Lalu Adi ngomong ke Adena suruh Adena kembalikan perhiasan tunangannya."Kamu mau apa? Mau gimana? Kalau kamu memang mau sama aku kembalikan punya orang, biar kita tunangan aku siap nikahi kamu. (Nada tegas) Adena tercengang dia tidak pernah menyangka bahwa Adi akan berkata begitu. Dari situ dia menilai bahwa Adi memang benar-benar menginginkannya benar-benar tulus mencintainya."Kamu serius? "Iya aku serius, kamu berani gak kembalikan itu punya orang."Kalau aku balikin berarti harus 2x lipat gimana? Aku gak sanggup."Yang udah di kasih sama kamu, kamu kembalikan sisanya aku yang tanggung kalau memang harus di kembalikan 2x lipat. Asal kamu benar-benar serius. Bagaimana?Adena kebingungan dengan omongan Adi, apa yang harus dia lakukan. Dia masih ragu dengan perasaannya.
Apakah perasaannya saat ini terhadap Adi benar-benar cinta atau hanya karena kebosanan nya terhadap Akmal.Adena mengulur-ngulurkan waktu untuk memberi jawaban kepada Adi dengan mengalihkan pembicaraannya. Namun Adi tetap kekeh dengan pertanyaan nya itu. Karena tidak ada jawaban jelas dari Adena Adi merasa kesal lalu mereka pun bertengkar lagi, hubungan mereka saat itu memang penuh dengan pertengkaran di sebab kan oleh hubungan antara Adena dan Akmal, sedangkan Akmal tidak tau apa-apa soal hubungan Adena dengan Adi. Akmal berpikir Adena selalu setia dengan hubungan mereka, hanya dia seorang laki-laki yang ada dalam hidupnya. Namun apalah daya, Adena yang mengalami kejenuhan terhadap sikap Akmal yang cuek dia malah membuka hati pada pria lain yang merupakan masa lalunya itu.Walaupun dulunya mereka tidak lama berpacaran dan hanya berpacaran via online, namun setelah 4 tahun mereka kembali dekat malah lebih dekat dari sebelumnya.
Dulu hanya berhubungan melalui medsos tapi sekarang mereka berdekatan sering ketemuan, sering jalan bareng bahkan sering sekali menghabiskan waktu bersama. Dengan begitu sudah mengalahkan waktu Akmal dengan Adena. Walaupun kemudian mereka loss kontak lagi karena kesalahan Adena yang tidak bisa meninggalkan Akmal sepenuhnya itu membuat Adi sangat-sangat marah pada Adena namun Adena tetap kekeh mendekati Adi karena itu tidak sepenuhnya mereka loss kontak atau menghilang.Mereka tetap saja berkomunikasi selang beberapa minggu bahkan hanya dalam beberapa hari. Saat sudah berbaikan atau pikiran Adi mulai tenang, mereka akan telponan setiap hari dan tiap malam sebentar saja Adena tidak ada kabar Adi akan mencari-cari berusaha menghubungi berkali-kali karena dia takut Adena berkomunikasi dengan Akmal atau bahkan takut Adena jalan dengan Akmal.
Walau begitu tetap saja Akmal tidak mengetahui soal hubungan Adena dengan Adi karena Akmal yang jarang menghubungi Adena dan juga jarang menghabiskan waktu bersama Adena.Tapi bisa di bilang itu juga mengulang masa lalu dan pembalasan Adi terhadap Akmal yang dulu Adena meninggalkan Adi demi Akmal namun sekarang Adena sudah berada dalam pelukannya lagi.Itu membuat Adi tersenyum puas, dikiranya Adena benar-benar akan memutuskan pertunangannya dengan Akmal dan kembali bersama Adi.Namun siapa sangka, Adena melakukan lagi kesalahan yang sama terhadap Adi. Dia melakukan kesalahan yang benar-benar mengecewakan Adi.Karena masih mempertanyakan soal pertunangan Adena dengan Akmal.Adena malah salah bicara saat Adi menanyakan tentang keputusan Adena.
