanya? Kalau sudah foto-foto, terus buat di hapus lagi gitu? Untuk apa? Percuma kan?"Ya sudah, nanti kirimkan ke aku saja kalau kamu tidak mau""Setelah aku kirim buat kamu, kamu kemanakan? Buat di lihat-lihat saja? Di upload ke medsos memang gak mungkin sama sekali, ujung-ujungnya di hapus juga kan? Percuma, gak ada artinya juga"Adena terdiam, sambil makan es krim dia berpikir yang di omongin Adi ada benarnya juga.Dia merasa dengan begitu dia telah menyakiti Adi lagi tanpa sengaja.Lalu Adena mengalihkan pembicaraannya, namun Adi masih terlihat kesal.Adena melucu, Adi juga tidak terpengaruh dia tetap
Kemudian mereka tidak membahasnya lagi dan mereka lanjut jalan dengan santai.Tiba-tiba hujan pun turun, Untung saja tempat tujuan mereka sudah dekat.Saat tiba di kafe tersebut Adi menurunkan Adena dan langsung memarkirkan motornya.Kemudian Adena memperbaiki riasannya karena kehujanan tadi, Untung saja hujan nya belum lebat masih gerimis. Jadi dia hanya cukup mengelap wajahnya saja dengan tissu.Adena menyuruh Adi masuk duluan tapi Adi mau menunggu Adena."Kamu masuk duluan aja gih! Gerimis nih entar pilek lagi hehe" nada mengejek Adi yang tidak bisa kehujanan sedikit pun karena gampang pilek."Enggak, aku nungguin kamu aja""Lama nih, mending duluan aja langsung mesan terus""Enggak, entar aja barengan. Selama apa pun itu tetap aku tungguin kok""Yakin?""Iya, gak nyaman aja aku kalau ninggalin kamu disini""Lah kenapa? Kan dekat nih, kamu juga bisa lihat aku dari sana""Tetap gak mau aku, barengan saja nanti, gak usah bawel ya""Oke lah kalau gitu"Itu juga kebiasaan Adi, setiap m
Adi langsung naik motor Adena bergegas berangkat sedangkan jey langsung balik kerumah..Saat di jalan mereka masih membahas kejadian lucu tadi. "Eh lucu banget tadi aku lihat kamu kaya lagi ngintip-ngintip orang gitu, masak aku di depan malah lihatnya ke belakang haha" ucap Adena sambil ketawa lepas."Kan aku mikirnya kamu juga bakal lewati jalan itu bawel (sambil mencubit pipi Adena) makanya aku lihatnya kebelakang terus dari tadi haha"Kebiasaa Adi yang selalu mencubit pipi Adena karena geram."Ya kan biasanya juga aku lewat jalan pintas itu kan?""Ya mana tau aku kalau kamu bakal ambil jalan pintas itu sayang" sambil menggenggam erat tangan Adena."Ya kan aku mau cepat-cepat ketemu kamu loh hehe" (sambil memeluk dan melihat ke muka Adi)"Masak?" Tanya Adi mengejek."Serius hehe""Memang kamu ya, pinter banget buat orang senang" sambil mencium tangannya Adena.Itu juga kebiasaan Adi yang selalu menggenggam tangan Adena dan juga menciumnya.Adi selalu menggenggam erat tangan Adena
Adena belum juga berubah dia belum bisa menjaga kesetiaannya terhadap Akmal.Lebih-lebih lagi di tambah dengan kehadiran Fadhil, sekarang bukan hanya ada Adi saja yang merupakan orang ketiga dalam hubungan Adena dengan Akmal malahan bertambah dengan Fadhil.Namun yang di prioritaskan oleh Adena tetap saja Adi.Pada suatu malam Adi mengajak Adena keluar, kebetulan kosan Adena berdekatan dengan rumah kawannya Adi.Saat itu Adena dalam posisi sudah bertunangan."Keluar yok. Jalan-jalan" Adi mengajak."Kemana?""Makan es krim juga boleh"karena Adi tau kesukaannya Adena. Kalau mereka keluar selalu beli es krim dalam kemasan."Ywd ayok, kebetulan lagi ingin makan es krim"Lalu mereka keluar jalan-jalan dan Adi menunggu di depan indomaret. Adi di antar oleh temannya, jey.Sebelum berangkat."Jey anterin aku yok bentar""Kemana? Hayoo?" Tanya jey penasaran."Ada lah, mau kemana lagi aku mau keluar bareng Galeun" (panggilan Adi untuk Adena) pada teman-temannya.Dengan menyebutkan Galeun, jey
Adi benar-benar marah dengan kehadiran sosok Fadhil dalam kehidupan Adena.Dia tidak mau Adena bermain curang dengan pria lain. Selain dia masih sangat cemburu dengan kehadiran orang lain dia juga tidak mau Adena jadi perempuan yang tidak benar.Dia takut Adena di apa-apakan oleh orang lain karena dia sangat menjaga Adena selama ini.Dia selalu mengingatkan Adena agar jangan macam-macam. Kasihan akan tunangannya Adena dan dia juga tidak mau Adena dekat dengan orang lain.Alasan yang lebih jelas karena dia cemburu, dia takut Adena akan dekat dengan orang lain seperti mereka dekat selama ini.Adi menanyakan "siapa dia?""Kamu tidak kenal" jawab Adena.Rasa ingin tau Adi begitu besar tapi Adena tetap merahasiakan identitas Fadhil.Saat Adena sedang telponan dengan Adi, lalu Fadhil menelponnya dan nomor Adena sedang berada di panggilan lain.Fadhil pun menunjukkan kecemburuannya pada Adena, dia kesal tidak jelas."Telponan sama siapa?" Chat Fadhil."Sama mantan" Balas Adena.Fadhil langsu