"Jadi gimana? Keputusan kamu, sudah di putuskan kan? "Keputusan apa?"Kalau udah di tanya gitu jangan lagi kamu nanya apa? (Tegas Adi dengan nada marah karena memang Adi akan kesal soal itu)"Iya okee, aku perlu waktu buat semua ini, tidak bisa aku putuskan dengan gegabah karena ini sudah berhubungan dengan keluarga."Gini ya, hubungan itu kamu yang jalani, bukan keluarga kamu. Seharusnya kamu mikirin kesenangan kamu sendiri, buat apa juga kamu bilang ke aku kalau kamu gak nyaman sama dia, kamu lelah sama dia, kamu maunya sama aku. Apa itu semua kebohongan kamu lagi? Bilang saja bahwa memang kamu yang tidak mau meninggalkan dia (Nada marah) Adena terdiam.Adi sudah mulai kesal lagi dengan Adena, dia benar-benar marah karena merasa bahwa Adena hanya mempermainkannya. Berulang kali Adena melakukan kesalahan yang sama bagaimana Adi tidak akan marah.Kemudian Adi memutuskan untuk benar-benar mengakhiri hubungan mereka kalau Adena tidak memberi keputusan dan kepastian kepada Adi.
Tetapi Adena masih merengek-rengek agar Adi tidak marah dan tidak menghindar darinya. Karena Adi adalah pria yang lembut dan mudah tersentuh maka dia tetap memberi Adena kesempatan karena dia kasihan dengan Adena dia tidak tega membuat Adena bersedih apalagi sampai menangis karena nya, bagi Adi cukup dia yang merasakan sakit hati jangan lagi orang lain merasakannya termasuk Adena.Namun kebaikan hati Adi membuat dia mudah di manfaatkan, sampai pada suatu saat dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap Adena dan mengancam Adena akan mencari Akmal dan melaporkan semua tentang mereka pada Akmal."Kamu mau apa? Kamu mau kalau aku akan temui tunangan kamu itu dan akan mengatakan semuanya tentang kamu dan aku?""Jangan seenaknya kamu, mentang-mentang aku diam dan terima semua perbuatan kamu selama ini kamu bisa seenak jidatmu buat orang? Heh?""Terserah kamu, kamu jangan mengancam""Kamu pikir ini hanya sekedar ancaman? Oke! Tunggu saja kamu ya, kamu belum tau kalau aku udah nekat akan gimana
Hari-hari Adena tidak tenang dia kepikiran dengan omongan Adi yang mengatakan dia akan mempublikasikan soal dia dengan Adena di media sosial agar semua orang tau tentang mereka.Namun Adena berusaha berbaikan dengan Adi agar Adi tidak melakukan sesuatu yang akan menyebabkan kekacauan dalam hubungannya dengan Akmal."Tolong jangan buat hal yang aneh-aneh, aku tau aku salah tapi apa kamu tega sama aku begitu?""Kamu nanya aku tega? Kamu sendiri itu lebih tega, luar biasa rasa sakit yang aku rasakan karena kamu, kamu masih bertanya apa aku tega?Adi tetap berkata dia akan melakukan apa yang telah dia katakan, karena dia terlanjur sakit hati dengan adena. Adena Adena sangat gelisah karena omongan Adi, tapi dia mencoba mengabaikannya dia berpikir Adi tidak akan begitu jahat padanya walaupun dia telah menyakiti Adi. Adena tidak bisa percaya bahwa Adi akan melakukan ancaman yang telah dia katakan itu.Adena mengabaikan omongan Adi walaupun sebenarnya dia sangat takut, karena tau Adi orang n
Setelah beberapa hari mereka tidak berkomunikasi, Adena mencoba kembali menghubungi Adi. Ternyata Adi selama mereka tidak berkomunikasi memikirkan soal apa yang telah dia katakan pada Adena. Walaupun dia melakukan apa yang telah dia katakan itu juga tidak akan membuat dia tenang, akhirnya pikiran Adi terbuka dan merespon Adena dengan baik. Walau sebenarnya dia masih marah dengan Adena namun tidak semarah kemarin itu. Mereka berbicara melalu telpon. "Halo, " "Iya halo." "Aku pikir kamu tidak akan menghubungi aku lagi setelah aku mengancam mu" "Memangnya kamu serius dengan omongan kamu itu yang mengancam aku" "Saat itu aku serius, lalu aku berpikir apa gunanya aku melakukan itu sama kamu, itu juga gak bisa buat aku tenang. Selama seminggu penuh aku memikirkan itu. Lebih baik aku pasrah, aku terima dengan ikhlas. Dan sekarang hati aku lumayan tenang. Sekarang apa tujuan kamu hubungi aku? Kalau buat berantem aku gak mau, aku udah capek." (Nada kesal bercampur kecewa) "Kok kamu ng
keesokan harinya.......Akmal pulang kerumah Adena pada sore hari. Adena menyambut kepulangan Akmal dengan senyuman bahagia.Malam pertama mereka sudah tiba, tetapi mereka tidak bisa melewatinya seperti orang-orang biasa pada umumnya.Mereka tidak bisa menghabiskan malam pertama dengan penuh cinta. Tidak bisa memadu kasih dan asmara di antara pasangan yang baru menikah.Mereka hanya melewatinya dengan bermanja-manja. Namun gairah di antara mereka harus tertahankan.Dikarenakan Adena kedatangan tamu yang tak di undang pada hari Akad mereka.Akmal sudah mengetahuinya, namun dia sengaja bercanda dengan Adena yang terlihat malu-malu.Saat mereka sedang asyik bercerita dan bersenda gurau. Tiba-tiba Akmal menanyakannya pada Adena."Udah bisa kita mulai?" tanya Akmal sambil menggenggam tangan Adena dan mendekatkan wajahnya ke muka Adena, lalu ia tersenyum."mulai apaan?" sahut Adena yang deg-degan."yahh apalagi yang di lakukan pasangan yang baru menikah hehe""ih kan udah di bilangin lagi
Setelah acara akad selesai, Adena melanjutkan foto preweddingnya yang di rencakan di tepi pantai.Saat di perjalanan, Eci menunjukkan respon Adi pada foto Adena di medsosnya.Sambil membisikkan "coba liat!" Sembari menunjukkan pada Adena.Lalu Adena memberi isyarat "ssstttt.." karena Akmal berada di sampingnya. Adena dan Eci ketawa senyam- senyum karena membahas Adi.Akmal tidak menghiraukannya, karena di dalam mobil itu ada beberapa orang lagi teman yang lain.....Tiba di tempat tujuan mereka.Lalu mereka lanjut mengambil gambar agar segera selesai.Namun Adena merasa risih saat bergaya, karena fotografernya itu si Rudy pernah naksir dengan Adena. Bahkan pernah mengajak Adena buat berpacaran, namun karena mereka bersaudara jadi Adena menolaknya.Karena Adena yakin, bahwa Rudy juga hanya main-main saja. Karena sifat playboynya yang tidak bisa di hilangkan.Adena mengacuhkan omongan Rudy pada dia.Setelah selesai berfoto, mereka makan bersama di tepi pantai.Lalu Rudy banyak mengambil
Ternyata saat itu Adi sudah lama mengakhiri hubungannya dengan Mila. Dia masih berharap pada Adena mungkin suatu saat, Adena akan memilihnya walaupun Adena sudah bertunangan. Namun harapannya jadi sia-sia, karena Adena yang sudah menetapkan tanggal pernikahannya dengan Akmal. Jelang beberapa hari acara pernikahan, Adena menghilang lagi tidak lagi mengabari Adi. Adi sudah menebak dengan menghilangnya Adena yang tidak ada kabar lagi sama sekali. Di hatinya berkata jelas apa yang akan terjadi kedepan. Namun dia mencoba mengacuhkan apa yang di katakan hatinya. Berharap Adena hanya hilang sementara mungkin karena kesibukan yang lain. Bukan karena sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Akmal. ... Tiba pada hari pernikahan Adena. Hanya melangsungkan akad pernikahan saja, belum melakukan acara resepsi. Karena peresmian pernikahan yang akan di rencanakan beberapa bulan kedepan. Setelah akad selesai, di gelarkan acara foto bersama. Lalu Eci temannya Adena mengupload foto Adena denga
Akhirnya Adi dan Adena sudah berbaikan lagi. Hari-hari mereka selanjutnya seperti biasa, kadang baik-baik saja yang di Sertai dengan keromantisan yang luar biasa. Kadang juga bertengkar saling merajuk namun tetap merujuk. Tetapi karena sifat Adi yang selalu mengalah dalam hubungan mereka, makanya mereka bisa bertahan sampai saat itu. Kalau menuruti sikap Adena yang keras kepala dan sangat egois, mungkin sekarang ini mereka sudah bukan siapa-siapa lagi. Kalau di pikir-pikir beruntung sekali Adena bisa mengenal Adi, sosok pria yang selalu mengerti akan dirinya. Namun apa boleh di kata, Adena hanya menjadikannya sebagai orang ketiga dalam hubungannya dengan Akmal. Pada suatu hari, saat masa-masa mereka sedang berbahagia. Adi Takut Adena tiba-tiba menghilang seperti sebelumnya, saat Adena mau bertunangan dulu. Jadi Adi bilang ke Adena. "Kalau mau menghilang bilang-bilang ya biar aku ada persiapan" "Maksud kamu apa?" "Ya kalau ada rencana buat menghilang, mau berapa bulan atau ber
Adi tiba-tiba terdiam dan kelihatan jelas di matanya yang mulai menunduk dan mengalihkan tatapannya dari Adena.Dia merasa sedih bercampur kesal karena Adena pernah melarangnya untuk mengekspos foto mereka berdua. Adi merasa percuma ada foto kalau untuk di pamerkan saja tidak bisa. Dia benci dengan keadaan itu.Lalu Adena melanjutkan " kok ngomongnya gitu?""Kan benar, buat apa aku tanya? Kalau sudah foto-foto, terus buat di hapus lagi gitu? Untuk apa? Percuma kan?"Ya sudah, nanti kirimkan ke aku saja kalau kamu tidak mau""Setelah aku kirim buat kamu, kamu kemanakan? Buat di lihat-lihat saja? Di upload ke medsos memang gak mungkin sama sekali, ujung-ujungnya di hapus juga kan? Percuma, gak ada artinya juga"Adena terdiam, sambil makan es krim dia berpikir yang di omongin Adi ada benarnya juga.Dia merasa dengan begitu dia telah menyakiti Adi lagi tanpa sengaja.Lalu Adena mengalihkan pembicaraannya, namun Adi masih terlihat kesal.Adena melucu, Adi juga tidak terpengaruh dia tetap
Kemudian mereka tidak membahasnya lagi dan mereka lanjut jalan dengan santai.Tiba-tiba hujan pun turun, Untung saja tempat tujuan mereka sudah dekat.Saat tiba di kafe tersebut Adi menurunkan Adena dan langsung memarkirkan motornya.Kemudian Adena memperbaiki riasannya karena kehujanan tadi, Untung saja hujan nya belum lebat masih gerimis. Jadi dia hanya cukup mengelap wajahnya saja dengan tissu.Adena menyuruh Adi masuk duluan tapi Adi mau menunggu Adena."Kamu masuk duluan aja gih! Gerimis nih entar pilek lagi hehe" nada mengejek Adi yang tidak bisa kehujanan sedikit pun karena gampang pilek."Enggak, aku nungguin kamu aja""Lama nih, mending duluan aja langsung mesan terus""Enggak, entar aja barengan. Selama apa pun itu tetap aku tungguin kok""Yakin?""Iya, gak nyaman aja aku kalau ninggalin kamu disini""Lah kenapa? Kan dekat nih, kamu juga bisa lihat aku dari sana""Tetap gak mau aku, barengan saja nanti, gak usah bawel ya""Oke lah kalau gitu"Itu juga kebiasaan Adi, setiap m
Adi langsung naik motor Adena bergegas berangkat sedangkan jey langsung balik kerumah..Saat di jalan mereka masih membahas kejadian lucu tadi. "Eh lucu banget tadi aku lihat kamu kaya lagi ngintip-ngintip orang gitu, masak aku di depan malah lihatnya ke belakang haha" ucap Adena sambil ketawa lepas."Kan aku mikirnya kamu juga bakal lewati jalan itu bawel (sambil mencubit pipi Adena) makanya aku lihatnya kebelakang terus dari tadi haha"Kebiasaa Adi yang selalu mencubit pipi Adena karena geram."Ya kan biasanya juga aku lewat jalan pintas itu kan?""Ya mana tau aku kalau kamu bakal ambil jalan pintas itu sayang" sambil menggenggam erat tangan Adena."Ya kan aku mau cepat-cepat ketemu kamu loh hehe" (sambil memeluk dan melihat ke muka Adi)"Masak?" Tanya Adi mengejek."Serius hehe""Memang kamu ya, pinter banget buat orang senang" sambil mencium tangannya Adena.Itu juga kebiasaan Adi yang selalu menggenggam tangan Adena dan juga menciumnya.Adi selalu menggenggam erat tangan Adena
Adena belum juga berubah dia belum bisa menjaga kesetiaannya terhadap Akmal.Lebih-lebih lagi di tambah dengan kehadiran Fadhil, sekarang bukan hanya ada Adi saja yang merupakan orang ketiga dalam hubungan Adena dengan Akmal malahan bertambah dengan Fadhil.Namun yang di prioritaskan oleh Adena tetap saja Adi.Pada suatu malam Adi mengajak Adena keluar, kebetulan kosan Adena berdekatan dengan rumah kawannya Adi.Saat itu Adena dalam posisi sudah bertunangan."Keluar yok. Jalan-jalan" Adi mengajak."Kemana?""Makan es krim juga boleh"karena Adi tau kesukaannya Adena. Kalau mereka keluar selalu beli es krim dalam kemasan."Ywd ayok, kebetulan lagi ingin makan es krim"Lalu mereka keluar jalan-jalan dan Adi menunggu di depan indomaret. Adi di antar oleh temannya, jey.Sebelum berangkat."Jey anterin aku yok bentar""Kemana? Hayoo?" Tanya jey penasaran."Ada lah, mau kemana lagi aku mau keluar bareng Galeun" (panggilan Adi untuk Adena) pada teman-temannya.Dengan menyebutkan Galeun, jey
Adi benar-benar marah dengan kehadiran sosok Fadhil dalam kehidupan Adena.Dia tidak mau Adena bermain curang dengan pria lain. Selain dia masih sangat cemburu dengan kehadiran orang lain dia juga tidak mau Adena jadi perempuan yang tidak benar.Dia takut Adena di apa-apakan oleh orang lain karena dia sangat menjaga Adena selama ini.Dia selalu mengingatkan Adena agar jangan macam-macam. Kasihan akan tunangannya Adena dan dia juga tidak mau Adena dekat dengan orang lain.Alasan yang lebih jelas karena dia cemburu, dia takut Adena akan dekat dengan orang lain seperti mereka dekat selama ini.Adi menanyakan "siapa dia?""Kamu tidak kenal" jawab Adena.Rasa ingin tau Adi begitu besar tapi Adena tetap merahasiakan identitas Fadhil.Saat Adena sedang telponan dengan Adi, lalu Fadhil menelponnya dan nomor Adena sedang berada di panggilan lain.Fadhil pun menunjukkan kecemburuannya pada Adena, dia kesal tidak jelas."Telponan sama siapa?" Chat Fadhil."Sama mantan" Balas Adena.Fadhil langsu